Kepemimpinan
Pengertian Kepemimpinan (Leadership)
Stogdill (1974) dalam Nugraha (2012) menyimpulkan bahwa banyak sekali definisi mengenai
kepemimpinan. Hal ini dikarenakan banyak sekali orang yang telah mencoba mendefinisikan
konsep kepemimpinan tersebut. Namun demikian, semua definisi kepemimpinan yang ada
mempunyai beberapa unsur yang sama.
Menurut Sarros dan Butchatsky (1996), "leadership is defined as the purposeful behaviour
of influencing others to contribute to a commonly agreed goal for the benefit of individual
as well as the organization or common good".
Menurut definisi tersebut, kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan
tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai
tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi.
Sedangkan menurut Anderson (1988) dalam Regina (2015) bahwa "leadership means using
power to influence the thoughts and actions of others in such a way that achieve high
performance".
Berdasarkan definisi-definisi di atas, kepemimpinan memiliki beberapa implikasi, yaitu:
1. Pertama, kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para karyawan
atau bawahan (followers). Para karyawan atau bawahan harus memiliki kemauan untuk
menerima arahan dari pemimpin. Walaupun demikian, tanpa adanya karyawan atau
bawahan, kepemimpinan tidak akan ada juga.
2. Kedua, seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dengan kekuasaannya
(his or her power) mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang
memuaskan. Para pemimpin dapat menggunakan bentuk-bentuk kekuasaan atau
kekuatan yang berbeda untuk mempengaruhi perilaku bawahan dalam berbagai situasi.
3. Ketiga, kepemimpinan harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri (integrity), sikap
bertanggungjawab yang tulus (compassion), pengetahuan (cognizance), keberanian
bertindak sesuai dengan keyakinan (commitment), kepercayaan pada diri sendiri dan
orang lain (confidence) dan kemampuan untuk meyakinkan orang lain (communication)
dalam membangun organisasi (Regina, 2015).
Kepemimpinan VS Manager
Bennis and Nanus (1995). Pemimpin berfokus pada mengerjakan yang
benar sedangkan manajer memusatkan perhatian pada mengerjakan
secara tepat ("managers are people who do things right and leaders are
people who do the right thing, ").
Kepemimpinan memastikan tangga yang kita daki bersandar pada
tembok secara tepat, sedangkan manajemen mengusahakan agar kita
mendaki tangga seefisien mungkin.
Pengertian kepemimpinan (leadership) atau pimpinan dapat dinyatakan sebagai :
membimbing, kepala, penganjur, pemuka dan penunjuk. Adapun pengertian atau
definisi dari kepemimpinan disebut oleh beberapa ahli sebagai berikut :
1. Menurut Charles W. Marrifield, menyangkut bagaimana menstimulasi,
memobilisasi, mengarahkan, mengkoordinasi motif-motif dan kesetiaan
orang-oran yang terlibat dalam suatu usaha bersama.
2. Menurut George R. Terry, kegiatan untuk mempengaruhi orang bekerja
secara sukarela untuk mencapai tujuan bersama.
3. Menurut Prof. Dr. Sarwono Prawirohardjo, tingkah laku untuk mempengaruhi
orang lain agar memberikan kerjasama dalam mencapai suatu tujuan yang
menurut pertimbangan mereka adalah perlu dan bermanfaat.
Sedang pengertian pemimpin, menurut :
1. Herbert A. Simon, seorang yang dapat mempersatukan orang-orang dalam
mengejar suatu tujuan.
2. Emory S. Bogardus, seorang yang mempengaruhi secara khusus sejumlah orang.
3. Prof. Dr. Sarwono Prawirohardjo, orang yang berhasil menimbulkan pada
bawahannya perasaan ikut serta, ikut bertanggung jawab terhadap pekerjaan
yang sedang diselenggarakan dibawah pimpinannya.
4. Prof. Dr. H. Arifin Abdurrachman, orang yang dapat menggerakkan orang lain
yang ada disekelilingnya untuk mengikuti jejak pimpinan itu.
5. Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo, orang yang mempengaruhi orang lain agar
orang-orang itu mau menjalankan apa yang dikehendakinya.
Teori Kepemimpinan
Yang menyangkut asal usul lahir dan timbulnya seorang pemimpin :
1. Teori Genetis
Teori ini mendasari munculnya pemimpin yang otoriter, hal ini dikarenakan ada latar
belakang keturunan sehingga sang pemimpin merasa tidak ada orang lain yang dapat
menggantikannya. Contoh pemimpin yang demikian adalah : Raja, Sultan, Kaisar,
Bangsawan (darah biru)
2. Teori Sosial
Pemimpin berdasarkan teori ini akan memiliki sifat demokratis, pemimpin tersebut
berpendapat pada hakekatnya semua orang sama dan dapat jadi pemimpin, karena
pengaruh sosial.masyarakat.
3. Teori Bakat
Seseorang dapat menjadi pemimpin yang baik, apabila memang sudah membawa bakat
kepemimpinan. Namun bakat harus : (a) dikembangkan melalui pendidikan; (b) latihan; (c)
Kemampuan dalam Komunikasi