Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 4

Nama : Rizki K. Bao


NIM : 2162201067
Prodi / kelas : Akuntansi / B
Semester : V
Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Lanjutan I
BAB 1
AKUISISI ANTARPERUSAHAAN DAN
INVESTASI PADA ENTITAS LAIN
PERKEMBANGAN STRUKTUR USAHA
KOMPLEKS
Perluasan Usaha
Sebagian besar perusahaan berusaha untuk memperluas usahanya
sebagai cara untuk bertahan dan mendapatkan keuntugan.

Struktur Organisasi dan Tujuan Usaha


Struktur organisasi yang kompleks dapat membantu pencapaian tujuan
perusahaan, seperti meningkatkan profabilitas. Banyak perusahaan
membentuk anak perusahaan untuk melaksanakan aktivitas tertentu.
Anak perusahaan adalah perusahaan yang dikendalikan mayoritas
(kepentingan pengendali) saham perusahaan.

Struktur Organisasi, Akuisisi, dan Pertimbangan Etika


Entitas bertujuan khusus - EBK (special-purpose entities - SPE) secara
umum adalah sebuah alat pendanaan yang bukan merupakan entitas
operasi secara substantif dan biasanya diciptakan untuk sebuah tujuan
tertentu.
PERLUASAN USAHA DAN BENTUK STRUKTUR ORGANISASI
Perluasan dari Dalam
Sejalan dengan perluasan dari dalam, perusahaan sering menyadari adanya
keuntungan untuk menjalankan usahanya yang semakin berkembang melalui anak
perusahaan baru atau entitas lainnya, seperti persekutuan, ventura bersama atau
entitas khusus.

Perluasan Melalui Kombinasi


Suatu kombinasi bisnis terjadi ketika dua atau lebih perusahaan bergabung dalam
satu pengendalian yang sama.

Struktur Organisasi yang Kompleks


Selain struktur induk dan anak perusahaan yang telah menjadi struktur standar
bagi banyak perusahaan pada satu dekade ini. Dengan struktur yang semakin
tidak tradisional struktur organisasi yang inovatif mrmbri banyak tantangan
terkait dengan pelaporan keungan.
Struktur Organisasi dan Pelaporan Keuangan
• Merger. Sebuah kombinasi bisnis di mana aset dan liabilitas dari perusahaan
yang diambil alih digabungkan dengan aset dan liabilitas perusahaan yang
mengambil tanpa mengambil komponen organisasi.
• Kepemilikan kendali/kepentingan pengendali. Suatu kombinasi bisnis dimana
perusahaan yang diambil alih tetap beroperasi sebagai entitas legal yang
terpisah dan sebagian besar saham biasanya dimiliki oleh perusahaan yang
mengambil alih.
• Kepemilikan non pengendali/kepentingan non pengendali. Pembelian
kepemilikan perusahaan lain kurang dari mayoritas tidak mengakibatkan
timbulnya kombinasi bisnis atau situasi pengendalian.
• Kepentingan menguntungkan lainnya. Suatu perusahaan dapat memiliki
kepentingan pada entitas lain walaupun tanpa ada kepemilikan langsung pada
entitas tersebut.
PENCIPTAAN ENTITAS USAHA
Contoh ilustrasi, PT Alianso mencipptakan sebuah anak perusahaan, PT Binato dan
mentransfer aset dan liabilta sberikut ke PT Binato, serta sebagai pertukaran
memperoleh 100.000 lembar saham biasa PT Binato dengan nilai per Rp2.000
KOMBINASI BISNIS
Jenis - jenis Kombinasi Bisnis
• Merger, adalah kombinasi bisnis dimana hanya akan
ada satu perusahaan yang bertahan dari berbagai
perusahaan yang bergabung dan perusahaan lain
dibubarkan.
• Konsolidasi, adalah kombinasi bisnis dimana kedua
kedua perusahaan yang melakukan kombinasi bisnis
langsung dibubarkan dan aset serta liablitas dari
kedua perusahaan ditransfer ke perusahaan baru
yang dibentuk.
• Akuisisi Saham, terjadi ketika sebuah perusahaan
mengakuisisi saham berhak suara perusahaan lain
dan perusahaan-perusahaan yang terlibat tersebut
melanjutkan operasional perusahaannya sebagai
entitas legal terpisah, namun saling terkait.
Metode untuk Melakukan Kombinasi Bisnis
Penilaian Entitas Usaha
• Nilai Setiap Aset dan Liabilitas. Sebagai contoh, obligasi dengan nilai nominal
Rp100.000.000 , jangka waktu 10 tahun, tingkat bunga 6%, bunga dibayar tahunan,
dikeluarkan pada nilai nominalnya 3 tahun yang lalu, dan tingkat bunga pasar
sekarang untuk sekuritas yang sama adalah 10%. Nilai Libilitas tersebut dihitung
sebagai berikut.

• Nilai Laba Potensial. Sebagai contoh, jika PT Bunaken melaporkan laba Rp35.000.000 pada
tahun berjalan, nilai perusahaan berdasarkan kelipatan 10 kali dari laba tahun berjalan addalah
Rp350.000.000. Kelipatan yang digunakan meerupakan masalah pertimbangan dan berdasarkan
faktor-faktor seperti risiko dan variabilitas laba dan tngkat pertumbuhan yang diantisipasi.
AKUNTANSI UNTUK KOMBINASI BISNIS
Akuntansi Akuisisi
• Pengukuran Nilai Wajar. Akuntansi untuk kombinasi bisnis didasarkan pada nilai wajar,
sehingga pengukuran nilai wajar menjadi semakin penting.
• Menggunakan Metode Akuisisi. Untuk seluruh kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi
harus diidentifikasi, dan pihak tersebut merupakan pihak yang memperoleh kendali atas
pihak lainnya.

Goodwill
Goodwill sebagaimana terkait dengan kombinasi bisnis, terdiri atas seluruh faktor-faktor
berwujud yang memungkinkan sebuah usaha memperoleh laba di atas rata-rata. Sebagai
contoh, PT Angkordok mengakuisisi seluruh aset PT Zandoso sebesar Rp400.000.000 ketika
nilai wajar aset bersih teridentifikasi PT Zandosa adalah Rp380.000.000. Goodwill diakui
senilai Rp20.000.000, yaitu selisih antara total yang dipertimbangkan dan nilai wajar aset
bersih teridentifikasi yang diakuisisi. Apabila sebagai ganti akuisisi aset, PT Angkordok
mengakuisisi 75% saham biasa PT Zandoso senilai Rp300.000.000 dan niali wajar
kepentingan nonpenegendali adalah Rp100.000.000, maka goodwill dihitung sebagai
berikut.
Kombinasi Bisnis yang Terpengaruh Karena Pembelian Aset Bersih

Untuk mengilustrasikan aplikasi metode akuntansi untuk kombinasi bisnis yang terpengaruh
melalui akuisisi aset bersih pihak yang diakuisisi, asumsikan PT Pututaka mengakuisisi seluruh aset
dan mengambil alih seluruh liabilitas. PT Songok dalam merger wajib menerbitkan ke PT Songkok
10.000 lembar saham senilai Rp10.000 per lembar saham biasa. Saham yang diterbitkan memiliki
total nilai wajar Rp610.000.000. PT Pututaka menaanggung biaya legal dan penilaian sebesar
Rp40.000.000 dalam hubungannya dengan kombinasi bisnis tersebut dan baiaya emisi sham
sebesar Rp25.000.000.000. Hubungan antara total harga beli yang dibayar untuk asert bersih PT
Songkok, nilai wajar aset bersih diilustrasikan sebagai berikut.
Biaya akuisisi asosiasi terkait sebesar Rp40.000.000 ditimbulkan oleh PT Pututaka dalam
melakukan kombinasi dengan PT Songkok dibebankan seperti seharusnya. Porsi dari
RP25.000.000 pada biaya penerbitan saham terkait dengn penerbitan saham untuk mengakuisisi
PT Songkok mungkin timbul pada berbagai waktu. Untuk memfasilitasi pengakumulasian
jumlah ini sebelum mencatat kombinasi bisnis, PT Pututaka mencatat jumlah dalam akun
“suspence” sementara yang terpisah. Ayat jurnal untuk kedua transaksi tersebut :
• Ayat Jurnal yang Dicatat oleh Perusahaan yang Diakuisisi
• Akuntansi untuk Goodwill

• Pembelian dengan Diskon


Kombinasi Bisnis melalui Pembelian Saham

Sebagai contoh, jika PT Pututaka (a) menukarkan 10.000 lembar sahamnya dengan
total niali pasar Rp610.000.000 untuk semua saham PT Songkok dalam transaksi
pembelian dan (b) timbul biaya merger sebesar Rp40.000.000 dan biaya penerbitan
saham Rp25.000.000, yang sebelumnya dicatat dalam akun beban tangguhan. PT
Pututaka mencatat ayat jurnal berikut padda saat peneriaan sahamPT Songkok.
Pelaporan Keuangan Setelah Kombinasi Bisnis
PERTIMBANGAN TAMBAHAN DALAM AKUNTANSI
KOMBINASI BISNIS
Ketidakpastian dalam Kombinasi Bisnis
• Periode Pengukuran
Sebagai ilustrasi asumsikan bahwa PT Barmudatiki mengakuisisi tanah dalam sebuah
kombinasi bisnis dan untuk sementara mencatat tanah pada nilai wajar yang diestimasi
sebesar Rp100.000.000. Selama periode pengukuran PT Barmudatiiki memperoleh
penilaian yang dapat diandalkan bahwa tanah tersebut bernilai Rp110.000.000 pada
tanggal akuisisi. Selanjutnya, pada periode akuntansi yang sama, perubahan nilai tanah
dalam zona yang dekat telah mengurangi nilai tanah yang diakuisisi oleh PT Barmudatiki
menjadi Rp75.000.000. PT Barmudatiki mencatat klarifikasi nilai wajar tanggal akuisisi
tanah dan penurunan nilai itu dengan jurnal :
Ekuitas Non-pengendali Dilakukan Sebelum Kombinasi Bisnis
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai