Anda di halaman 1dari 71

Mugi Wahidin, SKM, M.

Epid

Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular


Ditjen PP dan PL
Kementerian Kesehatan RI
Kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus
terhadap PTM dan cedera dan kondisi yang
mempengaruhi terjadinya peningkatan PTM dan cedera
tersebut agar dapat melakukan tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien melalui
proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran
informasi epidemiologi kepada penyelenggara program
kesehatan dan tindak lanjut.
Fasilitas Kesehatan Otoritas Kesmas

Pelaporan
Data Informasi

Pengolahan,
Evaluasi Analisis &
Interpretasi

Umpan balik
Tindakan Pengambilan
keputusan
TUJUAN SURVEILANS PTM

1. Mendeteksi dan tindak lanjut dini PTM dan


cedera
2. Memonitor trend penyakit
3. Perencanaan dan evaluasi program/intervensi
4. Memonitor progres pencapaian tujuan kegiatan
5. Memonitor kinerja program
6. Memperkirakan dampak penyakit
MANFAAT SURVEILANS PTM
• Di tingkat Puskesmas
1. Dasar perencanaan agar lebih terarah dan terukur
2. Evaluasi berdasarkan evidence based
3. PTM dapat ditindak lanjut secara dini.

• Di tingkat kab/ Kota, Propinsi dan Pusat


1. Dasar perencanaan agar lebih terarah dan terukur
2. Evaluasi berdasarkan evidence based
3. Program pengendalian PTM menjadi tepat
Survei/ Survei Survei Survai
surv /surv /surv /surv

Intervensi Intervensi Intervensi

Indikator
1. Surveilans faktor risiko
2. Surveilans Kasus PTM
a. Berbasis institusi (data agregat)
b. Registrasi PTM
Kegiatan analisis secara sistematis dan
terus menerus terhadap faktor risiko
PTM agar dapat melakukan tindakan
penanggulangan secara efektif dan
efisien melalui proses pengumpulan
data, pengolahan dan penyebaran
informasi epidemiologi kepada
penyelenggara program kesehatan.
Sumber data

1.Survei : Riskesdas, SKRT, Susenas,


Surkesda, dll
2.Posbindu PTM, pemeriksaan IVA & CBE
3.Hasil wawancara dan pengukuran FR
PTM di Puskesmas
4.Pemeriksaan laboratorium
3. Interpretasi
berdasarkan situasi di suatu wilayah :
kecenderungan, besaran masalah FR PTM

4. Diseminasi
 Laporan dan atau presentasi.
 Kepada seluruh stakeholder yang terkait, seperti
jajaran kesehatan, LSM, profesi, perguruan
tinggi dan masyarakat pada umumnya.
SUMBER DATA

No Fakto RISIKO POSBINDU


PUSKESMAS SURVAI LAB
PTM

1 Merokok setiap hari v v


2 Minum minuman beralkohol 1 bulan dan 12 bulan terakhir v v
3 Sering makan makanan asin ( ≥ 1 kali/hari ) v v
4 Sering makan makanan tinggi lemak ( 1 ≥ kali/hari ) v v
5 Sering makan/minum manis-manis(≥ 1 kali/hari) v v
6 Kurang sayur dan buah (< 5 kali (porsi)/hari) v v
8 Kurang aktifitas fisik 30 menit sehari (3-5 kali seminggu) v v
9 Stres (tegang/cemas/panik) ≥ 1 kali/hari v
10 BB lebih dan obesitas v v v
a. BB Lebih (IMT = 23 - 24,9 Kg/m2) v v v
b. Obesitas (IMT >= 25 Kg/m2) v v v
c. Obesitas Sentral {LP ≥ 90 cm (L) dan ≥ 80 cm (P)} v v v
11 Hipertensi (TD ≥ 140/90 mmHg) v V v
12 IVA positif v V v v
13 Pap smear positif v v
14 Penggunaan APD (helm) v
15 Gula darah sewaktu (100-199 mg/dl (vena) 90-199 md/dl (kapiler)) v v v v
16 Gula darah puasa 100-125 mg/dl (vena); 90-99 mg/dl (kapiler) v v v v
17 Gula darah 2 jam PP 140-199 mg/dl (vena) v v
18 Kolesterol total >=190 mg/dl v v v v
19 HDL (>40 mg/dl (L); >45 mg/dl (P) v v
20 LDL <115 mg/dl v v
21 Kapasitas paru tidak normal
a.VEP1/(KVP <75% (dewasa); VEP1/KVP <90% (anak) v
b. APE arus puncak respirasi meningkat >=20% / >= 60 liter/menit v
22 Trigliserida <150 mg/dl v v v
23 Ureum darah tidak normal v v
24 Kreatinin darah/urine tidak normal v v
25 TSH positif v v
26 Protein urin positif v v
Formulir Rekap FR PTM
PENCATATAN DAN PELAPORAN FAKTOR RISIKO PTM

Golongan Umur
Rujukan Puskesmas
No Tipe Pengukuran Faktor Risiko <18 18-44 45-54 55+ SUB TOTAL TOTAL
L P L P L P L P L P L P L P
Obesitas umum
TB dan BB (IMT)
Normal
Obesitas sentral
2 Lingkar perut
Dasar

Normal
Hipertensi
Tekanan Darah
Normal
Hiperglikemia
5 Gula darah
Normal
Hipercholesterolemia
6 Cholesterol darah
Normal
Hipertrigliseridemia
7 Trigliserida darah
Normal
Terganggu
8 Uji Paru
Normal
Utama

Positif
9 IVA
Negatif
benjolan payudara
10 Pemeriksaan payudara (CBE)
Normal
Positif
11 Kadar alkohol pernafasan
Negatif
Positif
12 Kadar amfetamin urin
Negatif
TREN PREVALENSI MEROKOK DI
INDONESIA TAHUN 1995 - 2011

80
65.6 65.9 67.4
70 62.2 63.1
60 53.4
50
Laki-laki
40 34.4
31.5 34.7 36.1
27 34.2 Perempuan
30
20 Total

10 4.5 5.2 4.2 4.5


1.7 1.3
0
1995 2001 2004 2007 2010 2011

Sumber: SUSENAS 1995, SKRT 2001, SUSENAS 2004, RISKESDAS 2007*dan 2010*, GATS 2011

20
Cakupan Skrining Kanker Payudara dan
Kanker Leher Rahim
1. Surveilans PTM Berbasis Institusi
Surveilans kasus berbasis institusi  kegiatan
analisis terus menerus dan sistematis terhadap
data PTM dengan berbasis data yang diperoleh di
Puskesmas, Rumah Sakit, dan institusi kesehatan
lainnya, serta survai kesehatan yang mempunyai
data rekap PTM.
1. Surveilans PTM Berbasis Institusi

◦ Sumber Data
 Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
 Riset Kesehatan Daerah
 Puskesmas
 Rumah Sakit
 Laboratorium
1. Surveilans Kasus Berbasis Institusi

 Langkah kegiatan
1. Pengumpulan data:
 mulai dari puskesmas, RS, dinkes kab./kota dan provinsi
serta Pusat dengan mengambil data sekunder. Data
tersebut merupakan data agregat/kelompok,
 Menggunakan formulir yang ada: PKM LB1, RS RL2 a dan
RLrb
 Data batasan wilayah, target dan sasarn
(denominator)
3. Interpretasi:
 berdasarkan situasi di suatu wilayah:
kecenderungan, besaran masalah PTM

4. Diseminasi:
 Laporan dan /presentasi.
 Kepada seluruh stakeholder yang terkait, seperti
jajaran kesehatan, LSM, profesi, perguruan
tinggi dan masyarakat pada umumnya.
SUMBER DATA
NO PTM ICD-X
PUSKESMAS LAB/RS SURVAI
1 Hipertensi I10 V V V
2 Penyakit jantung koroner I24.0 V V V
3 Diabetes Melitus (kencing manis)
a. DM Tipe I E10 V V
b. DM Tipe II E11 V V V
c. DM Gestasional O24 V V
4 Obesitas E66 V V V
5 Penyakit tiroid
a. Hipotiroid E05 V V
b. Hipertiroid E03 V V
6 Stroke V V
a. Stroke Haemorragik I60-I62 V V
b. Stroke Non Haemorragik I63 V V
7 Asma Bronkiale J45 V V V
8 PPOK J44 V V V
9 Osteoporosis M81 V V
10 Penyakit Ginjal Kronik N00-N19 V V
11 Thalassemia V V
12 SLE/Lupus V V
13 Kanker V V
a. Kanker payudara (Ca mammae) C50 V
b. Kanker retina mata (Retinoblastoma) C69 V
c. Kanker serviks (Ca cervix) C53 V
d. Kanker paru C34 V
e. Kanker kolorektal C18-C20 V
f. Leukemia C91-C95 V
g. Kanker Prostat C61 V
h. kanker Nasopharink C11 V
i. Kanker Kulit C43-C44 V
j. Kanker hati C22 V
14 Cedera akibat Kecelakaan lalu lintas V01-V99 V V V
Cedera akibat Kekerasan dalam rumah X60-Y09
15 tangga V V V
16 Cedera akibat lain W00-X59 V V V
Formulir PKM/KKP
SURVEILANS KASUS PTM DARI PUSKESMAS

Tahun :
Propinsi : Bulan :
Kabupaten/Kota :
Puskesmas :
Kasus Baru Meninggal
NO NAMA PENYAKIT ICD X <1 th 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
1 Hipertensi I10
2 Penyakit jantung koroner I24.0
3 Diabetes Melitus E11
4 Obesitas E66
5 Penyakit Tiroid E00
6 Stroke I64
7 Asma J45
8 PPOK J44
9 Osteoporosis M81
10 Ginjal Kronik N00-N19
11 Tumor payudara C50
12 Retinoblastoma C69
13 Leukemia C91-C95
14 Lesi pra kanker
15 Cedera akibat Kecelakaan lalu lintas V01-V99
Cedera akibat Kekerasan dalam rumah X60-Y09
16 tangga
17 Cedera akibat lain W00-X59

JUMLAH

Lampiran 4 STP.
For STPF
FS STPF
FS
Formulir RS SURVEILANS KASUS PTM DARI RUMAH SAKIT
RAWAT JALAN
Propinsi : Tahun
Kabupaten/Kota : Bulan
Rumah Sakit : Jumlah Kunjungan
Jumlah kasus Rawat Jalan
Golongan Umur Kasus Baru
No NAM A P ENYAK IT ICD X Jumlah Jumlah
menurut Seks Meninggal
< 1 tahun 1-4 th 5-14 th 15-24 th 25-44 th 45-64 th >65 th Kasus Baru Kunjungan
L P L P L P L P L P L P L P L P
1 Hipertensi I10
2 Penyakit jantung koroner I24.0
3 Diabetes Melitus (kencing manis)
a. DM Tipe I E10
b. DM Tipe II E11
c. DM Gestasional O24
4 Obesitas E66
5 Penyakit tiroid
a. Hipotiroid E05
b. Hipertiroid E03
6 Stroke
a. Stroke Haemorragik I60-I62
b. Stroke Non Haemorragik I63
7 Asma Bronkiale J45
8 PPOK J44
9 Osteoporosis M81
10 Penyakit Ginjal Kronik N00-N19
11 Kanker payudara (Ca mammae) C50
12 Kanker retina mata (Retinoblastoma) C69
13 Kanker serviks (Ca cervix) C53
14 Kanker paru C34
15 Kanker kolorektal C18-C20
16 Leukemia C91-C95
17 Kanker Prostat C61
18 kanker Nasopharink C11
19 Kanker Kulit C43-C44
20 Kanker hati C22
21 Cedera akibat Kecelakaan lalu lintas V01-V99
Cedera akibat Kekerasan dalam X60-Y09
22 rumah tangga
23 Cedera akibat lain W00-X59

JUMLAH
TREN PENYEBAB KEMATIAN DI INDONESIA
TAHUN 1995, 2001, 2007
59,5
60

49,9
50
44,2
41,7

40
31,2
28,1
% 30

20

10,1 7,3
6,5 HHS 1995
10 6 6
5,9

HHS 2001
0
Maternal and Communicable Noncommunicable Injury
Perinatal conditions Disease Disease BHR 2007

HHS=Household Health Survey / Survei Kesehatan Rumah Tangga


BHR=Basic Health Research / Riskesdas
Prevalensi Kanker di Indonesia
Riskesdas, 2007
Kegiatan pengumpulan, pengolahan,
analisa, interpretasi kasus PTM
berdasarkan data individual. Registrasi
PTM merupakan bagian dari surveilans
PTM.
 Sumber Data
◦ Adalah seluruh fasilitas kesehatan yang
mempunyai data PTM, yaitu
1. RS
2. Puskesmas
3. Laboratorium
4. Klinik
5. Asuransi
6. Catatan sipil
 Langkah kegiatan
1. Pengumpulan data:
 dilakukan oleh seluruh sumber data PTM, seperti dari
RS, laboratorium, Puskesmas dan klinik di suatu wilayah.
 menggunakan software registrasi PTM dan atau SIKDA
generik
 Data batasan wilayah, target dan sasarn (denominator)

2. Pengolahan: verifikasi dan validasi


 Verifikasi: memastikan kasus PTM, bukan kasus penyakit
lain, oleh dokter spesialis/dokter terlatih (verifikator)
 Validasi: menghilangkan data dobel, dinkes
kabupaten/kota/provinsi/kemkes/Kemkes).
3. Analisis
 Dianalisis untuk menghasilkan prevalensi, insidens,
proporsi dan rasio dari suatu wilayah.
 Minimal 1 tahun sekali untuk melihat kondisi PTM di
suatu wilayah.
 Deskriptif menurut variabel orang (umur, jenis
kelamin, suku bangsa, pendidikan, pendapatan, dll),
tempat (antar wilayah) dan waktu (antar waktu).
 Hasil analisis disajikan dalam bentuk narasi, tabel,
grafik dan map
3. Interpretasi: makna analisis
 Berdasarkan situasi di suatu wilayah, apakah
angka-angka prevalensi menunjukkan
kecenderungan tertentu

4. Diseminasi
 Laporan dan /presentasi.
 Kepada seluruh stakeholder yang terkait,
seperti jajaran kesehatan, LSM, profesi,
perguruan tinggi dan masyarakat pada
umumnya
 Posbindu PTM

1. Anamnese dan pemeriksaan FR PTM


2. Merekap data (formulir rekap FR PTM)
3. Menggunakan software SI PTM
4. Petugas Puskesmas mengambil data rekap
posbindu PTM ke Posbindu PTM di wilayahnya
setiap bulan
2. Puskesmas
◦ Merekap data FR PTM dari PKM dan Posbindu PTM
(formulir rekap posbindu PTM.
◦ Merekap data kasus PTM di PKM (formulir rekap
kasus PTM )
◦ Menggunakan software SI PTM
◦ Rekap IVA dan CBE (formulir IVA dan CBE)
◦ Registrasi PTM dengan software registrasi PTM dan
atau SIKDA generik
◦ Verifikasi data
◦ Data dilaporkan secara rutin setiap bulan ke dinkes
kab/kota
3. UPT (KKP)
◦ Merekap data FR PTM dari PKM dan Posbindu PTM
(formulir rekap posbindu PTM.
◦ Menggunakan software SI PTM
◦ Merekap data kasus PTM di PKM (formulir rekap
kasus PTM )
◦ Verifikasi data
◦ Data dilaporkan secara rutin setiap bulan ke dinkes
kab/kota dan Kemkes (Dit PPTM)
4. Rumah Sakit
 Petugas surveilans RS merekap data kasus PTM
(formulir rekap kasus PTM di RS)
 Registrasi PTM melalui software registrasi
PTM/SIKDA generik
 Dilaporkan secara rutin setiap bulan ke dinkes
kab/kota
 Data mentah registrasi PTM melalui SIKDA generik
juga dilaporkan secara rutin setiap bulan ke dinas
kesehatan kabupaten/kota atau unit lain yang
ditunjuk
5. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
◦ Menerima laporan bulanan dari PKM, RS, dll
◦ Merekap dan menvalidasi (formulir rekapitulasi FR PTM
dan formulir rekapitulasi kasus PTM.
◦ Mengumpulkan data faktor risiko dan kasus PTM dari
survai-survai kesehatan yang ada.
◦ Dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan validasi
data (registrasi PTM)
◦ Melaporkan hasil setiap 3 bulan kepada Dinkes provinsi
◦ Memberikan umpan balik terhadap laporan bulanan
PKM, RS, dll.
5. Dinas Kesehatan Provinsi
◦ Menerima laporan 3 bulanan dari Dinas Kesehatan
kabupaten/kota.
◦ Merekap laporan (formulir rekapitulasi FR PTM dan
formulir rekapituasi kasus PTM.
◦ Mengumpulkan data FR dan kasus PTM dari survai-
survai kesehatan yang ada.
◦ validasi data mentah registrasi PTM.
◦ Melaporkan setiap 6 bulan sekali kepada Pusdatin
dan Dit PPTM
◦ Memberikan umpan balik
6. Kementerian Kesehatan
 Kementerian Kesehatan (Pusat Data dan
Informasi dan Direktorat PPTM menerima
laporan enam bulanan dari Dinas
Kesehatan provinsi.
 Merekap dan validasi
 Memberikan umpan balik
Alur Pencatatan dan Pelaporan

 Form rekap FR
PTM
Kemenkes  Form rekap IVA
dan CBE
 Form rekap kasus
PTM

 Form rekap FR
Dinkes PTM
Provinsi  Form rekap IVA
dan CBE
 Form rekap kasus
PTM

 Form rekap
FR lab  Form rekap FR
 Form rekap PTM
IVA dan  RS Dinkes  Form rekap IVA
CBE  Lab kab/Kota dan CBE
 Form rekap  Form rekap kasus
kasus PTM PTM
 Form registri
PTM
 Form rekap FR
PTM,
 Form rekap IVA
UPT/KKP Pukesmas dan CBE
 Form rekap kasus
PTM
 Form registri PTM

Form rekap FR
Posbindu PTM PTM

Keterangan:
= Melaporkan
= Umpan balik
= Mengambil data
KEMENKES

-Pusdasurv
Tim Reg Ca nasional
-PP & PL
Nasionla
-Yanmedik
-Pusat data kanker

Dinkes Prov Tim Reg Ca Provinsi


-RS Provinsi
-Univ/statistik

-Sudinkes
-RS Regional/kota Tim Reg Ca kota Tim Reg Ca kota
-Univ/Statistik

PKM
RS PKM RS
Lab

Lab
Yysn Asuransi
Asuransi
YysnRo
Klinik/RS khusus

Klinik/RS khusus
Abstrak RS
32 variabel
Abstrak PKM
18 Variabel
Software:
Sistem registrasi Kanker
di Indonesia (SRiKandI)
Alur Pencatatan dan Pelaporan
 Form rekap FR
PTM
Kemenkes

 Form rekap FR
Dinkes PTM
Provinsi

 Form rekap FR
PTM
Dinkes
kab/Kota

 Form rekap FR
PTM,
UPT/KKP Pukesmas

 Buku monitoring FR
PTM
Posbindu PTM  Form register FR PTM
 Form rekap FR PTM
Keterangan:
= Melaporkan
= Umpan balik
= Mengambil data
 Login
 Beranda
 Pendaftaran peserta Posbindu
◦ Nama, alamat, tanggal lahir, dll
 Penulisan dan informasi
◦ Menulis hasil wawancara dan pemeriksaan
◦ Berisi profil, historis rujukan
 Data Posbindu
◦ Individu, warga kelurahan
 Rujukan
 Data grafik
 Rekomendasi
 Pengolah laporan
individu

No Faktor risiko Cut off point


1 Tekanan darah Sistole >= 140 mmHg
Diastole >= 90 mmHg
2 Kurang makan buah dan sayur (5 Ya, tidak
porsi sehari)
3 Kurang aktivitas fisik (150 menit Ya, tidak
per minggu)
4 Merokok Ya, tidak
5 Penyuluhan rokok Ikut, tidak ikut
6 Konsumsi minuman beralkohol Ya, tidak
7 IMT >= 23 obesitas
8 Lingkar perut Laki-laki >=90 cm
Perempuan >=80 cm
9 Fungsi paru sederhana Baik (< dari prediksi), buruk
10 Gula darah >200 mg/dL hiperglikemi
individu
No Faktor risiko Cut off point
11 Kolesterol darah >190 hiperkolesterolemia
12 Trigliserida >=140 hipertrigliserida
13 Benjolan payudara Ditemukan,tdk ditemukan
14 IVA Positif, negatif
15 Penyuluhan IVA dan CBE Ikut, tidak ikut
16 Kadar alkohol pernafasan Positif, negatif
17 Amfetamin urin Positif, negatif
18 Penyuluhan potensi cedera Ikut, tidak ikut
19
20
Proporsi
(hasil)

Jumlah hasil positif /jumlah responden diperiksa


No Faktor risiko Cut off point
Merah hijau
1 Hipertensi >25% <=25%
2 Kurang makan buah &sayur (5 porsi sehari) >50% <=50%
3 Kurang aktivitas fisik (150 menit/minggu) >50% <=50%
4 Merokok >25% <=25%
5 Penyuluhan rokok <80% >=80%
6 Konsumsi minuman beralkohol >20% <=20%
7 IMT >=23 (obesitas) >20% <=20%
8 obesitas sentral >26% <=26%
9 Fungsi paru sederhana tdk normal >2% <=2%
10 Hiperglikemia >5% <=5%
Proporsi
(hasil)

No Faktor risiko Cut off point


Merah hijau
11 Hiperkolesterolemia >10% <=10%
12 Hipertrigliserida >10% <=10%
13 Benjolan payudara >0,2% <=0.2%
14 IVA positif >3% <=3%
15 Penyuluhan IVA dan CBE (P 30-50 thn) <80% >=80%
16 Kadar alkohol pernafasan positif >1% <=1%
17 Amfetamin urin positif >1% <=1%
18 Penyuluhan potensi cedera <80% >=80%
Cakupan

Jumlah yang diperiksa /jumlah penduduk >15 tahun


No Pemeriksaan Faktor risiko Cut off point Ket
Merah hijau
1 Tekanan darah <30% >=30% 5 thn
2 Kurang makan buah &sayur (5 porsi /hr) <50% >=50% 5 thn
3 Kurang aktivitas fisik (150 <50% >=50% 5 thn
menit/minggu)
4 Merokok <50% <=50% 5 thn
5 Penyuluhan rokok <50% >=50% 5 thn
6 Konsumsi minuman beralkohol <50% >=20% 5 thn
7 IMT <20% >=20% 5 thn
8 Lingkar perut <20% >=20% 5 thn
9 Fungsi paru sederhana <50% >=50% 5 thn
10 Gula darah <5% >=5% 5 thn
cakupan

Jumlah yang diperiksa /jumlah penduduk >15 tahun


No Faktor risiko Cut off point Ket
Merah hijau
11 Kolesterol darah <10% >=10% 5 thn
12 Trigliserida darah <10% >=10% 5 thn
13 Benjolan payudara (P 30-50 thn) <50% >=50% 5 thn
14 IVA (P 30-50 thn) <50% >=50% 5 thn
15 Penyuluhan IVA dan CBE (P 30-50 <50% >=50% 5 thn
thn)
16 Kadar alkohol pernafasan <20% >=20% 5 thn
17 Amfetamin urin <1% >=1% 5 thn
18 Penyuluhan potensi cedera <20% >=20% 5 thn
Individu/masy

Tekanan
darah naik-
turun, tidak
stabil

Input bagi seseorang utk:


• Pemeriksaan tekanan darah secara berkala, minimal 1 bulan sekali di
Posbindu PTM
• Melakukan upaya pengendalian seperti mengurangi asupan garam
(natrium) dan makanan berlemak, dan meningkatkan aktivitas fisik
• Mengobati hipertensi secara tepat di Puskesmas
Penemuan Kasus Hipertensi di
Posbindu Posbindu PTM Tahun 2012
PTM
∑ penduduk yang
melakukan
pengukuran
tekanan darah
dan ditemukan
hipertensi

Manfaat Kegiatan Bindu :


• Perencanaan kegiatan bindu PTM selanjutnya
• Perencanaan kegiatan promosi tentang manfaat pengukuran
tekanan darah
• Bagi Puskesmas menyiapkan perencanaan obat hipertensi
• Bagi Dinkes Kab/kota dapat menjadi data perbandingan dengan
wilayah lain
Posbindu PTM
No Data Gula Darah Jumlah %

Terdiagnosa hiperglikemia
1 Sebagian besar
(DM)diawal tahun 250 100.0
tidak
2 Mengetahui hipergilkemia/DM 100 40.0 mengetahui
3 Kontrol dalam sebulan 150 60.0 hiperglikemia,
4 Kontrol 3 bulan 100 40.0 angka kontrol
5 Kontrol 1 tahun 98 39.2 menurun

Input Posbindu PTM utk:


• Dasar bagi rencana penyuluhan bagi kader untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat pentingnya memeriksakan gula darah di Posbindu PTM.
• Acuan dalam konseling pada kegiatan Posbindu PTM agar pasien yang
terdiagnosa DM harus kembali kontrol setiap bulan.
• Berkoordinasi dengan Puskesmas untuk rujukan pasien dan pengadaan stik
pemeriksaan gula darah
Puskesmas

Trend
obesitas
naik

Input Puskesmas utk:


• Perencanaan kegiatan Posbindu PTM di wilayah Puskesmas A untuk pemeriksaan
obesitas dan konseling kepada klien nya
• Perencanaan kegiatan promosi,dan kampanye aktivitas fisik di wilayah PKM
• Masukan bagi Dinkes Kab/kota tentang upaya pengendalian obesitas.
• Bagi Dinkes Kab/kota dapat menjadi data perbandingan dengan wilayah lain
• Dapat menjadi bahan penelitian bagi Perguruan tinggi setempat
Cakupan
pemeriksaan
TD lebih
rendah dari
target (30%)

Manfaat:
• Perencanaan peningkatan cakupan melalui: promosi, peningkatan
kegiatan Posbindu, penambahan Posbindu
• Perencanaan peningkatan SDM: kader, bidan dandokter umum
• Evaluasi Puskesmas yang cakupannya sangat rendah (Puskesmas E
dan C)
Dinkes Kab/Kota
Cakupan skrining 2010-2012
No Puskesmas Target
Jumlah %
1 Puskesmas A 34,000 10,000 29.41
2 Puskesmas B 45,000 15,000 33.33 Cakupan
3 Puskesmas C 28,000 12,000 42.86 IVA-CBE
4 Puskesmas D 42,000 5,000 11.90 rendah,
5 Puskesmas E 35,000 8,000 22.86 Terendah
Total 184,000 50,000 27.17 di PKM D
Input Dinkes kab/kota utk:
• Perencanaan peningkatan cakupan melalui: wokshop IVA dan CBE di PKM,
promosi mll media lokal
• Perencanaan peningkatan SDM: kader, bidan dandokter umum
• Perencanaan pengadaan bahan IVA dan alat terkait:
• Monitoring ke PKM utk mengetahui kendala rendahnya cakupan & peralatan
• Evaluasi Puskesmas yang cakupannya sangat rendah (Puskesmas D)
Dinkes Kab/Kota

Tertinggi pada
usia 30-39 thn
Terendah usia
>50 thn

Input Dinkes kab/kota utk:


• Meningkatkan kampanye dan promosi pada perempuan usia subur usia
<50 tahun, khususnya umur 30-39 tahun agar periksa IVA dan CBE di
PKM
• Meningkatkan kegiatan deteksi dini di Puskesmas <mobile ke
desa/kelurahan
• Bekerja sama denga ormas seperti Fatayat NU, Aisyiyah, PKK
Dinkes Prov

6 kab prevalensi
lebih tinggi dr
provinsi/nasional

Input Dinkes Provinsi utk:


• Berkoordinasi dengan dinkes kab/kota khususnya yang prevalensi merokok
tinggi untuk melakukan upaya pendengalian, misalanya advokasi KTR
• Meningkatkan upaya promosi bahaya merokok melalui media lokal
• Bekerja sama dengan tokoh msyarakat untuk kampanye pengendalian rokok
Dinkes Prov

Sebagian kab
prevalensi lebih
tinggi dr provinsi
Input Dinkes kab/kota utk:
• Meningkatkan upaya promosi PJPD
• Berkoordinasi dengan dinkes kab/kota
uyk monitoring FR PTM di Posbindu
PTM
• Peningkatan kuantitas dan kualitas
Posbindu PTM
• Meningkatkan kegiatan surveilans di
kabupaten/kota
• Evaluasi keberadaan dokter spesialis
PJPD jantung di wilayah provinsi dan
peralatan pendukung
 Dokumen surveilans dapat didownload di
portal PPTM
◦ Pedoman
◦ Juknis
◦ Buku monitoring
◦ Rekap FR
◦ Rekap kasus PKM, RS, lab

http://103.20.23.87/cms/fronted/
Thank You

Anda mungkin juga menyukai