Siska & Hana Revisi Baru.
Siska & Hana Revisi Baru.
A
DENGAN FRAKTUR DI RS.SUKOHARJO
DISUSUN OLEH:
SISKA NOERPRATIWI 1802030
ALMIRA HANA S 1802001
Nyeri yang kontinue dan meningkat saat bergerak,dan spasme otot terjadi segera setelah farktur
Kehilangan fungsi,sokongan terhadap otot hilang ketika tulang patah .nyeri juga berkontribusi terhadap
kehilangan fungsi
Deformitas,ektremitas atau bagiannya dapat membengkak atau berotasi secara abnormal karena
pergeseran lokasi akibat spasme otot dan oedema
Pemendekan ektremitas : spasme otot menarik tulang dari posisi kesejajarannya dan fragmen tulang dapat
menjadi dari sisi ke sisi
Krepitus: sensasi patahan atau suara yang berkaitan dengan pergerakan fragmen tulang ketika saling
bergesekan. ( Hurst 2015 )
PATHWAY
Kondisi patologis, osteoporosis, Trauma facial langsung/tidak langsung
neoplasma
Absorbs calcium Imobilisasi
calcium
Rentan fraktur Multiple fraktur perdarahan
Tindakan bedah
Gangguan rasa aman : nyeri
Kebutuhan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Proteksi saja tanpa reposisisi atau imobilisasi,misalnya menggunakan mitela.biasanya dilakukan pada fraktur iga dan fraktur klavikula
pada anak
Imobilisasi luar tanpa reposisi,dilakukan pada patah tulang tungkai bawah tanpa dislokasi.
Reposisi dengan cara memanipulasi yang diikuti dengan imobilisasi ,dilakukan pada patah tulang radius distal
Reposisi dengan traksi secara terus menerus selama masa tertentu,pada tulang yang apabila di reposisi akan terdislokasi dalam gips
Reposisi dengan non-operatif diikuti dengan pemasangan fiksator tulang secara operatif
Reposisi secara operatif diikuti dengan fiksasi interna yang di sebut ORIF
1. Syok 1. Malunion
2. Sindrom embolik lemak 2. Delayed union
3. Sindrom kompartement 3. Nonunion
4. Kerusakan arteri
5. Infeksi
6. Avaskuler nekrosis
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A DENGAN
POST OP. FRAKTUR DI RS SUKOHARJO
No.Registrasi/CM : 001258
Riwayat penyakit sekarang :Pasien di bawa kerumah sakit oleh keluarganya.pasien merasa nyeri di bagian kaki
kiri,sejak dua hari yang lalu,pasien terjatuh saat turun dari tangga,pasien merasa kakinya terkilir,terasa sangat
nyeri tetapi masih dapat di kontrol oleh pasien.pasien mengatakan tidak bisa berjalan karena nyeri pada kakinya.
Bila berjalan di bantu oleh anaknya. Saat di lakukan pengkajian lokasi nyeri pada daerah punggung kaki kiri,skala
nyeri 9 (nyeri berat,sangat nyeri tetapi masih bisa di kontrol oleh pasien).nyeri ketika pasien menggerakkan kaki
kirinya,durasi nyeri panjang bila pasien menggerak gerakan kaki kiri nya dan ketika untuk berjalan.nyeri masih
bisa di kontrol dengan mengusap usap daerah sekitar lokasi nyeri. Terdapat fraktur pada kaki kirinya (fraktur digit
V metacarpal sinistra) oedem pada punggung kaki kiri,pasien merasa kakinya sangat nyeri bila berjalan.
Riwayat penyakit dahulu : Pasien pernah masuk rumah sakit pada tahun 2013 dengan hipertensi
GENOGRAM
60 63 65 70
12 19 26 35 32 23
12
PENGKAJIAN BIOLOGIS
Kemampuan 0 1 2 3 4
Rasa aman dan nyaman : Pasien merasa tidak nyaman karena perawatan diri
merasa nyeri di bagian kaki sebelah kiri,dengan skala nyeri 9. Makan / minum √
Aktivitas istirahat dan tidur
Mandi √
a) Aktivitas
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat √
tidur
Berpindah √
Ambulasi √
ISTIRAHAT TIDUR
Pasien sebelum sakit tidur selama 8 jam/hari,istirahat di gunakan untuk nonton tv dan rekreasi.
Pasien selama sakit tidur selama 5 jam/hari,karena merasa terganggu dengan nyeri di bagian kaki kiri,istirahat di gunakan untuk
nonton tv dan berbaring di tempat tidur.
PENAMPILAN FISIK : Pasien tampak berpakaian non formal dengan kaos dan celana.
NUTRISI
IMT sebelum sakit :
= = =19.8333 ( normal )
IMT selama sakit :
= = =19.466 ( normal )
4. Status eliminasi
Keaadaan umum
1. kesadaran : composmentis ( sadar sepenuhnya tidak pingsan,hanya lemas)
2. GCS : E (4) : Spontan
M (5) : Gerakan normal
V (6) : Normal
Total GCS (15) : composmentis sadar sepenuhnya
3. Tanda-tanda vital : TD : 130/90 mmhg N : 96x/menit RR:20x/menit S : 37,8 C
Pemeriksaan fisik
1. kepala
inspeksi : bentuk kepala mesossepal,simetris,kulit kepala bersih,sklera ikterik,mukosa mulut dan bibir berwarna mearah
muda,tidak terdapat lesi dan stomatitis pada mulut dan bibir
palpasi : tidak terdapat pembengkakan di kepala,rambut tebal dan kuat,tidak terdapat nyeri tekan pada daerah
2. Leher
Inspeksi : integritas kulit baik tidak terdapat pembengkakan kelenjar tiroid.
Palapasi : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid,tidak ada nyeri.
3. Dada :
Inspeksi : dada tampak simetris,tidak terdapat tanda tanda distres pernapasan tidak ikterik,tidak terdapat oedema.
Palpasi : integritas kulit baik,tidak terdapat nyeri tekan,ekspansi simetris,taktil fremitus cenderung sebelah kanan teraba jelas.
Perkusi : tidak terdapat cairan pada rongga dada
Auskultasi : suara paru ( vesikuler ),tidak ada whezing dan ronchi dengan suara jantung (sonor)
4. Abdomen
Inspeksi : perut tampak simetris tidak ada oedema
Auskultasi : bising usus terdengar 20x/menit,terdengar denyutan arteri renalis,iliaka dan aorta.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan dan tidak ada keluhan.
Perkusi : tidak terdapat cairan atau massa atau penumpukan cairan.
Ekstremitas Atas : Gerakan normal,tangan kiri terpasang
infus c. Sistem integumen
Ekstremitas Bawah : warna kulit : sawo matang
Sebelah kanan : gerak normal,tidak ada oedema mukosa bibir : baik,elastis
Sebelah kiri : tidak normal dengan oedema di pungggung capiler revil : kuku ditekan kemerahan,timbul
sebelah kiri dan terasa nyeri. kembali setelah < 2 detik
Kekuatan otot : kelainan : tidak ada kelainan.
5 5
5 5
Hematokrit 33 – 45 %
3. DS : Pasien mengatakan tidak bias berjalan karena Gangguan mobilitas fisik Penurunan kekuatan otot
nyeri pada kakinya,bila berjalan di bantu oleh
anaknya.
DO : Pasien tampak lemas dengan hasil kekuatan
otot
5 5 atas
5 5 bawah
PRIORITAS DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agens SLKI: < Tingkat nyeri (L.08066) SIKI: <Manajemen nyeri (I.08230)
cidera fisik Setelah di lakukan intervensi 3x24 • Identifikasi skala nyeri
jam maka nyeri akut berkurang • Berikan teknik non farmakologis
dengan KH : untuk mengurangi rasa nyeri
1.Keluhan nyeri menurun (5) ( nafas dalam )
2. Meringis menurun (5) • Jelaskan penyebab, periode,pemicu
3. Gelisah menurun (5) nyeri
• Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat ketorolac.
2. Resiko infeksi dengan SLKI: < Tingkat infeksi (L.14137) SIKI: < Pencegahan infeksi
faktor resiko efek setelah di lakukan intervensi (I.14539)
prosedur invasif selama 3x24 jam maka resiko • Monitor tanda dan gejala
infeksi berkurang dengan KH: infeksi local dn sistemik
1. Demam menurun (5) • Berikan perawatan kulit pada
2. Kemerahan menurun (5) daerah oedema
3. Nyeri menurun (5) • Jelaskan tanda gejala infeksi
4. Bengkak menurun (5) • Kolaborasi dengan dokter
5. Kadar sel darah putih pemberian obat antibiotic
membaik (5) ceftriaxone
3. Gangguan mobilitas SLKI: < Mobilitas fisik ( SIKI: < Dukungan mobilitas
fisik b.d penurunan L.05042) (I.05173)
kekuatan otot Setelah di lakukan intervensi • Identifikasi adanya nyeri atau
3x24 jam maka gangguan keluhan fisik lainnya
mobilitas fisik berkurang • Libatkan keluarga untuk
dengan KH: membantu pasien dalam
1. Pergerakan ekstremitas meningkatkan pergerakan
berkurang (5) • Ajarkan mobilisasi yang bias
2. Kekuatan otot meningkat di lakukan ,duduk
(5) duduk,pindah dari tempat
3. Rentang gerak meningkat tidur ke kursi
(5) • Kolaborasi dengan doter dan
4. Nyeri menurun (5) ahli fisioterapi
5. Kelemahan fisik menurun
(5)
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari No TTD
Implementasi Respon Klien
Tanggal/Jam Dx
Kamis, 22 Oktober a. Mengidentifikasi skala nyeri 1 S : Pasien mengatakan nyeri di kaki kiri setelah
2020 operasi
P: Pasien mengatakan nyeri bertambah saat
bergerak atau beraktivitas
Q : Ditusuk-tusuk
R : Kaki sebelah kiri
S:9
T : Hilang timbul
O : Pasien tampak lemas, pucat, wajah tampak
meringis kesakitan, gelisah
TD : 130/90mmHg
RR : 20x/menit
N : 96x/menit
S : 37,8 C
c. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi 2 S : Pasien mengatakna paham dengan yang dijelaskan
O : Pasien tampak kooperatif dengan yang di jelaskan
b. Melibatkan keluarga untuk membantu 3 S : Pasien mengatakan keluarga pasien sudah membantu
pasien dalam meningkatkan pergerakan pergerakan pasien
O : Pasien terlihat sudah mau bergerak sedikit demi
sedikit
C. Mengajarkan mobilisasi yang bisa 3 S : Pasien kooperatif, mau duduk-duduk dan berpindah
dilakukan, duduk-duduk pindah dari tempat O : Pasien tampak kooperatif, sudah mau duduk-duduk
tidur ke kursi dan berpindah dari tempat tidur
b. Memberikan perawatn 2 S: -
kulit pada daerah oedema O: pasien sudah di beri
perawatan luka pada kaki
bagian kiri
Kamis, 22 1 S : Pasien mengatakan nyeri di punggung kaki sebelah kiri setelah dilakukan
Oktober operasi
2020 P : Pasien mengatakan nyeri bertambah saat bergerak dan melakukan aktivitas
Q : Ditusuk-tusuk
R : Kaki sebelah kiri
S : Skala 9
T : Hilang timbul
O : Pasien tampak lemas, pucat, wajah tampak meringis kesakitan, gelisah
TD :130/90mmhg N : 96x/menit
RR : 20x/menit S : 37.8 C
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
• Mengidentifikasi skala nyeri
• Memberikan teknik nonfarmakologis seperti (ralaksasi nafas dalam)
2. S: pasien mengatakan terdapat luka di kaki sebelah kiri.pasien paham
dan mengerti apa yang di jelaskan oleh perawat
O: pasien Nampak terdapat luka tertutup di kaki sebelah kiri dan sudah
di berikan perawatan luka,paham dan mengerti apa yang di jelaskan
perawat,sudah di berikan obat ceftriaxone secara injeksi
TD:130/90mmhg N: 84x/menit
RR: 20x/menit S: 37.8 C
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
• Memonitori tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
• Memberikan perawatan kulit pada daerah oedema
• Berkolaborasi dengan dokter pemberian obat ceftriaxone injeksi
3. S: pasien mengatakan nyeri ,tidak bisa
berjalan,bias berjalan di bantu oleh
anaknya ,pergerakan di bantu oleh keluarga pasien
P: pasien mengatakan nyeri bertambah saat
bergerak atau beraktivitas
Q: di tusuk-tusuk
R: kaki sebelah kiri
S: skala 9
T: hilang timbul
O: pasien tampak meringis
kesakitan,pucat,lemas,tapi mau bergerak sedikit
demi sedikit,di beri terapi fisioterapi
TD : 130/90mmhg N: 84x/menit
RR: 20x/menit S: 37.8 C
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
• Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan
fisik lainnya
• Melibatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkn pergerakan
3 • Mengajarkan mobilsasi yang bisa dilakukan duduk-duduk pindah dari
tempat tidur ke kursi
• Mengkolaborasi dengan dokter dan fisioterapi