“SEMINAR KASUS
FRAKTUR HUMERUS”
Oleh :
Kelompok III
DEFINISI
Fraktur Fraktur Humerus yaitu hilangnya kontinuitas tulang, tulang
rawan sendi, tulang rawan epifisial baik yang bersifat total
Humerus maupun parsial pada tulang humerus. Fraktur humerus
merupakan terputusnya hubungan tulang humerus yang
disebabkan oleh benturan/trauma dan disertai kerusakan
jaringan lunak (Wardani, 2017).
3
○ Etiologi:
○ Kekerasan langsung menyebabkan patah tulang pada titik terjadinya
kekerasan. Fraktur demikian sering bersifat fraktur terbuka dengan
garis patah melintang atau miring
Etiologi ○ Kekerasan tidak langsung menyebabkan patah tulang ditempat yang
jauh dari tempat terjadinya kekerasan.
○ Kekerasan akibat tarikan otot sangat jarang terjadi. Kekuatan berupa
bpemutiran, penekukan, penekanan, kombinasi dari ketiganya
penarikan (Wahid, 2013).
4
Manifestasi
klinis Gambaran yang sering muncul pada pasien dengan fraktur yaitu patah
tulang traumatik dan cedera jaringan lunak biasanya disertai nyeri,
pembengkakan disertai fraktur akan menyertai proses peradangan, dapat
terjadi gangguan sensasi atai rasa kesemutan, yang mengisaratkan
kerusakan saraf, deformitas dan otot tegang (Corwin, E. J, 2000).
6
B. RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan Utama Luka pada wajah
Keluhan saat ini Pasien mengatakan nyeri pada lengan kanan saat digerakkan
pasien mengatakan sulit menggerakan lengan kanan
pasien mengatakan selama dirawat pasien tidak pernah mandi
C. KEADAAN UMUM
Asuhan Kesadaran : (√) CM ( ) Somnolen ( ) Apatis ( ) Soporos Koma ( ) Koma
D. KEBUTUHAN DASAR
RASA NYAMAN NYERI
- Suhu : 36,10C () Gelisah (√ ) Nyeri ( ) Skala Nyeri : 3 (0-10)
- Gambaran nyeri :Nyeri seperti tertusuk tusuk
-
- Lokasi Nyeri : Tangan kanan dan luka pada wajah Frekuensi : Hilang Timbul
Durasi : 1-2 menit
- Respon Emosional :Baik Lain-lain : Pasien
tampak meringis saat menggerakkan tangan
Masalah Keperawatan :
(√) Nyeri Akut ( ) Hipertermia ( ) Hipotermia
NUTRISI KEBERSIHAN PERORANGAN
- TB : 158Cm BB :60 kg - Kebiasaan mandi : 2 x/hari
- Kebiasaan makan :3x/hari Teratur (√) Tidak teratur () - Cuci rambut :-/hari 11
- Keluhan saat ini : - Kebiasaan gosok gigi : - /hari
(√) TAK () Tidak Nafsu makan (√) Mual (√) Muntah - Kebersihan badan : (√) Bersih () Kotor
() Sukar/Sakit Menelan ( ) Sakit gigi ( ) Stomatitis - Keadaan rambut : () Bersih (√) Kotor
( ) Nyeri ulu hati/salah cernah, yang berhubungan dengan - Keadaan kulit kepala : () Bersih (√) Kotor
pasien telat makan - Keadaan kuku : (√) Pendek () panjang (√)Bersih ()Kotor
- Di sembuhkan dengan : - - Keadaan vulva/perineal : (√) Bersih ( ) Kotor :
- Pembesaran tiroid : - - Keluhan saat ini : () TAK ( ) Eritema ( ) gatal-gatal (√) luka
- Penampilan lidah :normal Bunyi Usus : x/menit - Integritas kulit : () TAK (√) Jaringan parut (√) kemerahan
(√)terpasangInfus ( ) laserasi ( ) userasi ( ) ekimosis ( ) lepuh ( ) Drainase
(dimulai tgl : 22/09/2023 Jenis cairan: NaCL, 20tpm - Luka bakar :
Dipasang di :Tangan Kiri (Derajat/Persen)
- Porsi makan yang di habiskan : 1/2porsi - Tandai lokasi dengan menggambar bentuk depan dan
- Makanan yang di sukai : Semua makanan belakang tubuh
- Diet : - - Keadaan Luka: (√) Bersih ( ) Kotor
- Lain-lain : - - Lain-lain : Pasien mengatakan badan di bersihkan dengan
tissu basa
G2
G2
KETERANGAN
5. HB L 11.6 12.0-16.0
DO :
Kekuatan otot pasien menurun Perubahan jaringan sekitar
1 5
Pergeseran frakmen tulang
5 5
Data
MASALAH
NO. DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
1 2 3 4 25
II DS : Fraktur Humerus
Pasien mengatakan nyeri pada lengan kanan
saat digerakkan
DO : Kerusakan jaringan
Pasien tampak meringis
Pasien mengatakan
P : nyeri pada bagian tangan dan wajah Kompresi saraf
Q : nyeri seperti teriris
R : tangan dan wajah
S : skala nyeri 3
T : nyeri pada saat digerakkan Pelepasan mediator nyeri (histamin,
TTV ptodtagladin, serotonim, lidokain) Nyeri Akut
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 79 x/m
Suhu : 36,2°C
Implus ke otak
P : 20 x/m
Spo2 : 98%
Nyeri Akut
26
MASALAH
NO. DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
1 2 3 4
III DS : - Fraktur Humerus
DO:
Tampak luka pada wajah Terputusnya kontinuitas jaringan
Tampak meringis
Tampak kemerahan pada wajah
Tampak hematoma pada mata
bagian kiri Laserasi Kulit Gangguan Integritas
Kulit/Jaringan
DO :
Pasien tampak tidak mampu mandi dan
berpakaian secara mandiri Perubahan jaringan sekitar
Tampak sebagian aktivitas pasien
dibantu oleh keluarga (Makan dan
Minum) Pergeseran frakmen tulang
DO :
Tampak luka pada bagian wajah Terputusnya kontinuitas jaringan
pasien dan luka post op di tangan
kanan
Tampak bengkak pada tangan kanan
Port de entry Risiko Infeksi
Risiko Infeksi
Diagnosa keperawatan
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TGL DITEMUKAN TGL TERATASI
29
1 Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri d.d 25 September 2023 Belum teratasi
mengeluh sulit menggerakkan ekstremitas,
nyeri saat bergerak, kekuatan otot menurun,
rentan gerak ROM menurun , sendi kaku,
Manajemen nyeri
keperawatan pencedera fisiologis
d.d mengeluh nyeri,
intervensi keperawatan
selama 1x24 jam, maka
Tindakan terapeutik :
- Berikan teknik
tampak meringis tingkat nyeri menurun nonfarmakologis untuk
dengan kriteria hasil : mengurangi rasa nyeri
- Keluhan nyeri - Kontrol lingkungan yang
menurun memperberat rasa nyeri
- Meringis menurun - Fasilitasi istirahat dan tidur
Tindak edukasi :
- Jelaskan penyebab, periode
dan pemicu nyeri
Tindakan kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian obat
jika perlu
32
Intervensi keperawatan
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO TUJUAN & KRITERIA
KEPERAWATAN INTERVENSI
HASIL
Asuhan 3 Gangguan integritas
kulit/jaringan b.d
Setelah di lakukan intervensi
selama 3x24 jam maka
Perawatan Integritas Kulit
Tindakan
keperawatan
integritas kulit dan jaringan Observasi
penurunan mobilitas meningkat, dengan kriteria Identifikasi penyebab gangguan
d.d kerusakan jaringan hasil : integritas kulit (mis, perubahan
dan/atau lapisan kulit, Kerusakan jaringan menurun sirkulasi, perubahan nutrisi,
Kerusakan lapisan kulit penurunan kelembaban, suhu
nyeri, menurun
kemerahan,hematoma lingkungan ekstrem, penurunan
Nyeri menurun
mobilitas)
Kemerahan menurun
Terapiutik
Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah
baring
Edukasi
Anjurkan menggunakan pelembab
(mis. lotion, serum)
Anjurkan minum air yang cukup
Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi Anjurkan meningkatkan asupan
buah dan sayur
33
Intervensi keperawatan
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO TUJUAN & KRITERIA
Asuhan KEPERAWATAN
HASIL
INTERVENSI
○ IMPLEMENTASI DAN
EVALUASI
○ HARI PERTAMA
No. 36
Jam Implementasi Evaluasi
DX
1 1) Memonitor adanya nyeri atau keluhan
18:10 Jam 18:25
fisik lainnya
(Shift Hasil :Nyeri pada luka di wajah dan
Sore) S : Pasien mengatakan masih sulit menggerakkan tangan kanan
tangan kanan
2) Mengidentifikasi toleransi fisik O : Kakuatan otot 1
Anjurkan melakukan
perawatan diri secara
konsisten
Menjadwalkan rutinitas perawatan diri 45
21:40 Pukul 07:40
Hasil : Selesai menganjurkan pasien untuk
(Shift rutin perawatan diri dengan S : pasien mengatakan
mengganti baju sekali, lap basa
Malam) badannya sudah dibersihkan
dan gosok gigi pagi dan sore.
Keramas minimal 1 kali dalam 2 oleh keluarganya dengan
hari. menggunakan tissue basah
Menganjurkan melakukan perawatan tapi pasien belum sikat gigi
LANJUTAN diri secara konsisten sesuai
kemampuan O: Kulit tampak bersih, pakaian
Hasil : Menganjurkan untuk konsisten tampak bersih, gigi tampak
dalam melakukan perawatan diri kotor, rambut tampak kotor
dan lepek
P : Lanjutkan intervensi
Jadwalkan rutinitas
perawatan diri
Anjurkan melakukan
perawatan diri secara
konsisten
46
○ IMPLEMENTASI DAN
EVALUASI
○ HARI KEDUA
No. 47
Jam Implementasi Evaluasi
DX
1 • Memonitor adanya nyeri atau keluhan fisik
09:40 Jam 14.00
(Shift lainnya
Hasil :Nyeri pada luka di wajah dan tangan kanan
Pagi)
• Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan S : Pasien mengatakan masih sulit
pergerakan
IMPLEMENTASI Hasil :Saat pasien bergerak atau beraktivitas dibantu
menggerakkan tangan kanan
oleh keluarga
DAN EVALUASI • Melibatkan keluarga untuk membantu pasien O : Kakuatan otot 1
P : Lanjutkan intervensi
○ IMPLEMENTASI DAN
EVALUASI
○ HARI KETIGA
No. 67
Jam Implementasi Evaluasi
DX
1 • Memonitor adanya nyeri atau keluhan fisik
09:04 Jam 13.00
(Shift lainnya
Hasil :Nyeri pada luka di wajah dan tangan kanan S : Pasien mengatakan masih sulit menggerakkan tangan
Pagi)
berkurang kanan
• Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan
IMPLEMENTASI pergerakan
O : Kakuatan otot 2
Hasil :Saat pasien bergerak atau beraktivitas masih
DAN EVALUASI dibantu oleh keluarga
A : Gangguan mobilitas fisik
KEPERAWATAN • Melibatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan pergerakan
P : Lanjutkan intervensi
Hasil : Keluarga masih membantu pasien pada saat
pasien melakukan aktivitas
• Lakukan latihan rentang gerak pasif atau aktif
• Melakukan latihan rentang gerak pasif dan
atau aktif (ROM)
Hasil : Selesai melakukan ROM pasif pada pukul
09.06 WITA
• Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan (mis. Duduk di tempat tidur, duduk
disisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke
kursi)
Hasil : Mengedukasikan ke pasien untuk duduk di
tempat tidur
14:00 1. Melakukan latihan gerak Jam 20.00
pasif dan atau aktif (ROM)
(Shift Hasil : Selesai melakukan ROM pasif S : Pasien mengatakan masih sulit menggerakkan 68
dan aktif pada pukul 14.03 tangan kanan
siang)
O : Kakuatan otot 2
A : Gangguan mobilitas fisik
P : Lanjutkan intervensi
LANJUTAN •
gerak pasif atau aktif
Lakukan latihan rentang
21:00 • Melakukan latihan gerak Jam 08.05
pasif dan atau aktif (ROM)
(Shift Hasil : Selesai melakukan ROM pasif S : Pasien mengatakan masih sulit menggerakkan 69
dan aktif pada pukul 21.06 tangan kanan
malam)
O : Kakuatan otot 2
A : Gangguan mobilitas fisik
P : Lanjutkan intervensi
antibiotik
Hasil :Memberikan obat antibiotik
(Ceftriaxone /24 jam)
P : Lanjutkan intervensi
Anjurkan melakukan perawatan diri
secara konsisten sesuai kemampuan
76
JURNAL
Judul Artikel Penerapan teknik ROM (Range Of Motion) Untuk Meningkatkan
Kekuatan Otot Pada Pasien Post Op Fraktur
Penulis Kurniawan Bayu Aji, Anik Inayati, Senja Atika Sari 79
Tahun Terbit 2023
Nama Jurnal Jurnal Cendekia Muda
Volume 3, Nomor 1, Maret 2023, ISSN : 2807-3469
Problem Insiden fraktur dilaporkan sebesar 30,7 per 100.000 orang per tahun
dengan bentuk cedera yang umumnya terjadi adalah sedera dengan energi
tinggi seperti crush injury (39,5%) diikuti oleh kecelakaan lalu lintas
(34,1%). Berdasarkan data medical record RSUD Jend. Ahmad Yani Kota
Metro pada tahun 2020 dari bulan januari sampai Desember didapatkan
data bahwa penderita fraktur tulang anggota gerak dan menjalani operasi
menempati urutan pertama dari 10 besar penyakit yang ada di ruang bedah
RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro yaitu dengan presentase (17,97%)
atau 195 kasus.
Intervention Untuk meningkatkan kekuatan otot dan melatih mobilitas pada pasien
fraktur dilakukan tindakan keperawatan yaitu ROM (Range Of Motion)
Comparison Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan latihan ROM
selama 4 hari dan sebanyak 4x/hari dengan waktu 20 menit, maka
didapatkan kontraksi otot yang cukup kuat dapat menggerakkan sendi
melawan gaya gravitasi dan tahanan.
Outcoma Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil adanya pengaruh signifikan pada
latihan ROM aktif dan pasif terhadap kekuatan otot pada pasien post
operasi fraktur
80