Anda di halaman 1dari 25

Seismic Acquisition Part 1

(Week 3)
ayunda.aulia@ui.ac.id
Struktur Kegiatan Akusisi Seismik

Desain Survey 2D dan 3D Week 5

Topografi Drilling Recording

Week 3 Week 4

Field Processing
Outline
1. Sejarah Akusisi Seismik
2. Survey Topografi dan Penyiapan Lintasan
3. Shot hole Drilling dan Pre-Loading
4. Penerapan Kebijakan HSSE pada kegiatan akusisi seismik
1. Sejarah Akusisi Seismik
100 A.D 1848 1914 1920-23 1939-45

First seismic Acoustic waves to First Seismograph to Refracted method Reflection method
acquisition tool study earth’s crust locate artillery for oil exploration for oil exploration
(Mallet, France) (Mintrop, Germany) (Seismos, Germany) (Seismos, Germany)

Seismoscope
(China)
Con’t
1939-45 now
modern data acquisition

Reflection method Development seismic methods and


for oil exploration instruments (e.g. Fiber Optic Geophones)
(Seismos, Germany)
2. Survey Topografi dan Penyiapan Lintasan
• Pekerjaan penyiapan lintasan
guna mendukung kegiatan
drilling dan recording.

• Pekerjaan dilakukan untuk


merekontruksi lintasan seismik
yang direncanakan (teoritik)
untuk diwujudkan di lapangan.
Struktur Organisasi
Chief Topo
1 orang
1 orang Geodetic GPS

Koordinator GIS dan Proses Data


Survei 2 orang Database 1 orang
1 orang
Ukur RTK Penyiapan Pasang
Kru Lintasan BM
Kru Kru
2a. Program Survei
1. Parameter geodesi
• Datum horizontal dan vertikal
• Sistem proyeksi peta (globe ke datar)
• Sistem satuan (derajat, radian)

2. Koordinat boundary

3. Koordinat start-end lintasan


• Geophone interval
• Shot point interval
• Far offset
• Near offset
• Jumlah shot point
• Jumlah trace
• Record length
• Fold

4. Orientasi lapangan (scouting)


Con’t
5. Pembuatan BM (Titik ikat sebagai referensi
ke koordinat global) sehingga dapat
dikorelasikan dengan titik koordinat peta
yang lain

Contoh BM
6. Pengukuran Lintasan (Dimulai dari patok
BM menggunakan GPS Geodetik)

7. Pematokan dan Trace

Patok
Con’t
8. Penyiapan Lintasan
• Pembuatan akses jalan untuk kegiatan
bor dan recording Rintis

• Lintasan akan dirintis/dibersihkan dari


pepohonan kecil, semak belukar dan
penghalang pandangan lainnya.

• Lebar maksimum lintasan 1 m

Titian
3. Shot Hole Drilling and Pre-Loading
• Drilling = Drill (pemboran)
• Preloading = Reload (Pengisian)

• Sebuah kegiatan yang bertujuan untuk membuat lubang bor dangkal


(5-40 m) agar bisa diisi dengan bahan peledak (handak) sebagai
sumber getaran survey seismik (Shot Point).
Struktur Organisasi
Seismologist

Jr Seismologist Drilling Handak


Database Supervisor Supervisor

Ast. Seismologist Driller Shooter Mandor Besar Ast. Database


Preloading (Mitra Kerja) Handak

Mandor dan Kru Mandor dan Kru


Drilling PreLoading
3a. Alat Pemboran
• Power rig
• Mud pump
Power rig dan mud pump (https://prima-
• Mata bor resources.com/equipment/drilling/)
• Pipa bor
• Kunci Pipa (Kunci Inggris)

Matabor (www.google.com)
3b.Workflow Pemboran
Pengecekan dan pembersihan
Persiapan Area SP. Penyiapan selang dan
air untuk pemboran
Drilling

Pemboran sesuai target


Pembuatan kedalaman, pengecekan
Lubang Bor kedalaman, pencucian lubang
jika diperlukan. Kedalaman
lubang bor biasanya 30 m
dengan diameter 11 cm Seismik Refraksi untuk penentuan target kedalaman
handak (di bawah lapisan lapuk atau wethering
Pengisian rangkaian handak ke zone)
Perangkaian lubang bor segera setelah
dan pengisian pemboran selesai untuk
menghindari runtuhan oleh
handak loader dan shooter
3b.Workflow Pemboran
Patok Segitiga
Timbunan
Persiapan O-ring

Kabel Tamping

Pembuatan
Lubang Bor handak

https://geofisikaunhas.wordpress.com/2008/10/24/survey-seismik/

Penutupan lubang SP dengan


Perangkaian Tamping dan pasir tanah, daun/rumput.
dan pengisian Pengamanan Pengamanan kabel detonator
handak Lubang dan penandaan lubang Sp
4.Penerapan HSE di Kegiatan Akusisi
Seismik
• Potensi resiko dan bahaya dalam keadaan akusisi seismik:
o Paparan covid-19
o Kecelakaan transportasi
o Cedera akibat peralatan kerja
o Bahaya bahan peledak
o Penyalahgunaan narkoba dan minimum keras
o Terjadinya man lost
o Tenggelam saat bekerja di perairan
o Terjatuh di area perbukitan/tebing curam
o Bahaya biologis
o Refueling
4a. Penerapan K3LL pada fasilitas survei

Basecamp
Con’t

Basecamp
Con’t

Basecamp
Con’t

Basecamp
Con’t

Fasilitas Kendaraan
Con’t

Fasilitas Kendaraan
Con’t

Fasilitas Penyimpanan Handak


Con’t

Fasilitas Penyimpanan Handak


Thank you

Anda mungkin juga menyukai