SANGLAH DENPASAR Pendahuluan ADHD merupakan gangguan perilaku ditandai dengan berkurangnya kemampuan mempertahankan perhatian dan tingginya impulsivitas pada anak dan remaja. Tiga tipe utama : inatensi, hiperaktif/impulsif, atau kombinasi. Konsensus saat ini : beberapa gejala harus sudah ada sebelum usia 12 tahun Biasanya orangtua membawa konsultasi saat anak bersekolah formal keluhan sebagai “anak nakal, tdk kenal takut, jalan2 dikelas, banyak berbicara dikelas, bengong2,dll” EPIDEMIOLOGI Prevalensi GPPH diseluruh dunia 2- 9,5% AS prevalensi : 2-20% anak-anak usia sekolah dan 3-7% anak-anak SD Inggris 0,5-1% Taiwan 5-10% Penelitian Tanjung dkk, pd sejumlah SD di JakPus 2000-2001 dari ± 600 anak SD kelas 1-3, 4,2% GPPH L:P = 3-4 : 1 Gejala-gejala seringkali timbul pada usia 3 th sering diagnosis ditegakkan setelah si anak berada dalam suasana sekolah yg terstruktur dan ketika informasi dari guru sudah ada ETIOLOGI Penyebab pasti dari GPPH belum diketahui Interaksi yg kompleks dari faktor genetik, neuroanatomi dan sistem neurokimia Tidak terdapat bukti adanya kerusakan pada SSP. Berbagai dugaan berkontribusi pada GPPH yaitu: paparan zat toksik pada masa prenatal, prematuritas, paparan zat kimia masa prenatal, zat adiktif, pewarna makanan, pengawet, gula semuanya tidak punya dasar ilmiah. Faktor Genetik
Secara genetik tidak mengikuti pola Mendelian
tetapi kompleks secara fenotip Kembar monozigot > dizigot.( kembar monozigot berkisar 59-92 persen, sedangkan dizigotik berkisar 29-42 persen) Saudara kandung berisiko 2x lipat mengalami ggn serupa. Orangtua yang GPPH menurunkan 50% pada anaknya Gen2 lain yang terlibat seperti DOPAMINE TYPE D2 RECEPTOR GENE (DRD2) DOPAMINE TRANSPORT GENE (DAT1) DOPAMINE 4 RECEPTOR GENE (DRD4) OTHER GENES dopamine β-hydroxylase gene (DBH), dopamine 5 receptor gene (DRD5), catechol-O-methyltransferase gene (COMT), androgen receptor gene, immune function and regulation genes (null allele of C4B gene and B-1 allele or DR gene). Faktor Neurokimia Banyak neurotransmitter yang terlibat Teori menunjukan peranan lokus ceruleus banyak neuron noradrenergik (u/atensi) terutama yang penting sistem noradrenergik perifer akumulasi di perifer feedback ke sentral terjadi “reset” di lokus ceruleus. Obat-obatan yang paling banyak diteliti adalah stimulan mempengaruhi dopamin dan norepinefrin Tidak ada laboratorium spesifik yang pathognomonic Faktor Neurofisiologi
EEG : peningkatan gelombang beta dan penurunan
gelombang delta (tidak selalu) CT Scan : penemuan tak konsiten.
• PET Scan : penurunan CBF dan
metabolisme di daerah lobus frontal • MRI pengecilan lobus prefrontal kanan, nukleus kaudatus kanan, globus palidus kanan, dan vermis Faktor Psikososial Anak yang berada dilingkungan dengan lebih overaktif dan atensi buruk berkaitan dgn deprivasi emosi. Faktor berkontribusi Peristiwa stres psikis, gangguan keseimbangan keluarga, menstimulus kecemasan. Faktor predisposisi meliputi temperamen anak, faktor genetik-familial, dan tuntutan masyarakat dalam mematuhi norma perilaku Status sosial ekonomi tampaknya tidak menjadi faktor predisposisi. GEJALA KLINIS
Anak nakal, tdk kenal takut, jalan2 dikelas,
banyak berbicara dikelas Tidak kenal lelah, diam hanya pada saat tidur Sulit konsentrasi Sulit belajar DETEKSI DINI GPPH (ACRS) (>3tahun) Kegiatan yang diamati 0 1 2 3 1. Tidak kenal lelah atau aktivitas berlebihan 2. Mudah menjadi gembira, impulsive 3. Mengganggu anak-anak lain 4. Gagal menyelesaikan kegiatan yang telah dimulai, rentang perhatian pendek 5. Menggerak-gerakkan anggota badan atau kepala secara terus menerus 6. Kurang perhatian, mudah terlaihkan 7. Permintaannya harus segera terpenuhi, mudah menjadi frustasi 8. Sering dan mudah menangis 9. Suasana hatinya mudah berubah dengan cepat dan drastis 10. Ledakan kekesalan, tingkah laku eksplosif dan tidak terduga JUMLAH Nilai Total Kemungkinan ADHD bila nilai total ACRS >13 DIAGNOSIS