Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN

ASUHAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN PADA
PADATN.
TN. “H”
“H” DENGAN
DENGAN
DIAGNOSA
DIAGNOSAULKUS
ULKUS DM
DM REGIO
REGIO MANUS
MANUS DEKSTRA
DEKSTRA

KELOMPOK VI
 YUSRIL EFENDI
 MASITA
 DIAN OCTAVIA
 MISTRI AYU
 JULI AYU LESTARI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
WOC ULKUS DIABETIC Obesita Pola Makan Heredita
s Salah s

Jumlah reseptor
Defenisi : insulin

◀ Ulkus Diabetikum adalah penyakit luka terbuka


pada permukaan kulit karena adanya komplikasi Jumlah insulin yg ada
sedikit
mikroangiopati dari penyakit diabetes melitus Defisiensi insulin (absolute dan
sehingga terjadi vaskuler insufisiensi dan
01 neuropati, yg lebih lanjut terdapat luka pada
penderita yang sering tidak dirasakan dan dapat
relatif

Gangguan metabolisme karbohidrat, protein,


lemak
berkembang menjadi infeksi (Sukma, 2020).
02 Ambila Katabolism Protei
n e n

03 Etiologi :
Beberapa etiologi yg menyebabkan ulkus diabetik
Kadar
Glukosa
dalam
Glukos
a
Hiperglike
Asam
Amino
Kehilanga
n
meliputi neuropati, penyakit arterial, tekanan dan darah mi Glikogenes
nitrogen
deformitas kaki. Faktor yang paling banyak
04 tinggi is
menyebabkan ulkus diabetik adalah neuropati, Glisero
Glukosa l
trauma, dan deformitas kaki, yang sering disebut Ketidakstabila Darah Glukosa
n
dengan Critical Triad Of Diabetic Ulcers. Penyebab Sel Glukosari
05
Kadar
lain ulkus diabetik adalah iskemik, infeksi, edema, Penebalan a
Glukosa
Darah
membran Nutri
dan kalus. dasar Sel Diaresis
vaskuler osmotik

06
Sel
Lapar Poliuri
Klasifikasi : a
Disfungsi Disfungsi
Grade Keterangan endotel endotel Ganggua
▶ Derajat 0 Simpton pada kaki seperti nyeri
mikrovaskuler mikrovaskuler n
Pola
Derajat 1 Ulkus Superfisial Mikro Tidur
Angiopati
Derajat 2 Ulkus Dalam Aterosklero
Derajat 3 Ulkus sampai mengenai tulang Nefropat s
Neuropat i
Derajat 4 Gangren telapak kaki i Retinopat Oklus
Derajat 5 Gangren yg meluas meliputi i i
GF
seluruh kaki
(Sumber : Wagner-Meggit) Katara
R
Makroangiopa
k ti
GG
K
Neuropat
Manifestasi Klinis : i Makroangiopa
ti
 Sensasi rasa berkurang
 Sering mengalami kesemutan Penyakit
 Jika istirahat akan terasa nyeri pada tangan/kaki Neuropat Neuropat Neuropat pembuluh
 Pada jaringan terjadi nekrosis atau kerusakan i i i darah kapiler
otonom Sensori motorik
 Terjadi penebalan kuku dan atrofi tangan
s
 Kelembapan kulit menurun
Keringa Kesemuta Kelemahan
t dan Ulku Risiko
n s
atropi otot Infeksi
Penatalaksanaan :
 Debridement Kulit Hilang
Kering Rasa Kekakua Gangguan
 Dressing n integritas
 Off-Loading gerak kulit dan jaringan
Infeks Traum
 Terapi Medis i
sendi
a Kola
 Terapi Adjuvan
p
 Manajemen Bedah Nyeri Ulku send
Akut s i
Deformita
Pencegahan : Kekhawatira Gangre s
n n sendi
Pada penderita DM kelainan kaki dapat dideteksi dini dengan
pasien
melakukan penilaian karakteristik kaki yang beresiko sebagai akan Gangguan
berikut : penyakitny Mobilitas
 Karakteristik kulit kering dan kaku a
Gelisa/Cem Fisik
 Rambut pada tangan/kaki menipis as
 Terdapat perubahan abnormal pada warna dan bentuk kuku
 Adanya kalus yang terutama pada Ansieta
daerah punggung tangan/kaki s
 Terjadi kelainan pada bentuk
telapak dan jari - jari tangan/kaki serta
terlihat penonjolan pada tulang - tulang
 Ada riwayat amputasi jari - jari atau bekas luka
 Sering merasa kesemutan pada tangan/kaki
 Warna kulit berubah (Kemerahan, kebiruan, atau kehitaman
IDENTITAS
IDENTITAS PASIEN
PASIEN


 Nama : Tn. H
01  Ruang Rawat : Melati Atas
 Umur : 64 thn  No. Rekam Medik : 150043
02  Pendidikan : SD  Tgl/Jama Masuk : 24/09/2023 ,
21.00 wita
03  Pekerjaan : Petani  Tgl/Jam Pengambilan Data :
04  Suku : Bugis 25/09/2023 , 10.00 wita
 Diagnosa Masuk : Ulkus DM
05  Agama : Islam Regio Manus Dekstra
 Status perkawinan : Menikah  Cara masuk : ()Berjalan () Kursi
06
Roda (√ ) Brankar
▶  Alamat : Wonomulio  Pindahan Dari : IGD
 Sumber Informasi : Pasien
Riwayat Kesehatan

KELUHAN SAAT INI
01
02 KELUHAN UTAMA Pasien mengatakan nyeri pada luka di tangan sebelah
kanan sejak 1 minggu yang lalu seperti ditusuk-tusuk,
03
Nyeri pasien mengatakan tidak bisa tidur pada malam hari
04 dan siang hari lama tidur pada malam hari 4 jam dan
05 siang hari 5 menit, pasien kesulitan dalam melakukan
06 aktivitas sehingga dibantu oleh keluarga dan pasien
▶ mengatakan sering cemas, gelisah, stress dan takut
dalam menghadapi penyakitnya .
DATA
DATAFOKUS
FOKUS

DATAU SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF


- Pasien mengatakan nyeri pada luka di - GDS : 248
tangan sebelah kanan sejak 1 minggu yang - GDP : 229
lalu seperti ditusuk-tusuk - Skala nyeri : 5 (sedang)
P : Nyeri karena luka - Integritas kulit : kemerahan, laserasi, dan drainase
Q: Nyeri seperti tertusuk-tusuk - Keadaan luka kotor
R : Tangan kanan - Kekuatan otot tangan sebelah kanan 1
S : 5 (sedang) - Panjang luka 20 cm
T : Hilang timbul - Lebar 10 cm
- Pasien mengatakan luka di tangan kanan - Kedalaman 5 cm
sejak 1 minggu yang lalu - Derajat Luka 3
- Pasien mengatakan tidak bisa tidur pada - Tonus otot 1
malam hari dan siang hari - Pelaksanaan aktivitas parsial
- Lama waktu tidur 4 jam dan siang 5 menit - Pasien tampak gelisah dan cemas
- Pasien kesulitan dalam melakukan aktivitas - Pasien tampak meringis
sehingga dibantu oleh keluarga - Pasien tampak kelelahan
- Pasien mengatakan sering cemas, gelisah, - Terpasang infus RL 28 tpm
stress dan takut dalam menghadapi - TTV
penyakitnya . TD : 116/74 mmHg S : 36,2 ℃
N : 72 x/m RR : 20x/m
ANALISA
ANALISA DATA
DATA

Data Masalah Keperawatan


Data Masalah Keperawatan
DS : Nyeri Akut DS : Ketidakstabilan Glukosa
Pasien mengatakan nyeri pada luka di Pasien mengatakan luka di Dalam Darah
tangan sebelah kanan sejak 1 minggu
yang lalu seperti ditusuk-tusuk tangan kanan sejak 1 minggu
P : Nyeri karena luka yang lalu
Q: Nyeri seperti tertusuk-tusuk DO :
R : Tangan kanan GDS : 248
S : 5 (sedang) GDP : 229
T : Hilang timbul Integritas kulit : kemerahan,
DO : laserasi, dan drainase
Klien tampak gelisah
Tampak meringis Keadaan luka kotor
TTV Panjang luka 20 cm
TD : 116/74 mmHg Lebar 10 cm
N : 72 x/m Kedalaman 5 cm
S : 36,2 ℃ Derajat Luka 3
RR : 20x/m
ANALISA DATA

Data Masalah Keperawatan


Data Masalah Keperawatan
DS : Gangguan Mobilitas Fisik
- Pasien kesulitan DS :
Pasien mengatakan luka di Gangguan Integritas
dalam melakukan tangan kanan sejak 1 minggu Kulit/Jaringan
aktivitas sehingga yang lalu
dibantu oleh DO :
keluarga Integritas kulit laserasi
DO : Integritas kulit : kemerahan,
laserasi, dan drainase
- Kekuatan otot Panjang luka 20 cm
tangan kanan 2 Lebar 10 cm
- Tonus otot 2 Kedalaman 5 cm
- TTV Keadaan luka kotor
TD : 116/74 mmHg Derajat luka 3
GDS : 248
N : 72 x/m GDP : 229
S : 36,2 ℃ TTV
RR : 20x/m
ANALISA DATA

Data Masalah Keperawatan Data Masalah Keperawatan

DS : DS : Ansietas
Gangguan Pola Tidur
Pasien mengatakan tidak Pasien mengatakan sering
bisa tidur pada malam hari cemas, gelisah, stress dan takut
dan siang hari dalam menghadapi penyakitnya
Lama waktu tidur 4 jam DO :
dan siang 5 menit Pasien tampak gelisah dan
DO : cemas
Klien tampak kelelahan TTV
TTV TD : 116/74 mmHg
TD : 116/74 mmHg N : 72 x/m
N : 72 x/m S : 36,2 ℃
S : 36,2 ℃ RR : 20x/m
RR : 20x/m
ANALISA DATA

Data Masalah Keperawatan


Faktor Risiko : Risiko Infeksi
Penyakit Kronis (Diabetes Melitus)
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn. H Dx. Medik :Ulkus DM Regio Manus (D)


Umur : 64 thn Ruangan :Melati Atas
Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal :25/09/2023

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TGL DITEMUKAN TGL TERATASI


1 Nyeri akut b.d Agen pencedera fisiologis d.d mengeluh 25 Agustus 2023
nyeri, tampak meringis dan gelisah

2 Ketidakstabilan Glukosa Dalam Darah b.d Gangguan 25 Agustus 2023


glukosa darah puasa d.d Kadar glukosa dalam darah
tinggi
3 Gangguan Mobilitas fisik b.d nyeri d.d kekuatan otot 25 Agustus 2023 27/09/2023
menurun,nyeri saat bergerak
4 Gangguan integritas kulit/jaringan b.d neuropati perifer d.d 25 Agustus 2023
kerusakan jaringan dan/atau lapisan kulit, nyeri

5 Gangguan Pola Tidur b.d kurang kontrol tidur d.d 25 Agustus 2023 27/09/2023
mengeluh sulit tidur, mengeluh pola tidur berubah
6 Ansietas b.d ancaman terhadap konsep diri d.d merasa 25 Agustus 2023 27/09/2023
khawatir terhadap kondisi yang dihadapi, merasa gelisah

7 Risiko Infeksi d.d penyakit kronis (mis. DM) 25 Agustus 2023 27/09/2023
INTERVENSI
INTERVENSI KEPERAWATAN
KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI


◀ KEPERAWATAN
01 1. Nyeri akut b.d Agen Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri
keperawatan selama 3x8 jam
pencedera fisiologis d.d
02 mengeluh nyeri, tampak
maka diharapkan tingkat nyeri
menurun dengan kriteria hasil:
03 meringis dan gelisah  Keluhan nyeri menurun
 Meringis menurun
04 2. Ketidakstabilan Glukosa Setelah dilakukan intervensi Manajemen Hiperglikemia
Dalam Darah b.d Gangguan selama 3x8 jam maka
05 glukosa darah puasa d.d diharapkan kestabilan glukosa
Kadar glukosa dalam darah dalam darah meningkat dengan
06 tinggi kriteria hasil :
Koordinasi meningkat
▶ Lelah/lesu menurun
Gender menurun
INTERVENSI
INTERVENSI KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI
◀ KEPERAWATAN

01 3. Gangguan mobilitas fisik b.d Setelah dilakukan intervensi Dukungan Mobilisasi


penurunan kekuatan otot d.d selama 3x8 jam maka diharapkan
mobilitas fisik meningkat dengan
02 kekuatan otot menurun
kriteria hasil :
 Pergerakan ekstremitas
03 meningkat
 Kekuatan otot meningkat
04  Rentang gerak (ROM)
meningkat
05 4. Gangguan integritas Setelah dilakukan intervensi Perawatan Luka
kulit/jaringan b.d penurunan 3x8 jam maka diharapkan
06 mobilitas d.d kerusakan integritas kulit dan jaringan
jaringan dan/atau lapisan kulit meningkat dengan kriteria hasil
▶ :
 Perfusi jaringan meningkat
 Hidrasi meningkat
 Kerusakan jaringan
menurun
INTERVENSI
INTERVENSI KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI
◀ KEPERAWATAN
5. Gangguan pola tidur b.d Setelah dilakukan intervensi Dukungan Tidur
01 restraint fisik d.d mengeluh sulit selama 1x24 jam maka pola tidur
tidur membaik dengan kriteria hasil
02 -keluhan sering terjaga menurun
-keluhan pola tidur berubah
03 menurun

