MONITORING

Kuliah Geoteknik
 Operasi Penggalian Lapisan
Penutup & Batubara

Sumber: Penanganan Permasalahan Lingkungan Hidup di Tambang Terbuka KPC KPC Menuju ISO 14001
THEESE SHOULD BE KEPT IN MIND
SLOPE FAILURES DO NOT OCCUR
SPONTANEOUSLY
MOST SLOPE FAILURES TEND TOWARD
EQUILIBRIUM
A SLOPE FAILURE DOES NOT OCCUR
WITHOUT WARNING
Stress distribution
 PARAMETER KESTABILAN
Parameter kestabilan
Perpindahan
Perubahan muka air dan tekanan
Aktivitas mikroseimik dan akustik
Perubahan tegangan atau beban pada
massa batuan
Kenampakan yang dipantau
1. Perpindahan permukaan lereng
2. Perpindahan crest lereng
3. Perpindahan massa dibelakang
lereng
1. Perubahan pada muka air tanah
2. Variasi tekanan pori pada zone
tertentu
1. Perubahan besarnya frekuensi
Variasi tegangan pada tempat-tempat
tertentu
Variasi beban pada sistem penyangga
Pemantauan (MONITORING) merupakan
pemetaan / pengukuran struktur secara
visual atau dengan bantuan alat
 BACKGROUND

MATERIALS (SOIL, ROCK,WATER) ARE

COMPLEX
PERILAKUNYA SULIT UNTUK DIPREDIKSI
MODEL ANALITIK YANG DIGUNAKAN UNTUK
MENILAI PERFORMANNYA IDEALIS DAN
DISEDERHANAKAN
LERENG LONGSOR IMPLIKASINYA PADA
MANUSIA,HARTA BENDA, PRODUKSI
 TUJUAN
• Menjaga/mempertahankan operasi yang aman
untuk melindungi manusia dan peralatan
• Memberikan peringatan awal ketidakstabilan,
sehingga memungkinkan adanya modifikasi
rencana penggalian untuk meminimalkan efek dari
ketidakstabilan.
• Memberikan informasi geoteknik dalam
menganalisa : mekanisme longosoran lereng,
merancang bentuk tindakan yang akan digunakan,
merancang kembali lereng.
 CARA MONITORING
 OBSERVASI
observasi visual sederhana, rekaman foto, dan
pemetaan (survey).
 INSTRUMENTASI
penerapan peralatan mekanik dan elektronik
seperti ekstensometer, inclinometer, alat ukur
regangan dan alat ukur rekahan
 OBSERVASI
Teknik observasi melibatkan pengamatan deformasi
yang terjadi pada massa batuan yang tersingkap.
– Pemetaan dengan Global Posisitioning System
(GPS)
– Pemetaan permukaan
 PEMETAAN
Menggunakan pemetaan optis atau elektronik.
Cara yang diterapkan adalah dengan memetakan jaringan
target titik pada lereng , target ukur dapat berupa patok
kayu atau besi yang kadang dilengkapi prisma survei.
Patok-patok tersebut ditancapkan ke dalam massa batuan
atau tanah.
Lokasi target harus berada pada tempat yang
pergerakannya dapat dipantau dan titik kontrol tetap yang
berfungsi sebagai acuan harus berada pada tempat yang
stabil dan berada dalam cakupan area yang dapat
dipantau
 KONSEP SURVEY

original target point

moving target point Original slope

d2 d1 moving slope
d2’ d1’

Fixed point Fixed point

Perubahan jarak pengukuran berarti

mengindikasikan adanya deformasi
Robotic theodolith
 Teknik instrumentasi
- Indikator pergerakan (movement indicator)
- Convergence meters
- Strain meters
- Joint meters
- Extensometers
- fixed borehole extensometers
- portable wire line extensometer
- inclinometers
- fixed borehole inclinometers
- portable borehole inclinometers
- deflectometers
- extensometers-inclinometers
- extensometer-deflectometers
 WIRE LINE EXTENSOMETER
PULLEY

WIRE

MOVEMENT

CRACK
JOINT / CRACK METER

CRACK

MOVEMENT
 MINE SLOPE MOVEMENT
ELASTIC
CREEP (rates up to 1 cm/year)
CRACKING AND DISLOCATION
( 0.2 m to several metres)
COLLAPSE ( greater than 0.5 m)
KARAKTERITISTIK PERPINDAHAN
TERHADAP FUNGSI WAKTU
Type I

 REGRESSIVE SYSTEM
Type II
 PROGRESSIVE SYSTEM
Type III
 TRANSITIONAL SYSTEM

 STICK-SLIP
Onset of failure

Type IV
 Ultimate stability

Ultimate collapse
Type I
Total displacement

Type II

Type III

Onset of failure

Type IV

time
GRADING CONTROLLED MECHANICAL
Serating
BLASTING STABILITY
Dipping
Trim blasting
Modified production blasts Geotextile
Wire net
Rock
sculpting Benching Presplit blasting Line drilling

Rock
Buttresses bolt groundwater
Sealing

Drain hole
Gabion Shotcrete Trenching

Dewatering well
Surface water
Adit
WATER
STRUCTURAL VEGETATIVE
CONTROL
STABILIZATION STABILIZATION

TECHNIQUE OF ROCK SLOPE STABILIZATION

 ASSESMENT FOR SLOPE STABILITY ANALYSIS

PIT AREA

SLOPE MODIFICATION RATING TOTAL PER GROUP (MAX 30)

1 FLATTENING SLOPE
2 REDUCE HEIGHT
3 BERM CONSTRUCTION
4 REMOVAL LOOSE MATERIALS
5 OTHERS :
DRAINAGE RATING TOTAL PER GROUP (MAX 25)
1 SURFACE RUN OFF WORK
2 GROUNDWATER WORK
HSE IMPLEMENTATION RATING TOTAL PER GROUP (MAX 10)
1 HAZARD IDENTIFICATION
2 INSTALLATION OF WARNING SIGNAGE
3 SAFETY BARRICADES
GEOTECHNICAL INVESTIGATION & ANALYSIS RATING TOTAL PER GROUP (MAX 15)
1 MAPPING OF STRUCTURES
2 MODELLING OF SLOPE
3 BACK ANALYSIS
4 REMEDIAL DESIGN
5 OTHERS
GEOTECHNICAL MONITORING & INSPECTION RATING TOTAL PER GROUP (MAX 20)
1 MONITORING SURVEY
2 MONITORING WATER LEVEL
3 REGULAR INSPECTION
4 MONITORING BLAST EFFECT
TOTAL RATING

TOTAL RATING CURRENT RISK LEVEL DATE

0 - 40 HIGH (H) BY
40 - 60 MODERATE (M)
LEVEL
> 60 LOW (L)
 DISCONTINUITIES Water Level WATER MATERIAL

Ground Soil
Bedding water
Plane Rain
Joint Fall Properties

Surface
Water Rock

Rock
Fault Drainage Type

SLOPE
Static load
FAILURE
Excavation
External Method
force Height, dip,
Seismic direction
Blasting
Geometry
Dynamic FORCE
Load MINING
Internal
Insitu force METHOD
Stress
Shovel
& truck

FACTORS AFFECTING SLOPE FAILURE

Penggunaan GPS

GPS menggunakan posisi satelit untuk

menentukan kedudukan suatu titik di bumi.
Berdasarkan konsep ini maka kedudukan
suatu titik di bumi dapat ditentukan dan apabila
terjadi perubahan / pergeseran maka
kedudukannya pun dapat berubah, dengan
cara ini deformasi yang terjadi ditentukan.
CREEP
back
back
CRACKING
 Monitoring
h3_mc_01 h3_mc_02 h3_mc_03 Series4

20
15 14 15 15 15 15 15 15 16
10 10 11 11 11 11 11 11 11
8 8 9
8 9
6 7 7
5
0 1
0 0 0 0 0
-2 -1 -2 -2 -1 -1 -1 -1
-5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
h3_mc_01 0 6 10 8 8 9 11 11 11 11 11 11 11
h3_mc_02 0 0 0 0 0 -2 -1 -2 -2 -1 -1 -1 -1
h3_mc_03 0 8 7 7 9 14 15 15 15 15 15 15 16
Series4 1

back