Jawaban:
Beban PPh 22 = 1,5% x 350.000.000
= Rp 5.250.000,00
1. 0,25% (nol koma dua puluh lima persen) dari penjualan tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai
untuk penjualan kepada stasiun pengisian bahan bakar umum yang menjual bahan bakar minyak
yang dibeli dari Pertamina atau anak perusahaan Pertamina;
2. 0,3% (nol koma tiga persen) dari penjualan tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai untuk
penjualan kepada stasiun pengisian bahan bakar umum yang menjual bahan bakar minyak yang
dibeli selain dari Pertamina atau anak perusahaan Pertamina;
3. 0,3% (nol koma tiga persen) dari penjualan tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai untuk
penjualan kepada pihak selain sebagaimana dimaksud pada huruf a) dan huruf b).
1. bahan bakar gas sebesar 0,3% (nol koma tiga persen) dari penjualan tidak termasuk Pajak
Pertambahan Nilai;
2. pelumas sebesar 0,3% (nol koma tiga persen) dari penjualan tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai.
Jawaban:
Jawaban:
Cost :20.000 x Rp.13000,- = Rp 260.000.000
Insurance : 1.500 x Rp.13000,- = Rp 19.500.000
Freigth : 3.500 x Rp.13000,- = Rp 45.500.000 +
CIF = Rp 325.000.000
Bea Masuk 5% = Rp 16.250.000
Bea Masuk tambahan 20% = Rp 65.000.000 +
Nilai impor = Rp 406.250.000
PPh Psl 22= 2,5% x Rp406.250.000 = Rp 10.156.250,-
Pengecualian PPh 22
• Pengecualian memerlukan bukti berupa Surat keterangan
Bebas PPh 22 yang diterbitkan oleh Dirjen Pajak untuk:
Impor barang dan/ atau penyerahan barang yang tidak
terutang PPh.
Emas batangan yang diproses untuk menghasilkan
perhiasan untuk diimpor.
• Pelaksanaan pengecualian dari pemungutan PPh 22 dilakukan
oleh Ditjen Bea dan Cukai, dengan tata cara yang diatur oleh
Dirjen Bea dan Cukai dan/ atau Ditjen Pajak.
Pengecualian Pemungutan PPh Pasal 22