Anda di halaman 1dari 17

Neonatus Risiko Tinggi

NEONATUS RESIKO TINGGI


dan
Penatalaksanaannya
DAN PELAKSANAANNYA

Nama: Niken Pramesthy


Nama : Niken Pramesthy
NIM : 18.22.003
NIM : 18.22.003
IKTERUS
 Definisi: diskolonisasi kuning pada kulit atau
organ lain akibat penumpukan bilirubin
 Penyebab: terjadinya hiperbilirubinemia secara
garis besar adalah produksi bilirubin berlebih,
gangguan proses uptake dan konjugasi hepar,
gangguan transportasi dalam metabolisme dan
gangguan dalam ekskresi
Gejala
 Warna kulit tubuh tampak kuning, paling baik
dengan pengamatan dengan cahaya matahari dan
menekan sedikit kulit untuk menghilangkan
warna karena pengaruh sirkulasi darah
 Gejala klinis kern-ikterus: bayi tidak mau
menghisap, letargi, mata berputar, gerakan tak
menentu, kejang tonus otot meninggi, leher kaku
Penatalaksanaan
 Proses pengelolaan dengan mengendalikan
konsentrasi bilirubin supaya tidak mencapai nilai
tertentu yang dapat menyebabkan terjadinya
kern-ikterus
 Cara pengendalian hiperbilirubinemia yang dapat
dilakukan adalah menstimulasi konjugasi
bilirubin, misalnya dgn glukose atau pemberian
albumin,
Lanjutan…
 menambah zat-zat yang kurang dalam
transportasi dan metabolisme bilirubin misalnya
albumin dan glukosa, melakukan fotoisomerisasi
dengan terapi sinar
 Membatasi siklus enterohepatik, misalnya
dengan memberikan minum oral secara dini,
pemberian kolesteramin, mengeluarkan bilirubin
secara mekanis dengan trasnfusi tukar
Perdarahan Tali Pusat
Tali Pusat
 Tali pusat atau funiculus umbilicalis adalah
saluran kehidupan bagi janin selama dalam
kandungan.
 Dikatakan saluran kehidupan karena saluran
inilah yang selama kehamilan menyuplai zat-zat
gizi dan oksigen ke janin.
 Tetapi begitu bayi lahir, saluran ini sudah tak
diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan
diikat atau dijepit.
 Letak : Funiculus umbilicalis terbentang dari
permukaan fetal plasenta sampai daerah umbilicus
fetus dan berlanjut sebagai kulit fetus pada
perbatasan tersebut.
 Funiculus umbicalis secara normal berinsersi di
bagian tengah plasenta.
 Bentuk : Funiculus umbilicalis berbentuk seperti
tali yang memanjang dari tengah plasenta sampai
ke umbilicus fetus dan mempunyai sekitar 40
puntiran spiral.
Perawatan Tali Pusat
 Pastikan tali pusat dan area sekelilingnya selalu bersih dan
kering.
 Selalu cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun
sebelum membersihkan tali pusat
 Selama belum tali pusatnya puput, sebaiknya bayi tidak
dimandikan dengan cara dicelupkan ke dalam air. Cukup
dilap saja dengan air hangat. Alasannya, untuk menjaga tali pusat
tetap kering. Bagian yang harus selalu dibersihkan adalah
pangkal tali pusat, bukan atasnya. Untuk membersihkan pangkal
ini, Anda harus sedikit mengangkat (bukan menarik) tali pusat.
Tali pusat harus dibersihkan sedikitnya dua kali dalam sehari.
 Tali pusat juga tidak boleh ditutup rapat dengan apapun, karena
akan membuatnya menjadi lembab. Selain memperlambat
puputnya tali pusat, juga menimbulkan resiko infeksi. Kalaupun
terpaksa ditutup tutup atau ikat dengan longgar pada bagian atas
tali pusat dengan kain kasa steril. Pastikan bagian pangkal tali
PENATALAKSANAAN
1. Penanganan disesuaikan dengan penyebab dari
perdarahan tali pusat yang terjadi
2. Untuk penanganan awal, harus dilakukan
tindakan pencegahan infeksi paa tali pusat.
3. Segera lakukan inform consent dan inform
choise pada keluarga pasien untuk dilakukan
rujukan.
kejang
 Kejadian yang paling menonjol dari disfungsi
neurologis pada periode neonatal
 Kebanyakan kejang neonatal terjadi selama hanya
beberapa hari, dan kurang dari setengah dari bayi
yang terkena mengalami kejang di kemudian hari
 Pada otak yang belum matur tersebut aktivitas
listrik berjalan antara substansia grisea yang
terletak superfisial dengan substansia alba yang
terletak lebih dalam, berlainan dengan otak yang
telah matur yang aktivitasnya terutama berjalan
antar korteks.
Penyebab
 Gangguan metabolisme seperti hipoglikemia,
hipokalemia, hipomagnesia, hipokalsemia, hiper/
hiponatremia, hiperbilirubinemia, dll
 Infeksi seperti meningitis, meningoensefalitis, dll
 Perdarahan intrakranial akibat trauma lahir atau
hipoksia
 kelainan susunan syaraf pusat dll.
Penatalaksanaannya
 Sebelum penyakit primer atau sebabnya
diketahui, kejang harus segera ditolong dengan
pemberian anti kolvusan
 misalnya phenobarbital dengan dosis 8 -10
mg/Kg BB/hari
 Atau diazepam 0,25-0,5 mg/kgBB/hari intravena
atau intramuskular
Terima kasih 

Anda mungkin juga menyukai