Anda di halaman 1dari 28

Situasi Kanker Leher

Rahim di Indonesia

Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak


Menular

23 Mei 2023
Topik

Fakta dan Permasalahan Kanker Leher Rahim di Indonesia


Pilar Penanggulangan Kanker
Rencana Percontohan Deteksi Dini dengan DNA HPV

TOPIK
Permasalahan Kanker Leher Rahim
Tingginya kasus baru dan kematian akibat kanker leher Rahim (Indonesia) :

Jumlah kasus baru kanker leher rahim #2


Jumlah kematian akibat kanker leher rahim #3 Age standardized rate:
incidence rate #1 dan mortality rate #1
Pada tahun 2020, diperkirakan terdapat:
• 36.633 kasus baru kanker leher rahim • Incidence Rate 24.4 per 100.000 penduduk
• 21.003 kematian akibat kanker leher rahim • Mortality rate 14.4 per 100.000 penduduk

Sumber: Globocan (2020)


Permasalahan Kanker Leher Rahim
Tingginya kasus kanker yang ditemukan pada stadium lanjut

Hampir 70%
kasus kanker ditemukan pada stadium lanjut
Jika didiagnosis lebih awal,
9 dari 10 penderita bertahan
hidup 5 tahun setelah diagnosis

Namun, jika ditemukan pada


stadium lanjut
hanya 1 dari 10 penderita
yang bisa bertahan hidup 5 tahun
setelah diagnosis

Sumber: American Cancer Society (216)


Permasalahan Kanker Leher Rahim
Tingginya beban pembiayaan kanker

Tren Pembiayaan Penyakit Katastropik

Cirrhosis Hepatis

Leukeamia

Haemophilia

Thalassaemia Pada tahun 2020 dan 2021,


Gagal ginjal kanker menduduki peringkat 2
Stroke
terbesar penyakit katastropik
Kanker 3,500,655,437,003.0 yang memakan biaya 3,5T
0
Jantung
0 20,000,000,000,000 40,000,000,000,000

2019 2020 2021

2019 2020 2021


Katastropik
Kasus Biaya (000) Kasus Biaya (000) Kasus Biaya (000)
Kardiovaskular 14.310.978 11.839.721.426 12.960.712 9.816.450.836 12.934.931 8.671.706.289
Kanker 2.743.858 4.125.509.910 2.553.289 3.589.163.933 2.595.520 3.500.655.437
Topik

Fakta dan Permasalahan Kanker Leher Rahim di Indonesia


Pilar Penanggulangan Kanker
Rencana Percontohan Deteksi Dini dengan DNA HPV

TOPIK
99%
Kanker leher rahim disebabkan oleh infeksi persisten
Human Papiloma Virus (HPV) onkogenik.

Infeksi virus ini pada leher rahim dapat diketahui lebih dini
sebelum berkembang menjadi kanker dengan
tes performa tinggi yakni DNA HPV
Pada tahun 2020, WHO mengeluarkan :

Strategi Global Untuk Eliminasi Kanker Serviks Tahun 2030

90% 70% 90%


90% anak perempuan 70% perempuan diskrining 90% perempuan dengan lesi
divaksinasi HPV menggunakan tes performa pra kanker dan kanker leher
sebelum usia 15 tahun tinggi pada usia 35 tahun dan rahim mendapatkan
45 tahun tatalaksana sesuai standar
Kemenkes Berkomitmen Untuk Melakukan Transformasi Sistem Kesehatan Sebagai Upaya Memperbaiki Sistem
Kesehatan Di Indonesia

Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Outcome Meningkatkan kesehatan


RPJMN Memperkuat sistem
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat
kesehatan & pengendalian
bidang berencana dan kesehatan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS)
obat dan makanan
kesehatan reproduksi

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi 3 Transformasi sistem ketahanan


layanan rujukan kesehatan
a b c d a b
Meningkatkan
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
akses dan mutu
Penduduk primer sekunder kapasitas dan ketahanan sektor ketahanan
6 layanan sekunder
Penambahan kapabilitas farmasi & alat tanggap darurat
kategori Penguatan peran kader, Screening 14 penyakit & tersier
kampanye, dan imunisasi rutin penyebab kematian layanan primer Pembangunan RS di
kesehatan Jejaring nasional
utama tertinggi di tiap sasaran surveilans berbasis lab,
membangun gerakan, menjadi 14 antigen Revitalisasi jejaring dan Kawasan Timur, jejaring Produksi dalam negeri 14
dan perluasan usia, screening stunting, & standardisasi layanan di pengampuan 4 layanan tenaga cadangan tanggap
menggunakan platform vaksin rutin, top 10 obat,
peningkatan ANC untuk Puskesmas, Posyandu, unggulan, kemitraan top 10 alkes by volume & darurat, table top exercise
digital dan tokoh cakupan di seluruh
kesehatan ibu & bayi. dan kunjungan rumah dengan world’s top kesiapsiagaan krisis.
masyarakat Indonesia. by value.
healthcare centers.

4 Transformasi sistem pembiayaan 5 Transformasi SDM Kesehatan 6 Transformasi teknologi


kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3 tujuan: tersedia, Penambahan kuota mahasiswa, beasiswa dalam & luar Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi, dan
cukup, dan berkelanjutan; alokasi yang adil; dan negeri, kemudahan penyetaraan nakes lulusan luar bioteknologi di sektor kesehatan.
pemanfaatan yang efektif dan efisien. negeri. a Teknologi informasi b Bioteknologi

9
Pilar
Penanggulangan Kanker

Peraturan Menteri Kesehatan No. 71/2015 Tentang Penanggulangan PTM

Promosi Deteksi Perlindungan Penanganan


Kesehatan Dini Khusus Kasus
Perubahan Perilaku dan Identifikasi dan intervensi sejak Vaksinasi (HPV) diawali proyek Pemerataan akses & mutu
Pemberdayaan Masyarakat dini faktor risiko dengan metode demonstrasi menuju nasional melalui sistim pengampuan dan
melalui pendekatan edukasi & terbaik yang sesuai dengan rujukan
upaya koersi kebutuhan & sumber daya)

ntas Program & Lintas Sektor


10
Promosi
Kesehatan
(Meningkatkan pengetahuan &
Kesadaran Masyarakat)
1 PROMOSI KESEHATAN
Strategi Promosi Kesehatan
Koersi
SE MK terkait himbauan K/L untuk melakukan deteksi dini

Edukasi

Pendekatan karakteristik masyarakat (kultur, struktur, figur) :


• Pelibatan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama, pimpinan institusi
• Pelibatan organisasi kemasyarakatan/LSM/kader

Kampanye secara langsung dan melalui sosial media


Mengajak komponen masyarakat untuk melakukan deteksi dini

Seminar dan Webinar


Meningkatkan pengetahuan dan awareness masyarakat terhadap kanker

Kerjasama Lintas Progam dan Lintas Sektor


Pencantuman pesan kesehatan pada produk wanita

12
Deteksi
Dini
(Peningkatan Cakupan &
pengembangan Metode Deteksi Dini)
2 DETEKSI DINI
Strategi Deteksi Dini
Pemenuhan Sumber Daya

• Pelatihan dokter dan bidan untuk deteksi dini


• Dukungan Bahan Medis Habis Pakai untuk deteksi dini
• Dukungan mekanisme pembiayaan pada kegiatan det. Dini (KDK JKN)

Penjaringan Sasaran
Kegiatan di dalam dan di luar gedung
• Deteksi dini reguler di Puskesmas
• Kegiatan luar gedung

Kerjasama Lintas Progam dan Lintas Sektor


• Kerjasama dengan organisasi kewanitaan seperti OASE, TP PKK, DWP, dan sebagainya
• Kerjasama dengan K/L lain

14
Pelayanan Skrining pada Pelayanan Tingkat Pertama dalam JKN
Pelayanan skrining kesehatan tertentu yang dilaksanakan secara bertahap dimulai dengan penilaian mandiri (self assessment)

Penguatan Pelayanan Skrining Kesehatan yang Telah Masuk Penambahan Manfaat Skrining dalam JKN
dalam Paket Manfaat JKN

No Skema Skema
Penyakit Skrining Kesehatan No Penyakit Skrining Kesehatan
Pembayaran Pembayaran

1 Diabetes Mellitus Non Kapitasi 7 Tuberkulosis Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik Kapitasi
Perluasan sasaran Pemeriksaan
GDP dan post prandial 8 Anemia Haemoglobin test Kapitasi
2 Hipertensi Kapitasi 9 Kanker Paru Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik Kapitasi
Perluasan sasaran
3 Stroke Pemeriksaan Tekanan Darah
4 Jantung 10 Kanker Usus Rectal touche & Faecal Occult Blood Non Kapitasi
Test
5 Kanker Serviks Perluasan sasaran Non Kapitasi
IVA dan Pap Smear 11 PPOK Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik Kapitasi

6 Kanker Payudara Perluasan sasaran Kapitasi 12 Talasemia Pemeriksaan Darah Lengkap Non Kapitasi
SADANIS
13 Hipotiroid Kongenital Pengambilan Sampel Darah untuk Non Kapitasi
Skrining Hipotiroid

14 Hepatitis Rapid hepatitis B & C Kapitasi


Indonesia Kanker Kanker
Payudara Leher Rahim

Total Sasaran
DETEKSI DINI Wanita usia 30-50 tahun
42.162.555 42.162.555

Cakupan Deteksi Dini


Kanker Payudara Dan Target tahun 2023 (70%) 29.513.789 29.513.789
Kanker Leher Rahim

Cakupan Deteksi Dini 9,96% 7,47%


(4.197.909 orang) (3.150.192 orang)
(Jan 2020 – Juni 2023)

Capaian kinerja 14,22% 10,67%

16
Perlindungan
khusus
(Perluasan Cakupan)
3 PERLINDUNGAN KHUSUS
Perlindungan Khusus saat ini berfokus pada pencegahan Kanker Leher
Rahim melalui : Keputusan Menteri
Imunisasi HPV Kesehatan Nomor
HK.01.07/Menkes/1930/20
21
Sasaran:
Siswa kelas 5 dan 6 SD/sederajat Tentang Program
Introduksi Imunisasi
Lokus 2022 : HPV Tahun 2022-2023
 Provinsi DKI Jakarta
 Provinsi DI Yogyakarta
 Provinsi Jawa Tengah
 Provinsi Jawa Timur
 Provinsi Bali
 Provinsi Gorontalo
 Provinsi Sulawesi Tenggara
 Provinsi Sulawesi Utara
 Kota Makassar di Provinsi Sulawesi Selatan

2023 diperluas secara Nasional

18
Penanganan
Kasus
(Pemerataan Akses & Mutu Layanan
Skema Pengampuan Layanan Prioritas
Regionalisasi pengampuan untuk penyakit kanker
RS Pengampu Nasional:
RS Kanker Dharmais

RSUP H. Adam Malik RSCM

RSUP Dr. Wahidin RSUP Prof.


11 Sudirohusodo Dr. R. D. Kandou
RSUP Dr. Sardjito
4
18

7 4 9 5 RSUP Fatmawati
5 6
8
12
8 8 8
7
6 4
12 8 14 7
RSUP Dr. M. Djamil 6 11
15
9
4
RSUP Dr. M. Hoesin 6
16
22
4 20 6 7
RSUP Persahabatan
14
RSUP Dr. Hasan Sadikin

RSUP Sanglah
RSUP Dr. Kariadi RSUD Dr. Soetomo

*RS Persahabatan akan membantu RS Kanker Dharmais untuk pengampuan Kanker Paru
20
Topik

Fakta dan Permasalahan Kanker Leher Rahim di Indonesia


Pilar Penanggulangan Kanker
Rencana Percontohan Deteksi Dini dengan DNA HPV

TOPIK
Pelaksanaan Uji Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode DNA HPV Dan
IVA (Co-testing)
Pre-implementasi dan Implementasi
Pada tahun 2023,
Pre-implementasi

• Akan dilakukan pengembangan > >


deteksi dini kanker leher rahim Rekomendasi Penyusunan NSPK Procurement
menggunakan metode DNA - Rekomendasi spesifikasi tes - KMK tentang Percontohan - Penganggaran
HPV dengan co-testing IVA DNA HPV dari HOGI Deteksi Dini Kanker Leher - Pengadaan barang DNA HPV
- Hasil Penilaian Teknologi rahim dengan tes DNA HPV dan oleh Biro PBJ
Kesehatan IVA (co-testing)
• Uji coba deteksi dini ini akan - Petunjuk teknis
dilakukan di DKI Jakarta
dengan total sasaran 16.117
wanita usia 30-50 tahun
Implementasi < < <
Persiapan Teknis Rencana Teknis
Pelaksanaan uji coba deteksi
dini kanker leher rahim - Sosialisasi - Penentuan laboratorium pemeriksa sampel
dengan DNA HPV dan IVA - Pembekalan petugas pengambil - Perjanjian Kerjasama
sampel dan pemeriksa sampel - Penyusunan SK tim
(co-testing)
- Penentuan alur dan teknis pengambilan,
pengiriman, dan pemeriksaan sampel
Dasar Hukum
Sasaran Uji Coba
Kriteria Sasaran
Perempuan Usia 30-50 tahun yang sudah pernah
berhubungan seksual.

Jumlah Target Sasaran Uji Coba


16.117 perempuan usia 30-50 tahun (tahap 1: 8.000 dan
tahap 2: 8.117)

Lokasi Uji Coba


DKI Jakarta (42 Puskesmas di 5 Kota Administrasi). Lokus
dan jumlah sasaran per lokus ditentukan oleh Dinas
Kesehatan DKI Jakarta.
Lab pemeriksa Labkesda DKI Jakarta
Alur Pelaksanaan
Deteksi Dini Kanker Leher rahim dengan Tes DNA HPV dan IVA (Co-Testing)

Sasaran datang Pengambilan sampel cairan serviks dan Pengantaran sampel ke


ke Puskesmas tes IVA di Puskesmas Labkesda**

**pengiriman dilakukan pada Hari


Senin, Rabu, dan Jumat pada pukul
07.30 s.d. 16.00 WIB
Pemeriksaan sampel ke
Labkesda (Ekstraksi
DNA dan Tes PCR)

Penyampaian hasil dari puskesmas Pengisian hasil


ke klien dan tindak lanjut hasil pemeriksaan ke Gform
pemeriksaan oleh Labkesda
Algoritma Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
Dengan Tes DNA HPV co-testing IVA

FKTP FKRTL

Rujuk ke
DNA HPV – Sp.Og(Onk)
Skrining ulang
5 tahun
IVA –

Curiga kanker
IVA ulang
DNA HPV + Selain 16/18
3 tahun
Tes DNA HPV IVA ulang
IVA - Tipe 16 dan 18
1 tahun
dan
Populasi Sasaran DNA HPV –
(perempuan usia 25-65 IVA ulang 6
Inspekulo Krioterapi
Krioterapi
Normal

tahun yang telah kontak bulan kemudian


seksual) IVA +

IVA

DNA HPV +
IVA ulang 6
Krioterapi
Krioterapi
bulan kemudian
IVA +
Perluasan Implementasi Pemeriksaan DNA HPV – IVA
Januari 2024
No Provinsi   Kab/Kota Jumlah Tes No Provinsi   Kab/Kota Jumlah Tes
1 Bali 1 Badung 20.000 7 Jawa Tengah 25 Kab. Banjar Negara 8.000
    2 Bangli 4.000     26 Kab. Grobogan 10.000
    3 Jembrana 5.000     27 Kab. Kendal 8.000
    4 Klungkung 2.000     28 Kab. Pemalang 8.000
  Subtotal     31.000     29 Surakarta 8.000
2 Sulawesi Tengah 5 Kab. Donggala 8.000     30 Kab. Salatiga 2.500
    6 Kab. Sigi 5.000   Subtotal     44.500
    7 Kab. Buol 3.000 8 Jawa Timur 31 Kab. Blitar 5.000
    8 Kab. Morowali Utara 2.000     32 Kab. Pasuruan 4.000
  Subtotal     18.000     33 Kab. Madiun 3.000
3 NTT 9 Kupang 8.000     34 Kab. Mojokerto 8.000
    10 Kab. Rote ndao 3.000     35 Kota Surabaya 20.000
    11 Kab. Malaka 3.000     36 Kab. Banyuwangi 8.000
    12 Kab. Ende 7.000   Subtotal     48.000
  Subtotal     21.000 9 Lampung 37 Kab. Lampung Timur 4.000
4 NTB 13 Kab. Lombok Barat 8.000     38 Kota Bandar Lampung 8.000
    14 Kab. Dompu 5.000     39 Kota Metro 2.500
    15 Kab. Sumbawa Barat 3.000     40 Kab. Pesisir Barat 2.000
    16 Kab. Lombok Barat Utara 2.500   Subtotal     16.500
  Subtotal     18.500 10 DKI 41 Kab. Kepulauan Seribu 8.000
5 Sumatera Selatan 17 Kab. Musi Banyuasin 15.000     42 Kota Jakarta Selatan 8.000
    18 Kab. Banyuasin 20.000     43 Kota Jakarta Timur 8.000
    19 Kab. Pamukal Abab 3.000     44 Kota Jakarta Pusat 8.000
    20 Kab. Pramumulih 6.000     45 Kota Jakarta Barat 8.000
  Subtotal     44.000     46 Kota Jakarta Utara 8.000
6 Bangka Belitung 21 Kab. Bangka 3.000   Subtotal     48.000
    22 Kab. Belitung Timur 2.500   Total     300.000
    23 Kab. Bangka Selatan 2.000
    24 Kab. Pangkal Pinang 3.000
  Subtotal     10.500 Juni 2024 akan dilakukan diseluruh Provinsi di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai