Anda di halaman 1dari 8

Masjid Agung Sang Cipta Rasa

Kelompok 7
Yusuf Sani 2008301059
Nur Khofifah 2008301065
Fadhilah 2008301081
Susan Suzana 2008301071
Dila Padilatunnisa 2008301085

Dosen pengampu : Denny


Santika, M.A.
Sejarah Masjid Agung Sang Cipta Rasa

Masjid Agung Sang Cipta Rasa


dibangun pada tahun 1498 oleh
Prakarsa Wali Sanga atau Sunan
Gunung Jati. Pambangunannya
dipimpin oleh Sunan Kalijaga dengan
arsitek Raden Sepat (dari Majapahit)
bersama dengan 200 orang
pembantunya (Demak).
Arkeologi
Ruang utama masjid berukuran 17,8 x 13,30 m, mempunyai
fondasi dan tingginya + 10 cm dari lantai serambi. Ruangan
berlantai ubin terakota warna merah ini dikelilingi dinding
setinggi 3 m namun tidak sampai ke atap, yang berfungsi sebagai
pembatas dengan serambi. Pada dinding ini terdapat 9 buah pintu
dan 44 lubang angin. Kesembilan pintu tersebut melambangkan
sembilan wali (Walisongo) yang ada di Jawa. Pintu utama ke
ruang utama yang disebut narpati terletak pada dinding timur,
berukuran tinggi 240 cm dan lebar 124 cm. Pada pintu ini
terdapat dua daun pintu, dan pada kanan kiri pintu terdapat
pilaster berhias motif teratai dan sulur-sulur di bagian atas dan
bawah
Created by Slidesgo
Ruang Utama
Pintu Utama ke ruang utama
Masjid
Keunikan Masjid Agung Sang Cipta Rasa

Keunikan yang ada di masjid agung sang cipta rasa yaitu


mimbar masjid bernama Sang Rengga, mimbar ini
berbentuk seperti kursi, dan memiliki tiga anak tangga
yang menyatu dengan lantai. Serta pada pelaksanaan
adzan pada saat mau shalat Jum’at itu dikumandangkan
oleh 7 orang muadzin atau lebih di kenal dengan tradisi
adzan pitu. Sedangkan setiap shalat 5 waktu biasanya Shaf
nya hanya sampai di depan bangunan masjid kerja
tersebut. Uniknya setiap shalat jumat baru boleh masuk ke
bangunan masjid merahnya.
Mimbar Masjid Tempat pelaksanaan Adzan Pitu
Tempat Khusus Sholat Tempat Khusus Sholat Sultan
Sultan Kanoman Kesepuluh
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai