Anda di halaman 1dari 46

PEMELIHARAAN TURBIN UAP

PENDAHULUAN
Turbin uap merupakan komponen utama di dalam suatu Pusat
Listrik Tenaga Uap yang perlu dipelihara dengan baik, karena
pemeliharaan merupakan salah satu faktor yang menentukan
keandalan, safety, efisiensi dan life time. Karena itu masalah
pemeliharaan harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh
baik segi pengorganisasiannya, perencanaanya maupun
pelaksanaannya.
Akan lebih baik apabila telah memiliki buku pedoman standard
untuk pemeliharaan turbin uap, sehingga didalam perencanaan
pemeliharaan dapat digunakan untuk mempersiapkan tenaga
kerja, peralatan, spare parts/material serta waktu yang
diperlukan.
ROUTINE INSPECTION
Pemeliharaan rutin yang dapat dilakukan saat turbin
beroperasi diantaranya:
1.Pertambahan grease pada bagian- bagian yang perlu
diberi grease.
2.Menambah minyak pelumas ke dalam tangki.
3.Membersihkan minyak pelumas melalui instlasi pemurni
minyak pelumas
4.Membuang air dan lumpur melalui drain tangki minyak
pelumas dan memeriksa kondisi minyak pelumas.
5.Mengencangkan baut-baut yang longgar.
6.Menutup atau mengurangi kebocoran pada seal katup-
katup.
7.Monitoring : Vibrasi, suhu pelumas, dll
PARAMETER
Parameter yang perlu diamati :
•Tekanan uap perapat
•Tekanan minyak pelumas
•Temperatur minyak pelumas
• Kerja control valve
Outage Maintenace
Pemeliharaan dalam keadaan tidak beroperasi dapat dilakukan
pada saat Periodik Inspection (Si, Me,Se) dengan jenis kegiatan
pemeliharan seperti tabel no.2 di atas. Pada kondisi tertentu,
misalnya pada waktu terjadi suatu kerusakan baik pada
komponen boiler maupun pada komponen turbin, dapat
dilakukan pemeliharaan tak terjadwal.
PERIODIC MAINTENANCE
Tiga jenis pemeliharaan periodik yang diberlakukan pada turbin
uap yaitu:

•Simple Inspection (Si) dilakukan setiap 1 tahun sekali


•Inspection (Me) dilakukan setiap 2 tahun sekali
•Serious Inspection (Se) dilakukan setiap 4 tahun sekali
PERIODIC MAINTENANCE
PLTU / STG SIKLUS INTERVAL DURASI ( HARI )

SURALAYA ( PLTU ) SI – ME – SI – SE 10.000 SI = 28


    ME = 30
      SE = 60
SEMARANG SI – ME – SI – SE 8.000 SI = 28
( PLTU & STG )     ME = 35
      SE = 55
PERAK ( PLTU ) SI – ME – SI – SE 8.000 SI = 28
    ME = 35
      SE = 50
GRATI( STG ) MINOR – MAJOR 15.000 MINOR = 25
    MAJOR = 45
PRIOK ( PLTU ) SE – SI – ME – SE 8.000 SI = 15
    ME = 45
      SE = 60
PRIOK ( STG ) MINOR – MAJOR 24.000 MINOR = 25
    MAJOR = 45
     
PLTP SI – SI – MI 16.000 SI = 20
      MI = 25
JADWAL
INSPECTION
TURBIN ACTIVITIES
TURBIN ACTIVITIES
TURBIN ACTIVITIES
TURBIN ACTIVITIES
KEGIATAN
PEMBONGKARAN
KEGIATAN
PEMBONGKARAN
KEGIATAN
PEMBONGKARAN
KEGIATAN
PEMBONGKARAN
KEGIATAN
PEMBONGKARAN
KEGIATAN
PEMBONGKARAN
KEGIATAN PEMASANGAN
KEGIATAN PEMASANGAN
KEGIATAN PEMASANGAN
KEGIATAN PEMASANGAN
KEGIATAN PEMASANGAN
ROTOR TURBIN
Kegiatan pemeriksaan yang dilakukan diantaranya adalah :
•Kemungkinan adanya kerak yang menempel pada sudu akhir,
kemudian mengambil sample untuk dilakukan analisa pada LP
Turbin
•Kemungkinan terjadinya keretakan pada LP Turbin
•Kemungkinan terjadinya gesekan pada LP Turbin
•Kerusakan akibat benda asing pada LP Turbin
•Korosi dan erosi pada LP Turbin
ROTOR TURBIN
Pada Mean Inspection dan Serious Inspection, seluruh bagian
rotor diperiksa dan diperbaiki. Pemeriksaan rotor dilakukan
dengan cara membuka upper casing, melepas kopling, membuka
bantalan dan lain-lain komponen yang menghalanginya sehingga
rotor dapat diangkat dan ditopang pada dudukan khusus yang
disediakan untuk rotor.
KERUSAKAN SUDU

a) Kerusakan b) Patah Blade


Stator Turbin
Pemeriksaan serta perbaikan yang dilakukan yaitu :
•Periksa adanya kerak-kerak yanga menempel pada sudu tetap, bersihkan dengan
sand blast apabila diperlukan.
•Bersihkan kerak dan kotoran lainnya dengan menggunakan sikat kuningan dan
sand blast bila perlu
•Laksanakan pemeriksaan pada permukaan flanges upper casing dan lower casing
menggunakan batu asah paling halus.
•Bersihkan ulir-ulir pada baut dan mur.
•Periksa bekas bocoran uap melalui celah pada flanges antara upper casing dengan
lower casing
•Periksa akibat korosi dan erosi pada labyrinth dan sudu-sudu.
•Periksa dan perbaiki kerusakan pada sudu tetap (seperti pada sudu putar)
•Keretakan-keretakan disetiap bagian stator, termasuk pada baut-baut, diperiksa
dengan cara NDT menggunakan dye penetrant atau ultrasonic test.
Stator Turbin
Pabrik pembuat turbin memberikan daftar besarnya momen
pengikatan baut-baut tersebut dan cara pelaksanaannya.
Untuk baut-baut berukuran besar, setelah disediakan lobang
disepanjang sumbunya.

Pengangkatan Turbin
Stator Turbin
STATOR
BOLT

BOLT HEATER
STATOR
BLADE

a) Stator Normal b) Stator Rusak


PEMELIHARAAN
BANTALAN
• Turbin uap memiliki dua jenis bantalan, yaitu bantalan Journal Radial
(Journal Bearing ) dan bantalan aksial (Thrust Bearing ).
• Simple Inspection tidak dilakukan pengangkatan rotor, maka untuk
sementara, yaitu ketika bantalan journal dikeluarkan dari posisinya, rotor
harus ditopang oleh shaft raising gear.

SHAFT RAISING GEAR


PENGUKURAN
CLEARANCE BANTALAN
REPAIR BABBIT
REPAIR BABBIT
Pemeriksaan yang perlu dilakukan diantaranya :
•Pengukuran clearance
•Bekas kontak/gesekan antara poros dengan bearing
•Goresan-goresan pada permukaan babbit (White Metal).
•Babbit yang terkelupas.
•Keretakan (gunakan dye penetrant.
•Cacat cathodic.
PENGECEKAN BABBIT

a)Pemberian tanda pada Babbit b) Pengujian NDT


Pemeriksaan Gland Seal
• Gland Seal tidak dibuka karena tidak dilakukan pemeriksaan/
pemeliharaan. Pemeriksaan/pemeliharaan dilakukan hanya pada sistem
uap perapat, terutama valve pengatur tekanan uapnya. Valve tersebut
dibuka, dibersihkan dan dilakukan test kebocoran. Bila bocor, harus
dilakukan pekerjaan lapping atau melakukan penggantian bila hal tersebut
memang perlu.
• Pada Mean Inspection dan Serious Inspection, selain dilakukan
pemeriksaan/ pemeliharaan seperti pada Simple Inspection, juga
dilakukan pemeriksaan/perbaikan pada Gland Seal nya. Pekerjaan ini
dilakukan sesudah upper casing dibuka.
Pemeriksaan Gland Seal

Pengukuran Clearance Gland Seal


Setting Clearance Rotor
• Jarak celah atau clearance antara rotor turbin
dengan stator, terutama pada sisi tekanan
tinggi sangat sempit dan kemungkinan akan
terjadi gesekan antara rotor dengan stator
apabila celah ini tidak disetel dengan baik.
Jarak clearance baik arah aksial maupun arah
radial disetiap tingkat sudu telah ditetapkan
oleh pabrik pembuatnya
Setting Clearance Rotor
ALIGNMENT
Penyebarisan (alignment) adalah melakukan koreksi
terhadap adanya ketidak sebarisan (mis- alignment)
antara poros penggerak dengan poros yang digerakkan,
sehingga didapat kesebarisan yang memenuhi
persaratan dari kedua poros tersebut.
ALIGNMENT
Ketidaksebarisan (mis alignment) diluar batas yang diijinkan akan
mengakibatkan:
•Kopling menjadi panas
•Terjadi kelelahan material pada elemen kopling (untuk kopling kering)
•Terjadinya keausan terutama pada kopling roda gigi
•Keretakan pada poros akibat gaya tekuk yang berulang-ulang
•(keretakan biasanya terjadi pada sisi yang berdekatan dengan hub kopling)
•Kerusakan pada bantalan (bearing)
•Salah satu penyebab timbulnya getaran (vibrasi) pada mesin
ALIGNMENT
Alignment Turbin meliputi :
•Identifikasi mesin dan mencari informasi yang relevan tentang
mesin yang akan di-alignment
•Inspeksi pondasi mesin dan base-plate untuk mengidentifikasi
kerusakan atau masalah.
•Mempersiapkan peralatan yang diperlukan
•Mempersiapkan seorang inspector
PEMELIHARAAN
KATUP
Langkah-langkah pemeliharaan dilakukan sebagai berikut:
•Melepas katup dari Instalasi ( di Unit Mesin Pembangkt )
•Bawa ke Bengkel Mekanik
•Lakukan pembukaan ( dissasembly).
•Buka komponen katup seperti spring, spindle, disk, seat dan sebagainya
•Bersihkan kotoran, kerak, karat pada Katup, rumah katup
•Periksa kerusakan ( gunakan metode NDT), Pasang kembali katup pada
Instalasi di Instalas ( di Unit Mesin Pembangkit ),
Hal-hal yang harus
diperhatikan
Beberapa aspek keselamatan kerja yang perlu mendapat perhatian lebih
pada saat pelaksanaan pemeliharaan Turbin Uap , yaitu :
•Tagging.
Tagging selain dipasang pada tombol-tombol motor yang terpasang di panel
Control Room.
•Akses
Akses tempat kerja harus rapi sehingga memudahkan inspector melakukan
pemeliharaan turbin.
•Lifting Crane (over head crane)
Lifting Crane untuk mengangkat rotor turbin, casing dan sebagainya harus
diperiksa dan diuji sebelum pekerjaan Inspection dimulai.

Anda mungkin juga menyukai