Diskusi Kelompok Bagaimana Karakteristik Keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus? Apakah Pengaruh Disability pada Keluarga? Bagaimana Respon Keluarga terhadap Disability anak? Bagaimana Peran Keluarga bagi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus? Patterns of Parental Reactions • Primary Phase – Shock – Denial – Grief (berduka) and Depression • Secondary Phase – Ambivalence – Guilt – Anger – Shame and Embarrassment (keadaan yang memalukan) • Tertiary Phase – Bargaining – Adaptation and Reorganization – Acceptance and Adjusment Other Aspects of Parental Reaction • Chronic sorrow (duka cita mendalam) • Shopping behavior – making visits to the same professional or to a number of different professionals or clinic in such a manner that one visit follows another without resolution of a resolvable problem • Rejecting parents • Compensating parents – a combination of acceptance and rejection of the child and the disability TAHAP REAKSI ORANG TUA (KUEBLER-ROSS) 1. DENIAL (PENOLAKAN) terkejut dan menolak (secara tidak sadar) 2. BARGAINING (PENAWARAN) berpikir imajinatif dan fantasi orang tua berpikir bila berusaha dengan keras dan giat maka anak mengalami peningkatan 3. ANGER (MARAH) tidak ada perubahan signifikan marah pada diri sendiri dan Tuhan atau pasangan TAHAP REAKSI ORANG TUA (KUEBLER-ROSS) 4. DEPRESSION (DEPRESI) pasrah menerima keadaan depresi 5. ACCEPTANCE (PENERIMAAN) karakteristik: mampu mendiskusikan anak dengan mudah, keseimbangan antara upaya mandiri dan menunjukkan cinta kasih, mampu berkolaborasi dengan profesional untuk membuat rencana yang realistis, mengejar minat pribadi yang tidak berhubungan dengan anak, menjalankan disiplin tanpa perasaan bersalah, mengabaikan overprotective pada anak Acceptance Rejection Compensation Love Indifference (acuh) Possessiveness Empathy Selfishness (egois) Sympathy Forgiveness Fault finding Overpermissiveness (menemukan kesalahan) Gentleness Cruelty (kekejaman) Smothering (menutupi) Caution Carelessness Suspicion (curiga) Activity Apathy Overactivity TIDAK SEMUA ORANG TUA MENGALAMI TAHAPAN-TAHAPAN INI SECARA KAKU DAN PASTI BEBERAPA ORANG TUA MENGALAMI SEBAGIAN ATAU SEMUA TAHAP REAKSI PALING UMUM ADALAH PERASAAN BERSALAH MUNCUL KARENA KETIDAKPASTIAN PENYEBAB KETERBATASAN PADA ANAK NIXON MENJELASKAN ADA 3 RASA BERSALAH: CAUSATION GUILT merasa bertanggung jawab terhadap kondisi anak PARENTAL GUILT merasa tidak memenuhi pandangan sosial sebagai orang tua yang baik MORAL GUILT merasa melanggar aturan atau norma agama tertentu The Handicapped Child and The Family
A family is a dynamic system of
interacting individual personalities who live together in a complex and changing society Marital relationships Sibling attitudes – emotional responses (resentment, jealousy, hostility, guilt, grief, fear, shame and embarrasement, rejection) Tantangan dalam Perkawinan Orangtua bereaksi terhadap kehidupan yang berubah: - mengalami perasaan bersalah dan kemarahan mendalam saling menyalahkan satu sama lain - terkadang kompensansi orangtua dengan bekerja berlebihan komunikasi antar pasangan jadi terbatas - keseimbangan hubungan antar pasangan yang berubah karena kehadiran anak Mengenali pola-pola sikap antar pasangan dalam pemecahan masalah Mendorong komunikasi antar pasangan:
- sisihkan waktu untuk bersama-sama
sebagai suami istri daripada sebagai orangtua - belajar untuk membicarakan perasaan- perasaan antar pasangan - apabila diperlukan, bantuan dari konseling perkawinan akan dapat menguatkan Tantangan dalam Keluarga Beberapa kecenderungan perilaku keluarga: menarik diri terlalu mengontrol perilaku anak berkebutuhan khusus terlalu banyak memberikan stimulasi perilaku menghindar antar anggota keluarga REAKSI SAUDARA KANDUNG PENGALAMAN EMOSI DAN TAHAP-TAHAP REAKSI SAMA DENGAN TAHAP YANG DILALUI ORANG TUA NAMUN LEBIH SULIT DALAM PENYESUAIAN DIRI TERUTAMA JIKA MASIH KECIL DIBANTU DENGAN AKSES INFORMASI YAITU MENJAWAB SECARA JUJUR DAN JELAS PERTANYAAN MEREKA DAPAT MEMBANTU MENGHADAPI KECEMASAN MEREKA MELALUI GURU DAN ORANG TUA SIBSHOP YAITU WORKSHOP YANG DIRANCANG KHUSUS UNTUK MEMBANTU SAUDARA KANDUNG PERAN SAUDARA KANDUNG: Saudara kandung dapat membantu anak berkebutuhan khusus dalam keluarga membangun keterlibatan Jika usia saudara kandung sudah dewasa, libatkan dalam pemecahan masalah anak berkebutuhan khusus Orangtua dapat mengakomodasi perasaan marah atau cemburu dari saudara kandung terhadap anak berkebutuhan khusus