Anda di halaman 1dari 17

Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

PERLAKUAN
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

AKUNTANSI ATAS
TRANSAKSI AKHIR
TAHUN ANGGARAN
2016

dalam Rangka Penyusunan


LKKL Tahun 2016
PERLAKUAN AKUNTANSI AKHIR TAHUN 2016
Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor: S-10743/PB/2016
1. Jaminan Penyelesaian Pekerjaan
2. Jaminan Pemeliharaan
3. Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan
4. Koreksi akuntansi atas aset yang belum diregister yang disebabkan
oleh ketidaksesuaian akun belanja
5. PNBP yang Terlanjur Digunakan Langsung oleh K/L, kecuali BLU
6. Aset yang Diperoleh dari Realisasi Belanja Bantuan Pemerintah
dalam Bentuk Uang
7. Hibah Langsung Uang yang Sampai dengan Akhir Tahun Anggaran
2016 Belum Dilakukan Pengesahan
8. Hibah Langsung Barang/Jasa yang Sampai dengan Akhir Tahun
Anggaran 2016 Belum Dilakukan Pengesahan
9. Rekapitulasi Saldo Akun Hibah Langsung yang Belum Disahkan
dalam Catatan atas Laporan Keuangan
Diklat Penyiapan Tenaga
Pendamping Penyusunan
Laporan Keuangan
1) Jaminan Penyelesaian Pekerjaan
1. Pasal 16 dan 17 Perdirjen Perbendaharaan Nomor
PER-44/PB/2016 tentang Pedoman Pelaksanaan
Penerimaan dan Pengeluaran Negara Akhir tahun
Anggaran 2016 sebagaimana telah diubah dengan
Perdirjen Perbendaharaan Nomor
PER-49/PB/2016
2. Satker tidak menyajikan jaminan/garansi bank di
dalam Neraca tetapi cukup mengungkapkan di
dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
3. pencairan jaminan/garansi bank dan penyetoran
ke Kas Negara dilakukan:
a) sampai dengan 31 Desember 2016;
b) setelah tanggal 31 Desember 2016
1a) Jaminan Penyelesaian Pekerjaan
Pencairan jaminan/garansi bank dan penyetoran ke Kas Negara
dilakukan s.d 31 Desember 2016
1. Diperlakukan sebagai pengembalian belanja satker ybs.
2. Jika menghasilkan KDP/ATBDP, maka nilai KDP/ATBDP
disajikansebesar nilai realisasi pembayaran kontrak dikurangi
pengembalian belanja  Koreksi melalui menu koreksi di
Aplikasi Simak BMN plus jurnal di Aplikasi SAIBA.
1b) Jaminan Penyelesaian Pekerjaan
Pencairan jaminan/garansi bank dan penyetoran ke Kas Negara
dilakukan setelah 31 Desember 2016
1. Pada Neraca per 31 Desember 2016 disajikan sebagai Piutang
PNBP sekaligus mengoreksi pencatatan beban/aset tetap/aset
lainnya yang belum diregister sebesar persentase pekerjaan
yang tidak diselesaikan, dengan jurnal SAIBA sebagai berikut:
D 115211 Piutang PNBP xxxx
K 117911 Persediaan/AT/AL yang Belum xxxx
Diregister/Beban

2. Jika menghasilkan KDP/ATBDP, maka nilai KDP/ATBDP


disajikan sebesar nilai realisasi pembayaran kontrak dikurangi
pengembalian belanja  Koreksi melalui menu koreksi di
Aplikasi Simak BMN plus jurnal di Aplikasi SAIBA
3. Penyetoran ke Kas Negara diperlakukan sebagai penerimaan
kembali belanja tahun anggaran yang lalu (42395x) satker ybs.
2) Jaminan Pemeliharaan
1. Jaminan pemeliharaaan/garansi bank tidak perlu disajikan di
dalam Neraca, namun cukup diungkapkan secara memadai di
dalam Catatan atas laporan Keuangan.
2. Jika ternyata dalam masa pemeliharaan pihak ketiga
wanprestasi, maka jaminan pemeliharaan dicairkan dan
disetor ke Kas Negara oleh Satker sebagai pendapatan
anggaran lain-lain (423999).
3. Setoran pencairan jaminan pemeliharaan tersebut tidak
mengurangi nilai aset tetap/aset lainnya yang bersangkutan.
3) Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan
1. Pendapatan PNBP:
D 111711 Kas di Bendahara Penerimaan xxxx
K 42xxxx Pendapatan PNBP...... xxxx

2. Dana Pihak Ketiga:


D 111825 Kas Lainnya di Bendahara xxxx
Penerimaan
K 212192 Dana Pihak Ketiga xxxx

3. Utang Pajak Bendahara Penerimaan yang Belum Disetor


D 111825 Kas Lainnya di Bendahara xxxx
Penerimaan
K 219963 Utang Pajak Bendahara xxxx
Penerimaan yang Belum Disetor
4) Koreksi akuntansi atas aset yang belum diregister yang
disebabkan oleh ketidaksesuaian akun belanja (1)
1. Akun belanja barang persediaan yang digunakan bukan untuk pengadaan
barang persediaan tetapi untuk beban yang lain;
D 52xxxx Beban ........ xxxx
K 117911 Persediaan yang belum Diregister xxxx
2. Akun belanja modal yang digunakan bukan untuk perolehan atau
pengembangan aset tetap/aset lainnya atau menghasilkan BMN
ekstrakomptabel;
D 52xxxx/ xxxx
59xxxx Beban ..............
K 13xxxx/ Aset Tetap/Aset Lainnya yang Belum xxxx
16xxxx Diregister

3. Akun belanja yang seharusnya tidak menghasilkan persediaan/aset tetap/aset


lainnya tetapi digunakan untuk perolehan/pengembangan persediaan/aset
tetap/aset lainnya;
D 1xxxxx Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya xxxx
yang belum Diregister
K 52xxxx Beban....... xxxx
4) Koreksi akuntansi atas aset yang belum diregister yang
disebabkan oleh ketidaksesuaian akun belanja (2)
4. Kesalahan pemilihan akun belanja modal, misalnya belanja modal gedung
dan bangunan menghasilkan peralatan dan mesin atau aset tak berwujud;
D 13XXXX ......................... yang Belum Diregister xxxx
K 13XXXX ......................... yang Belum Diregister xxxx

5. Akun belanja modal yang digunakan untuk perolehan barang persediaan;


dan
D 117911 Persediaan yang Belum Diregister xxxx
K 13xxxx/ Aset Tetap/Aset Lainnya yang Belum xxxx
16xxxx Diregister

6. Akun belanja persediaan yang digunakan untuk perolehan aset tetap/aset


lainnya.
D 13xxxx Aset tetap/Aset Lainnya yang Belum xxxx
16xxxx Diregister
K 117911 Persediaan yang Belum Diregister xxxx
5) PNBP yang Terlanjur Digunakan Langsung oleh K/L,
selain BLU
1. Kebijakan akuntansi ini hanya mengatur PNBP yang telah terlanjur digunakan secara
langsung oleh K/L dan tidak menghilangkan kewajiban K/L untuk mematuhi
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai PNBP.
2. K/L wajib mengungkapkan secara memadai dalam CaLK sekurang-kurangnya
meliputi:
a) Jenis dan jumlah PNBP yang digunakan secara langsung;
b) Jenis dan jumlah penggunaan PNBP;
c) Alasan penggunaan PNBP secara langsung; dan
d) Daftar persediaan/aset tetap/aset lainnya yang diperoleh dari PNBP yang
digunakan secara langsung;
3. Jika saldo kas per 31 Desember atas PNBP yang digunakan secara langsung tersebut
sebelumnya telah dicatat sebagai Kas di Bendahara Penerimaan dan disajikan pada
Neraca laporan keuangan audited, K/L tetap menyajikan Kas di Bendahara
Penerimaan tersebut pada Neraca serta diungkapkan secara memadai di dalam CaLK
sampai dengan dilakukan penyetoran atau diselesaikan sesuai ketentuan yang
mengatur mengenai penyelesaian kerugian negara.
4. Dalam rangka reviu atas LKK/L, APIP pada K/L memastikan validitas nilai PNBP
yang diungkapkan di dalam CaLK sebagaimana dimaksud pada angka 2 dan angka 3.
6) Perlakuan Akuntansi atas Aset yang Diperoleh dari Realisasi
Belanja Bantuan Pemerintah dalam Bentuk Uang
1. Bantuan Pemerintah berdasarkan PMK Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016, meliputi:
a) Bantuan pemerintah dalam bentuk sarana/prasarana;
b) Bantuan pemerintah dalam bentuk rehabilitasi/pembangunan gedung dan bangunan;
c) Bantuan Pemerintah dalam bentuk bantuan lainnya yang memiliki karakteristik bantuan lainnya;
2. Dialokasikan dari akun 526XX;
3. Sesuai prinsip pendekatan aset dalam pencatatan persediaan, realisasi SPM/SP2D yang berasal dari
kelompok akun 526XXX kecuali untuk akun 526312 (Belanja Barang untuk Bantuan Lainnya yang
memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah), akan membentuk akun “Persediaan Belum Diregister”;
4. Aset yang diperoleh dari realiasi belanja bantuan pemerintah pada K/L dalam bentuk uang tidak
memenuhi definisi BMN;
5. Apabila terdapat saldo akun ”Persediaan Belum Diregister” yang berasal dari realisasi bantuan
pemerintah dalam bentuk uang (realisasi SPM/SP2D akun 526XXX selain 526312), Satker agar
melakukan melakukan jurnal pada menu Jurnal Umum di Aplikasi SAIBA sebagai berikut:
D 526312 Beban Barang untuk Bantuan Lainnya yang memiliki xxxx
Karakteristik Bantuan Pemerintah
K 117911 Persediaan yang belum diregister xxxx

6. Selanjutnya Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang yang dialokasikan pada kelompok akun 526 akan
dibuatkan kode akun tersendiri dengan pendekatan beban.
7) Hibah Langsung Uang yang Sampai dengan Akhir Tahun
Anggaran 2016 Belum Dilakukan Pengesahan
1. Penggunaan uang yang berasal dari hibah langsung yang dilakukan pada
tahun berjalan:
a) Jika penggunaan uang yang berasal dari hibah langsung tidak menghasilkan
aset, Satker membuat jurnal secara manual pada aplikasi SAIBA sebagai
berikut:
D Beban .......... xxxx
K Kas Lainnya di K/L dari Hibah yang Belum Disahkan xxxx

b) Jika penggunaan uang yang berasal dari hibah langsung yang dilakukan pada tahun
berjalan menghasilkan aset, Satker membuat jurnal secara manual pada aplikasi
SAIBA sebagai berikut:
D Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya yang belum Diregister xxxx
K Kas Lainnya di K/L dari Hibah yang Belum Disahkan xxxx

Input di Aplikasi Persediaan/SIMAK BMN sebagai perolehan lainnya. Pada saat


jurnal tersebut diterima di aplikasi SAIBA, Satker agar membuat jurnal secara
manual pada aplikasi SAIBA sebagai berikut:
D Pendapatan Perolehan Lainnya xxxx
K Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya yang belum Diregister xxxx
7) Hibah Langsung Uang yang Sampai dengan Akhir Tahun
Anggaran 2016 Belum Dilakukan Pengesahan
2. Penggunaan uang yang berasal dari hibah langsung yang dilakukan pada
tahun yang lalu:
a) Jika penggunaan uang yang berasal dari hibah langsung yang dilakukan pada
tahun yang lalu tidak menghasilkan aset, maka Satker membuat jurnal secara
manual pada aplikasi SAIBA sebagai berikut:
D Koreksi Lainnya xxxx
K Kas dari Hibah Langsung yang Belum Disahkan xxxx

b) Jika penggunaan uang yang berasal dari hibah langsung pada tahun yang lalu
menghasilkan aset, maka Satker membuat jurnal secara manual pada aplikasi SAIBA
sebagai berikut:
D Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya yang belum Diregister xxxx
K Kas dari Hibah Langsung yang Belum Disahkan xxxx

Input di Aplikasi Persediaan/SIMAK BMN sebagai Saldo Awal. Pada saat jurnal
tersebut diterima di aplikasi SAIBA, Satker agar membuat jurnal secara manual pada
aplikasi SAIBA sebagai berikut:
D Koreksi Nilai Persediaan/Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi xxxx
K Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya yang belum Diregister xxxx
8) Hibah Langsung Barang/Jasa yang Sampai dengan Akhir Tahun
Anggaran 2016 Belum Dilakukan Pengesahan
1. Atas hibah langsung berupa barang dan jasa tersebut sudah diterima dengan BAST
dan satker telah mencatat Beban/Aset serta Hibah Langsung yang Belum Disahkan.
Satker telah mencatat hibah barang/jasa satker sesuai Surat Direktur APK Nomor S-
5660/PB.6/2016 tanggal 19 Juli 2016. Atas kondisi ini, Satker tetap menyajikan Hibah
Langsung yang Belum Disahkan di dalam Neraca per 31 Desember 2016 dan
mengungkapkan secara memadai di dalam CaLK.
2. Atas hibah langsung berupa barang/jasa tersebut sudah diterima dengan BAST
tertanggal tahun anggaran berjalan dan satker belum mencatat Aset/Beban.
-sda-
3. Atas hibah langsung berupa barang/jasa tersebut sudah diterima dengan BAST
tertanggal tahun yang lalu dan satker belum mencatat Aset/Beban.
a) Hibah langsung berupa barang, dan belum melakukan pencatatan aset:
D Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya yang belum Diregister xxxx
K Hibah Langsung yang belum Disahkan xxxx

- Rekam ke dalam aplikasi Persediaan dan/atau aplikasi SIMAK-BMN melalui menu hibah
- Jika sudah pernah mencatat aset yang diterima dari hibah barang dengan BAST
tertanggal tahun anggaran yang lalu menggunakan menu Saldo Awal sebelum terbitnya
surat ini, tidak perlu melakukan koreksi perekaman.
- Apabila sampai dengan 31 Desember 2016 belum dilakukan pengesahan, Satker tetap
8) Hibah Langsung Barang/Jasa yang Sampai dengan Akhir Tahun
Anggaran 2016 Belum Dilakukan Pengesahan
3. Atas hibah langsung berupa barang/jasa tersebut sudah diterima dengan BAST
tertanggal tahun yang lalu dan satker belum mencatat Aset/Beban.
b) Hibah langsung berupa barang, dan belum melakukan pencatatan aset:
D Koreksi Lainnya xxxx
K Hibah Langsung yang belum Disahkan xxxx

- Apabila sampai dengan 31 Desember 2016 belum dilakukan pengesahan, Satker tetap menyajikan
akun Hibah Langsung yang Belum Disahkan dan mengungkapkan secara memadai di dalam
Catatan atas Laporan Keuangan termasuk penjelasan atas belum dilakukannya pengesahan sampai
dengan akhir tahun 2016.
9) Rekapitulasi Saldo Akun Hibah Langsung yang Belum
Disahkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan
Dalam rangka penyusunan LKPP, Kementerian Negara /Lembaga
mengungkapkan rekapitulasi keseluruhan saldo akun/pos Hibah
Langsung yang Belum Disahkan per 31 Desember 2016 baik
yang terbentuk dari hibah lansung uang maupun hibah langsung
barang/jasa di dalam Catatan atas Laporan Keuangan, dengan
rincian sebagai berikut:
1. Jumlah saldo akun/pos Hibah Langsung yang Belum Disahkan
yang berasal dari tahun sebelumnya (saldo awal);
2. Jumlah saldo akun/pos Hibah Langsung yang Belum Disahkan
yang terbentuk dari jurnal tahun berjalan atas hibah langsung
tahun yang lalu; dan
3. Jumlah saldo akun/pos Hibah Langsung yang Belum Disahkan
yang terbentuk dari jurnal tahun berjalan atas hibah langsung
tahun berjalan
Diklat Penyiapan Tenaga
Pendamping Penyusunan
Laporan Keuangan

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai