Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN

MAJALENGKA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS DTP LIGUNG

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENDATAAN KADARZI
1. Pendahuluan
Keadaan gizi masyarakat Indonesia pada saat ini masih belum menggembirakan.
Berbagai masalah gizi seperti gizi kurang dan gizi buruk, kurang Vitamin A, anemia
gizi besi, gangguan akibat kurang Yodium dan gizi lebih (obesitas) masih banyak
tersebar di kota dan desa di seluruh tanah air. Faktor-faktor yang mempengaruhi
keadaan tersebut antara lain adalah tingkat kemampuan keluarga dalam menyediakan
pangan sesuai dengan kebutuhan anggota keluarga, pengetahuan dan perilaku keluarga
dalam memilih, mengolah dan membagi makanan di tingkat rumah tangga,
ketersediaan air bersih dan fasilitas sanitasi dasar serta ketersediaan dan
aksesibilitasterhadap pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat yang berkualitas.

Untukmengatasimasalahgizitersebut,
DepartemenKesehatantelahmenetapkansasaranprioritaspembangunankesehatantahun
2005-2009
dansalahsatunyaadalahKeluargaSadarGizi.KeluargaSadarGizimerupakankeluarga yang
mampumengenal, mencegahdanmengatasimasalahgizi di
tingkatkeluarga/rumahtanggamelaluiperilakumenimbangberatbadansecarateratur,
memberikanhanya ASI sajakepadabayi 0-6 bulan, makanberanekaragam,
memasakmenggunakangaramberyodium,
danmengkonsumsisuplemenzatgizimikrosesuaianjuran.

2. Latarbelakang
Data hasil pendataan kadarzi di UPTD Puskesmas Ligung menunjukkan bahwa dari 5
indikator kadarzi, presentase indikator terendah yaitu pada indikator pertama
(menimbang berat badan) dan indikator ASI Eksklusif.

Tujuanumum:

Seluruh keluarga berperilaku kadarzi

Tujuankhusus:

 Meningkatnya kemudahan keluarga dan masyarakat memperoleh informasi gizi

3. Cara Melaksanakankegiatan
1. Petugas melaksanakan koordinasi lintas program
2. Petugas menyiapkan formulir pendataan KADARZI
3. Mengadakan pertemuan dengan kader membahas teknis pendataan KADARZI
4. Kader mencatat data sasaran, melakukan pengamatan serta mengajukan
pertanyaan indikator KADARZI, meliputi :
a. Melihat catatan penimbangan balita pada KMS selama 6 bulan terakhir.
b. Melihat catatan status ASI eksklusif pada KMS dan kohort (catatan pemberian
ASI) lalu tanyakan kepada ibunya apakah bayi usia 0 bln, 1 bln, 2 bln, 3 bln, 4 bln,
5 bln dan 6 bln selama 24 jam terakhir sudah diberikan makanan atau minuman
selain ASI
c. Menanyakan kepada ibu tentang konsumsi lauk hewani dan buah dalam menu
anak balita selama 2 (dua) hari terakhir ATAU (bila tidak ada anak balita)
Menanyakan kepada ibu tentang konsumsi lauk hewani dan buah dalam menu
keluarga selama 3 (tiga) hari terakhir
d. Menguji contoh garam yang digunakan keluarga dengan tes yodina/tes amilum
e. Melihat catatan pada KMS/catatan posyandu/buku KIA mengenai pemberian
vitamin A bagi bayi (6-11 bln) dan balita (12-59 bln), TTD ibu hamil,bila tidak
ada tanyakan pada ibu.
f. Kader mencatat pada formulir
g. Kader mengumpulkan hasil pendataan KADARZI ke puskesmas
h. Petugasgizimerekaphasilpendataan KADARZI danmembuatlaporanhasilpendataan.

4. Sasaran
 Bayi
 Balita
 Ibu hamil
 Ibu nifas
 Keluarga

5. Jadwal pelaksanaankegiatan
Kegiatandilaksanakandi bulan Desember tahun 2016

6. Evaluasipelaksanaankegiatandanpelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah kegiatan selesai dilakukan, untuk
melihat apakah kegiatan sudah terlaksana sesuai jadwal yang telah direncanakan. Hasil
evaluasi dibuat dalam bentuk laporan dan disampaikan kepada Kepala puskesmas.

7. Pencatatan, Pelaporandanevaluasikegiatan
Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah laporan hasil pendataan
kadarzi. Pelaporan kegiatan ini dilaksanakan ketika kegiatan telah selesai
dilakukan dan dilaporkan kepada penanggung jawab UKM dan Kepala
Puskesmas. Evaluasi dilakukan dengan melakukan analisis terhadap pelaksanaan
kegiatan.

8. Mengetahui, Ligung, 16 Mei 2016


Kepala
9. Puskesmas Ligung Pelaksana Gizi,
10.
11.
12.Endang Triana, SST. Hilma Amilia DN, AMG
NIP.
13. 19700220 199403 1 003 NIP. 19871201 201101 2 002
14.
15.

Anda mungkin juga menyukai