Anda di halaman 1dari 20

Forkom Germas

Kabupaten Banjarnegara
Grafik Panjang Badan/ Tinggi Badan menurut Umur Anak
Perempuan dan anak Laki-laki umur 0-5 tahun

STUNTING BILA
BERADA DI
BAWAH GARIS -2

Hasil plotting TB menurut Hasil plotting TB menurut


umur umur
Berat Badan tidak naik

Berat badan naik tidak sesuai umur


AL QUR’AN AN NISA : 9
‫ض ٰعفًا َخافُ ْوا َعلَ ْي ِه ۖ ْم‬
ِ ً‫ش الَّ ِذ ْي َن لَ ْو تَ َر ُك ْوا ِم ْن َخ ْلفِ ِه ْم ُذ ِّريَّة‬
َ ‫َو ْليَ ْخ‬
٩ ‫فَ ْليَتَّقُوا هّٰللا َ َو ْليَقُ ْولُ ْوا قَ ْواًل َس ِد ْي ًدا‬
Dan hendaklah takut (kepada Alloh) orang-orang
yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan
yang lemah dibelakang mereka, yang mereka
khawatir terhadap kesejahteraannya. Oleh sebab
itu, hendaklah mereka bertakwalah kepada Allah,
dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata
yang benar.
DATA KEMENAG KAB. BANJARNEGARA
TAHUN 2022
1. JUMLAH NIKAH SEBANYAK 7.250 PASANG
2. JUMLAH CERAI SEBANYAK 2.633 PASANG
3. JUMLAH CERAI TALAK SEBANYAK 643 PASANG
4. JUMLAH CERAI GUGAT SEBANYAK 1990 PASANG
5. JUMLAH PERCERAIAN KDRT SEBANYAK 196
PASANG
6. PROSENTASE ANGKA PERCERAIAN 36,31 %
7. JUMLAH DISPENSASI NIKAH DIBAWAH UMUR 681
8. PROSENTASE DISPENSASI NIKAH DIBAWAH UMUR
9,39 %
5 Pintu Menuju Stunting
1. Saat ibu hamil anemia, kurang energi kronik, risiko bayi lahir
dengan berat badan rendah (BBLR), bayi anemia
2. Saat kelahiran : Inisiasi Menyusu Dini (IMD) tidak dilakukan;
ibu tidak paham posisi dan pelekatan menyusui, kegagalan
ASI eksklusif tinggi
3. ASI eksklusif gagal; anak jadi sering sakit, gonta ganti susu
formula, alergi susu formula, intoleransi laktosa, berat
badan tidak naik
4. MPASI tidak benar secara kuantitas dan kualitas
5. Anak sering sakit : sering tertular batuk pilek, diare, TBC,
imunisasi tidak lengkap
Bentuk Kegiatan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

1. Melakukan aktivitas fisik

2. Mengonsumsi sayur dan buah

3. Tidak merokok

4. Tidak mengonsumsi alkohol

5. Memeriksa kesehatan secara rutin

6. Membersihkan lingkungan

7. Menggunakan jamban
Berat badan tidak naik setiap bulan stunting mengintai
5 Pintu Keluar Stunting

1. Literasi
2. Edukasi
3. Sanitasi
4. Imunisasi
5. Perencanaan ekonomi
Jika terdiagnosa stunting, lalu?
• Stunting bukan masalah asupan gizi semata
• Menyelesaikan masalah stunting dengan
“MENGGEMUKKAN BADAN ANAK” justru akan
menyebabkan “MIMPI BURUK” di kemudian hari
muncul penyakit kronik (hipertensi, diabetes melitus,
sindroma metabolik)
• Anak stunting dengan Tinggi Badan menurut Umur
di bawah garis merah (-2 SD) harus dipertahankan
Berat Badan menurut Tinggi Badan di kurva “GIZI
BAIK”
Jika mau donasi sebaiknya bagaimana?
• Perbaikan sanitasi : butuh jamban sehat, air bersih, lantai rumah
minimal disemen mencegah infeksi berulang pada anak
• Perbaikan stimulasi edukasi : usia pra sekolah, anak butuh
permainan yang meningkatkan stimulasi motorik dan sensorik
Akses PAUD
• Edukasi orang tua tentang pengasuhan anak, pengelolaan
keuangan (jika anak menuntut jajan, anak tidak bisa tidur
nyenyak, pengeluaran banyak untuk rokok, dsb)
• Perbanyak konseling menyusui : anak stunting dimulai saat ASI
eksklusif, berat badan seret naik dikira butuh MPASI dan sufor
padahal pelekatan dan fokus menyusui salah
STUNTING Kenapa BUKAN Susu dan Biskuit?
• Tidak menyelesaikan masalah : anak stunting butuh perbaikan
MAKANAN KELUARGA – sebagai intervensi pangan
berkesinambungan
• Kondisi stunting justru TIDAK BOLEH membuat anak
MENGGEMUK
• Stunting juga berasal dari infeksi berulang. Jika tidak
ditanggulangi masalah akan berulang
• Anemia membuat nafsu makan buruk. Diberi susu dan
biskuitpun tidak dimakan  pemborosan dana
• Lebih dibutuhkan stimulasi edukasi, sebab diusia 2 tahun
volume otak sudah terlanjur 80% dalam kondisi stunting,
risiko gangguan kecerdasan di depan mata. Stimulasi sebelum
volume otak mencapai hampir 100% di usia 5 tahun
Siapa Yang Perlu Diberikan Makanan
Tambahan???

• Ibu hamil kurang energi kronis (Lingkar lengan atas


< 23,5 cm)
• Balita gizi kurang (Berat badan menurut tinggi
badan kurang dari -2 SD)
• Balita yang sering tidak naik berat badannya
• Makanan tambahan disarankan berupa makanan
lokal keluarga
• Tata laksana dengan PKMK (pangan khusus medis
khusus ditangani oleh dokter dan ahli gizi)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai