Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS KORESPONDENSI

SEDERHANA DAN
BERGANDA PADA BENCANA KELOMPOK A6
ALAM KLIMATOLOGIS DI
PROVINSI GORONTALO Nahda Amalia Ahmad
Nursetiawati Ayuba
Marcela Mokodompit
Moh. Hidayat Panigoro
Latar Belakang

Bencana alam klimatologis adalah bencana alam yang disebabkan oleh


faktor iklim seperti banjir, angin puting beliung, tanah longsor, dan
kekeringan. BNPB mencatat, sepanjang 2020 ada 325 bencana alam terjadi,
banjir sebanyak 150 kejadian, angin puting beliung 100 kejadian, dan tanah
longsor 75 kejadian. Mengingat dampak yang luar biasa tersebut, maka
diperlukan adanya penanggulangan bencana alam dengan menggunakan
prinsip serta cara yang tepat dan cepat. Untuk itu diperlukan suatu metode
statistika dalam mengidentifikasi daerah-daerah yang rawan terjadi bencana
alam. Metode statistika yang dapat dipergunakan adalah analisis
korespondensi.
.
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana menganalisis daerah bencana alam diprovinsi Gorontalo


01 berdasarkan frekuensi kejadiannya, jumlah korbannya (dimana korban ada
yang meninggal, luka-luka berat, rumah rusak sedang, dan rumah rusak
ringan) ?

02 Bagaimana mendapatkan informasi daerah rawan bencana alam menggunakan


analisis korespondensi sederhana?
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana menganalisis daerah bencana alam diprovinsi Gorontalo


03 berdasarkan frekuensi kejadiannya, jumlah korbannya (dimana korban
ada yang meninggal, luka-luka, mengungsi, rumah rusak berat, rumah
rusak sedang, dan rumah rusak ringan) ?

Bagaimana mendapatkan informasi daerah rawan bencana alam


04 menggunakan analisis korespondensi berganda?
Tujuan Penelitian
Memperoleh hasil analisis korespondensi sederhana daerah bencana alam
01 di Provinsi Gorontalo berdasarkan frekuensi kejadiannya, jumlah
korbannya (dimana korban ada yang meninggal, luka-luka, mengungsi,
rumah rusak berat, rumah rusak sedang, dan rumah rusak ringan)

mendapatkan informasi daerah rawan bencana alam melalui


02 analisis korespondensi sederhana.
TUJUAN PENELITIAN

Memperoleh hasil analisis korespondensi berganda daerah rawan bencana


03 alam banjir berdasarkan jumlah korbannya (dimana korban ada yang
meninggal, luka-luka, mengungsi, rumah rusak berat, rumah rusak sedang,
dan rumah rusak ringan).

Memperoleh informasi daerah rawan bencana alam melalui


04 analisis korespondensi berganda
Manfaat Penelitian

Manfaat teoritis Manfaat Praktis


Manfaat praktis dari penelitian ini adalah
Manfaat teoritis dalam penelitian ini dapat menginformasikan daerah yang
adalah dapat menambah wawasan dan rawan terkena bencana alam klimatologis
pengetahuan bahwa metode sehingga daerah yang berpotensi dapat
korespondensi dapat diterapkan untuk melakukan antisipasi sebelum bencana
analisis kebencanaan alam tersebut terjadi.
KAJIAN TEORI
BENCANA ALAM

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007, bencana adalah


peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
KAJIAN TEORI
Bencana Alam Klimatologis

Bencana alam klimatologis merupakan bencana alam yang


disebabkan oleh faktor angin dan hujan. Contoh bencana alam
klimatologis adalah banjir, badai, banjir bandang, angin puting
beliung, kekeringan, dan kebakaran alami hutan (bukan oleh
manusia). Gerakan tanah (longsor) termasuk juga bencana alam,
walaupun pemicu utamanya adalah faktor klimatologis (hujan), tetapi
gejala awalnya dimulai dari kondisi geologis
KAJIAN TEORI
ANALISIS KORESPONDENSI

● Analisis korepondensi merupakan alat untuk menjelaskan


analisis dari hubungan antara variabel-variabel kategorik,
biasanya hasilnya disajikan pada sebuah grafik. Analisis
korespondensi terdiri dari dua jenis, yaitu analisis
korespondensi sederhana, dan analisis korespondensi
berganda.
KAJIAN TEORI
Analisis Korespondensi Sederhana
● Analisis korespondensi sederhana adalah suatu teknik untuk
menampilkan informasi pada tabel kontingensi dua arah yang
mengandung frekuensi dari tiap item untuk suatu klasifikasi dari
dua variabel kategorik. Dalam analisis korespondensi akan diplot
suatu titik untuk setiap baris dan suatu titik untuk setiap kolom dari
tabel kontingensi..
• .Titik-titik ini merupakan
proyeksi dari baris dan
kolom pada tabel kontingensi
ke dalam ruang Euclid dua
dimensi, tujuannya adalah
untuk memperlihatkan
hubungan dari masing-
masing baris atau kolom ke
ruang dua dimensi.
KAJIAN TEORI
Analisis Korespondensi Berganda

Analisis korespondensi berganda digunakan untuk menggambarkan


asosiasi antara lebih dari dua peubah kategorik Data yang
digunakan dalam analisis korespondensi berganda berasal dari tabel
kontingensi multi arah. Analisis korespondensi berganda lebih
mudah diterapkan dibandingkan menggunakan model loglinear, hal
ini karena analisis korespondensi tidak memerlukan pengujian
asumsi kenormalan, autokorelasi, dan lain-lain.
METODOLOGI PENELITIAN

Waktu Penelitian Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan Penelitian ini di lakukan di


pada semester 7 tahun ajaran Laboratorium Komputasi
2022/2023 terhitung sejak bulan Statistika Universitas Negeri
Agustus 2022 hingga November Gorontalo.
2022
VARIABEL PENELITIAN
Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel dependen (Y) dan variabel
bebas (X) yang diambil dari data bencana alam klimatologis di provinsi
Gorontalo tahun 2000-2020.

Variabel Keterangan
Y Korban Bencana alam klimatologis
provinsi gorontalo
X1 Banjir
X2 Kekeringan
X3 Angin puting
beliung
X4 Tanah Longsor
SUMBER DATA POPULASI DAN SAMPEL

Data yang digunakan dalam penelitian ini


penelitian yang digunakan dalam penelitian
adalah data sekunder diperoleh dari website
ini adalah korban bencana alam
www.dibi.bnpb.go.id yang berisi tentang
klimatologis dan faktor-faktor yang
semua data kebencanaa di Indonesia. Data
mempengaruhinya di provinsi Gorontalo
yang diambil selang waktu dari januari 2000
tahun 2000-2020.
hingga desember 2020.
TEKNIK PENARIKAN SAMPEL DAN
SOFTWARE
● Teknik penarikan sampel dalam
penelitian ini menggunakan
sampling purposive. Menurut Software yang digunakan
Sugiyono (2015) Sampling purposive dalam penelitian ini adalah
adalah teknik penarikan sampel Software Rstudio
dengan suatu pertimbangan
tertentu. Dengan faktor-faktor yang
terdiri dari banjir, kekeringan, angin
puting beliung, dan tanah longsor.
Mulai

Pengambilan Data

Membuat tabel kontingensi variabel dependen dan variabel bebas


TAHAPAN PENELITIAN
Menentukan frekuensi kejadian dan jumlah korban bencana alam klimatologis di provinsi gorontalo

Membuat plot korespondensi provinsi terhadap frekuensi bencana alam klimatologis, plot
korespondensi terhadap jumlah korban bencana alam klimatologis di provinsi Gorontalo dan plot lever
korban bencana dan kabupaten rawan terjadi bencana alam klimatologis

Melakukan analisis korespondensi


sederhana dan analisis korespondensi
berganda

Menginterpretasikan
hasil analisis

Selesai
THANK YOU FOR YOUR
ATTENTION!

Anda mungkin juga menyukai