Usia 2 tahun
2 bulan Usia 4 tahun
4 bulan
Stunting:
• Dilihat berdasarkan Panjang Badan per Umur
(PB/U) atau Tinggi Badan per Umur (TB/U).
• Nilai Z-score <-2,0 2
Stunting dan Ciri-Cirinya Pada Anak
Stunting
Gangguan pertumbuhan pada anak : tinggi badan anak lebih rendah atau pendek
dari standar usianya.
Kondisi serius yang terjadi saat seseorang tidak mendapatkan asupan bergizi dalam jumlah
yang tepat dalam waktu yang lama (kronik)
BUMIL KEK/
KURANG GIZI
FAKTOR PENYEBAB STUNTING
Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi. Intervensi paling menentukan
pada 1000 Hari Pertama Kehidupan. Penyebab lainnya:
Sumber Energi
Memperkuat Otot KANDUNGAN
Penyokong Pertumbuhan Fisik SUSU
KARBOHIDRA T
Meningkatkan Kecerdasan
MemperkuatTulang Dan Gigi PR O TEIN
LEMAK
VIT AMIN
A, B, C, D, E, dan k
MINERAL
Kalsium, Magnesium,
2. POLA MAKAN & GIZI SEIMBANG
Istilah “Isi Piringku” dengan gizi seimbang perlu diperkenalkan
dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari
KOMPONEN ISI PIRINGKU
3. Terus memantau tumbuh kembang anak
• Orang tua perlu terus memantau tumbuh kembang anak mereka, terutama dari tinggi dan
berat badan anak dilihat dari buku KIA.
• Bawa si Kecil secara berkala ke Posyandu maupun klinik khusus anak. Dengan begitu, akan
lebih mudah bagi ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penangananny
4. Selalu jaga kebersihan lingkungan
• Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit, terutama jika lingkungan sekitar mereka
kotor. Faktor ini pula yang secara tak langsung meningkatkan peluang stunting. Studi yang dilakukan di Harvard
Chan School menyebutkan diare adalah faktor ketiga yang menyebabkan gangguan kesehatan tersebut. Sementara
salah satu pemicu diare datang dari paparan kotoran yang masuk ke dalam tubuh anak
Alat pengukuran panjang dan tinggi badan
(Infatometer dan microtoise)
Anak diatas 24 bulan, diukur dengan Anak dibawah 24 bulan, diukur dengan
infantometer, maka dikurangi 0,7 cm mikrotoise, maka ditambah 0,7 cm
(90 cm > 89,3 cm) (70,5 cm > 71,2 cm)
12
Pengukuran Tinggi Badan
dengan Microtoise
1. Pilih tembok dan lantai yang datar
2. Pasang Microtoise pada bidang tersebut kemudian tarik ujung
meteran hingga 2 meter ke atas secara vertikal / lurus hingga
Microtoise menunjukkan angka nol.
3. Pasang penguat seperti paku dan lakban pada ujung Microtoise
agar posisi alat tidak bergeser
4. Mintalah pada ibu balita yang akan diukur untuk melepaskan alas
kaki (sepatu dan kaos kaki) dan melonggarkan ikatan rambut (bila
ada)
14
5. Persilahkan subjek untuk berdiri tepat di bawah Microtoise.
6. Pastikan subjek berdiri tegap, pandangan lurus ke depan, kedua lengan
berada di samping, posisi lutut tegak / tidak menekuk, dan telapak
tangan menghadap ke paha (posisi siap).
7. Setelah itu pastikan pula kepala, punggung, bokong, betis dan tumit
menempel pada bidang vertikal / tembok / dinding dan subjek dalam
keadaan rileks.
8. Turunkan Microtoise hingga mengenai / menyentuh rambut subjek
namun tidak terlalu menekan (pas dengan kepala) dan posisi Microtoise
tegak lurus.
9. Catat hasil pengukuran
15
Pengukuran
Tinggi Badan
16
Pengukuran
Tinggi
Badan
17
1. Letakan infantometer pada meja atau
Pengukuran bidang datar.
Panjang Badan
2. Letakkan infantometer dengan posisi panel
kepala ada di sebelah kiri dan
panel penggeser berada di sebelah kanan.
Panel kepala adalah bagian yang tidak bisa
digeser.
3. Baringkan Si Kecil dengan posisi telentang
dan pastikan kepala bayi menempel pada
bagian panel yang tidak dapat digeser.
18
4. Rapatkan kedua kaki dan tekan lutut bayi
sampai lurus. Pastikan kedua kakinya
menempel pada meja atau tempat meletakkan
infantometer.
5. Tekan kedua lutut bayi dan tegakkan telapak
kakinya, kemudian geser bagian panel yang
dapat digeser sampai persis menempel pada
telapak kaki Si Kecil. Bacalah skala angka
terbesar yang tertera di infantomenter.
Kemudian tuliskan hasil pengukuran
19
ALAT UKUR PANJANG DAN TINGGI
BADAN
TERIMA KASIH