04 6. Ansietas b.d kurang terpapar Setalah dilakukan intervensi Terapi Relaksasi


informasi d.d merasa khawatir selama 3x8 jam maka diharapkan
05 dengan akibat kondisi yang tingkat ansietas menurun dengan
dihadapi kriteria hasil :
06 Verbalisasi khawatir akibat
kondisi yang dihadapi menurun
Keluhan pusing menurun

INTERVENSI
INTERVENSI KEPERAWATAN
KEPERAWATAN

No. DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA INTERVENSI


KEPERAWATAN HASIL

7. Resiko infeksi d.d Setelah dilakukan intervensi Pencegahan Infeksi


kerusakan integritas kulit selama 3x8 jam maka
diaharapkan tingkat infeksi
menurun dengan kriteria hasil :
 Kebersihan badan meningkat
 Keberihan tangan meningkat
 Nafsu makan meningkat
 Nyeri menurun
Implementasi
Implementasi
No. Jam
Diagn Implementasi Evaluasi Nama
osa
1 08.30 1. Memberikan teknik nonfarmakologis Jam 13.30
untuk mengurangi rasa nyeri S : Pasien mengatakan kaki Yusril, Mistri Ayu &
Hasil : Selesai mengajarkan teknik yang luka masih nyeri Juli Ayu
nonfarmakologis (relaksasi napas dalam O: Skala nyeri 4
dan distraksi menonton pada hp) dengan A: Masalah belum teratasi
respon pasien mengerti dan mampu P: Lanjutkan intervensi
mempraktekkan 1. Kolaborasi pemberian
2. Menjelaskan penyebab, periode dan obat pereda nyeri
pemicu nyeri
Hasil : Selesai menjelaskan penyebab,
periode dan pemicu nyeri dengan hasil
pasien mengerti dan mampu menjelaskan
ulang penyebab, periode dan pemicu
nyeri
16.00 1. Berkolaborasi pemberian obat pereda nyeri Pukul 21.30
Hasil : Selesai injeksi obat pereda nyeri : Santagesik 1 ampul pada S : Pasien mengatakan kaki yang luka masih
pukul l6:00, sesuai resep dokter nyeri saat digerakkan
O: Skala nyeri 4
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Kontrol lingkungan yang memperberat
nyeri

21.30 1. Mengontrol lingkungan yang memperberat nyeri Pukul 07:30


Hasil : Selesai mengontrol lingkungan yaitu menyalakan kipas S : Pasien mengatakan kaki yang luka masih
angin, menganjurkan keluarga untuk mengurangi kebisingan, nyeri saat digerakkan
membuka ventilasi untuk mengurangi bau O: Skala nyeri 2
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
meredakan nyeri
2. Kolaborasi pemberian obat pereda nyeri
3. Kontrol lingkungan yang memperberat
nyeri
Implementasi
Implementasi
11.00
1. Mengajarkan pengelolaan diabetes Pukul l3:20 Yusril, Masita & Mistri
(penggunaan insulin) S : Pasien mengeluh masih lelah Ayu
Hasil : Selesai menjelaskan kepada pasien untuk O: Pasien tampak sedikit lemah
rutin menggunakan insulin Apidra 3x6 unit A: Masalah belum teratasi
sebelum makan dan levemir 0-0-8 unit jam 22.00 P: Lanjutkan intervensi
2. Berkolaborasi pemberian insulin 1. Berikan cairan intravena
Hasil : Selesai injeksi intrasubcutan 6 unit insulin 2. Berikan cairan oral
jenis Apidra pada pukul l2:00 di lengan kanan atas 3. Kolaborasi pemberian insulin

15.00 1. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam Pukul 20.30 Juli Ayu
meningkatkan pergerakan S : Pasien mengatakan masih dibantu
Hasil : Selesai menjelaskan kepada keluarga untuk oleh keluarga untuk melakukan
membantu pasien dalam melakukan aktivitas dan aktivitas
pergerakan dan keluarga mengerti O : Pasien tampak masih kesulitan
2. Menganjurkan mobilisasi sederhana yang harus bergerak
dilakukan (mis. duduk di tempat tidur, duduk di sisi A : Masalah belum teratasi
tempat tidur P : Lanjutkan intervensi
Hasil : Selesai menganjurkan kepada pasien untuk - Libatkan keluarga untuk
melakukan mobilisasi sederhana seperti duduk membantu pasien dalam
ditempat tidur, duduk di sisi tempat dan berpindah meningkatkan pergerakan
tempat - Anjurkan mobilisasi sederhana
21.00 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan 08.00 Mistri Ayu
lainnya S : Pasien mengatakan sudah bisa
Hasil : Selesai mengidentifikasi adanya keluhan duduk di tempat tidur dan kekamar
nyeri dengan hasil pasien mengatakan nyeri sudah mandi tanpa bantuan keluarga
berkurang pada luka ditangan sebelah kanan O : Pasien tampak duduk di tempat
2. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien tidur
dalam meningkatkan pergerakan A : Masalah teratasi
Hasil : Selesai menjelaskan kepada keluarga untuk P : Hentikan intervensi
membantu pasien dalam melakukan aktivitas dan
pergerakan dan keluarga mengerti
3. Menganjurkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis. duduk di tempat tidur,
duduk di sisi tempat tidur
Hasil : Selesai menganjurkan kepada pasien untuk
melakukan mobilisasi sederhana seperti duduk
ditempat tidur, duduk di sisi tempat dan berpindah
tempat
Implementasi
Implementasi

09.00 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan lainnya Jam 13.00


Hasil : Selesai mengidentifikasi adanya keluhan nyeri S : Pasien mengatakan masih butuh
dengan hasil pasien mengatakan nyeri pada luka bantuan keluarga
ditangan sebelah kanan O : Pasien tampak kesulitan melakukan
2. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam pergerakan sendiri
meningkatkan pergerakan A : Masalah belum teratasi
Hasil : Selesai menjelaskan kepada keluarga untuk P : Lanjutkan intervensi
membantu pasien dalam melakukan aktivitas dan - Libatkan keluarga untuk
pergerakan dan keluarga mengerti membantu pasien dalam
3. Menganjurkan mobilisasi sederhana yang harus meningkatkan pergerakan
dilakukan (mis. duduk di tempat tidur, duduk di sisi - Anjurkan mobilisasi sederhana
tempat tidur
Hasil : Selesai menganjurkan kepada pasien untuk
melakukan mobilisasi sederhana seperti duduk
ditempat tidur, duduk di sisi tempat dan berpindah
tempat
15.00 1. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien dalam Pukul 20.30 Juli Ayu
meningkatkan pergerakan S : Pasien mengatakan masih dibantu
Hasil : Selesai menjelaskan kepada keluarga untuk oleh keluarga untuk melakukan
membantu pasien dalam melakukan aktivitas dan aktivitas
pergerakan dan keluarga mengerti O : Pasien tampak masih kesulitan
2. Menganjurkan mobilisasi sederhana yang harus bergerak
dilakukan (mis. duduk di tempat tidur, duduk di sisi A : Masalah belum teratasi
tempat tidur P : Lanjutkan intervensi
Hasil : Selesai menganjurkan kepada pasien untuk - Libatkan keluarga untuk
melakukan mobilisasi sederhana seperti duduk membantu pasien dalam
ditempat tidur, duduk di sisi tempat dan berpindah meningkatkan pergerakan
tempat - Anjurkan mobilisasi sederhana
21.00 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan 08.00 Mistri Ayu
lainnya S : Pasien mengatakan sudah bisa
Hasil : Selesai mengidentifikasi adanya keluhan duduk di tempat tidur dan kekamar
nyeri dengan hasil pasien mengatakan nyeri mandi tanpa bantuan keluarga
sudah berkurang pada luka ditangan sebelah O : Pasien tampak duduk di tempat
kanan tidur
2. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien A : Masalah teratasi
dalam meningkatkan pergerakan P : Hentikan intervensi
Hasil : Selesai menjelaskan kepada keluarga
untuk membantu pasien dalam melakukan
aktivitas dan pergerakan dan keluarga mengerti
3. Menganjurkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis. duduk di tempat tidur,
duduk di sisi tempat tidur
Hasil : Selesai menganjurkan kepada pasien
untuk melakukan mobilisasi sederhana seperti
duduk ditempat tidur, duduk di sisi tempat dan
berpindah tempat
Implementasi
Implementasi

09.30 1. Memonitor karakteristik luka (drainase, warna, ukuran Pukul 10:20 Yusril, Dian, & Juli Ayu
dan bau) S : Pasien mengatakan kaki yang luka
Hasil : Selesai mengidentifikasi karakteristik luka (cairan terasa ringan
luka : purulen, warna : hitam, merah) O: Luka tampak bersih dari jaringan mati
2. Melepaskan balutan dan plester secara perlahan dan cairan luka, ukuran luka : panjang =
Hasil : Selesai membuka balutan dan plester Panjang luka 20 cm
3. Membersihkan dengan cairan NaCl - Lebar 10 cm
Hasil : Selesai membersihkan luka menggunakan cairan - Kedalaman 5 cm
NaCl 0,9% + betadin A: Masalah belum teratasi
4. Membersihkan jaringan nekrotik P: Lanjutkan intervensi
Hasil : Selesai membuang jaringan mati menggunakan - Kolaborasi pemberian obat antibiotik
gunting jaringan dan pinset anatomi
5. Memasang balutan sesuai jenis luka
Hasil : Selesai memasang balutan hydrocolloid, kemudian
dilapisi dengan kasa streil dan lapisan terakhir elastis
perban
15.00 1. Berkolaborasi pemberian antibiotik jika perlu Pukul 20:00
Hasil : Selesai injeksi intravena obat ceftriaxone 1 vial pada S : Pasien mengatakan kaki yang luka terasa
pukul l5:00 sesuai resep dokter ringan
O: Tampak perban pada luka
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Kolaborasi pemberian obat antibiotik

21.00 1. Berkolaborasi pemberian antibiotik jika perlu 08.00


Hasil : Selesai injeksi intravena obatan ceftriaxone 1 vial pada S : Pasien mengatakan kaki yang luka terasa
pukul 24:00 dan puku 08:00 sesuai resep dokter ringan
O: Tampak perban pada luka
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor karakteristik luka (drainase,
warna, ukuran dan bau)
2. Lepaskan balutan dan plester secara
perlahan
3. Bersihkan dengan cairan NaCl
4. Bersihkan jaringan nekrotik
5. Pasang balutan sesuai jenis luka
Implementasi
Implementasi
10.00 1. Mengidentifikasi pola aktivitas dan pola tidur Jam 13.30 Yusril, Mistri Ayu
Hasil : Selesai mengidentifikasi pola tidur pasien S : Pasien mengatakan tidak bisa tidur
dengan hasil pasien mengatakan tidak bisa tidur pada malam hari dan siang hari
pada malam hari dan siang hari O : Pasien tampak kelelahan
2. Memodifikasi lingkungan A : Masalah belum teratasi
Hasil : Selesai mengatur suhu dan kebisingan P : Lanjutkan intervensi
ruangan, pencahayaan, dan mengatur tempat tidur - Modifikasi lingkungan
3. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit - Jelaskan pentingnya tidur cukup
Hasil : Selesai menjelaskan pentingnya tidur yang selama sakit
cukup selama sakit untuk memulihkan energi dalam
tubuh dengan hasil pasien mengerti
15.00 1. Memodifikasi lingkungan Jam 20.30 Masita, Juli Ayu
Hasil : Selesai mengatur suhu dan kebisingan S : Pasien mengatakan tidak bisa tidur
ruangan, pencahayaan, dan mengatur tempat tidur pada malam hari dan siang hari
2. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit O : Pasien tampak kelelahan
Hasil : Selesai menjelaskan pentingnya tidur yang A : Masalah belum teratasi
cukup selama sakit untuk memulihkan energi dalam P : Lanjutkan intervensi
tubuh dengan hasil pasien mengerti - Mengidentifikasi pola aktivitas
tidur dan pola tidur
- Modifikasi lingkungan
- Jelaskan pentingnya tidur cukup
selama sakit
21.00 1. Mengidentifikasi pola aktivitas dan Jam 08.00 Dian Oktavia
pola tidur S : Pasien mengatakan
Hasil : Selesai mengidentifikasi pola sudah bisa tidur pada malam
tidur pasien dengan hasil pasien hari dan siang hari
mengatakan sudah bia tidur pada O : Pasien tampak bugar
malam hari dan siang hari A : Masalah teratasi
2. Memodifikasi lingkungan P : Hentikan intervensi
Hasil : Selesai mengatur suhu dan
kebisingan ruangan, pencahayaan,
dan mengatur tempat tidur
1. Menjelaskan pentingnya tidur cukup
selama sakit
Hasil : Selesai menjelaskan
pentingnya tidur yang cukup selama
sakit untuk memulihkan energi dalam
tubuh dengan hasil pasien mengerti
I Implementasi

09.00 1. Menciptakan lingkungan tenang dan tanpa Jam 14.00 Masita, Juli Ayu
gangguan dengan pencahayaan dan suhu S : Pasien mengatakan perasaan
ruang nyaman, jika memungkinkan masih cemas
Hasil : Selesai mengatur pencahayaan dan suhu O : Pasien tampak cemas
ruangan di kamar A : Masalah belum teratasi
2. Menjelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis P : Lanjutkan intervensi
relaksasi yang tersedia (mis. musik, meditasi, - Anjurkan mengambil posisi
napas dalam, relaksasi otot progresif) nyaman
Hasil :Selesai menjelaskan tujuan, manfaat dan - Anjurkan rileks dan merasakan
jenis terapi relaksasi yaitu terapi musik untuk terapi relaksasi
menghilangkan kecemasan dengan hasil pasien
mengerti
3. Menganjurkan mengambil posisi nyaman
Hasil : Selesai menganjurkan kepada pasien
untuk mengambil posisi senyaman mungkin
4. Menganjurkan rileks dan merasakan sensasi
relaksasi
Hasil : Selesai menganjurkan kepada pasien untuk
rileks dan merasakan sensasi dari terapi relaksasi
musik
15.00 1. Menganjurkan mengambil posisi nyaman Jam 20.30 Yusril & Dian Octavia
Hasil : Selesai menganjurkan kepada pasien untuk S : Pasien mengatakan sudah mulai tidak
mengambil posisi senyaman mungkin cemas terhadap penyakitnya
1. Menganjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi O : Keadaan pasien tampak mulai tampak
Hasil : Selesai menganjurkan kepada pasien untuk rileks bagus
dan merasakan sensasi dari terapi relaksasi musik A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Ciptakan lingkungan tenang
- Anjurkan mengambil posisi nyaman
- Anjurkan rileks dan merasakan
sensasi nyeri
21.00 1. Menciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan Jam 13.10 Juli Ayu
dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika S : Pasien mengatakan sudah tidak cemas
memungkinkan O : Kondisi pasien tampak sudah bagus
Hasil : Selesai mengatur pencahayaan dan suhu ruangan A : Masalah teratasi
di kamar P : Hentikan intervensi
2. Menganjurkan mengambil posisi nyaman
Hasil : Selesai menganjurkan kepada pasien untuk
mengambil posisi senyaman mungkin
1. Menganjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
Hasil : Selesai menganjurkan kepada pasien untuk rileks
dan merasakan sensasi dari terapi relaksasi musik
Implementasii
08.00 Memonitor tanda dan gejala infeksi local iskemik S : Keluarga pasien mengatakan luka Yusril & Dian
Hasil : Selesai memonitor tanda dan gejala infeksi masih nyeri Octavia
dengan hasil luka kemerahan, nyeri pada luka O : Pasien tampak meringis
Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien A : Masalah belum teratasi
Hasil : Selesai mencuci tangan sebelum dan sesudah P : Lanjutkan intervensi
kontak dengan pasien - Cuci tangan sebelum dan
Menjelaskan tanda dan gejala infeksi sesudah kontak dengan pasien
Hasil : Selesai menjelaskan tanda dan gelaja infeksi - Anjurkan meningkatkan asupan
luka dengan hasil pasien mengerti cairan dan nutrisi
Menganjurkan meningkatkan asupan cairan dan
nutrisi
Hasil : Selesai menganjurkan kepada pasien untuk
meningkatkan asupan cairan dan nutrisi dengan hasil
pasien mengerti dan meningkatkan asupan cairan dan
nutrisi
13.30 1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak S : Keluarga pasien mengatakan masih Mistri Ayu & Juli Ayu
dengan pasien nyeri pada luka
Hasil : Selesai mencuci tangan sebelum dan O : Pasien tampak meringis
sesudah kontak dengan pasien
Menganjurkan meningkatkan asupan cairan dan A : Masalah belum teratasi
nutrisi P : Lanjutkan intervensi
Hasil : Selesai menganjurkan kepada pasien untuk - Monitor tanda dan gejala infeksi
meningkatkan asupan cairan dan nutrisi dengan - Cuci tangan sebelum dan sesudah
hasil pasien mengerti dan meningkatkan asupan kontak dengan pasien
cairan dan nutrisi - Menjelaskan tanda dan gejala
infeksi
- Anjurkan meningkatkan asupan
cairan dan nutrisi
21.00 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi local iskemik S : Pasien mengatakan nyeri pada Mistri Ayu & Juli Ayu
Hasil : Selesai memonitor tanda dan gejala infeksi luka sudah mulai berkurang
dengan hasil luka kemerahan, nyeri pada luka O : Pasien tampak tenang
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien
Hasil : Selesai mencuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien
Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
Hasil : Selesai menjelaskan tanda dan gelaja infeksi
luka dengan hasil pasien mengerti
Menganjurkan meningkatkan asupan cairan dan
nutrisi
Hasil : Selesai menganjurkan kepada pasien untuk
meningkatkan asupan cairan dan nutrisi dengan hasil
pasien mengerti dan meningkatkan asupan cairan dan
nutrisi
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Review
Review Jurnal
Jurnal
Judul Artikel Perbandingan Pertumbuhan Jaringan Re-Epitelisasi Perawatan Luka Menggunakan Balutan Luka Hydrocolloid Dan Nacl + Gauze Pada
Penderita Ulkus Diabetik Di Rs. Bhayangkara Makassar
Penulis Julianus Ake, Sugianto
Tahun Terbit 2019
Nama Jurnal Jurnal Ilmiah Keperawatan dan Kebidanan Holistic Care
Volume Vol. 03/No. 04
Problem Yunir, M (2008) dalam Maryunani, A. 2013 menyatakan bahwa setiap 30 detik terjadi amputasi pada kaki diabetik di seluruh dunia, 60- 80%
amputasi kaki non traumatik disebabkan oleh diabetes, dan 80% amputasi kaki diabetes didahului oleh ulkus. Hastuti, 2008 mengatakan faktor-
faktor risiko terjadinya ulkus kaki diabetik adalah lamanya seorang penderita menyandang DM ≥10 tahun, kadar kolesterol ≥200 mg/dl, kadar
HDL ≤45 mg/dl, ketidak patuhan diet DM, kurangnya latihan fisik, perawatan kaki tidak teratur dan penggunaan alas kaki tidak tepat dengan
memberikan sumbangan terhadap ulkus kaki diabetik sebesar 99,9%. Sedangkan menurut Maryunani, A. 2013 penyebab prevalensi tertinggi
terjadinya kaki diabetik adalah kurangnya pengtahuan, kurangnya perhatian petugas kesehatan terhadap komplikasi, rumitnya cara pemriksaan
yang ada saat ini untuk mendeteksi kelainan.tersebut secara dini.

Intervention Metode yang digunakan dalam perawatan luka saat ini adalah menggunakan prinsip moisture balance. Metode moist wound healing adalah
metode untuk mempertahankan kelembaban luka dengan menggunakan balutan penahan kelembaban, sehingga penyembuhan luka dan
pertumbuhan jaringan dapat terjadi secara alami (Tarigan, R. Pemila, U. 2008). Penggunaan metode konvensional (NaCl + gauze) dibeberapa
negara maju seperti United Kingdom (Inggris) menurut penelitian yang dilakukan oleh Jones,V., Grey,J.E., Harding, K.G., (2006), telah banyak
ditinggalkan.

Comparison Hasil pengakjian menemukan bahwa balutan oklusiv yang dikenal sebagai metode modern dressing seperti hidrokoloid, hidrogel dan foams
tidak meringankan nyeri saat penggantian balutan. Berbeda dengan balutan konvensional yang kadang meninggalkan nyeri saat balutan akan
diganti.
Outcoma Hasil uji menunjukkan penggunaan balutan Hidrocolloid 7 kali lebih baik dibandingkan penggunaan balutan NaCl + Gauze. Responden yang
menggunakan teknik balutan hidrokoloid memperlihatkan gambaran perkembangan penyembuhan ulkus kaki diabetik lebih cepat dari
responden yang menggunakan teknik balutan kasa konvensional.
THANKS!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons


THANK YOU
by Flaticon, FOR YOUR
infographics ATTENTION
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai