Anda di halaman 1dari 75

Oleh :

Fitka Romanda
J500120020
Sistem saraf adalah sistem yang
mengatur dan mengendalikan semua
kegiatan aktivitas tubuh kita seperti
berjalan, menggerak kan tangan,
mengunyah makanan dan lainnya.

Sistem ini juga disebut sebagai sistem


saraf atau sistem pengatur tubuh.
Otak
Sistem Syaraf
Sumsum Syaraf Kranial
Pusat (SSP)
tulang
belakang Sistem Syaraf Tepi
(SST)

Syaraf Spinal
Pembagian sistem saraf
SISTEM SARAF

SISTEM NERVOSUM CENTRAL SISTEM NERVOSUM PERIVER

ENCEPHALON MEDULA SPINALIS Nn. Spinalis Nn. Cranialis

PROSENCEPHALON
1. Pars Cervicalis I. N. Olfactorius
2. Pars Thoracalis a. 8 Pars Cervicalis
1. Telencephalon II. N. Opticus
b. 12 Pars Thoracalis
2. Diencephalon 3. Pars Lumbalis
c. 5 Pars Lumbalis
4. Pars Servicalis d. 5 Pars Servicalis III. N. Oculomotorius
5. Pars Coccyge e. 1 Pars Coccyge
MESENCEPHALON IV. N. Trochlearis

V. N. Trigeminus

VI. N. Abducen
RHOMBENCEPHALON
VII. N. Facialis

VIII.N. Vestibulocochlearis

IX. N. Glossopharyngeus

X. N. Vagus

XI. N. Accessorius

XII. N. Hypoglossusa
1. Sistem saraf Pusat
a. Otak
b. Sumsum Tulang
Pembagian Otak

Telencephalon Cerebrum (Otak Besar)


Otak
Depan
Diencephalon Diencephalon (thalamus, hipothalamus, epithalamus)

Otak
Mesencephalon Otak Tengah (merupakan bagan dari batang otak)
Tengah

Metencephalon Pons (bagian dari batang otak) , cerebellum


Otak
Belakang
Myelencephalon Medulla oblongata (bagian dari batang otak)

Diencephalon:
Cerebral Hipothalamus
Mesencephalon
Otak Tengah Metencephalon Thalamus
Kelenjar Pineal
Diencephalon
Otak Belakang Myelencephalon (bagian dari epithalamus)

Batang Otak:

Otak Tengah
Syaraf Spinal Pons
Otak Depan Telencephalon Medulla
oblongata
Syaraf Spinal
a. Embrio saat berumur (b) Embrio saat berumur 5 minggu Cerebellum (Otak Kecil)
1 bulan
(c) Otak manusia dewasa
ENCEPHALON (OTAK)
Otak kita terdiri dari :
1. Otak Depan
a. Otak besar (Serebrum)
Berfungsi untuk untuk pengaturan semua aktivitas mental yaitu
berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori),
kesadaran, dan pertimbangan.
Terdiri atas 4 lobus :
o Bagian depan ( frontal )
o Bagian belakang (oksipital) →pusat penglihatan.
o Bagian samping (temporal) →pusat pendengaran.
o Bagian tengah (parietal) →pusat pengatur kulit dan otot terhadap
panas, dingin, sentuhan, tekanan.
Antara bagian tengah dan belakang →pusat perkembangan
kecerdasan, ingatan, kemauan, dan sikap.
b. Talamus
c. Hipotalamus, dan
d. Infundibulum
Lob.Frontal Lob.Parietal

Somatosensory
Frontal Bicara association
association area
Rasa
area
Membaca
Bicara
Mendengar
Visual
Bau association
Auditory area
association
area
Melihat

Lob.Temporal Lob.Oksipital
2. Otak Tengah (Mesensefalon) Terletak
di depan otak kecil dan jembatan varol
(menghubungkan otak kecil bagian kiri dan
kanan, juga menghubungkan otak besar
dan sumsum tulang belakang).
Di depan otak tengah (diencephalon) terdapat :
a. Talamus (Pusat pengatur sensoris)
b. Hipotalamus (Pusat pengatur suhu, Mengatur selera
makan, Keseimbangan cairan tubuh). Bagian atas ada
lobus optikus (pusat refleks mata).
Otak Depan

Otak Tengah
3. Otak Belakang
Terdiri atas :
a. Otak kecil (Cerebellum) berfungsi mengatur pergerakan otot,
keseimbangan kerja otot dan rangka, serta mengatur sikap dan
posisi tubuh.
Letak otak kecil terdapat tepat di atas batang otak.
Di dalam otak kecil terdapat :
◦ Kolikulus superior yang merupakan pusat pergerakan mata.
◦ Kolikulus inferior berfungsi sebagai pusat pendengaran tertentu.
b. Medulla oblongata berfungsi untuk gerak tak sadar seperti
bernafas, menelan, batuk, bersin dll. Juga bertanggung jawab
mengatur kecepatan pernafasan, dan aktivitas jantung dan
pembuluh darah.
c. Pons juga terlibat dalam proses-proses tubuh yang terjadi pada
medulla oblongata
Pons Otak kecil
Medulla oblongata
Pelindung Otak
1. Tengkorak.
2. Ruas-ruas tulang belakang.
3. Tiga lapisan selaput otak (meningen).
a. DURAMETER : Bersatu dengan tengkorak
(melekat pada tulang)
b. ARACHNOID : Bantalan untuk melindungi otak
dari bahaya kerusakan mekanik, berisi cairan
serobrospinal (cairan limfa)
c. PIAMETER : Penuh dengan pembuluh darah, di
permukaan otak, suplai oksigen dan nutrisi,
mengangkut sisa metabolisme.
Cranium
b. Sumsum Lanjutan
(Medulla Oblongata)

 Banyak mengandung ganglion otak.


 Fungsi:
Pusat pengatur gerak refleks fisiologis (denyut
jantung, pernafasan, pelebaran dan penyempitan
pembuluh darah, bersin, batuk)
c. Sumsum tulang belakang
(medulla spinalis)
 Fungsi :
(1) Penghubung impuls dari dan ke otak.
(2) Memungkinkan jalan terpendek pada gerak
refleks.
 Di bagian dalam terdapat :
(1) akar dorsal yang mengandung neuron sensorik.
(2) akar ventral yang mengandung neuron motorik.
 Padabagian putih terdapat serabut saraf
asosiasi.
2. Saraf Tepi (Saraf Perifer)
Sistem saraf perifer dibagi menjadi 2 yaitu :
 12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial)
 3 pasang saraf sensori.
 5 pasang saraf motori.
 4 pasang saraf gabungan.
 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf
spinal).
 8 pasang → saraf leher (servikal).
 12 pasang → saraf punggung (Torakal).
 5 pasang → saraf pinggang (Lumbal).
 5 pasang → saraf pinggul (Sakral).
 1 pasang → saraf ekor (Koksigial).
Nervus cranialis
Nervus cranialis terbagi menjadi 12 nervus, diantaranya :

1. Nervus olfaktorius, mensarafi indera penciuman


2. Nervus optikus, mensarafi indera penglihatan, tajam penglihatan
3. Nervus okulomotorius, mensarafi gerakan bola mata dari dalam keluar
4. Nervus trochlearis, mensarafi gerakan bola mata ke bawah dan samping
kanan kiri
5. Nervus trigeminus, mensarafi kulit wajah, reflek kornea, kepekaan lidah dan
gigi
6. Nervus abdusen, mensarafi gerakan bola mata ke samping
7. Nervus facialis, mensarafi otot wajah, lidah (pengecapan)
8. Nervus auditorius, mensarafi indera pendengaran, menjaga keseimbangan
9. Nervus glosofaringeus, mensarafi gerakan lidah, menelan
10. Nervus vagus, mensarafi faringe laring, gerakan pita suara, menelan
11. Nervus accecorius, mensarafi gerakan kepala dan bahu
12. Nervus hipoglosus, mensarafi gerakan lidah
Nervus cranialis
b Sistem saraf Otonom

 SSO meninggalkan korda spinalis dan


mempersarafi otot jantung dan polos serta
kelenjar.
 SSO involunter (tidak disadari)
 System saraf autonom dibagi menjadi 2 yaitu :
1) Sistem saraf simpatis
2) Sistem saraf parasimpatis
1. Sistem saraf simpatis

Mempersarafi :
 jantung : kecepatan denyut dan kekuatan kontraksi
jantung.
 arteri dan vena besar dan kecil : konstriksi
 otot polos saluran cerna : penurunan motilitas
 Otot polos sal nafas : relaksasi bronkus dan
penurunan sekrei bronkus
 Merangsang kelenjar keringat
 Terdiridari 25 pasang simpul saraf.
 Terletak di sebelah kiri-kanan tulang belakang.
 Berpangkal pada medulla spinalis di daerah leher
dan di daerah pinggang sehingga disebut juga saraf
torakolumbar.
 Pra ganglion pendek.
 Praganglion → urat saraf yang terdapat pada
pangkal ganglion.
 Post ganglion → urat saraf yang berada pada ujung
ganglion.
2. Sistem saraf Parasimpatis

 Mempersarafi:
 Jantung : memperlambat kecepatan denyut
 Sal cerna : meningkatkan motilitas
 Sal nafas : konstriksi jalan nafas
 Urat praganglionnya panjang karena menempel pada
organ yang dibantu.
 Berpangkal pada medulla oblongata.
 Kerjanya berlawanan dengan kerja saraf simpatis.
 Terbagi menjadi dua bagian :
a. saraf otonom kranial ( saraf kranial III,VII, IX, X) dan
b. saraf otonom sakral
FUNGSI SISTEM SARAF
 Fungsi kewaspadaan
Membantu mengetahui perubahan-perubahan yang
terjadi di sekitar untuk disampaikan ke alat indera. Pada
alat indera terdapat saraf sensorik yang befungsi khusus
sebagai penginput data
 Fungsi intergrasi
Menerima pesan (input data) sensorik dari lingkungan
luar, interpretasi oleh CNS, mengatur informasi dan
mengintegrasikan dengan informasi yang telah ada untuk
menentukan jenis respon yang akan diberikan
 Fungsi koordinasi
Setelah dari otak informasi yang sudah terintegrasi
untuk mengirimkan pesan/perintah pada otot2 dan
kelenjar2, menghasilkan gerak dan sekresi terorganisasi
JENIS SEL SARAF
Terdapat 5 (lima) jenis sel saraf
berdasarkan bentuk, yaitu:

A. Unipolar neuron
B. Bipolar neuron
C. Interneuron
D. Pyramidal cell
E. Motor neuron
Terdapat 3 (tiga) jenis sel saraf berdasarkan
fungsi, yaitu:

1. Sel Saraf Sensorik


Berfungsi menghantarkan rangsangan dari
reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum
tulang belakang.
2. Sel Saraf Motorik
Berfungsi menghantarkan impuls motorik
dari susunan saraf pusat ke efektor.
3. Sel Saraf Penghubung
Merupakan penghubung sel saraf yang satu
dengan sel saraf yang lain.
Saraf Sensorik
Saraf Motorik
Saraf Penghubung
JENIS SEL SARAF
BERDASARKAN FUNGSI
Berdasarkan letak kerjanya Sistem
Saraf terdiri atas 3 bagian yaitu :

1. Sistem Saraf Pusat


a. Saraf Otak
b. Sumsum Tulang Belakang
2. Sistem Saraf Periferi
3. Sistem Saraf Autonom
PRINSIP
PENGHANTAR IMPULS SARAF
Penghantaran impuls dapat melalui dua cara, yaitu:
1. Penghantaran Impuls melalui Sel Saraf
terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik
antara bagian luar dan bagian dalam sel.
2. Penghantaran Impuls melalui Sinapsis
adalah titik temu antara terminal akson salah satu
neuron dengan neuron lain
NO NAMA FUNGSI
1 Nukleus Pengatur seluruh kegiatan sel
2 Dendrit Penghubung impuls rangsang dari reseptor ke badan sel
3 Badan Sel Penerima impuls rangsang dari dendrit & melanjutkan ke akson
4 Akson Menghubungkan impuls rangsang ke sel saraf berikutnya / efektor
(organ yang di sarafi)
5 Selubung Myelin Pelindung akson (neurit) dari kerusakan
6 Sel Schwann Membentuk jaringan yang membantu menyediakan makanan &
membantu regenerasi neurit (akson)
7 Nodus Rnvier Mempercepat transmisi impuls rangsang
8 Sinaps Penghubung antara ujung akson sel saraf dengan dendrit sel saraf yang
lain
HISTOLOGI
SISTEM SARAF
Sistem Saraf tersusun dari jutaan
serabut sel saraf (neuron) yang
berkumpul membentuk suatu berkas
(fasikulum)

Neuron adalah komponen utama


dalam sistem saraf
BAGIAN-BAGIAN SEL SYARAF

1. Neuron
Unit fungsional
Ada ± 10 miliar neuron dalam tubuh manusia
Kemampuan khusus :
a) Irritabilitas
Yaitu: Kemampuan untuk merespon stimulus
b) Propagasi impuls
Yaitu: Kemampuan untuk meneruskan impuls
Setiap neuron memiliki 3 segmen :
 Segmen reseptif → dendrite dan perikarion
 Segmen konduktif → axon
 Segmen transmisi → sinapsis
Komponen utama:

Perikarion/ badan sel/ soma


a) Sitoplasma
b) Badan nissl
c) Dendrit
Processus
a) Axon
b) Dendrite
a. Sitoplasma
Dalam dendrite disebut neuroplasma
Dalam axon disebut axoplasma

Di dalam sitoplasma terdapat:


1.Neurofibrillae
Berbentuk fibril,melanjutkan ke processus sejajar satu dengan lainnya,
tampak pada impregnasi perak .
2. Chromophylic substance material ( nissl body )
Ciri khas sel syaraf , tampak jelas pada neuron motoris.
Gambaran seperti otot serat lintang / gambaran macan tutul.
Tersebar diseluruh badan sel.
3.Apparatus golgi
4.Mitochondria
5.Inclusion
6.Pigmen melanin,yaitu granula yang berwarna coklat gelap,terdapat pada bulbus
olfaktorius, ggl.spinale,ggl symphaticum mid brain (substansia alba)
7. Lypofuchsin (warna kuning sampai coklat muda) , mengandung lemak.
b. Nukleus
Bentuk : Bulat/oval,
Terletak ditengah(sentral),kecuali pada ganglion
symphatis
Jumlah satu,kecuali pada ganglion symphaticum (2)
c. Nukleoli

Bentuk : besar,satu atau dua,


Basopilik
Satelit nukleolar.
Membran dendrit :Tampak jelas dindingnya terdiri
dari dendrit
AXON
Terdapat 2 tipe :
1. Bermielin
2. Tanpa dendrit
Bagian akhir dari axon biasanya bercabang (terminal bouton)

1. Axon bermielin
Di SST, semua axon dikelilingi sel endrit
Meluas ke sepanjang axon perifer membentuk selubung myelin
Di SSP, pembentukan dan myelinisasi selubung myelin dilakukan oleh
oligodendrosit
2. Axon tak bermielin (tanpa dendrit)
SSP – Astrosit
SST – sel Schwann
Axon tanpa myelin hanya dikelilingi sitoplasma sel schwan
Axon yang lebih kecil
Mis. SSO
DENDRIT
Bentuk : pendek
Bercabang keluar dari soma
Menerima signal dan membawanya ke soma
Membran sel endrite dan soma endrite terhadap stimulasi
kimia, mekanik dan elektrik
Stimulasi akan merangsang potensial aksi yang akan
diteruskan di sepanjang axon
NEUROGLIA
- Merupakan jaringan penyokong yang ditemukan di sistem
saraf.
- Menyelubungi badan sel dan akson 10 – 50 kali lebih
banyak dari neuron
- Klasifikasi Neuroglia :
a. Makroglia :
- Astrosit protoplasmatis
- Astrosit fibrosa
b. Oligodenroglia
c. Mikroglia
(mesoglia / sel Hortega)
d. Sel Ependym
- Fungsi Neuroglia
1. Sebagai penyokong neuron induksi perubahan anatomi
dan fungsi pada otak
2. Mempertahankan struktur neuron
3. Memisahkan neuron dari neuron lain
4. Mengangkat neuron yang mengalami apoptosis
5. Mempertahankan level ion (serap kelebihan K) dan
neurotransmitter di sinaps
6. Mengarahkan pembentukan neuron pada waktu embrio.
ASTROSIT
MAKROGLIA
- Merupakan neuroglia terbesar
- Mempunyai banyak prosesus protoplasmatis
- Sel berbentuk bintang dengan banyak cabang
- Selnya mengikat neuron pada kapiler dan piameter
- Fungsi:
◦ Menyerap kelebihan ion kalsium yang lolos dari sel saraf selama proses
konduksi impuls saraf.
◦ Berperan dalam transportasi zat-zat metabolisma
◦ Berperan dalam pembentukan jaringan parut di SSP
- Astrosit protoplasmatis :
- prosesus banyak, pendek, tebal
- sitoplasma : granula gliosom
- ujung melebar : perivasculair feet/foot plate
- terdapat pada substansia griscea
- Astrosit fibrosa :
- Prosesus protoplasmatis lebih sedikit
- Terdapat foot plate
- Terdapat pada substansia alba
OLIGODENDROGLIA
- Membentuk selubung myelin
yang merupakan insulator
listrik neuron di sistem saraf
pusat.
- Ukuran lebih kecil dari
astrosit
- Prosesus protoplasmatis lebih
sedikit
- Menempel pada dinding
pembuluh darah :
perivaskuler satelit
- Terdapat pada substansia
griscea dan substansia alba
- Fungsi:
◦ Penyokong
◦ Pembentuk selubung mielin di
Sistem Saraf Pusat.
MIKROGLIA (MESOGLIA / SEL HORTEGA)
- Sel kecil memanjang dengan cabang – cabang pendek
berbentuk ireguler
- Berasal dari mesoderm
- Dalam keadaan patologis : gerak amoeboid & fagositosis

SEL EPINDYM
- Epitelnya berbentuk kolumner atau silindris rendah
- Selnya tersusun epiteloid
- Melapisi ventrikel otak dan kanalis sentralis di medula
spinalis sehingga membatasi rongga otak dan medula spinalis

SEL SCHAWN
- Membentuk selubung myelin
- Merupakan Insulator listrik di sekitar akson, neuron di
susunan saraf tepi.
SINAPS
 Sinaps merupakan hubungan dimana rangsang dihantarkan
dari neuron ke sel targetnya
 3 Komponen sinaps
- Membran presinaptika
- Membran postsinaptika
- Celah sinaps (Pemisah kedua membran)
 2 Jenis sinaps
- Sinaps Listrik  kontak neuron melalui perpindahan ion
- Sinaps Kimia  melalui pelepasan neurotransmitter
 Sinaps terjadi antara
- Terminal Akson dengan dendrit
- Terminal akson dengan sel body
- Akson dengan Akson
- Dendrit dengan dendrit
SISTEM SARAF PUSAT
 Makroskopis:
1. White Matter (Substansia Alba)
2. Gray Matter (Substansia Grisea)
 Mikroskopis
SUBSTANSIA ALBA SUBSTANSIA GRISEA
Serabut saraf bermielin dan sebagia Tidak bermielin Serabut saraf bermielin
Letak : Letak :
-Korteks cerebri -Medula Cerebri
-Korteks cerebeli -Medula Cerebeli
-Bagian tengah medula spinalis -Korteks medula spinalis
Astrosit fibrosa Astrosit protoplasmik
Oligodendrosit oligodendrosit
mikroglia mikroglia
Badan sel neuron
SISTEM SARAF PUSAT

1. Cerebrum
2. Cerebelum
3. Batang Otak
4. Medula spinalis
CEREBRUM
 Terdiri atas hemisfer kiri dan kanan
 Struktur histologis
 Substansia grisea (Korteks)------ perikarion
 Substansia alba (Medula)----- akson bermielin
 Bagian terdalam serebrum (nukleus)---- perikarion
 Korteks Serebri
◦ Neuron, neuroglia, serat saraf dan pembuluh darah
◦ 5 tipe sel saraf
 Sel Piramid
 Sel Stelata
 Sel Fusiform
 Sel Horizontal (Cajal)
 Sel Martinotti
 Korteks Serebri
6 lapisan
Lapisan Molekular (Plexiform) / Stratum molekulare
(fleksiformis)
 Dendrit sel piramid dan sel fusiform
 Akson sel stelata
 Sel-sel Horizontal of Cajal
Lapisan Granular Luar / Stratum granulosum eksternum
 Sel-sel Pyramid kecil dan sel Stellata
Lapisan Pyramid Luar / Stratum piramidale eksternum
 Sel-sel Pyramid besar
 Lapisan Granular Dalam / Stratum granulosum internum
 Sel-sel Stellata
 Sel-sel Pyramid
 Lapisan Pyramidal Dalam (Ganglionik) / Stratum piramidale internum
 Sel-sel pyramid berukuran sedang dan sangat besar (sel Batz)
 Sel-sel Stellata dan sel-sel Martinotti
 Lapisan Multiform (Sel-sel Polymorfik) / Stratum multiformis
 Sel-sel Fusiform, modifikasi sel-sel Pyramid, sel Martinotti
CEREBRUM

Substansia Alba

Substansia Grisea
CEREBELLUM
 SUBSTANSIA GRISCEA
- Membentuk korteks cerebelli
- Terdiri atas 3 lapisan
a. Stratum molekulare :  SUBSTANSIA ALBA
- sel stelat kecil (luar) Serabut aferen :
- sel keranjang (dalam)
b. Stratum ganglionare : oMossy fibers
- sel Purkinye (sel botol) oClimbing fibers
c. Stratum granulosum :
sel granula besar & kecil
- Medula
◦ Serat saraf
◦ Serat jaringan ikat
◦ Neuroglia
◦ fibrosit
CEREBELLUM

1. Substansia
Grisea
2. Stratum
Moleculare
3. Stratum
Purkinje
4. Stratum
Granulosum
5. Substansia
Alba
6.
Piameter
MEDULA SPINALIS
Substansia Griscea
 Di sebelah dalam
 Berbentuk huruf H : - kornu anterior neuron motorik
- kornu posterior neuron sensorik
- kornu lateralis
 Di tengah terdapat kanalis sentralis :
- dibatasi sel-sel Ependym
- tersusun epiteloid kolumner selapis
- berisi cairan cerebro spinal
 Substansia gelatinosa sentralis :
- daerah bergranula di sekitar ependym
- disusun neuroglia
 Substansia gelatinosa Rolandi :
- pada kornu anterior, tampak jernih
- di luarnya terdapat
zona spongiosa : anyaman saraf bermyelin
zona terminalis Lissauer : saraf bermyelin berjalan
longitudinal
◦ Kornu Anterior
 Bagian yang paling banyak mengandung neuron
 Sel saraf multipolar Besar
 Inti bulat besar
 Perikarion dan dendrit mengandung badan Nissl
 Akson hilock dan akson tidak mengandung badan Nissl
 Akson keluar sebagai serat alfa efferen yang mempersarafi otot skelet
 Sel saraf multipolar yang lebih kecil
 Akson keluar sebagai gamma efferen yang mempersarafi serat otot intrafusal
Gelendong otot (Muscle Spindle)
◦ Kornu Posterior
 4 group sel saraf
 Grup Substansia gelatinosa
 Grup Nucleus Proprius
 Grup nucleus dorsalis (Clark’s column)
 Grup visceral eferent
◦ Kornu Lateralis
 Kelompokan sel saraf terletak dari Th1-L3
 Sel saraf kecil
Substansia Alba
- Fisura mediana anterior
- Septum medianum posterior
- Sulkus dorso-lateralis posterior kanan-kiri
- Funikulus dorsalis : belakang substansia griscea
- Funikulus ventro-lateralis :
- depan substansia griscea
- dibagi 2 oleh kornu anterior :
- funikulus anterior
- funikulus lateralis
MEDULA SPINALIS
Durameter

Piameter

Sulcus Medianus Posterior

Substansia Grisea

Substansia Alba

Canalis Sentralis

Sulcus Medianus Anterior


MENINGES
- Merupakan pembungkus Sistem Saraf Pusat
- Terdiri atas 3 lapisan :
a. Duramater :
- jaringan ikat padat
- luar : - lamina endostisialis
- melekat pada tulang
- dalam: - lam. Meningealis
- epitel mesenkim
- ruang subdural sempit
b. Arakhnoid :
- jar. ikat avaskuler
- ruang subarakhnoid (dilapisi epitel mesenkim)
c. Piamater :
- sangat vaskuler
- dilapisi epitel mesenkim
SISTEM SARAF TEPI

 Terdiri dari : neuron, sel glia & akson


 Ganglion : kelompok kecil neuron & sel glia yang
dikelilingi oleh suatu kapsul jaringan ikat.
 Sistem Saraf Tepi terdiri dari banyak akson yang
dikelilingi beberapa jaringan ikat, yaitu :
a) Epineurium : Lapisan jaringan ikat yang paling luar
yang menyatukan semua fasikulus. Jaringan ikat padat
tidak teratur. Selubung yang kuat.
b) Perineurium : Merupakan Jaringan ikat yang lebih tipis
masuk ke dalam saraf dan membungkus satu atau lebih
fasikulus
c) Endoneurium : Lapisan jaringan ikat vasikuler longgar
berupa serat – serat retikuler halus. Membungkus setiap
akson bermyelin / tak bermyelin yang berkaitan dengan
sel schwann
GANGLION
- Kumpulan sel-sel bodi di luar susunan saraf pusat
- Bentuk oval
- Kapsula :
membentuk trabekula  anyaman stroma
lanjut sebagai epineurium & perineurium
- Badan sel :
dikelilingi selapis sel satelit/amfisit
dibungkus jaringan ikat tipis  lanjut sebagai endoneurium
- Klasifikasi :
1. Ganglion cerebrospinal (ganglion spinale)
2. Ganglion otonom (trunkus simpatikus)
GANGLION SPINALE
- Diameter 15 – 100 mikron
- Neuron pseudounipoler
- Badan sel kecil  saraf tak bermyelin
- Badan sel besar :
- saraf bermyelin
- akson membentuk glomerolus intrakapsularis
- Bada sel bergerombol dekat kapsula
- Bagian tengah sel bodi sedikit, banyak serabut
saraf
- Akson membentuk saraf aferen

Neuro Pseudounipolar
Nukleus
Inti Bulat

Serabut Saraf Fibroblast


GANGLION SYMPATICUM
- Diameter 15 – 50 mikron
- Sel bodi tersebar, inti eksentris
- Akson membentuk saraf eferen
- Denrit membentuk pleksus interkapsularis

Inti Ditepi
Neuron Multipolar

Sel Satelit

Akson

Anda mungkin juga menyukai