TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
anak yang paling lazim terjadi, diderita oleh lebih dari 4 juta anak di
Amerika Serikat. Kondisi ini juga dapat disebut disfungsi otak minimal dan
pada masa kanak– kanak dan sering kali terus dialami hingga masa dewasa.
sering ditemukan pada anak. Gangguan ini dapat dijumpai dalam kehidupan
sehari – hari, baik pada anak usia prasekolah, remaja, bahkan dewasa dapat
gangguan ini sebagai atensi yang kurang baik yang tidak dapat diterima
oleh. GPPH ini menjadi salah satu alasan terbesar orang tua untuk
8
9
orang tua tersebut mengeluhkan anaknya nakal, tidak mau belajar, tidak bisa
D.E dkk,2013)
2. Prevalansi
Iran,dari 5,29% anak dengan GPPH, ditemukan bahwa lebih dari 50% anak
sekitar 7,4%.
sedikit sehingga sampai saat ini belum didapatkan angka pasti mengenai
kejadian GPPH di Indonesia. Salah satu data dari unit Psikiatri Anak
2000 dan 86 kasus pada tahun 2001. Salah satu penelitian yang dilakukan
oleh Dwijoko Saputro (2009) pada anak usia sekolah dasar di DKI Jakarta
dilaporkan angka pravalensi yang berbeda antara anak laki laki dan anak
perempuan yaitu 35,2% untuk anak laki – laki dan 18,3% untuk anak
3. Penyebab
Penyebab pasti dari ADHD sampai saat ini belum ditemukan. Faktor
Faktor risiko lain adalah berbagai zat yang dikonsumsi oleh ibu saat
hamil yaitu tembakau dan alcohol. Riwayat BBLR juga diduga dapat
diketahui apakah gejala ADHD aka nada sampai anak menjadi dewasa.
ADHD dan hal ini diperkuat beberapa penelitian lain yang melaporkan
bahwa 30% anak yang lahir pada usia kehamilan 36 minggu mengalami
ADHD pada usia sekolah. Bayi premature juga lebih rentan terhadap
ADHD selain faktor riwayat trauma kepala pada anak. Hasil penelitian
4. Jenis – Jenis
puzzle.
11
Anak tipe ini sering tidak diperhatikan oleh guru karena pendiam dan
kecil hati, tetapi bukan berarti “tidak ada”, tidak memperhatikan guru
Tipe ini anak cenderung terlalu energik, anak lari kesana-sini atau
menetap sampai remaja atau dewasa atau gejala dapat hilang pada masa
meliputi :
keluarga.
meliputi :
heterogen.
area prefrontal dan sigital frontal pada otak dengan predominan pada
e. Faktor Lingkungan
rokok dan alcohol, serta konsentrasi timbal (Pb) pada cat, asap
knalpot, bensin yang tinggi dalam tubuh anak pra sekolah berisiko
otak.
tidak efektif.
impulsive.
14
keluarga dan hubungan antara orang tua dan anak yang tidak
memuaskan.
7. Penanganan GPPH/ADHD
Ketika orang tua dan guru menduga bahwa ada anak yang memiliki
perilaku anak. Mereka adalah ahli yang tahu tentang anak-anak yang
memiliki ADHD dan jenis lain dari masalah perilaku. Bagian dari
15
dengan benar dan bekerja sama dengan ahli. Terapi untuk anak GPPH
Ada tiga jenis obat dalam terapi GPPH, yaitu methylphenidate (Ritalin),
a. Definisi
Ranuh, 2015).
ukuran, dimensi tingkat sel, organ, maupun individu yang bisa diukur
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil
1) Faktor genetik
2) Faktor lingkungan
janin adalah gizi pada ibu hamil, mekanis, zat kimia, endokrin,
sekolah, stres, cinta dan kasih sayang serta kualitas interaksi anak
dan orang tua) dan faktor adat serta istiadat (pekerjaan dan
masyarakat).
18
selanjutnya
diramalkan
1) Masa prenatal
Tahap ini terdiri dari fase germinal, embrio dan fetal. Fase
2) Masa postnatal
1. Pengertian
b. Perasaan bersalah.
d. Sulit berkonsentrasi.
e. Cemas.
Namun, risiko trauma kerap berdampak begatif bagi masa depan anak
dengan GPPH
A. Pengkajian
berikut:
a. Data demografik
Meliputi nama anak, usia, jenis kelamin dan informasi dari yang
berhubungan.
b. Keluhan utama
e. Riwayat perkembangan
f. Riwayat fungsional
g. Pemeriksaan fisik
B. Perumusan Masalah
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan
diharapkan klien dapat terhindar dari risiko cedera.
NOC: Kontrol Risiko
Kriteria hasil dari diagnosa risiko trauma dapat dilihat dalam tabel
Tabel 2.1
Keterangan skala:
1. Tidak pernah menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Secara konsisten menunjukkan
Tindakan keperawatan risiko trauma berdasarkan intervensi NIC
Intervensi:
dan lain-lain.
menyebabkan cidera.
D. Implementasi
diagnosa risiko trauma seperti tertera dalam Kriteria hasil dan skala
dalam evaluasi risiko trauma seperti tertera dalam tabel 2.2 di bawah
ini.
25
Tabel 2.2
Keterangan skala:
1. Tidak pernah menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Secara konsisten menunjukkan.