Anda di halaman 1dari 49

Oleh

I. G. A. A. Kusuma Wardani, M.si., Apt


 Kata otot berasal dari kata Latin mus yang
berarti tikus kecil.
 Ketika otot berkontraksi, gerakan otot

dibawah kulit menyerupai gerakan tikus yang


bergerak dengan cepat.
 Sehingga diberi nama mus atau muscle.
 Otot dapat melekat di tulang yang berfungsi

untuk alat gerak aktif


1. Otot Polos
2. Otot Lurik/Rangka
Menurut lokasi dan fungsinya terdiri
atas
1. Otot kepala
2. Otot Badan
3. Otot alat gerak
 Dibagi mjd 2 yaitu : otot wajah dan otot pengunyah
Otot-otot yang terlibat dalam pernapasan
Otot-otot yang membentuk dasar panggul
 Dasar panggul terutama terdiri dari dua

lembar otot rata dan fasia yang


menyelubunginya.
 Struktur ini mendukung organ dalam pelvis

dan berperan dalam mengeluarkan isi dari


kandung kemih dan rektum.
 Triceps brachii
 Biceps brachii
 Brachialis
 Brachioradialis
 Lidah merupakan organ yang mobilitasnya
tinggi
 Terdiri atas

1.Otot intrinsik berfungsi melipat, memendekkan


selama mengunyah dan berbicara
2.Otot extrinsik berasal dari bagian leher dan kepala
den berinsersi pada lidah
 Otot ini ikut membentuk pharynx yang
berupa terowongan
 Berperan dalam proses menelan
 Kebanyakan disarafi oleh N.vagus
 PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TONGKOL JAGUNG
(Zea mays) SEBAGAI ANTIINFLAMASI TERHADAP
KAKI TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) JANTAN
YANG DIINDUKSI KARAGENAN 1%
 Inflamasi merupakan respon fisiologis terhadap
kerusakan jaringan. Inflamasi biasa diobati dengan
golongan NSAID dan kortikosteroid yang memiliki
efek samping cukup banyak.
 Tongkol jagung mengandung flavonoid yang
menghambat enzim fosfolipase dan
cyclooxygenase, serta saponin yang menghambat
peningkatan permeabilitas vaskuler.
 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pemberian dosis yang efektif pada ektrak
tongkol jagung sebagai anti
 inflamasi.
 Ekstrak dibuat dengan metode maserasi
menggunakan pelarut etanol 96%.
 Pengujian antiinflamasi yang dilakukan dibagi
dalam 4 kelompok perlakuan. Setiap kelompok
terdiri dari 7 ekor tikus putih jantan.
 Kelompok pertama (kontrol negatif) diberikan 0,5%
suspensi Na-CMC; kelompok ke-dua (kontrol
positif) diberikan natrium diklofenak 9 mg/kgBB;
sedangkan kelompok ke-3 dan ke-4 secara
berturut-turut diberikan ekstrak tongkol jagung
sebesar 250 dan 500 mg/kgBB.
 Masing-masing tikus kemudian diinduksi
menggunakan karagenan 1% secara
subplantar.
 Volume radang diukur dengan menggunakan

pletismometer dilakukan selama 6 jam


dengan interval waktu 60 menit.
 Data dianalisis secara statistik menggunakan

uji t berpasangan, ANOVA dan uji LSD.


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai