CT ET
Nama- Nama Kelompok 5
01 02 03
Yulius Mote Oktopina Adii Yoweila Ita Pekei
04 05 06
Norce Taplo Yulita Giban Otniel Sammy Mambyeuw
07
Andrianus Binte
1. MARKET FUNCTION
1. Distribusi
Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi juga dapat diartikan
sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah
penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. Distribusi
dilakukan sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan.
Fungsi Distribusi. Fungsi dari proses distribusi adalah untuk menyalurkan produk
dari produsen kepada konsumen. Lebih detail, terdapat enam fungsi pokok
penyaluran ini, mulai dari pengangkutan, penjualan, pembelian, penyimpanan,
pembakuan standar kualitas barang, serta penanggung risiko.
Tugas utama. Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang atau jasa dari
pihak produsen kepada pihak konsumen. Orang yang melakukan distribusi disebut
distributor. Adapun tugas utama dari kegiatan distribusi yaitu membeli barang-
barang dari pihak produsen untuk kemudian dijual kepada pihak konsumen.
Dikutip dari laman Gramedia blog, secara umum jenis distribusi adalah ada lima. Yaitu
distribusi secara langsung, distribusi secara tidak langsung, distribusi secara intensif,
distribusi secara eksklusif dan distribusi secara selektif.
a. Distribusi secara langsung
Distribusi jenis ini dapat dikatakan bahwa suatu kegiatan menyalurkan atau mengirimkan
barang dan jasa langsung dilakukan oleh produsen atau perusahaan. Dengan kata lain
perusahaan tidak menggunakan pihak ketiga untuk mendistribusikan hasil produksinya kepada
konsumen. Contoh kegiatan distribusi secara langsung adalah dilakukan oleh para produsen,
seperti nelayan, petani, pedagang, dan lain-lain. Mereka selaku produsen akan menjual atau
mendistribusikan hasil produksinya kepada konsumen.
b. Distribusi secara tidak langsung
Distribusi secara tidak langsung adalah kegiatan distribusi yang dilakukan oleh pihak ketiga,
sehingga perusahaan tidak berkaitan secara langsung. Jenis distribusi ini bisa dilakukan dengan
cara perorangan atau menggunakan perusahaan distributor. Contoh kegiatan distribusi secara
tidak langsung adalah PT. Pertamina menyalurkan gas LPG melalui agen-agen gas LPG.
c. Distribusi secara intensif
Distribusi secara intensif adalah distribusi yang dilakukan untuk menyalurkan barang atau hasil
produksi kepada retail. Setelah perusahaan menyalurkan hasil produksi kepada retail, maka
hasil produksi tersebut akan dijual kembali oleh retail tersebut. Namun, tidak semua hasil
produksi atau barang dapat disalurkan menggunakan distribusi jenis intensif ini. Hal ini
dikarenakan tidak semua perusahaan memiliki kebijakan menjual barangnya dengan sistem
seperti ini. Contoh kegiatan distribusi jenis ini adalah barang dan jasa yang laris atau mudah
dijual di pasaran.
d. Distribusi secara eksklusif
Distribusi secara eksklusif adalah distribusi yang dilakukan untuk menjual atau menyalurkan
barang sebesar-besarnya. Pada umumnya, ketika melakukan distribusi jenis ini atas
kesepakatan kedua belah pihak, yaitu antara produsen dengan pengecer. Contoh kegiatan
distribusi jenis ini bisa kita lihat pada distribusi handphone. Penjual produk akan menjalin
kerja sama dan kesepakatakan dengan pengecer, sehingga kedua belah pihak sama-sama
mendapatkan keuntungan. Sementara itu distribusi jenis ini dapat dinamakan eksklusif karena
biasanya barang-barang yang dijual atau disalurkan adalah barang-barang eksklusif.
e. Distribusi secara selektif
Distribusi secara selektif adalah kegiatan distribusi yang dijadikan sebagai solusi agar
barang dapat disalurkan dengan baik. Pada umumnya, distribusi jenis ini sering digunakan
oleh produsen-produsen yang mengirim barangnya hanya pada daerah-daerah tertentu saja.
Hal ini dikarenakan barang akan laris pada daerah-daerah tersebut. Contoh kegiatan
distribusi jenis ini sering dilakukan oleh para produsen pakaian yang cukup terkenal atau
pakaian branded. Pakaian branded itu biasanya akan disalurkan pada daerah-daerah yang
memiliki toko eksklusif saja.
2. Pembentukan Harga
Pembentukan harga pasar terjadi berkat interaksi antara permintaan dan penawaran
yang pada akhirnya mencapai keseimbangan. Proses seperti itu dalam ilmu
ekonomi disebut kekuatan pasar (market force). Menurut Adam Smith, kekuatan
pasar itu berperan membentuk harga barang dan jasa secara otomatis. Tanpa perlu
campur tangan pihak manapun. Adam smith menjuluki kekuataan pasar itu sebagai
tangan kasat mata (the invisible hand).
Jika kondisi harga lebih rendah dibandingkan harga pasar, maka permintaan
melebihi penawaran.
Akibatnya, muncul kekurangan sediaan barang (defisit) yang tidak sanggup memenuhi
banyaknya permintaan. Masalah kelebihan permintaan (excess demand) ini akan
mendorong harga ke atas sampai pada keseimbangan harga pasar.
Jika kondisi harga lebih tinggi dibandingkan harga pasar, maka penawaran melebihi
permintaan.
Akibatnya, muncul masalah kelebihan sediaan barang (surplus) yang tidak sebanding
dengan sedikitnya permintaan. Masalah kelebihan penawaran (excess supply) ini akan
menekan harga untuk turun sampai pada keseimbangan harga pasar.
Disamping itu, reaksi pasar dalam mengatasi ketidakseimbangan berupa defisit dan
surplus itu menegaskan pendapat Adam Smith di atas tentang kemampuan kekuatan
pasar untuk mempertahankan keseimbangan harga pasar.
3. Promosi
Tujuan promosi
Dalam melakukan promosi, para pemilik produk atau jasa biasanya melakukan promosi
dengan sebuah tujuan tertentu. Adapun beberapa tujuan promosi adalah sebagai berikut:
a. Menarik perhatian pembeli
Pertama tujuan promosi adalah untuk mengubah sudut pandang dan tingkah laku
pembeli terhadap suatu barang atau jasa. Harapannya, setelah melihat promosi dari
sebuah produk, pelanggan yang semula tidak tertarik untuk membeli barang atau
menggunakan jasa menjadi tertarik dan ingin membeli produk atau menggunakan jasa.
b. Branding
Tujuan promosi adalah untuk branding sebuah produk atau perusahaan. Artinya,
promosi dilakukan dengan tujuan membentuk citra atau kesan produk atau jasa di
benak pelanggan sesuai dengan yang diharapkan oleh pelaku usaha atau pemiliki brand
tersebut.
Demi melakukan branding atau mengenalkan brand kepada pelanggan, penjual harus
menggunakan promosi yang menarik dan beda dari yang lain agar dapat memberi
kesan kepada calon pelanggan.
c. Agar bersaing dengan kompetitor
Persaingan dengan kompetitor merupakan tujuan promosi yang paling sering digunakan
oleh berbagai macam usaha. Promosi sangat mampu digunakan untuk menjaga angka
pemasukan tetap stabil, walaupun memiliki banyak pesaing dari sebuah bisnis.
d. Untuk meningkatkan keuntungan
Tujuan promosi adalah utamanya untuk mendapatkan keuntungan maksimal atau
meningkatkan keuntungan.
Keberhasilan dari proses promosi tersebut secara signifikan akan membuat keuntungan
menjadi meningkat. Hal itu membuktikan bahwa sebuah usaha tersebut telah mampu
bersaing dengan kompetitor.
e. Mendapatkan calon pelanggan baru
Tujuan promosi adalah untuk memperoleh pelanggan baru. Dengan begitu, tujuan
promosi dapat terwujud dengan menjaga pelanggan untuk tetap percaya dengan
produk atau jasa, tetapi juga mendapatkan pelanggan baru.
f. Menyebarkan informasi
Tujuan promosi adalah untuk menyebarkan informasi kepada para pelanggan terkait
produk atau jasa. Informasi yang bisa dibagian seperti penawaran dengan harga atau
bonus yang menarik.
Bisa disimpulkan bahwa tujuan promosi adalah agar pelaku dapat meningkatkan
angka pada usahanya dengan melakukan penjualan. Sehingga dari kegiatan promosi,
pelaku usaha mendapatkan keuntungan maksimal.
Fungsi promosi
Promosi adalah termasuk sebagai salah satu langkah dalam membangun bisnis. Agar dapat
melakukan optimalisasi program promosi yang sedang dijalankan maupun yang akan segera
dijalankan, pelaku bisnis wajib memahami apa fungsi promosi. Ada beberapa fungsi
promosi yang akan sangat membantu pelaku bisnis dalam mengembangkan usahanya.
Adapun lima fungsi promosi adalah sebagai berikut:
a. Mengajak calon pelanggan yang potensial.
b. Menjaga citra dan kesan bisnis yang dibangun agar tetap relevan.
c. Melakukan peningkatan nilai pada bisnis yang sedang dijalankan.
d. Fungsi promosi menjadi solusi dalam upaya untuk mempermudah
proses bisnis lainnya.
Jenis-jenis promosi
Secara umum, jenis atau cara orang melakukan promosi adalah terbagi menjadi tiga bagian.
Berikut ini adalah jenis-jenis promosi yang biasa kita lihat sehari-hari:
a. Promosi secara fisik
Promosi secara fisik biasanya digunakan di lingkungan fisik. Misalnya promosi pada acara-
acara tertentu atau event-event yang umumnya diadakan di suatu tempat seperti pameran,
bazar, festival, konser, dan lain sebagainya.
Penjual atau pelaku usaha biasanya mendirikan “stand” atau “booth” atau semacam tenda-
tenda kecil yang digunakan untuk menampilkan dan memasarkan produk atau jasanya.
b. Promosi melalui media tradisional
Promosi melalui media tradisional berarti jenis promosi yang menggunakan media
tradisional untuk melakukan promosi. Promosi jenis ini biasanya masih menggunakan
media tradisional sebagai media untuk berjumpa dengan calon pelanggan.
Media tradisional sendiri ada jenis, yaitu media cetak seperti koran, tabloid, buletin,
majalah, dan lain sejenisnya. Sementara, untuk via media elektronik biasanya
menggunakan radio dan televisi.
Tidak hanya itu, promosi yang sering banyak ditemui di luar ruangan seperti iklan
banner atau papan reklame atau papan billboard termasuk sebagai jenis promosi media
tradisional.
c. Promosi melalui media digital
Promosi produk yang menggunakan website disebut media internet atau digital. Promosi melalui
media digital termasuk jenis promosi yang paling banyak digunakan.
Jenis promosi melalui media digital berarti promosi yang menggunakan media internet dan media
sosial atau jejaring sosial sebagai tempat untuk menawarkan produk atau jasa.
Promosi ini menjadi cara paling modern untuk melakukan promosi karena memiliki jangkauan yang
luas. Pengaruh teknologi sangat memungkinkan untuk orang-orang di dunia maya melalui ponsel
atau laptop dapat melihat produk atau jasa yang dipromosikan.
Sekarang, banyak dari para pelaku usaha mulai bermigrasi kepada media digital sebagai strategi
promosi. Promosi melalui media digital terbukti sangat efektif untuk menemukan calon pelanggan
setiap hari dan sepanjang hari.
2. TYPES OF MARKET
CONDITIONS: PRODUCT
MARKET, FACTOR MARKET
1. Jenis Kondisi Pasar
Produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Dalam marketing, produk
adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan
atau kebutuhan. Produk yang berupa barang mentah seperti metal atau hasil pertanian sering
pula disebut sebagai komoditas.
3. Pasar Faktor
Pasar faktor adalah pasar untuk input (sumber daya) yang digunakan perusahaan dalam
proses produksi. Beberapa contoh adalah pasar tenaga kerja, pasar bahan baku, dan pasar
modal fisik.
Pasar faktor (factor market) mengacu pada pasar untuk input-input produksi seperti tanah,
tenaga kerja, dan modal. Di pasar ini, perusahaan adalah pembeli. Sedangkan, rumah
tangga adalah penjual faktor produksi. Rumah tangga memasok tenaga kerja, tanah, dan
modal (dalam bentuk tabungan mereka) yang digunakan oleh perusahaan.
Contoh dari pasar ini adalah pasar untuk bahan baku misalnya aluminum dan baja, yang
merupakan dua bahan yang digunakan untuk industri mobil. Sedangkan, pasar mobil
adalah pasar barang, dimana pemanufaktur menjualnya ke konsumen atau perantara
perdagangan.
Thanks!
Do you have any questions?