Anda di halaman 1dari 12

PROSES PRODUKSI BIODIESEL

MENGGUNAKAN KATALIS BASA


Bahan Baku Yang Digunakan Untuk Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Jelantah
PENDAHULUAN
Minyak jelantah merupakan salah satu bahan baku metil ester. Minyak jelantah dari industri
pangan dan rumahtangga cukup tersedia banyak di Indonesia. Minyak jelantah tidak baik
jika digunakan kembali untuk memasak karena mengandung banyak asam lemak bebas dan
radikal yang dapatmembahayakan kesehatan. Minyak jelantah dapat menjadi bahan baku
metilester, tetapi minyak jelantah memilik ikandungan asam lemak bebas dengan konsentrasi
cukup tinggi. Kandungan tersebut dapat dikurangi dengan mereaksikan asam lemak bebas
dengan katalis.
PEMBAHASAN

 PROSES

 PENGGUNAAN KATALIS

 URAIAN PROSES

 GAMBAR

 REAKSI

 HASIL

 KESIMPULAN
PROSES
Proses yang Digunakan dalam Pembuatan Biodiesel dari Minyak Jelantah Reaksi yang
digunakan dalam pembuatan biodiesel dari minyak jelantah ini adalah reaksi trans-
esterifikasi. Reaksi transesterifikasi mengubah trigliserida (96-98 %minyak) dan alkohol
menjadi ester, dengan sisa gliserin sebagai produk sampingnya. Hasilnya molekul-molekul
trigliserida yang panjang dan bercabang diubah menjadi ester-ester yang lebih kecil yang
memiliki ukuran dan sifat yang serupa dengan minyak solar.
PENGGUNAAN KATALIS

Biodisel merupakan bahan bakar alternatif yang menjanjikan yang dapat diperoleh dari
minyak nabati maupun lemak hewan melalui transesterifikasi dengan alkohol. Minyak
jelantah yang digunakan bekas minyak pengorengan rumah makan dimana proses
pembuatan biodiesel menggunakan proses transesterifikasi dengan memvariasikan
katalis KOH.
URAIAN PROSES

Uraian proses yang dilakukan meliputi :


g telah melalui
1. pre-treatment
2. Proses Transesterifikasi
3. Post-treatment

b.
GAMBAR
REAKSI
Reaksi yang diguanakan dalam pembuatan biodiesel dari minyak jelantah adalah reaksi trans-
esterifikasi. Reaksi trans-esterifikasi mengubah trigliserida (96-98% minyak) dan alkohol
menjadi ester,dengan sisa gliserin sebagai produk sampingnya.

CH2―O―COR1 R1COOCH3 CH2OH

CH―O―COR2 + 3CH3OH katalis R2COOCH3 + CHOH

CH2―O―COR3 R3COOCH3 CH2OH


HASIL
Proses yang digunakan adalah transesterifikasi dimana kandungan asam lemak pada
minyak jelantah akan bereaksi dengan methanol. Hal ini dipercepat dengan penambahan
katalis basa KOH atau NaOH. Proses tersebut menghasilkan suatu campuran yang keruh
namun lebih encer dan terbentuk dua lapisan, lapisan gliserol kasar yang berwarna coklat
kehitaman dan lapisan biodiesel kasar yang berwarna kuning keruh. Kedua lapisan
tersebut kemudian dipisahkan dan dicuci kembali untuk mendapatkan biodiesel murni.
Hasil rendemen jumlah produk reaksi selama proses transesterifikasi minyak jelantah
menjadi biodesel dengan penambahan katalis basa KOH atau NaOH
KESIMPULAN
Minyak jelantah dan minyak kelapa merupakan salah satu bahan baku untuk
memproduksi biodiesel. Biodiesel ini bermanfaat sebagai bahan bakar yang dapat
digunakan oleh industri pertambangan Saat ini ketersediaan minyak jelantah sangat banyak
dan hanya dibuang tanpa dimanfaatkan. Minyak jelantah yang digunakan berasal dari limbah
minyak goreng bekas minimal dua kali penggorengan. Pembuatan biodiesel dari minyak
jelantah dilakukan dengan proses transesterifikasi dengan dibantu katalis untuk
mereaksikannya. Hasil biodiesel terbaik diperoleh dengan menggunakan bobot katalis 3%
dimana nilai bilangan asam 0.27 (mg KOH/g), viskositas 3.73 mm2/s, gliserol total 0.47 (%),
massa jenis 810 (kg/m3), dan kadar ester metil 98.73% hampir semua parameter memenuhi
SNI Biodiesel 182:2012.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai