Anda di halaman 1dari 10

PENDEKATAN

PILIHAN
RASIONAL
KELOMPOK 4
PENGANTAR ILMU POLITIK
ANGGOTA
KELOMPOK 4

NAJMIA K A I S AH AR M A N I A RIZKY AUDREY S I LVYA AJE NG


Np m. 2 3 3 5 1 6 5 1 6 2 5 6 ZAHRA S YA F I T R I R OS M AL I ANT I
N p m. 2 3 3 5 1 6 5 1 6 0 9 6 N p m. 2 3 3 5 1 6 5 1 6 2 5 4 Np m. 2 3 3 5 1 6 5 1 6 2 5 5
Pendekatan Pilihan Rasional

Dalam ilmu politik pada umumnya, dikenal nama Pendekatan


Pilihan Rasional (Rational Choice Approach), sementara itu
juga ada beberapa nama lain seperti Public Choice dan
C o l l e c t i v e C h o i c e . A k h i r- a k h i r i n i b e r b a g a i v a r i a s i a n a l i s i s
ini telah mengembangkan satu bidang ilmu politik tersendiri,
yaitu Ekonomi Politik (Political Economy)

Pengikut pendekatan ini menimbulkan kejutan karena


mencanangkan bahwa mereka telah meningkatkan ilmu politik
m e n j a d i s u a t u i l m u y a n g b e n a r- b e n a r s c i e n c e . D i k a t a k a n
bahwa Manusia Politik (Homo Politicus) sudah menuju ke
arah Manusia Ekonomi (Homo Economicus) karena melihat
adanya kaitan erat antara faktor politik dan ekonomi,
terutama dalam penentuan kebijakan publik. Mereka percaya
bahwa kita dapat meramalkan perilaku manusia dengan
mengetahui kepentingan-kepentingan dari aktor yang
bersangkutan (involved).
Inti dari politik menurut mereka adalah
individu sebagai aktor terpenting dalam
dunia politik. Sebagai makhluk rasional ia
selalu mempunyai tujuan-tujuan (goal ­
seeking atau g o a l ­o r i e n t e d ) yang
mencerminkan apa yang dianggapnya
kepentingan diri sendiri. Ia melakukan hal vchc
itu dalam situasi terbatasnya sumber daya Pelaku Rational Action ini, terutama
(resource restraint), dan karena itu ia perlu politisi, birokrat, pemilih (dalam berbagai
membuat pilihan. Untuk menetapkan sikap acara pemilihan), dan aktor ekonomi, pada
dan tindakan yang efisien ia harus memilih dasarnya egois dan segala tindakannya
antara beberapa alternatif dan menentukan berdasarkan kecenderungan ini. Mereka
alternatif mana yang akan membawa selalu mencari cara yang efisien untuk
keuntungan dan kegunaan yang paling mencapai tujuannya. Optimalisasi
maksimal baginya. kepentingan dan efisiensi merupakan inti
dari teori Rational Choice.
Berbagai penganut Rational Choice mempunyai penjelasan yang berbeda-beda,
substansi dasar dari doktrin ini telah dirumuskan oleh James B. Rule, sebagai
berikut :

1 2 3
Ti n d a k a n m a n u s i a ( h u m a n Para aktor merumuskan Proses-proses sosial
action) pada dasarnya adalah
perilakunya melalui berskala besar
”instrumen” (dalam arti: alat
bantu), agar perilaku perhitungan rasional termasuk hal-hal
manusia dapat dijelaskan mengenai aksi mana seperti ratings,
sebagai usaha untuk yang akan institusi dan praktik-
mencapai suatu tujuan yang
sedikit banyak jarak jauh.
memaksimalkan praktik merupakan
keuntungannya. hasil dari kalkulasi
Untuk manusia, atau untuk Informasi relevan yang seperti itu. Mungkin
k e s a t u a n y a n g l e b i h b e s a r,
dimiliki oleh aktor akibat dari pilihan
tujuan atau nilai tersusun
secara hierarkis yang sangat memengaruhi kedua, pilihan ketiga,
mencerminkan preferensinya hasil dari atau pilihan N perlu
mengenai apa yang
perhitungannya. dilacak.
diinginkan atau
diperlukannya. Hierarki
preferensi ini relatif stabil.
Salah satu reaksi terhadap pendekatan Rational Choice
adalah timbulnya perhatian kembali pada karya John
Rawls, A Theory of Justice (1971) yang
m e n g a rg u m e n t a s i k a n b a h w a n i l a i - n i l a i s e p e r t i k e a d i l a n ,
persamaan hak, dan moralitas merupakan sifat manusia
yang perlu diperhitungkan dan dikembangkan. Ia
memperjuangkan suatu keadilan yang dapat dinikmati
o l e h s e m u a w a rg a , t e r m a s u k m e r e k a y a n g r e n t a n d a n
miskin. Ini yang dinamakan equity atau distributive
justice.

Ia mendambakan suatu masyarakat yang mempunyai


konsensus kuat mengenai asas-asas keadilan yang harus
dilaksanakan oleh institusi-institusi politik.
Te o r i P i l i h a n R a s i o n a l

Te o r i Pilihan Rasional, mempelajari bagaimana


lembaga membatasi berbagai interaksi diantara
a k t o r- a k t o r n y a , p i l i h a n y a n g t e r s e d i a u n t u k a k t o r
t e r t e n t u , s t r u k t u r i n f o r m a s i d a n k e y a k i n a n a k t o r,
serta imbalan untuk individu dan kelompok. teori
pilihan rasional merupakan pilihan bagi para aktor
untuk mencapai tujuan dan preferensi mereka.
Aktor akan membuat pilihan dalam keterbatasan
l e m b a g a . Te o r i p i l i h a n r a s i o n a l m e m b e r i k a n f o k u s
kepada perilaku para aktor yang jarang sekali
diberikan oleh pendekatan institusi yang lainnya
Te o r i P i l i h a n R a s i o n a l m e l i h a t l e m b a g a s e b a g a i a t u r a n
formal dan informal dari sebuah permainan. Aturan
formal permainan berupa peraturan dan undang-
undang, sedangkan lembaga informal berbentuk norma-
norma dan konvensi yang diterima oleh kelompok-
kelompok tertentu (North 1990).

Te r d a p a t 3 t e m a y a i t u t e m a y a n g p e r t a m a m e m b a h a s
mengenai beberapa cara teoritis lembaga-lembaga yang
d i j e l a s k a n o l e h t e o r i p i l i h a n r a s i o n a l . Te m a k e d u a
melihat kemajuan dalam memahami apa yang disebut
l e m b a g a t e r s t r u k t u r d a n t i d a k t e r s t r u k t u r. Te m a k e t i g a
terfokus pada keterbatasan teori pilihan rasional.
Contoh
Pendekatan Pilihan Rasional
Partai Politik atau Kandidat Mana yang Akan Dipilih?

K e t i k a memilih siapa yang akan dipilih, pemilih akan mengutamakan partai yang paling menguntungkan
dirinya secara individu. Misalnya, masyarakat kaya akan lebih cenderung memilih partai yang ingin memotong
pajak bagi masyarakat kaya.
Pada gilirannya, orang-orang ini cenderung tidak memilih partai-partai sosialis yang cenderung mendukung
pajak yang lebih tinggi. Demikian pula, masyarakat miskin cenderung memilih pajak yang lebih tinggi bagi
masyarakat kaya karena hal ini tidak membuat mereka khawatir namun dapat memberikan pelayanan sosial
yang lebih baik.

Kita bisa melihat dari segi tren sosial, misalnya masyarakat kaya lebih banyak memilih partai kanan dan
masyarakat miskin lebih banyak memilih partai kiri. Namun aturan ini tidak berlaku untuk semua individu.
Beberapa orang mungkin memilih untuk melawan kepentingan pribadinya jika mereka lebih peduli pada
kohesi sosial, kebebasan, atau nilai-nilai lainnya.
Dalam situasi seperti ini, seorang ahli teori pilihan rasional akan tetap mengatakan bahwa orang tersebut
membuat pilihan yang rasional hanya saja mereka mempertimbangkan biaya dan manfaat dengan cara yang
berbeda dari ekspektasi orang lain.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai