Anda di halaman 1dari 13

AUDIENCE TYPES

Prepared by Miss Dee


Understanding the types of audience is one of the important things that need to be considered if
you want to be successful in delivering a presentation. The audience in a forum is not the same.

LOREM IPSUM LOREM IPSUM LOREM IPSUM


DOLOR SIT AMET. DOLOR SIT AMET DOLOR SIT AMET
If you want to successfully present a presentation, knowing and understanding
the type of audience is an important foundation for the success of your
presentation.

There are some that give positive energy, and there are
some that have a negative impact.
By recognizing all of these types of audience, later on you
can more easily prepare presentations as well as anticipate
various possibilities so that presentations can take place
successfully
Types of Audiences and How to Handle Them
1. TIPE SHEEP

Ini adalah tipe yang hanya akan fokus pada apa yang disampaikan. Tipe ini akan mendengar sembari berharap
agar dapat memahami pembahasan. Audiens dengan tipe ini tidak suka menunjukkan kreativitas dan
kemandirian. Umumnya mereka lebih kesulitan dalam menemukan pertanyaan.
◦ Dibandingkan dengan tipe-tipe audiens yang lain, tipe ini juga lebih susah dalam menemukan kegiatan yang
kreatif.
◦ Jadi, pada saat berhadapan dengan audiens tipe sheep, harus memberikan arahan yang sangat jelas kepada
mereka
Audiens tipe sheep cenderung akan menjauh apabila pembicara yang mereka dengarkan seperti tidak kompeten dengan topik
yang disampaikan.
1. TIPE HOTSHOT
Tipe hotshot merupakan audiens yang cenderung percaya diri, mendengarkan materi yang disampaikan dan cenderung
merasa bahwa diskusi itu sangat membantu dalam belajar. Tipe hotshot mudah berpartisipasi dalam berbagai
diskusi akan tetapi, mereka belajar dengan cepat serta cenderung mengajukan pertanyaan yang menantang.
Apabila ruangan presentasi dipenuhi oleh audiens tipe hotshot, maka akan terlihat peserta yang sangat
partisipatif, menyukai tantangan serta positif. Tipe ini langsung tahu apakah anda menguasai topik dan
mempersiapkan materi dengan baik atau tidak.
◦ Untuk menangani tipe hotshot tidak jauh berbeda dengan tipe-tipe audiens yang lainnya, yaitu siapkan topik dengan baik.
Pembicara juga harus memahami bagaimana mandirinya tipe ini dalam belajar dan ada baiknya Anda
memanfaatkan pertanyaan untuk memancing ide serta pendapat mereka. 
◦ Lalu kalau memang Anda tidak tahu apa jawaban atas pertanyaan mereka, katakan sejujurnya dengan
bahasa yang halus
3. TIPE CLOWN
Merupakan tipe audiens yang suka melakukan interaksi sosial. Umumnya tipe ini cerewet serta sering memberi komentar atau
mengajukan pertanyaan hanya untuk menghibur, bukannya untuk mendukung pembicara. Tipe clown juga cenderung lebih
mudah dimotivasi cukup dengan memberikan sedikit perhatian. Hal yang dapat diamati apabila ruangan dipenuhi oleh tipe ini
adalah suasana akan terasa hidup dengan humor serta bahasan yang bisa saja keluar dari topik.
Manfaatkan kemampuan mereka dalam bersosialisasi. Mereka lebih cocok untuk tugas yang memerlukan diskusi serta interaksi
di dalam kelompok. Untuk tipe ini, sebaiknya jangan menunjukkan sikap yang terlalu serius atau arogan. Jika
mereka melancarkan gurauan, ikutlah tertawa dan ajak peserta lain untuk menikmatinya. Namun segera ajak
mereka untuk fokus kembali pada topik.
Hindari membatasi partisipasi mereka apalagi sampai menimbulkan permusuhan karena ini hanya akan
membuat tipe clown menjadi frustasi. Apabila sudah frustasi, tipe ini akan berubah menjadi peserta yang
menakutkan
4. TIPE SNIPER

Dari tipe-tipe audiens yang ada, mungkin inilah tipe yang akan memulai pertemuan dengan menunjukkan
sikap sinis dan permusuhan pada topik dan juga pembicara. Dengan sikap tersebut, mereka biasanya akan
memperhatikan materi yang disampaikan. Bukan untuk memperdalam pemahaman, melainkan mencari
kesempatan yang pas untuk melayangkan kritik atau menunjukkan keahlian yang dimiliki.
◦ Tipe sniper ini merupakan tipe yang perlu diwaspadai terutama dalam sesi tanya jawab.  Pastikan Anda tetap
menguasai ruangan dan jangan biarkan mereka mengambil alih kekuasaan dengan pertanyaan yang
dilontarkan. Apabila di ruangan presentasi ada banyak orang dengan tipe ini, maka akan terasa suasana di
sana penuh persaingan serta agresif.
◦ Masing-masing individu ingin menunjukkan kepintarannya dan ingin menjadi pemenang. Ketika
pembicaraan dimulai, maka akan ada banyak tangan yang terlipat juga
Tunjukkan bahwa Anda mampu menjadi pembicara di hadapan mereka. Sniper memang akan menyerang
dengan pertanyaan, akan tetapi sebenarnya mereka menginginkan jawaban.
5. TIPE SNOWMAN
Tipe snowman ini adalah yang cenderung tidak memberikan respon. Bisa dikatakan bahwa mereka mengidap
penyakit dalam bersosialisasi serta cenderung tidak berbicara di sepanjang interaksi pembicara dengan
audiens.
Snowman mempunyai penyakit dalam bersosialisasi karena mereka cenderung takut berbicara di hadapan
orang lain. Atau dengan kata lain, mereka kurang percaya diri dengan pengetahuan yang dimiliki.
◦ Mereka meyakini bahwa saat mengajukan suatu pertanyaan, maka akan muncul pikiran buruk dalam diri
orang lain terhadap mereka.
◦ Oleh sebab itu, mereka memutuskan untuk diam. Secara pribadi sebenarnya tipe ini ingin dekat dengan
pembicara, hanya saja mereka takut dan beranggapan bahwa pembicara merupakan sosok yang penting,
lebih penting dari mereka.
Apabila ruangan dipenuhi oleh tipe ini, jangan heran bila Anda kesulitan mendapatkan respon mereka. Dengan
begini, sesi diskusi serta tanya jawab akan sulit dilakukan. Ciptakan suasana yang hangat serta akrab untuk
mereka agar ketakutan mereka sirna.
6. TIPE BLACK CLOUD

Bahasa tubuh yang negatif seperti melipat tangan, menatap dengan tidak fokus serta mengerutkan kening sudah menjadi karakter
audiens tipe balck cloud. Mereka menunjukkan sikap tersebut karena mungkin merasa bahwa topik itu terlalu membosankan dan
rumit. Tipe-tipe audiens yang lain juga dapat berubah menjadi tipe black cloud apabila mereka mendengarkan pembicara yang
tidak menarik sama sekali.
Apabila dihadapkan dengan tipe ini maka energi di ruangan tersebut akan terasa rendah. Pasalnya, mata
mereka sayu, bahasa tubuhnya loyo dan mereka cenderung tidak merespon kalimat yang disampaikan
pembicara.
Tipe black cloud perlu ditangani dengan cara menerangkan bahwa metode yang anda pakai itu berbeda.
Ajaklah mereka berdiskusi atau bergerak
7. TIPE UNWANTED PANELIST

◦ Tipe unwanted panelist ini merupakan sosok ahli yang sebenarnya hadir tanpa diundang. Selayaknya clown, tipe unwanted
panelis ini merupakan orang yang rasa percaya dirinya tinggi. Mereka sering mencoba untuk menambah pengetahuan dengan
cara mengajari audiens soal pengalamannya.
◦ Hal ini sengaja dilakukan demi mendapatkan respect dari audiens. Untuk itu tidak heran bila tipe unwanted panelist menjadi
sosok yang menjawab pertanyaan pertama kali dari pembicara menggunakan penjelasan yang melebihi semestinya.
◦ Apabila ruangan dipenuhi oleh orang-orang ini, maka presentasi akan menjadi di luar kendali. Karena akan
ada banyak orang yang berlomba-lomba mengisahkan pengalaman mereka. Tipe audiens ini akan
menimbulkan gesekan dengan peserta lain yang datang untuk mendengarkan penjelasan pembicara
Untuk menangani tipe unwanted panelist, bisa dilakukan dengan membuat kesepakatan di awal supaya Anda
sebagai pembicara tidak diatur oleh mereka
Memahami tipe-tipe audiens dengan baik akan sangat
membantu anda mempersiapkan diri karena di dalam
ruangan nanti tipe audiens yang akan ditemui sudah pasti
bukan hanya satu, melainkan beberapa tipe sekaligus.

Sebagai pembicara yang baik, tentu saja anda harus siap


menghadapi kombinasi beberapa tipe tersebut.

Anda harus tampil menarik, penuh percaya diri


dan tampak menguasai topik untuk bisa menarik
perhatian dan mereka merasa antusias
mendengarkan Anda.
Miss Dee/SLC/2023

Anda mungkin juga menyukai