Anda di halaman 1dari 15

STUNTING

PADA
ANAK
UPTD PUSKESMAS NON RAWAT INAP
DWIKORA JAYA
FAKTOR RESIKO PENYEBAB STUNTING
 Masa remaja Ibu (gizi, pilihan makanan, air bersih)

 Masa selama konsepsi dan kehamilan (gizi, infeksi,


penyakit kehamilan, pengetahuan, ekonomi)

 Masa kelahiran bayi (prematur, BBLR, kelainan


bawaan, infeksi, kegawatan bayi)

 Usia bawah dua tahun (tidak ASI, MP-ASI,


pengetahuan, kondisi bayi, infeksi, imunisasi)

 Usia anak anak (gizi, lingkungan, sanitasi, infeksi,


layanan kesehatan)
AKIBAT MELIPUTI JANGKA
PENDEK DAN JANGKA PANJANG
 Jangka Pendek
# Kerentanan terhadap infeksi
# Keterlambatan tumbuh kembang
# Perkembangan kognitif dan kemampuan
belajar yang buruk

 Jangka Panjang
# Potensi penyakit tidak menular
# penurunan kapasitas kerja dan sosial
# Kualitas reproduksi kurang baik
PADA ANAK DENGAN MALNUTRISI
APALAGI STUNTING :
 Terjadi gangguan pembentukan struktur dan
fungsional otak
 Terjadi pengurangan synaps dan
neurotransmitter, mielinisasi yang lambat
 Gangguan formasi sirkuit syaraf
 Hambatan pembentukan proses kognisi
 Terjadi kerusakan kognisi yang permanen
TATALAKSANA STUNTING

PROMOTIF PREVENTIF

STUNTING

KURATIF REHABILITATIF

6
Rekomendasi WHO

1) Inisiasi Menyusu Dini (<1 Jam Lahir)


2) ASI Eksklusif selama 6 bulan
3) Makanan pendamping ASI diberikan di
usia 6 bulan sambil melanjutkan
pemberian ASI
4) Berikan MPASI
 Tepat waktu
 Kandungan nutrisi cukup & seimbang
 Aman
 Diberikan dengan cara yang benar

7
H Bayi Baru
Lahir ASI

E Bayi 6 bulan
MPASI (mulai dengan makanan lunak, menu bervariasi,
porsi tambah bertahap) + ASI

A
L Bayi 6 bulan
– 1 tahun
MPASI (bubur saring halusbubur saring kasarbubur
tanpa saringnasi tim nasi biasa) + ASI

T Balita Makanan Keluarga (Bergizi, Sehat dan Seimbang)

H
Y Remaja Makanan Keluarga (Bergizi, Sehat dan Seimbang)

8
• Provinsi Lampung : 18.5 %
• Kab. Tubaba : 22.1%
Jumlah Balita Stunting Sampai dengan September 2022
Di Wilayah Keja Dwikora Jaya
TB/U
No Desa/Kelurahan Sasaran Stunting
Sangat Pendek Pendek
1. DWIKORA JAYA 167 1 8
2. TUNAS JAYA 494 2 15
3. JAYA MURNI 324 1 16
4. TRI TUNGGAL JAYA 131 1 12
5. SUMBER JAYA 153 0 4 0.05%
6. WONOREJO 167 1 11
JUMLAH 6 66
1.435
JUMLAH SUNTING 72

Setelah dilakukan Validasi Data didapatkan Hasil

TB/U
No Desa/Kelurahan Sasaran Stunting
Sangat Pendek Pendek
1. DWIKORA JAYA 167 1 4
2. TUNAS JAYA 494 3 4
3. JAYA MURNI 324 1 13
4. TRI TUNGGAL JAYA 131 1 4
0.02%
5. SUMBER JAYA 153 0 3
6. WONOREJO 167 0 6
JUMLAH 6 34
1.435
JUMLAH SUNTING 40
PROGRES YANG SUDAH DILAKUKAN

 Melakukan Analisa dan intervensi kasus stunting


 Pendekatan melalui komunikasi antar pribadi
kepada ibu balita
 Pemantauan di posyandu
 Pemberian susu kepada balita bermasalah gizi
 Pemberian telur kepada balita stunting
Berdasarkan hasil Analisa dan Intervensi yang telah dilakukan
untuk melihat faktor determinan penyebab Stunting :
1. Ekonomi
2. Anak tidak suka makanan yang berbau amis
3. Anak mudah bosan dengan makanan yang itu itu saja
4. Asi tidak ekslusif
5. Riwayat ibu pada saat hamil konsumsi Tablet Tambah Darah <90
Tablet
6. Tidak rutin ke posyandu
7. Ayah merokok
8. Pekerjaan kepala rumah tangga rata rata petani
9. Pengelolahan air minum menggunakan depot isi ulang dan tidak
dimasak
10. Tidak ada pengelolahan limbah cair rumah tangga
11. Pengelolahan sampah rumah tangga dibakar
DOKUMENTASI KEGIATAN INTERVENSI
BALITA STUNTING
DOKUMENTASI KEGIATAN INTERVENSI
BALITA STUNTING
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai