Anda di halaman 1dari 13

Cegah Stunting

Sejak Dini
dr. Sofwati Sp.OG
POGI Komisariat Pati
Apakah Stunting?

Adalah perawakan
pendek atau sangat
pendek
berdasarkan
panjang/tinggi badan
menurut usia yang
kurang dari -2
Standar Deviasi (SD)
pada kurva pertumbuhan
WHO
Epidemiologi Stunting
 World Health Organization (WHO) memperkirakan 22,2% atau 149,2
juta anak di bawah 5 tahun menderita stunting pada tahun 2020.
 Wilayah Asia memiliki angka stunting tertinggi yaitu sebanyak 79 juta anak
(52,9%), terutama di Asia Tenggara (54,3 juta anak), diikuti oleh Afrika
61,4 juta anak (41,1%) dan Amerika Latin 5,8 juta anak (3,8%).
 Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan prevalensi balita dengan
status pendek dan sangat pendek di Indonesia adalah 37,2% pada tahun 2013,
dan menurun menjadi 30,8% pada tahun 2018. Sedangkan untuk baduta,
prevalensi pada tahun 2018 sebesar 29,9% yang mengalami penurunan dari
32.8% pada tahun 2013.
 Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 di 34 provinsi
menunjukkan angka stunting nasional turun dari 27,7% tahun 2019
menjadi 24.4% di tahun 2021
Stunting Syndrome Pencegahan pada
1000 HPK
Kondisi Stunting dipengaruhi
Penyebab Stunting

Tablet Tambah Darah 8,3 juta dari 12,1 juta REMAJA


(TTD) PUTRI TIDAK KONSUMSI TTD

2,8 juta dari 4,9 juta IBU


Ante Natal Care HAMIL TIDAK MEMERIKSAKAN
(ANC) KANDUNGAN SECARA RUTIN
(MIN. 6X)

6,5 juta dari 22 juta BALITA


Pertumbuhan Balita TIDAK DIPANTAU TUMBUH
KEMBANGNYA
Pencegahan Stunting
- Ibu hamil tidak boleh anemia
- Rutin periksa kehamilan
- Konsumsi makanan gizi cukup selama
kehamilan

Sejak
- Berikan ASI
Kehamilan
- Asupan Gizi yang seimbang dan sesuai usia
- Hindari sering terpapar infeksi berulang
- Vaksinasi sesuai jadwal

Setelah Lahir
Asupan yang harus dipenuhi saat Hamil

Zat Besi:
Protein
Daging merah
Hewani:
Ayam, ikan,
telur, daging

Mikronutrien:
Kalsium: Vitamin
Susu dan ABCDE, Zink,
produk susu Asam folat,
seperti keju, sayur dan
yogurt buah
Pemeriksaan Kehamilan
 Segera ke dokter atau bidan jika terlambat haid
 Minimal 6 kali selama kehamilan DAN
 Minimal 2 kali pemeriksaan dokter (Obgyn) pada trimester 1 dan 3 (termasuk
pelayanan Ultrasonografi/USG)
 6 kali:
 2x Pada trimester 1 (hingga kehamilan 12 minggu)
 1x Pada trimester 2 (12 hingga 24 minggu)
 3x Pada trimester 3 (24 hingga 40 minggu)
Pemeriksaan kadar Hemoglobin selama
Kehamilan

Trimester 1

Minggu 24-28

Minggu 36
Rekomendasi POGI
Pemberian Suplemen Besi
Populasi Indikasi Suplementasi Dosis Durasi

Ibu hamil Seluruh ibu hamil 60 mg/hari 6 bulan kehamilan

Area dengan prevalensi


Wanita pasca salin anemia > 40%
60 mg/hari 3 bulan pasca salin

Rekomendasi Tatalaksana ADB Pada Kehamilan di Asia Pasifik

Hb Tatalaksana Target
< 11 g/dL dan
Besi oral 80 – 100 mg/hari
Feritin < 15 µg/L
IV 200 mg/hari diulang Hb: 11g/dL
< 10 g/dL Feritin > 50 µg/L
1 – 2x/minggu

< 7 g/dL Transfusi PRC


Rekomendasi Kenaikan BB saat Hamil
Menurut IMT

Kenaikan BB yang
BB/TB2 Sebelum Direkomendasikan
IMT
Kehamilan
KG LB
Underweight < 19,8 12,5 - 18 28 - 40
Normal weight 19,8 – 26,0 11,5 - 16 25 - 35
Overweight 26,0 – 29,0 7 – 11,5 15 - 25
Obesitas 29,0 <7 < 15
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai