Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS KEMISKINAN DAN PERTUMBUHAN SEKTOR

PERTANIAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA

SEMINAR HASIL
TESIS

AINUN HABIBI HARAHAP


197039021
AGRIBISNIS

DOSEN PEMBIMBING : DOSEN PEENGUJI :

1. Bapak Dr. Ir. Rahmanta, 1. Ibu Sri Fajar Ayu, SP, MM,
M.Si DBA
2. Ibu Dr. Lindawati, SP, 2. Ibu Ir. Iskandarini, MM, Ph.D
M.Si
Tabel 1. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin
L a t a B e l a k a n Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011-
r g 2020

Permasalahan dalam penelitian :

Persentase penduduk miskin di Provinsi Menurut Badan Pusat Statistik tahun 2020 kemiskinan adalah
Sumatera Utara masih cukup tinggi, menempati ketidakmampuan memenuhi standar minimum kebutuhan dasar yang
peringkat ke-17 dari 34 Provinsi.
meliputi kebutuhan makan maupun non makan.
Membandingkan tingkat konsumsi penduduk dengan garis kemiskinan
atau jumlah rupiah untuk konsumsi orang perbulan.
L a t a B e l a k a n
r g

Menurut (Bekti et al., 2014) dalam penelitiannya


menyatakan Produk domestik regional bruto (PDRB) adalah
indikator umum yang dapat digunakan untuk mengetahui
pertumbuhan ekonomi yang terjadi di suatu wilayah.
Kemiskinan merupakan salah
satu indikator untuk mengukur kesejahteraan
masyarakat.
Informasi tentang hubungan tersebut menjadi
penting untuk mendapatkan gambaran hubungan
kemiskinan dan PDRB.
KMKSU
1&a
Pertumbuhan sektor pertanian berkaitan
PDRBP dengan tingkat kemiskinan dikarenakan
jumlah rumah tangga miskin di Provinsi
Sumatera Utara sebagian besar berasal
dari karakteristik rumah tangga dengan
sumber penghasilan utama rumah tangga
sektor pertanian.
Tabel 2. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan
Usaha
Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2016-2020

Struktur perekonomian Provinsi


Sumatera Utara menunjukkan bahwa
sektor pertanian, kehutanan dan
perikanan merupakan sektor yang
berkontribusi besar dalam
pembentukan PDRB dengan rata-
rata sebesar 21,14 % per tahun
selama periode 2016-2020.
Rumusan
Masalah
1. Apakah kemiskinan, impor sektor pertanian,
investasi sektor pertanian, dan luas lahan
pertanian berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan sektor pertanian di
Provinsi Sumatera Utara ?

2. Apakah pertumbuhan sektor pertanian,


impor sektor pertanian, ekspor sektor pertanian,
dan indeks pembangunan manusia
berpengaruh positif dan signifikan
kemiskinan di Provinsi Sumatera terhadap
Utara ?
Kerangka Pemikiran
Penelitian
Hipotesis Penelitian

1. Kemiskinan, impor sektor pertanian, investasi


sektor pertanian, dan luas lahan sektor
pertanian berpengaruh dan signifikan
positif sektor pertanian
di Provinsi Sumatera
terhadap Utara.
pertumbuhan

2. Pertumbuhan sektor pertanian, impor sektor


pertanian, ekspor sektor pertanian, dan indeks
pembangunan manusia berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi
Sumatera Utara.
M ETODE
PEN ELITIAN
1. Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja 4. Metode Analisis Data
(purposive), yaitu dipilih berdasarkan tujuan penelitian. Menggunakan pendekatan persamaan simultan
Di tetapkan di Provinsi Sumatera Utara. dengan
2. Metode Penentuan Data software Eviews 10 terdapat 2 sistem persamaan,
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tahunan yaitu :
time series pada periode tahun 1991-2020 sehingga diperoleh
sebanyak 30 pengamatan.
𝑃𝐷𝑅𝐵𝑃 = 𝑓( 𝐾𝑀𝐾𝑆𝑈,𝐼 𝑀𝑃𝑆𝑈,𝐼 𝑁𝑉𝑆𝑈, 𝐿𝐿𝑃𝑆𝑈)… (1)
3. Metode Pengumpulan Data 𝐾𝑀𝐾𝑆𝑈 = 𝑓( 𝑃𝐷𝑅𝐵𝑃,𝐼 𝑀𝑃𝑆𝑈, 𝐸𝐾𝑃𝑆𝑈,𝐼 𝑃𝑀𝑆𝑈) … ( 2)
Data sekunder yang diperlukan adalah kemiskinan, PDRB
sektor pertanian, impor sektor pertanian, investasi sektor Sehingga diperoleh persamaan struktural :
pertanian, luas lahan sektor pertanian, ekspor sektor
pertanian, dan indeks pembangunan manusia. 𝑃𝐷𝑅𝐵𝑃 = 𝑎0 + 𝑎1𝐾𝑀𝐾𝑆𝑈 + 𝑎2𝐼𝑀𝑃𝑆𝑈 + 𝑎3𝐼𝑁𝑉𝑆𝑈 +
𝑎4 𝐿𝐿𝑃𝑆𝑈 + 𝑒2 … (3)
𝐾𝑀𝐾𝑆𝑈 = 𝑏0 + 𝑏1𝑃𝐷𝑅𝐵𝑃 + 𝑏2𝐼𝑀𝑃𝑆𝑈 + 𝑏3 𝐸𝐾𝑃𝑆𝑈
Keterangan: +
𝑏4 𝐼𝑃𝑀𝑆𝑈 + 𝑒1 … (4)
Variabel endogen (variabel tak bebas) terdiri Keterangan:
dari Kemiskinan dan PDRB sektor α0-α4 = Koefisien regresi PDRBP
pertanian. β0-β4 = Koefisien regresi KM KSU
PDRBP = Produk Domestik Regional Bruto Sektor
Variabel eksogen (variabel bebas) terdiri dari impor Pertanian KM KSU = Kemiskinan Sumatera Utara
IM PSU = Impor Pertanian Sumatera Utara
sektor pertanian, investasi sektor pertanian, luas IN VSU = Investasi Pertanian Sumatera
lahan sektor pertanian, ekspor sektor
Dari persamaan diatas dapat di uji identifikasi dengan order
condition
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (Koutsoyiannis,
1977).
Keterangan :
K = Jumlah variabel eksogen yang terdapat dalam model persamaan.
(K- M ) ≥ (G-
M = Jumlah variabel endogen dan eksogen yang terdapat dalam model
1) persamaan.
G = Jumlah variabel endogen yang terdapat dalam model persamaan.
Jika :
(K-M) < (G-1), maka persamaan disebut Under identified (tidak dapat diperoleh nilai parameter
persamaan
struktural)
(K-M) = (G-1), maka persamaan disebut Exactly identified (dapat diperoleh nilai parameter hanya ada satu
untuk setiap koefisien parameter struktural).
(K-M) > (G-1), maka persamaan disebut Over identified (dapat diperoleh lebih dari satu nilai
parameter
Tabel Identifikasi Persamaan Simultan
persamaan struktural). (Ekananda, 2015).

Model Identifikasi
Hasil Identifikasi model persamaan :
K = 7, M = 5, dan G = 2 dimana nilai (K-M) > (G-1) yaitu (7-5) > (2-1)
maka semua persamaan PDRBP dan KMKSU dalam kondisi over identified atau terlalu teridentifikasi .
dengan demikian model diatas dapat diselesaikan menggunakan metode Two Stage Least Squares (2SLS)
(Sumodiningrat, 2013).
01 03 Koefisien Determinasi (R2)
1. Uji t
Uji t (Uji Parsial)
Melihat seberapa besar kemampuan variabel independen
Menguji ada atau tidaknya hubungan variabel-
independen secara variabel individual (parsial) terhadap (Uji Parsial) secara bersama-sama dalam menjelaskan variabel dependen.

dependen (Y). variabel Kriteria pengujiannya yaitu:


Kriteria pengujiannya yaitu: • Jika R2 = 0 atau mendekati 0,
• Jika Probabilitas < α, maka H0 ditolak maka tidak terdapat pengaruh
dan Ha diterima yaitu terdapat yang
signifikan antara variabel
independen
Uji
pengaruh yang signifikan antara terhadap variabel dependen.
variabel independen secara individual • Jika R2 = 1 atau mendekati 1,
terhadap variabel dependen dengan =
Statistik maka
terdapat pengaruh yang signifikan
0,05.Prob. > α, maka H0 diterima
2. Uji F 3. Koefisien
• Jika
antara variabel independen terhadap
(Uji Determinasi
dan Ha ditolak yaitu tidak terdapat
variabel dependen.
pengaruh yang signifikan antara
variabel indepen- den secara
Simultan) (R2)
individual terhadap variabel
dependen dengan = 0,05.
02
Uji F (Uji Simultan)
Menguji ada atau tidaknya hubungan variabel- • Jika Prob. (F-statistic) < α, maka H0 ditolak dan Ha diterima yaitu
variabel independen secara individual terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen
secara bersama-sama terhadap variabel dependen dengan = 0,05.
(parsial) terhadap variabel dependen (Y).
• Jika Prob. (F-statistic) > α, maka H0 diterima dan Ha ditolak yaitu
Kriteria pengujiannya yaitu: tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen
secara bersama-sama terhadap variabel dependen dengan = 0,05.
Deskripsi Wilayah Provinsi Sumatera Utara

Keadaan Keadaan Iklim


Geografis dan Topografi

Provinsi Sumatera Utara tergolong ke dalam


Luas daratan Provinsi Sumatera Utara adalah 72,981,23 km2 daerah beriklim tropis, karena terletak dekat garis
khatulistiwa.
Terletak pada garis 10 - 40 Lintang Utara dan 980 - 1000 Bujur Timur,
Berbatasan dengan daerah perairan dan laut serta dua provinsi lain: Mempunyai musim kemarau biasanya terjadi
(Januari-Juli) dan musim penghujan (Agustus-
Desember).

Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Aceh


Sebelah Timur dengan Negara Malaysia di Selat Malaka
Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Riau Laju pertumbuhan penduduk selama kurun waktu tahun 2000-2010
dan Sumatera Barat adalah 1,22 % per tahun, dan pada tahun 2010-2020
Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia. meningkat menjadi 1,28 % per t ahun.

Keadaan Keadaan
Geografis Demografi
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1 Pengaruh Kemiskinan (KMKSU) Terhadap
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Sektor Pertumbuhan Sektor Pertanian (PDRBP)
Pertanian (PDRBP) di Provinsi Sumatera Utara
Hasil estimasi koefisen variabel kemiskinan
(KMKSU) sebesar
54549.44
0.2635 > α = 0,05 dan tingkat signifikan pada
probabilitas
maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Artinya secara parsial kemiskinan (KMKSU) berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan sektor
pertanian (PDRBP) di Provinsi Sumatera Utara.
Setiap kemiskinan (KMKSU) mengalami penurunan sebesar 1 satuan
maka akan mengakibatkan pertumbuhan sektor pertanian (PDRBP)
meningkat sebesar 54549.44. Penurunan kemiskinan (KMKSU)
memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan sektor
pertanian (PDRBP).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Yusuf (2016),


menunjukkan bahwa jumlah kemiskinan dengan PDRB
sebesar 0.906 > α = 0.05 maka H0 diterima dan Ha ditolak,
Model Persamaan PDRBP : diartikan bahwa antara kemiskinan dan PDRB tidak memiliki
hubungan yang kuat sehingga dapat diketahui PDRB di Kota
PDRBP = -56290936 + 54549.44 (KMKSU) + -11.02626 (IMPSU) Bandung tidak seberapa kuat dipengaruhi oleh tingkat
+ 0.053882 (INVSU) + 0.389093 (LLPSU) + ε kemiskinan di Kota Bandung.
1.2 Pengaruh Impor Sektor Pertanian Terhadap 1. 3 Pengaruh Investasi Sektor Pertanian Terhadap
Pertumbuhan Sektor Pertanian Pertumbuhan Sektor Pertanian
Hasil estimasi koefisen variabel impor sektor pertanian (IMPSU) Hasil estimasi koefisen variabel investasi sektor pertanian (INVSU) sebesar 0.053882
sebesar -11.02626 dan tingkat signifikan pada prob. 0.1630 > α = 0,05 dan tingkat signifikan pada prob. 0.0318 < α = 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya secara parsial investasi sektor pertanian (INVSU) berpengaruh positif dan
Artinya secara parsial impor sektor pertanian (IMPSU) signifikan terhadap pertumbuhan sektor pertanian (PDRBP) di Provinsi Sumatera Utara.
berpengaruh
Artinya peningkatan investasi sektor pertanian (INVSU) di Sumatera
negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan sektor pertanian Utara
(PDRBP) di Provinsi Sumatera Utara. sebesar 1 satuan akan diikuti juga dengan peningkatan pertumbuhan
sektor pertanian (PDRBP) sebesar 0.053882.
Artinya setiap impor sektor pertanian (IMPSU) mengalami Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Maisaroh (2018), menunjukkan
peningkatan sebesar 1 satuan akan mengakibatkan pertumbuhan bahwa secara parsial atau individual investasi memberikan pengaruh positif dan
sektor signifikan terhadap produk domestik bruto di Provinsi Banten tahun 2010-2015
pertanian (PDRBP) menurun sebesar -11.02626. diperoleh nilai koefisien sebesar 0.110029 dan nilai probabilitas sebesar 0.0000
Peningkatan impor sektor pertanian (IMPSU) memberikan < 0,05.
pengaruh negatif terhadap pertumbuhan sektor pertanian
Hasil penelitian ini sesuai (PDRBP)
dengan. penelitian Febriyanti
(2019) menunjukkan secara parsial atau individual impor
memberikan pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
produk domestik bruto Indonesia tahun 2008- 2017 sebesar
0.2703 > 0,05.
1.4 Pengaruh Luas Lahan Sektor Pertanian
Nilai Prob. (F-statistic Terhadap Pertumbuhan Sektor
Dari persamaan produk domestik regional bruto Pertanian
Hasil estimasi koefisen variabel luas lahan sektor pertanian (LLPSU)
sektor pertanian (PDRBP) sebesar 0.000071.
sebesar 0.389093 dan tingkat signifikan pada prob. 0.0000 < α = 0,05
Hal ini diartikan bahwa nilai Prob. (F-statistic) maka H0 ditolak dan Ha diterima.
lebih kecil dari nilai α (0.000071 < 0,05),
maka H0 ditolak dan Ha diterima Artinya secara parsial luas lahan sektor pertanian (LLPSU)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan sektor
Artinya secara bersama-sama berpengaruh
positif dan signifikan antara kemiskinan, impor pertanian (PDRBP) di Provinsi Sumatera Utara.
sektor pertanian, investasi sektor pertanian, dan Artinya peningkatan luas lahan sektor pertanian di Provinsi
luas lahan sektor pertanian di Provinsi Sumatera Sumatera Utara setiap naik 1 ha maka akan diikuti juga
Utara. dengan peningkatan pertumbuhan sektor pertanian
(PDRBP) sebesar 0.389093.
Nilai koefisien determinasi (R2) Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Sitorus
Dari persamaan simultan pertumbuhan sektor (2019), menunjukkan bahwa secara parsial atau
pertanian (PDRBP) di Provinsi Sumatera Utara individual luas lahan memberikan pengaruh positif dan
sebesar 0.504005 atau (50,40 %) signifikan terhadap produk domestik bruto sub sektor
perkebunan di Kabupaten Asahan tahun 2008-2017
Hal ini diartikan bahwa kemampuan variabel diperoleh nilai koefisien sebesar 59.19292 ha dan nilai
kemiskinan, impor sektor pertanian, investasi probabilitas sebesar 0.0000 < 0,05.
sektor pertanian, dan luas lahan sektor pertanian
secara bersama-sama berpengaruh simultan
sebesar 50,4 % terhadap pertumbuhan sektor
pertanian di Provinsi Sumatera Utara,

Sedangkan sisanya 4,96 % dipengaruhi


oleh variabel lain diluar model estimasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Pengaruh Pertumbuhan Sektor Pertanian (PDRBP)


2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan (KMKSU) Terhadap Kemiskinan (KMKSU)
di Provinsi Sumatera Utara
Hasil estimasi koefisien variabel pertumbuhan sektor pertanian (PDRBP)
sebesar -4.79E-06 dan tingkat signifikan pada prob 0.0378 < α = 0,05
maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Artinya secara parsial pertumbuhan sektor pertanian (PDRBP)
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan (KMKSU)
di Provinsi Sumatera Utara.
Artinya peningkatan pertumbuhan sektor pertanian (PDRBP) yang
terjadi di Sumatera Utara sebesar 1 satuan maka akan diikuti
oleh penurunan kemiskinan di Sumatera Utara sebesar -4.79E-
06.
Saat terjadi peningkatan pertumbuhan sektor pertanian (PDRBP) maka
akan berpengaruh menurunkan jumlah penduduk miskin
di Sumatera Utara.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Ritonga (2020),
menunjukkan bahwa variabel PDRB berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Artinya apabila terjadi
kenaikan pertumbuhan ekonomi (PDRB), maka akan
Model Persamaan KMKSU : menurunkan tingkat kemiskinan di Kabupaten Batu Bara.
Begitu pula sebaliknya.
KMKSU = 2569.534 + -4.79E-06 (PDRBP) + 0.000219 (IMPSU)
+ -0.000113 (EKPSU) + -8.830549 (IPMSU) + ε
2.2 Pengaruh Impor Sektor Pertanian 2.3 Pengaruh Ekspor Sektor Pertanian
Terhadap Kemiskinan Terhadap Kemiskinan
Hasil estimasi koefisen variabel impor sektor pertanian (IMPSU) Hasil estimasi koefisen variabel ekspor sektor pertanian (EKPSU)
sebesar
sebesar 0.000219 dan tingkat signifikan pada prob. 0.0000 < α = 0,05 .
-0.000113 dan tingkat signifikan pada prob. 0.0080 < α = 0,05
maka H0 ditolak dan Ha diterima.
maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Artinya secara parsial impor sektor pertanian berpengaruh positif dan
Artinya secara parsial ekspor sektor pertanian (EKPSU) berpengaruh
signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara.
negatif dan signifikan terhadap kemiskinan (KMKSU) di Provinsi Sumatera
Artinya peningkatan impor sektor pertanian (IMPSU) di Sumatera
Utara sebesar 1 satuan akan diikuti juga dengan peningkatan Artinya peningkatan ekspor sektor pertanian (EKPSU) yang terjadi
Utara.
kemiskinan sebesar 0.000219. di Sumatera Utara sebesar 1 satuan maka akan diikuti oleh penurunan
Dengan meningkatnya impor sektor pertanian yang dilakukan secara kemiskinan di Sumatera Utara sebesar -0.000113.
terus menerus dapat menyebabkan terjadinya penurunan pendapatan Saat terjadi peningkatan ekspor sektor pertanian (EKPSU) maka akan
dan kesejahteraan petani sekaligus sebagai pemicu meningkatnya berpengaruh menurunkan jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara.
angka pengangguran dan kemiskinan sektor pertanian
di Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Adisti (2010),

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Yusuf dan menunjukkan bahwa variabel ekspor ada pengaruh negatif dan
Sumner (2015), menunjukkan bahwa impor memberikan signifikan terhadap kemiskinan di Indonesia.
kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan angka Sedangkan di tingkat provinsi pada tahun 1999-2008
kemiskinan di pedesaan sebesar 23% dan perkotaan 33%, oleh terdapat
karenanya perlu dibatasi (import restrictions).
beberapa provinsi yang memiliki hubungan yang sama
diantaranya
Provinsi Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa
Barat, Maluku, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Barat.
2.4 Pengaruh Indeks Pembangunan
M anusia Terhadap
Kemiskinan
Hasil estimasi koefisien variabel indeks pembangunan manusia
(IPMSU) sebesar -8.830549 dan tingkat signifikan pada prob. 0.8174 >
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Reavindo (2021), menunjukkan
α = 0,05
bahwa secara parsial variabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berpengaruh
maka H0 diterima dan Ha ditolak.
negatif dan tidak signifikan terhadap persentase penduduk miskin di Kabupaten
Artinya indeks pembangunan manusia (IPMSU) secara parsial
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan Karo dalam kurun waktu 2011-2019.
(KMKSU) di Provinsi Sumatera Utara.

Artinya setiap indeks pembangunan manusia (IPMSU) Nilai Prob. (F-statistic


mengalami peningkatan sebesar 1 satuan maka akan Dari persamaan kemiskinan (KMKSU) sebesar
mengakibatkan kemiskinan (KMKSU) menurun 0.000073.
sebesar
-8.830549. Hal ini diartikan bahwa nilai Prob. (F-statistic)
Dari persamaan simultan kemiskinan lebih kecil dari nilai α (0.000073 < 0,05),
di Provinsi Sumatera Utara sebesar 0.649764 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
atau (64,97 %).
Artinya secara bersama-sama berpengaruh
Hal ini diartikan bahwa kemampuan variabel positif dan signifikan antara pertumbuhan sektor
pertumbuhan sektor pertanian, impor sektor pertanian, impor sektor pertanian, ekspor sektor
Nilai koefisien determinasi (R2)
pertanian, ekspor sektor pertanian, dan indeks pertanian, dan indeks pembangunan manusia
pembangunan manusia secara bersama-sama terhadap kemiskinan di Provinsi Sumatera
berpengaruh simultan sebesar 64,97 % terhadap Utara.
kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara.

Sedangkan sisanya 3,50 % dipengaruhi


oleh
variabel lain diluar model estimasi.
KESIMPULAN

A rtinya tidak terdapat


Pada Pada hubungan simultan antara
Persamaa M odel kemiskinan
Persamaa persamaan dan pertumbuhan sektor
n PDRBP n KMKSU pertanian.
simultan

Variabel yang M emberikan hasil bahwa


Variabel yang Karena akar dari masalah
berpengaruh kemiskinan (KM KSU)
berpengaruh positif kemiskinan adalah terjadinya
positif dan signifikan : berpengaruh positif dan
dan signifikan : peningkatan impor sektor
tidak signifikan terhadap pertanian yang disebabkan belum
investasi sektor pertumbuhan sektor
impor sektor pertanian. mampu mencukupi kebutuhan
pertanian, dan luas pertanian (PDRBP).
Karena impor sektor pangan dan Pemerintah
lahan sektor pertanian.
pertanian di Sumatera berkewajiban mengutamakan
Karena luas lahan sektor N amun pertumbuhan
Utara cukup tinggi produksi pertanian dalam negeri
pertanian cukup sektor pertanian
sehingga mempengaruhi dilakukan melalui pengaturan
besar di Provinsi (PDRBP) berpengaruh
peningkatan kemiskinan di impor komoditas pertanian
Sumatera Utara negatif dan signifikan
Sumatera Utara. sesuai dengan musim panen
sehingga terhadap kemiskinan. atau kebutuhan konsumsi dalam
mempengaruhi
negeri.
pertumbuhan sektor
pertanian.
SARAN

Diharapkan Pemerintah mampu


meningkatkan nilai pertumbuhan sektor
pertanian (PDRBP) agar dapat
01 menurunkan kemiskinan dengan cara
meningkatkan jumlah investasi sektor
pertanian dan luas lahan sektor Kepada peneliti selanjutnya disarankan
pertanian untuk melakukan penelitian lebih lanjut
dengan variabel-variabel lain diluar variabel

02 ini agar memperoleh hasil lebih


bervariatif
yang dapat berpengaruh terhadap
kemiskinan dan pertumbuhan
sektor pertanian.
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai