Anda di halaman 1dari 102

Geoteknik Pada

Tambang
Terbuka
Pendahuluan

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Mengapa Geoteknik ??

• Bagian yang sangat penting dalam perencanaan tambang: kajian


geologi, GEOTEKNIK & hidrologi/hidrogeologi, kualitas dan
pengolahan, rancangan tambang, transportasi, dan
keekonomian
• Tanpa kajian Geoteknik, maka cadangan tertambang tidak
dapat dihitung, berarti proses produksi yang benar akan
terhambat.
• Memegang peranan penting dalam program effisiensi
SASARAN
proses POKOK ADALAH TERCAPAINYA DESAIN
penambangan.
YANG OPTIMUM DALAM KOMPROMI ANTARA LERENG
YANG EKONOMIS DAN CUKUP AMAN (HOEK AND
BRAY, 1973)
Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus
Mengapa Geoteknik ??

Longsoran lereng di tambang batubara


Tutupan (sumber : PT Adaro Indonesia)

Longsoran lereng di tambang terbuka Grasberg – Papua


(sumber PTFI)

Longosran lereng di Pit Melawan


West – Sangatta (sumber : PT KPC)

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Mengapa Geoteknik ??
Longsoran lereng pada tambang pasir Cilacap (sumber : PVMBG)
Jawa Barat (Pikiran Rakyat)

Garut (sumber : PVMBG) Padang (sumber : PVMBG)

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Proses Perancangan Lereng

Read & Stacey (2009)


Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus
Proses Perancangan Lereng

Read & Stacey (2009)


Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus
Proses Perancangan Lereng

Read & Stacey (2009)


Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus
Proses Perancangan Lereng

• Lereng yang dirancang dengan sangat berhati-hati sekalipun


tetap mempunyai kemungkinan untuk menjadi tidak
mantap karena:
• variabilitas sifat tanah/batuan,
• gempa bumi dan hujan bersifat quasi-random,
• data masukan perhitungan merupakan estimasi dari
populasi dengan distribusi yang signifikan.
• Pemahaman bahwa ketidakmantapan lereng dapat terjadi
dan pengetahuan akan tanda-tanda ketidakmantapan
tersebut akan memberikan kontribusi yang berarti pada
keselamatan operasi.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Pengumpulan Data

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Pengumpulan data

• Titik awal dari semua pekerjaan mekanika batuan


adalah data base geologi yang menjadi dasar untuk
informasi jenis batuan, bidang-bidang diskontinyu
dan sifat-sifat batuan.
• Analisis yang canggih pun dapat menjadi tidak
berguna jika dasar informasi geologinya tidak cukup
atau tidak akurat.
• Metod-metode pengumpulan data geologi tidak
berubah banyak dan tidak ada yang bisa
menggantikan pemetaan lapangan dan pemerian
inti (Hoek, 1998).
Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus
Pengumpulan data

Contoh pemerian log


lubang bor geoteknik
Inti bor di dalam kotak inti

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Pengumpulan data

• Model geologi-geoteknik yang dapat digunakan


untuk memahami dan menganalisis proses
kongsoran lereng harus mengandung:
• Data struktur.
• Litologi.
• Mineralisasi dan alterasi.
• Pelapukan.
• Hidrogeologi.
• Karakteristik massa batuan.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Pengumpulan data

• Informasi terpenting adalah data struktur (struktur


mayor dan domain struktur).
• Informasi ini harus cukup rinci sehingga
kecenderungan statistikal dapat diperkirakan
dan digunakan sebagai input model analitik.
• Kekurangan dan anomali dalam data dapat menjadi
jelas selama proses konstruksi model geologi →
Memberikan petunjuk berguna bagi geologist
untuk mengembangkan program penyelidikan
lapangan lanjutan.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Pengumpulan data

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


..

--..
..
-- ·· .
·- --
··
--
- ......,.
,
............
E l-. - - - -
. . . . . . .Q . - -

CEJ
m
0 - --
----
....-
m :.-.==
- ----_
_ ..,.......
/ . ::=:... - - -­

--
. .- < _:
,,.. .. < .: ==..
·-
(" -:::.=.::...::::-:.::--
CEu. & LINE
M.A.PP$NG
---
- -
---
0 250
Scato(m) MAPPING & BOREHOLE
STEREOPLOTS
-
·- -
-. · ... ..
Beberapa hal penting

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Struktur mayor

• Kestabilan lereng besar akan dikontrol oleh


bidang diskontinyu mayor (batas litologi, bidang
perlapisan, patahan).
• Sangat penting bahwa proses pengumpulan data
untuk menjamin pengembangan model geologi
regional dan lokal dapat memasukkan struktur
mayor ini.
• Pemetaan struktur ini pada saat telah terpapar
pada lereng digunakan untuk memperbaharui
model gelogi secara terus menerus.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Struktur mayor

• Praktek saat ini cenderung untuk membagi


rancangan lereng ke dalam dua kategori:
• Rancangan ~ longsoran akibat struktur.
Misalnya, longsoran baji pada garis perpotongan
dua bidang diskontinyu dapat dianalisis dengan
model kesetimbangan batas → Rancangan
kadang-kadang dapat didasarkan pada analisis
kemantapan longsoran baji sederhana.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Struktur mayor

• Rancangan ~ longsoran akibat pelemahan


massa batuan oleh kehadiran kekar atau
struktur sekunder lainnya.
Asumsi yang sering digunakan adalah
bahwa
struktur sekunder ini terdistribusi secara acak
dan kekuatan massa batuan ditentukan
dengan kriteria failure sederhana.
Pendekatan ini sering digunakan untuk analisis
kemantapan lereng keseluruhan (overall slope)
dimana umumnya bentuk longsoran spesifik
tidak dapat ditentukan.
Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus
Struktur mayor

(Hoek et al., 2000) Patahan terdapat


di belakang
longsoran dan di
sisi longsoran
pada lima sampai
tujuh jenjang
teratas

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Struktur mayor

(Hoek et al., 2000)


▪ Massa batuan yang
longsor teralterasi
dan terkekarkan.
▪ Ada patahan di
belakang longsoran,
tetapi apakah
patahan ini yang
menyebabkan
longsoran?
▪ Apakah longsoran
dapat dianalisis dan
lereng dirancang
ulang?

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Air tanah
• Kehadiran air tanah dalam lereng batuan merupakan
faktor kritis dalam setiap analisis kemantapan
lereng.
• Pengurangan tekanan dengan lubang bor-lubang bor
vertikal atau horisontal atau galeri penyaliran akan
meningkatkan kemantapan lereng.
• Air dari lubang-lubang penyaliran horisontal harus
dikumpulkan dan dikeluarkan ke daerah yang jauh dari
lereng aktif.
• Tekanan air yang menyebabkan lebih banyak masalah
ketidakmantapan dan sepanjang tekanan ini dapat
dikurangi, lubang-lubang penyaliran tidak perlu
mengeluarkan aliran
Pelatihan Geoteknik airTerbuka
Tambang yang13-16
besar.
Agustus
Air tanah

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Kerusakan akibat peledakan

• Dalam hal peledakan produksi skala besar,


kerusakan akibat peledakan dapat sampai berpuluh
meter ke massa batuan di belakang muka lereng,
karena retaknya batuan dan terbukanya kekar
akibat beban dinamik peledakan.
• Penetrasi gas peledakan dapat juga membuka
bidang diskontinyu yang ada, sampai jarak yang
cukup jauh dari muka lereng.
• Kerusakan akibat peledakan mengurangi
kekompakan massa batuan dan, sebagai
akibatnya, mengurangi kekuatannya.
Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus
Kerusakan akibat peledakan

• Metode-metode untuk mengurangi kerusakan


akibat peledakan:
• Mengontrol jumlah bahan peledak yang
meledak per waktu tunda.
• Pre-splitting
• Smooth-blasting
• Buffer blasting
• Tetapi, harus dikompromikan antara fragmentasi
yang diharapkan dan ketidakrusakan massa batuan.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Kerusakan akibat peledakan

Jenjang hasil peledakan Jenjang hasil peledakan


produksi normal pre-split

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Kerusakan akibat peledakan
Digging limit
GSI = 40 and/or  cm =1
MPa

Blast damage rock


GSI > 40 and/or  cm > 1
MPa
Blasted rock H
GSI < 40 and/or
 cm < 1
MPa

In-situ rock mass

(Hoek & Karzulovic , 2000)

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Kerusakan akibat peledakan
Production Blast D
Large production blast, confined and with little or 2 to 2.5 H
no control
Production blast with no control but blasting to a free face 1 to 1.5 H

Production blast, confined but with some control, e.g. 1 to 1.2 H


one or more buffer rows
Production blast with some control, e.g. one or 0.5 to 1 H
more buffer rows, and blasting to a free face
Carefully controlled production blast with a 0.3 to 0.5 H
free face

(Hoek & Karzulovic , 2000)

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Kerusakan akibat peledakan

• Salah satu akibat kerusakan akibat peledakan


adalah kenampakan massa batuan pada muka
lereng menjadi tidak representatif.
• Karena pemetaan geoteknik dilakukan pada muka
lereng ini, perkiraan kekuatan geser kekar dan
massa batuan berdasarkan pemetaan ini menjadi
sangat rendah.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Kerusakan akibat peledakan

Peledaka Peledakan
n biasa
terkontrol

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Perancangan lereng

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Faktor Keamanan

• Engineers menjelaskan kemantapan lereng dengan


Faktor Keamanan (FK), yang merupakan rasio
antara gaya penahan dan gaya penggerak.
• Lereng mantap jika FK > 1.0.
• Lereng tidak mantap jika FK < 1.0.
• Pada awalnya FK dihitung menggunakan model-
model kesetimbangan batas (limit equilibrium),
tetapi sekarang sudah dilakukan dengan model-
model numerik.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Faktor Keamanan

cA  (W cos α  U  T sin β) tan


FoS 

W sin α  V  T cos β
Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus
Kekuatan geser

• Kekuatan geser tanah/batuan bersumber dari dua


komponen:
• Sudut gesek dalam.
• Kohesi.
• Sudut gesek dalam adalah sudut tercuram dimana
gesekan antar partikel dapat mencegah
pergerakan
→ ditentukan oleh ukuran, bentuk, susunan,
dan mineralogi dari partikel.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Kekuatan geser

• Kohesi adalah gaya tarik antar partikel berbutir


halus → tinggi untuk partikel lempung yang
mungkin memiliki muatan elektrik.
• Tanah berbutir kasar dengan sedikit atau tanpa
partikel berbutir halus mempunyai kekuatan geser
yang hanya bergantung kepada sudut gesek dalam-
nya → cohesion-less soils.
• Efek pengikatan oleh akar-akar tumbuhan
memberikan kohesi semu → signifikan
untuk kekuatan tanah berbutir kasar.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Bidang diskontinyu

• Kekuatan massa batuan akan bergantung


kepada kondisi batuan utuh (intact rock) serta
kehadiran dan kondisi bidang diskontinyu.
• Batuan utuh yang tersusun dari partikel halus dan
tersementasi baik akan lebih kuat dari partikel
kasar dan tersementasi buruk.
• Kekuatan massa batuan hanya akan sama dengan
kekuatan batuan utuh jika tidak ada bidang
diskontinyu. Bidang diskontinyu menyebabkan
kekuatan massa batuan kebih rendah.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Metode kesetimbangan batas

