Anda di halaman 1dari 17

Antena Helix

Monopole

KELOMPOK 4
Anggota Kelompok
1. Alvian Cahya Nugraha
2. Azzura Mori
3. Felix Gunawan
4. Noval Fadhillah
Apa itu Antena Helix Monopole?

Antena Helix monopole adalah antena radio yang terbentuk


hanya dari satu batang konduktor lurus yang berbentuk Spiral
dimana batang konduktor ini tegak lurus dengan bagian
ground plane nya.

Antena Helix Monopole bisa dikatakan antena yang sangat


sederhana dan cukup mudah untuk dibuat walaupun kita tetap
memerlukan perhitungan khusus untuk menentukan panjang
dari antena monopole sesuai dengan frekuensi yang akan
dipancarkan atau diterima.
Siapa Pencipta Antena
Monopole?

Antena Monopole diciptakan pada tahun 1895


oleh Pelopor Radio Guglielmo Marconi,yang
menemukan jika ia menempelkan satu terminal
pemancar untuk kawat panjang yang tergantung
di udara dan yang lain untuk bumi, maka ia bisa
mengirimkan sinyal untuk jarak yang lebih jauh.
Kelebihan Antena Helix Monopole

Kelebihan Antena Helix Monopole adalah pembuatannya yang


sangat simple dibanding Antena Dipole karena Antena ini dapat
dibuat dengan satu batang konduktor saja.

Lalu bahan untuk Antena nya sederhana, bentuk dan dimensi


ukuran Antena nya yang lebih kecil, memiliki penguatan yang
cukup besar dan pancaran yang sama ke segala arah
(Omnidirectional), harga produksinya lebih murah dan mampu
memberikan unjuk kerja yang cukup baik.
Kekurangan Antena Helix Monopole

Kekurangan Antena Helix Monopole adalah kualitas yang tidak


sebaik antena lainnya, selain itu antena monopole pun tidak dapat
digunakan untuk banyak variasi frekuensi karena bentuknya yang
hanya satu batang konduktor lurus maka akan sulit untuk
menginstal Antena Helix Monopole bila dibuat terlalu panjang.
Koefisien Pantul
& Return Loss
Koefisien Pantul

Koefisien pantul dapat diukur dalam berbagai cara, tetapi yang paling
umum adalah menggunakan parameter yang disebut Voltage Standing
Wave Ratio (VSWR) atau Reflected Power Ratio (RPR).

Kedua parameter ini mengindikasikan sejauh mana ada pantulan


gelombang yang terjadi pada antena. Namun, perlu dicatat bahwa
koefisien pantul dan kinerja antena secara keseluruhan dipengaruhi oleh
berbagai faktor, termasuk bentuk fisik antena, bahan yang digunakan,
lingkungan sekitar, dan frekuensi operasi.
Rumus Koefisien
Pantul
Return Loss
Return loss adalah ukuran yang digunakan untuk mengukur seberapa
besar daya yang dipancarkan oleh antena dan berapa banyak daya yang
dipantulkan kembali ke sumber atau perangkat pemancar.

Return loss diukur dalam desibel (dB) dan merupakan indikator


seberapa baik antena dapat mencocokkan impedansinya dengan saluran
transmisi atau perangkat yang terhubung.
Rumus Return Loss
Kualitas
Komunikasi?
BER, GOS, QOS, Analisa Traffict
BER (Bit Error Ratio)

Bit Error Rate (BER) adalah ukuran yang


digunakan untuk mengukur seberapa sering
kesalahan bit terjadi dalam transmisi data digital.
BER mengindikasikan seberapa baik kualitas
transmisi dalam sistem komunikasi digital.
Semakin rendah BER, semakin baik kualitas
transmisi. Rumus BER adalah “Jumlah Bit dengan
Kesalahan dibagi Total Jumlah Bit yang Diterima.
GOS (Grade Of Service)

Grade of Service (GOS) mengindikasikan


probabilitas bahwa seorang pengguna akan
mengalami panggilan yang diblokir atau tidak
dapat mengakses jaringan karena adanya
kemacetan. Dengan kata lain, GOS mengukur
seberapa besar kemungkinan pengguna akan
mengalami gangguan layanan atau tidak
tersedianya layanan.
QOS (Quality Of Service)
QOS adalah singkatan dari Quality of Service,
merujuk pada kemampuan suatu jaringan untuk
memberikan layanan dengan parameter-parameter
tertentu, seperti Bandwidth, Latensi (Delay), Jitter
(Fluktuasi waktu tiba), dan Reliabilitas. QOS
sangat penting dalam jaringan yang mengalami
beban lalu lintas yang beragam dan memiliki
kebutuhan layanan yang berbeda-beda. Ini
memastikan bahwa layanan-layanan yang kritis
mendapatkan kinerja yang baik tanpa
mengorbankan layanan-layanan lainnya.
Traffict Analysis
Traffic Analysis adalah proses memeriksa dan
menganalisis lalu lintas data yang mengalir
melalui suatu jaringan komputer atau sistem
komunikasi. Tujuannya adalah untuk memahami
karakteristik lalu lintas, mengidentifikasi tren,
mengidentifikasi ancaman keamanan, dan
mengoptimalkan kinerja jaringan. Traffic analysis
melibatkan pengumpulan, pemantauan, dan
analisis data lalu lintas untuk mendapatkan
wawasan tentang cara jaringan digunakan,
seberapa efisien lalu lintas berjalan, dan apakah
ada masalah yang perlu diatasi.
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai