Anda di halaman 1dari 41

“Om Swastiastu”

Majas / Gaya Bahasa

• Oleh :
Tujuan
Siswa dapat :
• Menyebutkan jenis-jenis majas
• Membuat contoh majas
• Menentukan jenis majas yang ada
dalam wacana/cerita
• Membuat karya sastra dengan
menggunakan majas
Majas / Gaya Bahasa
• Adalah pemakaian kata-kata kiasan dan
perbandingan yang tepat untuk
melukiskan sesuatu untuk membentuk
karya sastra
Jenis-Jenis Majas
• Majas Perbandingan
• Majas Pertentangan
• Majas Pertautan
• Majas Penegasan
• Majas Sindiran
Majas Perbandingan
• Metafora
• Personifikasi
• Asosiasi/perumpamaan
• Alegori
• Metonomia
• Litotes
• Sinekdok
• Eufemisme
• Hiperbola
Majas Penegasan
• Repetisi
• Pararelisme
• Tautologi
• Klimaks
• Antiklimaks
• Retoris
• Asindenton
• Polisintenton
Majas Pertentangan
• Paradoks
• Antitesis
• Ironi
• Hiperbola
• Litotes
Majas Sindiran
• Ironi
• Sinisme
• Sarkasme
Majas Metapora
• Gaya bahasa perbandingan dengan
membandingkan suatu benda dengan
benda yang lain karena mempunyai sifat
yang sama
Contoh :
• Dewi malam keluar dari balik awan
• Si jago merah mengamuk pagi-pagi buta
di pertokoan Kumbasari
• Raja siang tak mengenal lelah memberi
penerangan demi kehidupan
• Raja hutan dengan sombongnya
melangkahkan kaki mencari mangsa
Majas Personifikasi
• Gaya bahasa perbandingan yang
membandingkan benda mati atau tidak
dapat bergerak seolah-olah bernyawa dan
dapat berperilaku seperti manusia
Contoh
• Angin membelai gadis yang menunggu
taman itu.
• Nyiur melambai-lambai di tepi pantai
• Pensil Iwan menari-nari di atas kertas
dengan lincahnya.
• Kursi itu menangis sedih sejak diduduki
Herman
• Pasir pantai Kuta tersenyum ramah
menyambut kedatangan Bule
Majas asosiasi/perumpamaan
• Gaya bahasa perbandingan dengan
membandingkan sesuatu dengan keadaan
lain yang sesuai dengan
keadaan/gambaran dan sifatnya.
Contoh
• Wajahnya pucat bagai mayat.
• Suaranya menggelegar bagai petir.
• Jalanmu lambat bagai siput.
• Tubuhmu besar seperti gajah bengkak.
• Larinya secepat kilat.
• Roni ngebut di jalan raya lari sepedanya
bagai anak panah lepas dari busurnya.
Majas Alegori
• Gaya bahasa yang memperlihatkan
perbandingan utuh; perbandingan itu
membentuk kesatuan yang menyeluruh.
Contoh :
• Mendayung bahtera hidup merupakan
perbandingan yang utuh dan menyeluruh
bagi seseorang dalam rumah tangga
bahtera merupakan perbandingan dari
rumah tangga. Sedangkan pengemudi dan
awaknya merupakan perbandingan dari
suami istri
Majas Metonimia
• Gaya bahasa perbandingan yang
mengemukakan merk dagang atau nama
barang untuk melukiskan sesuatu yang
dipergunakan atau dikerjakan sehingga
kata itu berasosiasi dengan benda
keseluruhan.
Contoh
• Kami naik kijang ke Surabaya
• Mereka naik merpati ke Singapura.
• Tigernya Erwin hilang.
• Tak henti-hentinya Rina makan bantal
Majas Litotes
• Gaya bahasa perbandingan yang
melukiskan keadaan sesuatu dengan
kata-kata yang berlawanan artinya dengan
kenyataan yang sebenarnya guna
merendahkan diri.
Contoh
• Perjuangan kami hanya setitik air dalam
samudra luas
• Mana mungkin lamaranku diterima
menjadi pegawai negeri tamat SD pun
tidak.
• Kalau ke Kuta nanti mampir ya kegubug
kami.
Majas Sinekdok
• Gaya bahasa yang melukiskan sebagian
untuk keseluruhan atau melukiskan
keseluruhan untuk sebagian
Contoh
• Sejak tadi dia tidak kelihatan batang
hidungnya.
• Harga jeruk itu seribu per biji.
• Indonesia mendapat juara satu bulu
tangkis.
• SMP N 10 juara satu lari 100 meter
Majas Eupemisme
• Gaya bahasa perbandingan yang
mengganti satu pengertian dengan kata
lain yang hampir sama artinya dengan
maksud untuk menghindarkan pantang
atau sopan santun.
Contoh
• Rupanya anak saudara kurang mampu
sehingga tidak naik tahun ini.
• Orang itu sudah berubah akal.
• Tak disangka pacarku tuna wisma.
Majas Hiperbola/Hiperbolisme
• Gaya bahasa yang dipakai jika seseorang
hendak melukiskan peristiwa atau
keadaan dengan cara berlebih-lebihan
dari sesungguhnya.
Contoh
• Tangisnya menyayat hati orang lain.
• Air matanya menganak sungai.
• Suaranya menggelegar membelah
angkasa.
• Darahnya membanjiri sepanjang jalan
akibat tabrakan.
• Bisikanmu memecah genderang telingaku.
Majas Klimaks
• Gaya bahasa penegasan dengan
menyatakan beberapa hal berturut-turut
makin lama makin memuncak.
Contoh :
• Sejak menyemai benih, tumbuh, hingga
menuainya, aku sendiri yang
mengerjakannya.
• Jangankan seribu, dua ribu, tiga ribu,
sepuluh ribu pun akan kuberikan untuk
bekal.
Majas Anti Klimaks
• Gaya bahasa penegasan dengan
menyatakan beberapa hal berturut-turut
makin lama makin melemah atau makin
turun tingkatannya.
Contoh :
• Jangankan sepuluh ribu, lima ribu, tiga
ribu, seribu pun aku tak punya uang.
• Dari pejabat tinggi, menengah, sampai
rendah turut meramaikan pawai ogoh-
ogoh.
Majas Antitesis
• Gaya bahasa bertentangan dengan
mempergunakan kata-kata yang
berlawanan artinya.
Contoh :
• Tinggi rendah derajatmu ditentukan oleh
tingkah lakumu sendiri.
• Laki perempuan mempunyai hak sama
dalam pemilihan Bupati.
• Tua muda turut serta menonton layar
tancap.
• Besar kecil harga jeruk itu seribu rupiah
per kilo.
Majas Ironi
• Gaya bahasa sindiran yang
menyatakan sebaliknya dengan
maksud menyindir.
Contoh :
• Pagi benar kau datang, orang lain sudah
semua menunggu.
• Bagus sekali tulisanmu sampai-sampai
aku tidak bisa membacanya.
• Rapi sekali kamarmu seperti kapal pecah.
• Rajin sekali kamu menabung pantasan
hutangmu menumpuk dimana-mana.
Majas Repetisi
• Gaya bahasa penegasan dengan
mengulang sepatah kata
berkali-kali dalam kalimat yang
lain dan biasanya dipergunakan
oleh ahli pidato.
Contoh :
• Cinta adalah keindahan.
• Cinta adalah kebahagiaan.
• Cinta adalah pengorbanan.
Sekian.
• Terima kasih.

• Sampai Jumpa.

• “Om Shantih, Shantih, Shantih, Om”


Latihan
• Tergolong majas/gaya bahasa apakah kalimat
di bawah ini !
• Harga karcis pertandingan sepak bola Rp
10.000 per kepala
• Setiap hari minggu aku disuruh oleh bapak
membersihkan kuda sebelum piknik.
• Aku memang keren seperti Sang Arjuna.


• Harum benar bau tubuhmu semua orang
menutup hidung.
• Kamu memang cantik tak ubahnya nenek
lampir.
• Mulai bayi, anak-anak, dewasa, sampai
tua semua mengungsi akibat Gunung
merapi.
• Mana mungkin engkau menerima aku
sebagai pacarmu karena aku orang
miskin.
• Gunung merapi di Jogya marah ratusan
orang meninggal dibuatnya.
• Tubuhmu langsing seperti tiang listrik.
• SMP PGRI 9 mendapat juara I cabang
silat.

Anda mungkin juga menyukai