• Model-model kesetimbangan batas dapat dibagi


dua:
• Model untuk longsoran akibat struktur
(longsoran bidang dan longsoran baji).
• Model untuk longsoran sirkular atau hampir
sirkular.
Model-model ini sudah digunakan hampir selama
40 tahun dan dapat dianggap sebagai alat
perancangan yang handal.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Longsoran bidang

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Longsoran baji

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Longsoran sirkular

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Manajemen lereng

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Manajemen lereng

• Pada setiap tambang terbuka, sejumlah


ketidakmantapan lereng dapat terjadi di sejumlah
lokasi pada waktu tertentu.
• Pengelolaan hal ini merupakan “seni” dari sebuah
tambang terbuka yang baik.
• Ketidakadaan ketidakmantapan merupakan tanda
dari rancangan lereng yang terlalu konservatif, dan
juga menunjukkan manajemen tambang yang tidak
efisien.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Manajemen lereng

• Kerjasama engineering geologists, geotechnical


engineers dan mine planners:
i. Data yang sesuai dikumpulkan.
ii. Analisis yang sesuai dilakukan.
iii. Rancangan lereng disampaikan & dimengerti
oleh perencana tambang dan operator.
iv. Program pemantauan lereng yang baik
dilakukan untuk pemantauan lereng selama
umur tambang.
• Contingency plans harus dibuat.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Manajemen lereng

• Rancangan lereng didasarkan pada evaluasi


kemungkinan terbaik dari:
• Jenis dan karakteristik batuan.
• Struktur geologi.
• Kondisi air tanah.
• Rancangan lereng terbaik pun pasti melakukan
rata-rata dari informasi di atas dan variasi geologi
dan air tanah tidak selalu dapat dimasukkan dalam
rancangan dan dapat mempengaruhi kemantapan
lereng .

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Manajemen lereng

• Sebagai contoh, longsoran lokal jenjang di dekat


jalan angkut dapat menyebabkan dampak besar
terhadap tambang, meskipun lereng
keseluruhannya mantap.
• Peringatan dini tentang ketidakmantapan lereng
sangat penting dan pemantauan pergerekan lereng
telah terbukti sebagai metode yang paling handal
untuk mendeteksi ketidakmantapan lereng.
• Semakin akurat pengukuran ini, semakin cepat
masalah ketidakmantapan dapat dideteksi.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Solusi longsoran sirkular

• Agar diperoleh solusi deterministik statik, harus


terdapat kesetimbangan antara jumlah unknowns
dengan jumlah persamaan kesetimbangan.
• Oleh karena itu, beberapa asumsi harus dibuat
untuk mendapatkan solusi deterministik statik.
• Metode-metode kesetimbangan batas
menggunakan asumsi yang berbeda untuk
mendapatkan jumlah persamaan yang sama
dengan jumlah unknowns.
• Metode-metode ini juga berbeda dalam
persamaan-persamaan kesetimbangan yang harus
dipenuhi.
Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus
Pemantauan

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Kepmen 555 – Pasal 257

2. Pekerja tambang yang mengetahui atau menurut


dugaannya ada ancaman bahaya, harus:
a. menyuruh orang menyingkir dari daerah berbahaya
tersebut dan
b. segera memberitahukan kepada orang yang
bertanggung jawab terhadap daerah
berbahaya tersebut.
3. Keadaan berbahaya tersebut dan tindakan perbaikan yang
telah dilaksanakan untuk mengatasi bahaya tersebut
harus dicatat dalam buku tambang.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Pengertian pemantauan

• Pemantauan adalah pengamatan struktur rekayasa baik


secara visual atau dengan bantuan peralatan (Brown, 2005).
• Pemantauan telah dilakukan dengan mata dan telinga:
• Keruntuhan batuan
• Pembukaan rekahan
• Pelengkungan penyangga kayu
• Suara batuan – awal dari pemantauan seismik

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Pemantauan visual

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Rekahan Tarik

• Rekahan tarik →
material bergerak ke
arah pit.
• Tidak dapat dideteksi dari
lantai pit → Inspeksi
crest highwall di atas
daerah penambangan
aktif.
• Akses yang aman harus
terus dijaga.
• Musim hujan dan setelah
peledakan yang besar →
frekuensi ditingkatkan.
Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus
Scarps

• Scarps → material bergerak


ke bawah secara vertikal atau
hampir vertikal.
• Material dan permukaan
scarp dapat tidak stabil dan
harus dipantau secara
benar.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Pelendutan atau Rayapan

• Muka lereng yang melendut


→ rayapan atau
pergerakan subsurface
perlahan-lahan dari lereng.
• Indikator lain: Vegetasi pada
area penambangan,
misalnya pergerakan pohon
pada crest lereng

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Pemantauan dengan instrumen

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Pemantauan = Kuantifikasi

If you can measure what you are speaking about and express it
in numbers, you know something about it
(Lord Kelvin)

Every instrument on a project should be selected and placed to


assist with answering a specific question: if there is no question,
there should be no instrumentation.
(Dunnicliff, 1988)

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Mengapa Pemantauan?

Empat alasan utama untuk melakukan pemantauan


(Brown, 2005):
1) untuk mencatat nilai alamiah dan variasi parameter-
parameter geoteknik (muka air tanah, permukaan
tanah, seismic events) sebelum proyek dimulai;
2) untuk menjamin keselamatan selama konstruksi dan
operasi melaui peringatan adanya peningkatan misalnya,
deformasi batuan, tekanan air tanah, beban pada
penyangga;

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Mengapa Pemantauan?

3) untuk memeriksa validitas asumsi, model konseptual,


dan nilai parameter tanah atau massa batuan yang
digunakan dalam perhitungan rancangan.
4) untuk mengontrol pelaksanaan perlakuan pada tanah dan
tindakan perbaikan, seperti ground freezing selama
pembuatan sumuran atau terowongan melalui batuan
pembawa air, grouting, penyaliran, atau persyaratan
penyangga.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Apa yang Dipantau?
• Dengan teknologi saat ini, hanya dua respon fisik yang dapat diukur
relatif langsung, yaitu: perpindahan dan tekanan (Brown, 2005).
• Pengukuran parameter lainnya, khususnya gaya dan tegangan,
memerlukan model matematis dan karakteristik material dalam
perhitungan.
• Pengukuran dapat berupa perpindahan absolut dari serangkaian
titik pada batas galian atau dengan kesukaran lebih di dalam
massa batuan.
• Perpindahan relatif atau convergence dari dua titik pada batas galian
lebih mudah diukur dibandingkan dengan perpindahan absolut.
• Tekanan air tanah dan tegangan normal pada kontak batuan-
penyangga atau di dalam material pengisi dapat diukur dengan
tekanan terinduksi pada sel tekanan berisi fluida.
Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus
Apa yang Dipantau
• Waktu selalu dicatat sebagai sebuah parameter
fundamental.
• Temperatur dapat menjadi variable penting pada
beberapa
peralatan dan untuk beberapa metode pengukuran.
Stress is a philosophical concept – deformation is the
physical reality
(Burland, 1967)

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Langkah-langkah

1. Pahami mekanisme penyebab ketidakstabilan.


2. Tetapkan dan prioritaskan informasi geoteknik
yang dipersyaratkan.
3. Tetapkan lokasi pemantauan.
4. Prediksi besar perpindahan dan parameter-
parameter lainnya pada lokasi tersebut.
5. Buat anggaran instrumentasi.
6. Pilih instrumen yang digunakan berdasarkan langkah 1-5
di atas.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Pertimbangan

• Peralatan otomatis pada umumnya lebih akurat dari


peralatan manual karena beberapa kesalahan akibat human
error tidak ada.
• Sistem otomatis juga menyediakan memberikan
fleksibilitas dalam tingkat pengambilan data, dan oleh
sebab itu dapat dilakukan pemantauan yang lebih sering
dibandingkan cara manual.
• Pertimbangan lain yang perlu diingat ketika memilih
peralatan adalah jumlah pekerja terlatih yang diperlukan dan
persyaratan waktu untuk pengumpulan data.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Pertimbangan

• Pekerja mungkin memerlukan pelatihan yang sangat teknis


untuk mengkalibrasi dan memelihara sistem elektronik
yang kompleks.
• Instrumen murah dan handal dalam jumlah yang lebih banyak
akan lebih berguna dibandingkan beberapa instrumen mahal
yang sangat sensitif .
• Instrumen harus diletakkan pada tempat yang paling efektif.
• Estimasi gerakan pada daerah tertentu harus dilakukan
untuk memastikan bahwa batas kemampuan instrumen
tidak terlewati.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Pemantauan perpindahan

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Latar Belakang
• Program pemantauan yang diperlukan untuk sebuah
tambang terbuka tertentu akan bergantung kepada kondisi
site-specific tambang tersebut.
• Terlepas dari variasi kemantapan berbagai lereng tambang,
jika terdapat pemantauan yang cukup dan tingkat pemahaman
kondisi tanah/batuan di setiap lokasi, seharusnya tidak terjadi
longsoran-longsoran “tak terduga”.

Slope failures do not occur spontaneously.


There is scientific reasoning for each failure, and failures do not
occur without warning if the failed area is being well
monitored. (Call, 1992)

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


ED
M

sokkia.com mining-technology.com

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Crack meter

terrapac.net

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


MPBX

Girard (2002)

slopeindicator.com davisson.biz

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Wireline Extensometer

geokon.com geotech.net.nz

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Inclinometer

soldatagroup.com
slopeindicator.com

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


TD
R

tmi.yokogawa.co
m

kanegeotech.com

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Laser Scanner

maptek.com

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


GP
S

mlit.go.jp

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


SS
R

pbs.twigmg.com

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Interpretasi data pemantauan

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Latar Belakang
• Beberapa program pemantauan gagal karena data yang diperoleh
tidak pernah digunakan. Program pemantauan yang jelas akan
mengarahkan interpretasi data. Jika tidak ada tujuan, tidak akan
ada interpretasi yang jelas (Read & Stacey, 2009).
• Hasil pemantauan hanyalah angka, kecuali jika diinterpretasi
secara tepat. Interpretasi data merupakan hal terpenting,
tetapi kriteria untuk menilai kestabilan perlu dimasukkan ke
dalam program pemantauan.
• Interpretasi data dari sistem pemantauan terutama
menyangkut penilaian onset dari perubahan laju perpindahan.
Hal ini umumnya ditunjukkan oleh akselerasi tetapi, pada kasus
lereng yang telah bergerak, deselerasi dapat juga terjadi.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Kurva Perpindahan Total

Broadbent & Zavodni (1982)

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Contoh Kriteria

Sumber: PT Freeport Indonesia

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Contoh Kriteria

Sumber: PT Freeport Indonesia

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Penanganan longsoran

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Latar Belakang

• Meskipun telah dilakukan pemetaan geologi yang sangat


baik, perancangan geoteknik yang hati-hati, dan pemantauan
yang memadai, kemungkinan terjadinya longsoran tetap ada.
• Jika longsoran terjadi, tambang sebaiknya mempunyai
rencana respons terhadap pergerakan.
• Jika longsoran yang terjadi sangat besar, personal harus
segera
dipindahkan dari daerah berbahaya.
• Harus ada prosedur untuk menentukan nilai batas pergerakan
dan bagaimana mengkomunikasikan skenario evakuasi
kepada para pekerja.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Latar Belakang

• SOP harus menetapkan para personal-personal yang


bertanggung jawab untuk 1) highwall pre-shift inspections
dan
2) pengumpulan data dari peralatan pemantauan.
• Longsoran lereng sangat jarang terjadi tanpa beberapa
tanda dan semua personal harus dapat mengenali potensi
bahaya dan bertindak dengan tepat.
• Jika longsoran tidak langsung membahayakan
personil, beberapa tindakan dapat diambil untuk
merespons pergerakan.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Latar Belakang

• Pemilihan tindakan perbaikan bergantung kepada


kondisi ketidakmantapan dan dampaknya pada operasi.
• Setiap kasus harus dievaluasi secara terpisah dengan
mempertimbangkan keselamatan, rencana tambang,
dan analisis manfaat-biaya.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


1: Biarkan Material Longsor

• Jika longsoran terjadi pada area yang tidak kritikal,


kemungkinan respons paling mudah adalah
dengan membiarkan material tetap di tempatnya.
• Penambangan dapat dilanjutkan dengan laju terkontrol
jika kecepatan longsoran rendah dan mekanisme
longsorannya diketahui dengan baik.
• Tetapi, jika ada keragu-raguan mengenai kemantapan
selanjutnya, material longsoran perlu digali.
• Longsoran skala-besar dapat sangat sulit dan mahal untuk
dibersihkan → step-out untuk menampung material
longsoran dan melanjutkan penambangan di bawah step-out.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


1: Biarkan Material Longsor

• Nilai cadangan yang hilang harus dibandingkan dengan biaya


pembersihan untuk memastikan apakah hal ini merupakan
solusi yang layak.
• Ukuran peledakan kemungkinan harus dikurangi juga
untuk meminimalkan dampaknya terhadap zona tak
mantap.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


1: Biarkan Material Longsor

Sjöberg (1996)

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


2: Pasang Penyangga

• Jika material yang tidak mantap tidak dapat dibiarkan,


penyanggaan material tersebut mungkin menjadi
solusinya.
• Beberapa tambang telah berhasil menggunakan
penyangga seperti baut batuan, kabel, jala kawat, dan
beton tembak untuk menyangga massa batuan.
• Penggunaan penyangga dapat sangat mahal. Tetapi, jika
highwall dapat dibuat lebih curam dan biaya pembersihan
dapat dikurangi, biaya tambahan untuk penyanggaan
dapat dijustifikasi.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


2: Pasang Penyangga

• Studi struktur geologi harus dilakukan untuk memilih


penyangga yang cocok (panjang baut batuan atau kabel,
tebal beton tembak, dll).
• Baut yang terlalu pendek tidak akan berfungsi dalam
pencegahan kelongsoran. Dalam beberapa kasus, penyangga
hanya berfungsi untuk mengikatkan longsoran-longsoran
kecil menjadi sebuah longsoran yang lebih besar.
• Solusi lainnya adalah dengan membuat buttress pada toe.
Jika jarak angkut material buttress dekat, alternatif ini
menjadi pilihan yang baik.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


3: Hilangkan Bahaya

• Jika lereng tetap longsor dan penyanggaan tidak layak


dilakukan, perlu diambil tindakan untuk
menghilangkan bahaya.
• Yang sering dilakukan adalah dengan melandaikan
lereng
sampai sudut tertentu.
• Jika tidak ada sistem penangkapan, metode scaling yang
tepat perlu dilakukan secara reguler untuk menghilangkan
bahaya akibat adanya jatuhan batuan-batuan kecil.

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Perkuatan lereng

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Bronjong

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Tembok Penahan

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Sumuran

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Tulangan & Dinding
Penopang

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Tumpuan Beton & Jangkar
Kabel

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Jala Kawat & Beton Tembak

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Buttress

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Jala Kawat & Baut Batuan

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Kolom & Dinding

Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus


Kolom & Dinding

Soil cement column

Bore pile wall


Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus
Kolom & Dinding

Soil cement column Bore pile wall


Pelatihan Geoteknik Tambang Terbuka 13-16 Agustus
Terim
a
Kasih

Anda mungkin juga menyukai