Anda di halaman 1dari 41

SISTEM SARAF PUSAT

Oleh: Wa Ode Syakinah


Pembimbing: dr. Andi Ariyandy, PhD
DISKUSI KASUS

O Identitas Pasien :
O Nama : Ny. CH
O Umur : 48 th
O No. RM : 853727
O Anamnesis
O Lemah badan sebelah kanan yang dialami sejak 2 bulan
terakkhir secara perlahan-lahan. Awalnya awalnya kram pada
ekstremitas kanan yang semakin lama semakin memberat,
nyeri kepala ada, muntah tidak ada. Riwayat demam ada
dirasakan hilang timbul, riwayat kejang ada bersifat tonic
clonic, kejang terjadi pada ekstremitas kanan, durasi ± 2
menit, frekuensi 3x dengan pola yang sama, pasien sadar
saat kejang, mulut tidak berbusa, mata tidak mendelik, pasien
merasa lemas setelah kejang
PEMERIKSAAN FISIS NEUROLOGIS

O TD : 130/80 mmhg, N : 83 kali/menit, P :20 kali/menit, S :


36,5
O GCS E4M6V5
O Fungsi kortikal luhur : normal
O Rangsang Menings : kaku kuduk normal, kernig sign -/-
O Nervi cranialis : pupil bundar isokor, diameter 2,5 mm/2,5
mm, reflex cahaya langsung dan cahaya tidak langsung
positif/positif.
O Nervi cranialis lain : slight parese N.VII dextra tipe
sentral
PEMERIKSAAN FISIS NEUROLOGIS

• Motorik
Pergerakan Kekuatan Tonus R. Fisiologis R. Patologis

↓ N 1 5 ↑ N ↑ N Neg Neg
↓ N 4 5 ↑ N ↑ N Neg Neg

• Sensorik: normal
• Autonom: normal
Pemeriksaan Penunjang

• Lab. DR : WBC : 9.500/ul, HGB : 8,2 mg/dl, PLT :


316.000/ul, Ureum :14mg/dl, creatinin 0,46 mg/dl,
SGOT 18 u/L, SGPT 14 u/L, Na : 144, K : 3,6, Cl :
104 GDS : 116

• Ct scan kepala : massa lobus temporoparietal sinistra


suspek abses cerebri

• Ro thorax : Cor dan pulmo dalam batas normal


CT SCAN KEPALA TANPA DAN
DENGAN KONTRAS
DIAGNOSIS

ODiagnosis Klinis : hemiparese dextra


ODiagnosa Topis : hemisfer cerebri
ODiagnosa Etiologis : abses cerebri
TATALAKSANA

 Citicoline 500 mg/12 jam/intravena


 Ranitidine 50 mg/12 jam/intravena
 Mecobalamine 500 mcg/24 jam/intravena pelan
 Fenitoin 200 mg/12 jam/oral
 Diazepam 10 mg/extra/intravena (bila kejang)
 Deksametasone 5 mg/8 jam/intravena
 Ampicilline 2 gr/6 jam/intravena
 Metronidazole 500 mg/8 jam/drips intravena
 Ceftriaxone 1 gr/12 jam/intravena
DEFINISI

• Abses otak adalah suatu proses infeksi


dengan pernanahan yang terlokalisir di
antara jaringan otak yang disebabkan oleh
berbagai macam variasi bakteri, jamur dan
parasit.
ETIOLOGI

• Sebagian besar abses otak berasal langsung


dari penyebaran infeksi telinga tengah, sinusitis
(paranasal, ethmoidalis, sphenoidalis dan
maxillaries)
• Abses otak dapat timbul akibat penyebaran
secara hematogen dari infeksi paru sistemik
(empyema, abses paru, bronkiektas,
pneumonia)
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI

Stadium serebritis dini (Early Cerebritis)

Reaksi radang lokal dengan infiltrasi polimorfonuklear


leukosit, limfosit dan plasma sel dengan pergeseran
aliran darah tepi, yang dimulai pada hari pertama dan
meningkat pada hari ke 3. Sel-sel radang mengelilingi
daerah nekrosis infeksi.
Pada stadium ini terjadi edema di sekitar otak.
Stadium serebritis lanjut (Late Cerebritis)

Pusat nekrosis membesar. Di tepi pusat nekrosis


didapati daerah sel radang, makrofag-makrofag
besar dan gambaran fibroblas yang terpencar 
retikulum yang akan membentuk kapsul
kolagen.
Pada stadium ini edema otak menyebar
maksimal sehingga lesi menjadi sangat
besar
Stadium pembentukan kapsul dini (Early Capsule
Formation)

Pusat nekrosis mulai mengecil, makrofag


menelan acellular debris dan fibroblast
meningkat dalam pembentukan kapsul.
Stadium pembentukan kapsul lanjut (Late Capsule
Formation)

Pada stadium ini, terjadi perkembangan lengkap


abses dengan gambaran :
- Pusat nekrosis diisi oleh acellular debris dan
sel-sel radang
- Daerah tepi pusat nekrosis terdiri dari sel
radang, makrofag, dan fibroblast
- Kapsul kolagen yang tebal.
MANIFESTASI KLINIS

Trias abses otak :


• Peningkatan tekanan intrakranial  sakit
kepala, muntah, dan papil edema.
• Tanda infeksi  demam, menggigil,
leukositosis.
• Gejala neurologik fokal  kejang,
gangguan saraf kranial, afasia, ataksia,
paresis.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pemeriksaan CT scan sebagai pilihan


prosedur diagnostik, dikarenakan
sensitifitasnya dapat mencapai 90% untuk
mendiagnosis abses otak.

MRI saat ini banyak digunakan 


memberikan diagnosis yang lebih cepat
dan lebih akurat
TATALAKSANA

• Pada umumnya terapi meliputi pemberian antibiotik dan tindakan


operatif berupa eksisi (aspirasi), drainase dan ekstirpasi.

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan pemberian


antibiotik, sebagai berikut :
• Bila gejala klinik belum berlangsung lama (kurang dan 1 minggu)
atau kapsul belum terbentuk.
• Sifat-sifat abses:
- Abses yang lokasinya jauh dalam jaringan otak merupakan
kontraindikasi operasi.
- Besar abses.
- Soliter atau multipel; pada abses multipel tidak dilakukan operasi
TATALAKSANA

• Ada 2 pendekatan yang dilakukan dalam terapi abses


otak, yaitu :
 
1.   Antibiotika untuk mengobati infeksi---Jika diketahui
infeksi yang terjadi disebabkan oleh bakteri yang
spesifik, maka diberikan antibiotika yang sensitif
terhadap bakteri tersebut, paling tidak antibiotika
berspektrum luas untuk membunuh lebih banyak kuman
penyakit. Paling sedikit antibiotika yang diberikan selama
6 hingga 8 minggu untuk menyakinkan bahwa infeksi
telah terkontrol.
TATALAKSANA

2. Aspirasi atau pembedahan untuk mengangkat


jaringan abses---Jaringan abses diangkat atau
cairan nanah dialirkan keluar tergantung pada
ukuran dan lokasi abses tersebut. Jika lokasi
abses mudah dicapai dan kerusakkan saraf yang
ditimbulkan tidak terlalu membahayakan maka
abses diangkat dengan tindakan pembedahan
Komponen Sistem Saraf Pusat

• Merupakan pusat koordinasi utama dalam sistem saraf.


• Sistem Saraf Pusat (SSP) terdiri dari dua bagian, yaitu:
1. Otak
2. Medula Spinalis
SISTEM SARAF PUSAT
(Otak & Med.Spinalis)

Bagian Bagian
Aferen SISTEM SARAF TEPI Eferen

Saraf Motorik Saraf Motorik


Otonom Somatik

Simpatis Parasimpatis

Otot Polos
Otot Jantung Otot Rangka
Somatik Viseral
Kelenjar
Organ RESEPTOR Organ EFEKTOR
22
FISIOLOGI SISTEM SARAF

• Sistem saraf mengatur aktivitas tubuh dengan memberi


respon secara cepat menggunakan impuls saraf.

• Sistem saraf juga berperan dalam persepsi, perilaku,


daya ingat dan sistem gerakan voluntar.

Sistem saraf terdiri dari sel yang disebut dengan


neuron.

Neuron berfungsi menerima dan mengirimkan informasi


saling berhubungan melalui sebuah celah yang disebut
sinaps berhubungan dengan Neurotransmitter.
• CNS dibungkus/dilindungi oleh 3 (tiga) membran jaringan ikat
yang disebut Meningens, yaitu pada lapisan luar disebut Dura
mater, lapisan tengah disebut Arachnoid mater, dan lapisan
dalam disebut Pia mater.
• Meningens ini membentuk bagian dalam tengkorak,
melindungi sinus vena dan berisi Cairan Cerebrospinal (CSF)
Pembagian Otak
• Otak manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu otak depan, otak tengah dan otak belakang.
• Atau Otak terdiri dari : Cerebrum (otak besar), Brain stem (batang otak) dan Cerebelum (otak kecil)

Telencephalon Cerebrum (Otak Besar)


Otak
Depan
Diencephalon Diencephalon (thalamus, hipothalamus, epithalamus)

Otak
Mesencephalon Otak Tengah (merupakan bagian dari batang otak)
Tengah

Metencephalon Pons (bagian dari batang otak) , cerebellum


Otak
Belakang
Myelencephalon Medulla oblongata (bagian dari batang otak)

Diencephalon:
Cerebral Hipothalamus
Mesencephalon
Otak Tengah Metencephalon Thalamus
Kelenjar Pineal
Diencephalon
Otak Belakang Myelencephalon (bagian dari epithalamus)

Batang Otak:

Otak Tengah
Syaraf Spinal Pons
Otak Depan Telencephalon Medulla
oblongata
Syaraf Spinal
a. Embrio saat berumur (b) Embrio saat berumur 5 minggu Cerebellum (Otak Kecil)
1 bulan
(c) Otak manusia dewasa
Cerebrum

• Setiap hemisfer terbentuk atas lap tipis substansi grisea yg disebut


KORTEKS SEREBRI (tebal 3mm) menutupi lap tebal bag inti
substansi alba.
• Substansi alba di lap inti serebrum: serat asosiasi, serat komisura &
serat proyeksi
• Substansi grisea lain yg berada di bg dlm lap inti GANGLIA BASAL
Korteks Cerebri

 Dibentuk oleh badan Memiliki 4 area (lobus=lobe):


sel neuron, serabut a.Frontal lobe:
saraf yang tidak area motorik, spt. Broca’s (area
bicara), kemampuan intelektual
bermielin, neuroglia, dan daya ingat
dan pembuluh darah. b.Parietal lobe:
area sensoris
 Bertanggung jawab c.Occipital lobe:
terhadap memori, area penglihatan (visual)
bicara, persepsi, d.Temporal lobe:
gerakan voluntary, area pendengaran (auditory)
dan daya ingat.
kesadaran logistik dan
emosi.
Korteks Cerebri
Ganglia Basalis

• Merupakan kumpulan dari


badan-badan sel saraf
(nukleus).
• Berperan dalam mengontrol
gerakan dgn cara:
(1) menghambat tonus otot,
(2) memilih &
mempertahankan aktivitas
motorik bertujuan,
(3) memantau &
mengkoordinasikan
kontraksi
menetap yang lambat
DIENCEPHALON

O Diencephalon terdiri dari


O Thalamus berfungsi untuk memulai memproses impuls
sebelum ke corteks serebri, yaitu menseleksi, memproses,
dan pusat reaksi.
O Hypothalamus yang berlokasi di bagian bawah, mengatur
temperatur tubuh, metabolisme cairan, nafsu makan,
ekspresi emosi, siklus bangun dan tidur serta haus.
O Epithalamus merupakan bagian dorsal diencephalon
termasuk pineal body (merupakan sistem endokrin yang
mempengaruhui pertumbuhan dan perkembangan).
1. Thalamus
1. Thalamus
 Berfungsi sebagai relai
bagi semua impuls yang
masuk ke bagian sensoris
pada cerebral cortex,
termasuk yg berasal dari
spinal cord, brainstem,
cerebellum dan beberapa
bagian cerebrum.
 Thalamus juga berperan
dalam menginterpretasikan
implus sensorik seperti
rasa sakit, suhu, sentuhan
dan tekanan.
2. Hypothalamus
 Hypothalamus: penting dalam fungsi otonom a.l: suhu,
keseimbangan cairan tubuh, rasa sakit, selera dan
metabolisme
 Bersama dengan sistem limbik, hypothalamus berperan
dalam pengaturan emosi.
 Intermediate fungsi sistem saraf dan endokrin karena
mampu mensekresikan regulatori hormon.

• Berhubungan dengan
emosi, marah, dan
agresif.
• Pusat pengaturan rasa
lapar-kenyang atau haus,
tidur-bangun dan ritme
biologis lainnya.
Otak Tengah
Kolikulus
inferior

Kolikulus superior

Rangsang dari mata


Rangsang dari telinga
Bagian-bagian otak tengah

 Terletak di depan otak kecil


 Di dalamnya terdapat kolikulus superior yang
merupakan pusat pergerakan mata.
 Selain itu juga terdapat kolikulus inferior
berfungsi sebagai pusat pendengaran tertentu.
Otak Belakang

 Terdiri atas Otak kecil


(Cerebellum),
Medulla Oblongata
dan Pons.

 Otak kecil berfungsi


mengatur pergerakan
otot, keseimbangan
kerja otot dan rangka,
serta mengatur sikap
dan posisi tubuh.
BRAIN STEM

1. Midbrain
Tempat relay impuls dari
cerebral cortex ke pons dan
spinal cord atau dari spinal
cord ke thalamus.
2. Pons
 Pons = jembatan, terdiri atas serabut saraf.
 Berperan dalam mengontrol proses pernafasan

3. Medulla Oblongata
 Pusat pengaturan detak jantung, tekanan darah,
pernafasan, menelan dan muntah.
 Mengandung banyak serabut saraf.
Medulla Spinalis

 Dilindungi oleh 33 ruas tulang belakang :


cervical : 7, thoracal : 12, lumbal : 5, sakral : 5
dan 4 ruas yang membentuk koksigis.
 Sebagai jalur komunikasi/pesan ke dan dari
otak sebagai pusat refleks.
 Akar depan bersifat motorik dan akar belakang
bersifat sensorik. Bila terjadi kerusakan pada akar
belakang menyebabkan kehilangan sensasi, bila
terjadi kerusakan pada akar depan menyebabkan
terjadinya kelemahan/paralisis.
Medulla Spinalis

• Terdiri atas 2 lapis substansi, yaitu


substansi putih di bagian luar dan
substansi kelabu di dalam.
• Berfungsi membawa rangsangan dari
seluruh tubuh menuju otak dan
membawa respon dari otak ke efektor
untuk menanggapi rangsang.
• Fungsi ini dapat dilakukan karena
medulla spinalis membentuk
percabangan ke seluruh bagian tubuh,
yang disebut sistem saraf tepi.
Fungsi Medula Spinalis

Pesan diantarkan ke dan dari otak yang


disalurkan melalui jalur ke atas (jalur sensorik)
dan ke bawah (jalur motorik).

Traktus spinothalamikus (sensorik) mengantar


sensasi nyeri, temperatur, dan sentuhan kasar.

Bagian lateral dan anterior dari traktus


kortikospinalis (pyramidal) merupakan jalur
desending yang terdiri dari serabut yang
berasal dari korteks motorik pada otak dan
disalurkan ke batang otak dan turun ke
medulla spinalis.
MEDULA SPINALIS

40
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai