Anda di halaman 1dari 46

D3TI | Pengantar Jaringan Komputer | Genap 2017-2018

SUBNETTING

MOKHAMMAD NURKHOLIS ABDILLAH,


S.T., M.ENG
AGENDA Minggu 11

• PERMASALAHAN JARINGAN
• PERMASALAHAN ORGANISASI
• TUJUAN SUBNETTING
• KONSEP SUBNETTING
• PERHITUNGAN SUBNETTING CIDR
PERMASALAHAN PADA JARINGAN

• Pada jaringan :
 Kelas A : Terdapat 16.777.214 host/komputer yang terkoneksi dalam satu
jaringan
 Kelas B : Terdapat 65.534 host/komputer yang terkoneksi dalam satu jaringan
 Kelas C : Terdapat 254 host/komputer yang terkoneksi dalam satu jaringan
• Semakin banyak host terkoneksi maka akan terjadi padatnya lalu lintas (traffic)
pada jaringan tersebut yang disebabkan “broadcast flooding”.
• Utuk mengurangi efek “broadcast flooding” dengan mengecilkan sebuah blok IP
address dari sebuah Network maka pesan broadcast yang dikirim menjadi lebih
sedikit.
PERMASALAHAN PADA ORGANISASI

• Contoh permasalahan : Suatu Universitas Jaringan di Universitas BG


memiliki beberapa fakultas. Pertimbangan apa
yang akan dilakukan dalam mengembangkan
jaringan pada kampus tersebut? Fakultas
Teknik
• Solusi: Informatika Fakultas
Desain
1. Mengalokasikan alamat jaringan yang Komunikasi
terpisah untuk tiap fakultas (kurang efisien): Visual
 Susah di manajemen
Fakultas
 Tiap jaringan harus dialamatkan agar dapat Bahasa Inggris
diakses dari luar (internet)
2. Memecah jaringan besar menjadi jaringan-
jaringan yang lebih kecil atau subnetting
(efisien)
SOLUSI ORGANISASI : SUBNETTING
• Tiap fakultas diberikan alokasi range IP Address (subnet).
• Alamat tiap subnet dapat di kelola oleh tiap fakultas
Jaringan di Universitas BG
128.143.0.0 /16

Fakultas
Teknik Fakultas
Informatika Desain
Komunikasi
128.143.71.0 /24 Visual
128.143.136.0 /24 128.143.56.0 /24
Fakultas
Bahasa Inggris

128.143.121.0 /24
PERTIMBANGAN PENGEMBANGAN JARINGAN

B
era
B
erap
a
p
aj
u
b
am
la
n
h
y
a
t
k
o
tal
h
s
o
stu
b
y
an
et
n
y
g
a
an
g
d
a
d
i
sb
u
t
b
u
n
eth
terk
a
b
esartn
isat
i
n
i.n
i.

B
e
r
a
p
a

b
a
n
y
a
k

h
o
s
t

y
a
n
g

a
k
a
n

a
d
a

d
i

s
u
b
n
e
t

t
e
r
b
e
s
a
r

p
a
d
a

m
a
s
a

m
e
n
d
a
t
a
n
g
.
TUJUAN SUBNETTING

• Meningkatkan performa jaringan


• Membagi jaringan agar menjadi lebih kecil ( optimasi IP Address )
• Pemakaian IP address menjadi lebih irit
• Jaringan mudah dikonfigurasi
• Mengurangi trafik jaringan
• Lebih aman karena tidak banyak IP Address yang terbuang, jadi orang tidak
bisa asal colok kabel terus koneksi coba-coba IP Address
• Mempermudah pengidentifikasian masalah dan mengisolasi masalah hanya
pada satu subnet tertentu
KONSEP SUBNETTING

• Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08,
• Rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan (broadcast)
informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto

http://romisatriawahono.net/2006/02/10/memahami-konsep-subnetting-dengan-mudah/
KONSEP SUBNETTING

• analogi Jl Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan adalah
seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomer rumah).
• Ketua RT diperankan oleh BROADCAST ADDRESS (192.168.1.255), yang bertugas
mengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut.
KONSEP SUBNETTING

• Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, menimbulkan keruwetan dan kemacetan.
• Karena itulah dibuat gang-gang.
• Rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru.
• Tiap gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri, sehingga memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya.
KONSEP SUBNETTING

• Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan BROADCAST
ADDRESS.
SUBNETMASK
• Fungsi Subnetmask :
 Digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi
network dan hostnya.
 Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana
yang BROADCAST.
• Jl Gatot Subroto tanpa gang bisa dipahami sebagai menggunakan SUBNET MASK
DEFAULT, atau dengan kata lain bisa disebut juga bahwa Network tersebut tidak
memiliki subnet (Jalan tanpa Gang).
• SUBNET MASK DEFAULT ini untuk masing-masing Class IP Address adalah sbb:
Class Range Subnetmask Default
A 1 – 127 255.0.0.0
B 128 – 191 255.255.0.0
C 192 – 223 255.255.255.0
APA ITU SUBNETTING
PEMBENTUKAN SUBNETTING
 Konsep subnetting adalah membagi jaringan besar tunggal ke dalam subnet-
subnet (sub-sub jaringan).
 proses dilakukan dengan memakai sebagian bit hostID untuk membentuk
subnetID dengan mengurangi jumlah bit HostID. Dengan demikian jumlah bit
yang digunakan untuk HostID menjadi lebih sedikit.
 Semakin panjang subnetID, jumlah subnet yang dibentuk semkain banyak,
namun jumlah host dalam tiap subnet menjadi semakin sedikit.

Lama NetID HostID

Baru NetID SubNetID HostID

NetID Baru HostID Baru


PENULISAN SUBNETTING
 Contoh umum penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2.
 Adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2 /24, apa ini artinya?
 Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnetmask default
255.255.255.0.
 /24 diambil dari penghitungan jumlah angka biner “1” pada subnetmask-
nya.
 Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah:
11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0).
 Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
LATIHAN
 Contoh : IP Address 192.168.1.2 /28, apa ini artinya?
 Jawaban :
 /28 diambil dari penghitungan jumlah angka biner “1” pada subnetmasknya.
 Subnet mask default kelas C : 11111111.11111111.11111111. 00000000
prefix /28 : 11111111.11111111.11111111. 11110000
 Subnet masknya (desimal) : 255 . 255 . 255 . 240
MENGHITUNG SUBNETTING
• Perhitungan subnetting akan menentukan masalah berikut:
a) Jumlah Subnet :
2x = jumlah subnet baru, dimana x adalah jumlah bit angka biner “1” (di mask) pada
bagian Host ID
b) Jumlah Host :
2y-2 = jumlah host per subnet, dimana y adalah jumlah bit angka biner “0” (di
unmask) pada bagian Host ID
c) Blok Subnet :
256 – Subnetmask prefix = Ukuran blok
d) Alamat Broadcast :
Alamat broadcast adalah selalu angka sebelum subnet berikutnya
e) Alamat Host valid :
Host yang valid adalah angka-angka antara alamat subnet dan alamat broadcast.
CONTOH 1: SUBNETTING KELAS C
• Kasus :
Diketahui IP Address 192.168.1.0 /26. berapakah jumlah subnet, jumlah host
per subnet, blok subnet, alamat broadcast dan alamat host valid ?
• Analisa :
 Kelas : C
 Subnetmask default : 255 . 255 . 255 . 0
11111111.11111111.11111111.00000000
 Prefix /26 : 11111111.11111111.11111111. 11000000
255 . 255 . 255 . 192
CONTOH 1 (LANJUTAN)
• solusi :
 Jumlah subnet :
2x = 22 = 4 subnet (x adalah jumlah “1” pada subnetmask /26)
 Jumlah host per subnet :
2y-2 = 26-2 = 62 host (y adalah jumlah “0” pada subnetmask /26)
 Blok subnet :
256 – 192 = 64 (192 adalah HostID pada subnetmask /26), jadi blok subnet lengkapnya 0, 64,
128, 192
 Alamat broadcast dan Alamat Host

Subnet Host awal Host Akhir Broadcast


192.168.0.0 192.168.0.1 192.168.0.62 192.168.0.63
192.168.0.64 192.168.0.65 192.168.0.126 192.168.0.127
192.168.0.128 192.168.0.129 192.168.0.190 192.168.0.191
192.168.0.192 192.168.0.193 192.168.0.254 192.168.0.255
DAFTAR SUBNET KELAS C

• Keseluruhan Subnetmask untuk Subnetmask CIDR


subnetting class C adalah seperti 255.255.255.0 /24

tabel disamping. 255.255.255.128 /25


255.255.255.192 /26
• Namun, Prefix yang bisa digunakan
255.255.255.224 /27
untuk subnetting kelas C adalah /25 - 255.255.255.240 /28
/30 255.255.255.248 /29
• Dalam prakteknya, prefix /31 tidak 255.255.255.252 /30
pernah digunakan 255.255.255.254 /31
LATIHAN

1. IP Address 192.168.4.0 /27. Lakukanlah perhitungan subnetting untuk menentukan


a) Jumlah subnet
b) Jumlah host per subnet
c) Blok subnet
d) Alamat Host dan alamat broadcast
TUGAS 6
1. Diketahui IP Address 200.150.100.188, dengan subnetmask 255.255.255.240. Lakukanlah
perhitungan subnetting untuk menentukan :
a) Berapakah prefixnya?
b) Jumlah subnet?
c) Jumlah host per subnet?
d) Blok subnet?
e) Alamat Host dan alamat broadcast?
f) Pada subnet ke berapa IP Address 200.150.100.188 berada?

Ketentuan :
• Kerjakan diatas kertas folio bergaris (ditulis tangan)
• Tuliskan Nama dan NIM
• Kumpulkan pada saat pertemuan berikutnya.
CONTOH 2: SUBNETTING KELAS B
• Kasus :
Diketahui IP Address 172.16.0.0 /18. berapakah jumlah subnet, jumlah host per
subnet, blok subnet, alamat broadcast dan alamat host valid ?
• Analisa :
 Kelas : B
 Subnetmask default : 255 . 255 . 0 . 0
11111111.11111111.00000000.00000000
 Subnetmask /18 : 11111111.11111111. 11000000.00000000
255 . 255 . 192 . 0
CONTOH 2 (LANJUTAN)
• solusi :
 Jumlah subnet :
2x = 22 = 4 subnet (x adalah jumlah “1” pada subnetmask /18)
 Jumlah host per subnet :
2y-2 = 214-2 = 16.382 host (y adalah jumlah “0” pada subnetmask /18)
 Blok subnet :
256 – 192 = 64 (192 adalah HostID pada subnetmask /18), jadi blok subnet lengkapnya 0, 64,
128, 192
 Alamat broadcast dan Alamat Host

Subnet Host awal Host Akhir Broadcast


172.16.0.0 172.16.0.1 172.16.63.254 172.16.63.255
172.16.64.0 172.16.64.1 172.16.127.254 172.16.127.255
172.16.128.0 172.16.128.1 172.16.191.254 172.16.191.255
172.16.192.0 172.16.192.1 172.16.255.254 172.16.255.255
CONTOH 3 : SUBNETTING KELAS B
• Kasus :
Diketahui IP Address 172.16.0.0 /25. berapakah jumlah subnet, jumlah host per
subnet, blok subnet, alamat broadcast dan alamat host valid ?
• Analisa :
 Kelas : B
 Subnetmask default : 255 . 255 . 0 . 0
11111111.11111111.00000000.00000000
 Subnetmask /25 : 11111111.11111111. 11111111.10000000
255 . 255 . 255 . 128
CONTOH 3 (LANJUTAN)
• solusi :
 Jumlah subnet :
2x = 29 = 512 subnet (x adalah jumlah “1” pada subnetmask /25)
 Jumlah host per subnet :
2y-2 = 27-2 = 126 host (y adalah jumlah “0” pada subnetmask /25)
 Blok subnet :
256 – 128 = 128 (128 adalah HostID pada subnetmask /25), jadi blok subnet lengkapnya 0,
128
 Alamat broadcast dan Alamat Host
Subnet Host awal Host Akhir Broadcast
172.16.0.0 172.16.0.1 172.16.0.126 172.16.0.127
172.16.0.128 172.16.0.129 172.16.0.254 172.16.0.255
172.16.1.0 172.16.1.1 172.16.1.126 172.16.1.127
... ... ... ...
172.16.255.128 172.16.255.129 172.16.255.254 172.16.255.255
DAFTAR SUBNET KELAS B

Subnetmask CIDR Subnetmask CIDR


• Subnetmask yang bisa digunakan 255.255.0.0 /16 255.255.255.0 /24
untuk subnetting class B dapat dilihat 255.255.128.0. /17 255.255.255.128 /25
pada tabel disamping. 255.255.192.0 /18 255.255.255.192 /26
255.255.224.0 /19 255.255.255.224 /27
• Subnetting pada kelas B dapat
255.255.240.0 /20 255.255.255.240 /28
menggunakan subnetmask kelas B
255.255.248.0 /21 255.255.255.248 /29
dan C
255.255.252.0 /22 255.255.255.252 /30
255.255.254.0 /23 255.255.255.254 /31
CONTOH 4: SUBNETTING KELAS A
• Kasus :
Diketahui IP Address 10.10.0.0 /16. berapakah jumlah subnet, jumlah host per
subnet, blok subnet, alamat broadcast dan alamat host valid ?
• Analisa :
 Kelas : A
 Subnetmask default : 255 . 0 . 0 . 0
11111111.00000000.00000000.00000000
 Subnetmask /16 : 11111111.11111111. 00000000.00000000
255 . 255 . 0 . 0
CONTOH 4 (LANJUTAN)
• solusi :
 Jumlah subnet :
2x = 28 = 256 subnet (x adalah jumlah “1” pada subnetmask /16)
 Jumlah host per subnet :
2y-2 = 216-2 = 65.534 host (y adalah jumlah “0” pada subnetmask /16)
 Blok subnet :
256 – 255 = 1 (128 adalah HostID pada subnetmask /25), jadi blok subnet lengkapnya 0,
1,2,3,5,6....,255
 Alamat broadcast dan Alamat Host
Subnet Host awal Host Akhir Broadcast
10.0.0.0 10.0.0.1 10.0.255.254 10.0.255.255
10.1.0.0 10.1.0.1 10.1.255.254 10.1.255.255
... ... ... ...
10.254.0.0 10.254.0.1 10.254.255.254 10.254.255.255
10.255.0.0 10.255.0.1 10.255.255.254 10.255.255.255
DAFTAR SUBNETMASK KELAS A
Subnetmask CIDR Subnetmask CIDR Subnetmask CIDR
255.0.0.0 /8 255.255.0.0 /16 255.255.255.0 /24
255.128.0.0 /9 255.255.128.0. /17 255.255.255.128 /25
255.192.0.0 /10 255.255.192.0 /18 255.255.255.192 /26
255.224.0.0 /11 255.255.224.0 /19 255.255.255.224 /27
255.240.0.0 /12 255.255.240.0 /20 255.255.255.240 /28
255.248.0.0 /13 255.255.248.0 /21 255.255.255.248 /29
255.252.0.0 /14 255.255.252.0 /22 255.255.255.252 /30
255.254.0.0 /15 255.255.254.0 /23 255.255.255.254 /31

• Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A dapat dilihat pada
tabel diatas
• Subnetting pada kelas A, dapat menggunakan seluruh daftar subnetmask.
SUBNETMASK SEMUA KELAS
AGENDA Minggu 12

• P E R M A S A L A H A N P E N G A L A M ATA N
• PERMASALAHAN SUBNETTING
• VLSM
• SUBNETTING DENGAN VLSM
• L AT I H A N S U B N E T T I N G
QUIZ
Suatu perusahaan akan menggunakan IP Address 163.60.0.0. Perusahaan
tersebut ingin membagi jaringannya menjadi 27 subnet. Selain itu, tiap
subnet hanya ingin dihubungkan maksimal 300 host (PC).
1. Analisislah kelas jaringan tersebut dan tuliskan subnetmask defaultnya.
2. Analisislah setiap subnetmask dibawah ini yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan tersebut.
a) 255.255.240.0
b) 255.255.248.0
c) 255.255.254.0
d) 255.255.255.0
e) 255.255.255.128
f) 255.255.255.248
PERMASALAHAN PENGALAMTAN STANDAR

Pengalamatan standar adalah Pengalamtan standar


metode pengalamatan tanpa meninggalkan banyak sekali
Lokasi nomor IP tidak efisien
subnetting, yaitu membagi alamat IP yang tidak
berdasarkan kelas digunakan (pemborosan)
PERMASALAHAN SUBNETTING

Proses subnetting akan ada kemungkinan di dalam


blok-blok sub-jaringan
menghasilkan beberapa
tersebut memiliki alamat-
sub-jaringan dengan alamat yang tidak
jumlah host yang sama digunakan

Masalah lain, ada


kemungkinan blok-blok
sub-jaringan
VLSM
M
P
e
en
tg
e
o
m
d
b
a
en
g
a
V
n

L
d
S
ari

M
s
u
b

sn
eti
en
rg
u
k

p
lasi
k
a
(
p
d
e

en
g
n
al

g
m
at
an
n
k
o

C
n
v
Ie
D
n
si
R
o
n
al)

S
u
b
n
e
t
t
i
n
g

d
i
l
a
k
u
k
a
n

b
e
r
d
a
s
a
r
k
a
n

b
l
o
k

s
u
b
-
j
a
r
i
n
g
a
n

y
a
n
g

d
i
b
u
t
u
h
k
a
n

o
l
e
h

j
u
m
l
a
h

h
o
s
t

t
e
r
b
a
n
y
a
k
.
TUJUAN VLSM

•memaksimalkan penggunaan ruang alamat yang tetap,

Tujuan
•Membentuk beberapa subjaringan dengan ukuran
bervariasi, yang diturunkan dari network identifier
yang sama.
CONTOH 1: SUBNETTING VLSM

• Diberikan Class C network 204.24.93.0 /27, ingin di subnet dengan


kebutuhan berdasarkan jumlah host :

Subnet Jumlah Host


A 14
B 28
C 2
D 7
E 28
CONTOH 1 : SOLUSI (LANJUTAN)

• Analisa 204.24.93.0 /27:


 Kelas :C
 Subnetmask default : 255 . 255 . 255 . 0
11111111.11111111.11111111.00000000
 subnetmask /27 : 11111111.11111111.1111111.11100000
255 . 255 . 255 . 224
CONTOH 1 : SOLUSI (LANJUTAN)
• solusi :
 Jumlah subnet :
2x = 23 = 8 subnet (x adalah jumlah “1” pada subnetmask /27)
 Jumlah host per subnet :
2y-2 = 25-2 = 30 host (y adalah jumlah “0” pada subnetmask /27)
 Blok subnet :
256 – 224 = 32 (32 adalah HostID pada subnetmask /27), jadi blok subnet lengkapnya
0, 32, 64, 96, 128, 160, 192, 224
Subnet Jumlah Host Alamat subnet Host tidak terpakai
A 14 204.24.93.0 /27 30 – 14 = 16
B 28 204.24.93.32 /27 30 – 28 = 2
C 2 204.24.93.64 /27 30 – 2 = 28
D 7 204.24.93.96 /27 30 – 7 = 23
E 28 204.24.93.128 /27 30 – 28 = 2
CONTOH 1 : SOLUSI (LANJUTAN)
• solusi :
 Urutkan subnet berdasarkan jumlah kebutuhan Host terbanyak :
B (28), E (28), A (14), D (7), C (2)
 Menentukan range host berdasarkan kebutuhan host :
 Range host ditentukan dengan mencari nilai “Y” (yaitu ukuran HostID) pada rumus 2y-2
 Nilai “Y” digunakan untuk menentukan batas minimal dari kebutuhan Host
 Batas minimalnya adalah sama dengan kebutuhan Host
 Setelah nilai “Y” ditentukan, kemudian masukkan nilai tersebut ke 2y-2 untuk
Subnet Butuh Host Nilai (Y) Range host
menentukan range host.
B 28 2y-2 ≥ 28  y = 5 30 ≥ 28
E 28 2y-2 ≥ 28  y = 5 30 ≥ 28
A 14 2y-2 ≥ 14  y = 4 14 ≥ 14
D 7 2y-2 ≥ 7  y = 4 14 ≥ 7
C 2 2y-2 ≥ 2  y = 2 2≥2
CONTOH 1 : SOLUSI (LANJUTAN)
• solusi :
 Menentukan prefix tiap subnet :
• Nilai prefix ditentukan dengan mengurangi jumlah total Bit IPv4 (32 bit)
dengan nilai Y.
• Jadi Prefix = 32 - Y Subnet Nilai (y) Prefix (32 -y) Prefix
B 5 32 – 5 = 27 /27
E 5 32 – 5 = 27 /27
A 4 32 – 4 = 28 /28
D 4 32 – 4 = 28 /28
C 2 32 – 2 = 30 /30
CONTOH 1 : SOLUSI (LANJUTAN)
• solusi :
 Menentukan blok subnet :
• Nilai blok subnet ditentukan dengan mengurangi nilai 256 dengan nilai subnetmask
prefix tiap subnet
• Jadi blok subnet = 256 – subnetmask prefix

Subnet Butuh Host Blok Subnet Alamat blok Subnet Efektifitas


B 28 256 – (/27) = 256 – 224 = 32 204.24.93.0 /27 Ada 30 host, 2 tidak
digunakan
E 28 256 – (/27) = 256 – 224 = 32 204.24.93.32 /27 Ada 30 host, 2 tidak
digunakan
A 14 256 – (/28) = 256 – 240 = 16 204.24.93.64 /28 Ada 14 host
D 7 256 – (/28) = 256 – 240 = 16 204.24.93. 80 /28 Ada 14 host, 7 tidak
digunakan
C 2 256 – (/30) = 256 – 252 = 4 204.24.93.96 /30 Ada 2 host
CONTOH 1 : SOLUSI (LANJUTAN)
• solusi :
 Hasil akhir Pemetaan Subnet :

Subnet Blok subnet Alamat blok Subnet Range Host Broadcast


B 32 204.24.93.0 /27 204.24.93.1 – 204.24.93.30 204.24.93.31
E 32 204.24.93.32 /27 204.24.93.33 – 204.24.93.62 204.24.93.63
A 16 204.24.93.64 /28 204.24.93.65 – 204.24.93.78 204.24.93.79
D 16 204.24.93. 80 /28 204.24.93.81 - 204.24.93.94 204.24.93.95
C 4 204.24.93.96 /30 204.24.93.97 - 204.24.93.98 204.24.93.99
TUGAS 7

• Suatu universitas memiliki tiga buah fakultas akan menggunakan IP Address


203.24.64.0 /26, ingin di subnet dengan kebutuhan berdasarkan jumlah host :
Subnet Jumlah Host
Fakultas Bahasa 30
Fakultas Teknik 60
Informatika
Fakultas Ekonomi 55

• Lakukan perhitungan subnetting dengan metode VLSM.


Ketentuan :
• Kerjakan diatas kertas folio bergaris (ditulis tangan)
• Tuliskan Nama dan NIM
• Kumpulkan pada saat pertemuan berikutnya.
TERIMA K ASIH

Anda mungkin juga menyukai