Reaksi Hipersensitivitas
Tipe IV
Pembimbing
dr. Alifah Alwi, Sp.THT-KL
Refarat Reading
Pendahuluan
Pada dasarnya tubuh kita memiliki imunitas alamiah yang bersifat non- spesifik.
Imunitas spesifik ialah sistem imunitas humoral yang secara aktif diperankan oleh sel
limfosit B, yang memproduksi 5 macam imunoglobulin yaitu IgG, IgA, IgM, IgD dan
IgE. Sistem imunitas seluler yang dihantarkan oleh sel limfosit T bila mana bertemu
dengan antigen lalu mengadakan diferensiasi dan menghasilkan zat limfokin, yang
mengatur sel-sel lain untuk menghancurkan antigen tersebut.
Bilamana suatu alergen masuk ke tubuh, maka tubuh akan mengadakan respon.
Bilamana alergen tersebut hancur, maka ini merupakan hal yang menguntungkan,
sehingga yang terjadi ialah keadaan imun. Tetapi bilamana jaringan tubuh menjadi
rusak, maka terjadilah reaksi hipersensitivitas atau alergi
Refarat Reading
Definisi
Reaksi hipersensitivitas adalah respons imunologi yang berlebihan atau tidak sesuai
yang terjadi sebagai respons terhadap antigen atau alergen. Reaksi hipersensitivitas
diklasifikasikan menjadi empat jenis oleh Coombs dan Gell.
Patogenesis
Refarat Reading
Tipe IVc terutama dimediasi oleh sel T CD8+ sitotoksik, yang secara langsung membunuh sel target dengan
menggunakan sejumlah mediator, termasuk perforin, granulysin, dan granzyme B. Reaksi tipe IVC
menjadi mekanisme yang mendasari kerusakan jaringan pada Stevens -Sindrom Johnson dan nekrolisis
epidermal toksik, di mana sel T CD8+ teraktivasi menginduksi apoptosis dan/ atau nekrosis keratinosit.
Contoh: steven sindrom jhonson
Tipe IVd kerusakan jaringan ketika CXCL-8 (juga dikenal sebagai IL-8) yang diturunkan dari sel T merekrut
neutrofil ke dalam jaringan untuk menciptakan peradangan neutrofilik steril,
Contoh: Pustulosis eksantematosa generalista akut
Refarat Reading
Etiologi
• Paparan racun
• Obat-obat
• Virus
• Paparan latex
Refarat Reading
Gejala klinis
Gejala-gejala dari reaksi hipersensitivitas tipe IV, yaitu : 1). Toksemia umum: 0,1 ml tuberkulin
pada penderita tuberculosis menyebabkan reaksi hebat yang terlihat berupa kelesuan, batuk, sesak
nafas, nyeri tungkai, muntah, kekakuan dan limfopenia. 2). Reaksi fokal: jika sejumlah besar
antigen dimasukkan pada jaringan segar yang peka, akan timbul reaksi alergi disertai nekrosis
jaringan, misalnya pada bronkopneumonia tuberculosis. 3). Reaksi lokal: merupakan reson kulit
yang khas.
Refarat Reading
Diagnosis Banding
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
menemukan gejala-gejala alergi yang disebabkan oleh reaksi terhadap jenis alergen tertentu.
• Pemeriksaan penunjang
skin prik tes
Serum total Ige
Atopy oral tes
Oral food challenges
Refarat Reading
Penatalaksanaan
Kesimpulan
Reaksi hipersensitivitas adalah respons imunologi yang berlebihan atau tidak
sesuai yang terjadi sebagai respons terhadap antigen atau alergen. Reaksi
hiprsensitivitas memiliki 4 klasifikasi tipe I,II,III,IV. Yang mana Reaksi
hipersensitivitas tipe IV merupakan reaksi tertunda dimana ketidak mampuan
makrofag untuk mefagositosis antigen secara sempurna, sehingga dimediasi
ole sel Th yang kemudian merekrut limfosit dan monosit lain ke daerah yang
terinfeksi dan memulai reaksi inflamasi.
Refarat Reading
TERIMA KASIH