Anda di halaman 1dari 6

SOMASI

Oleh :
Siti Handayaningsih, S.H, M.H.
Apa itu Somasi ?
sebuah surat peringatan yang dikeluarkan oleh seseorang atau sebuah badan hukum
kepada pihak yang dianggap telah melakukan pelanggaran atau tindakan yang merugikan.
Somasi ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada pihak yang melakukan
pelanggaran atau tindakan merugikan tersebut untuk segera memperbaiki atau mengganti
kerugian yang telah terjadi.

Dasar Hukum
Somasi diatur dalam Pasal 1238 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata)

Pasal 1238 KUHPerdata


"Debitur dinyatakan lalai dengan surat perintah, atau dengan akta sejenis itu, atau berdasarka
Somasi digunakan dalam ranah apa saja ?

Hukum Perdata

Somasi digunakan untuk memberikan peringatan kepada pihak yang


dianggap melanggar kontrak atau tindakan yang merugikan dalam
sebuah perjanjian. Somasi ini diberikan oleh pihak yang dirugikan
dengan tujuan untuk meminta pihak yang melakukan pelanggaran
untuk segera memperbaiki atau mengganti kerugian yang telah terjadi,
sebelum memasuki proses hukum yang lebih besar.

Hukum Pidana

Somasi dapat digunakan sebagai upaya terakhir untuk menghindari


pengadilan atau tindakan hukum yang lebih besar. Somasi dalam
hukum pidana dikeluarkan oleh korban atau kuasanya untuk
memberikan peringatan kepada pelaku tindak pidana untuk
menyerahkan barang bukti atau mengembalikan hak milik korban, atau
memberikan ganti rugi sebelum proses pidana dilanjutkan.
Jangka Waktu
Dalam jangka waktu somasi, tidak terdapat ketetapan ataupun aturan
terkait berapa kali somasi dikeluarkan dan berapa jangka lama somasi
tersebut berlaku. Namun, secara praktek dilapangannya somasi biasanya
dikeluarkan sebanyak 3 (tiga) kali. Jarak rentang waktu antara somasi I,
II, dan III lazimnya 7 (tujuh) sampai 14 (empat) belas hari kerja.

Namun, ada juga yang menentukan hingga 30 (tiga puluh) hari kerja.
Apabila dalam jangka waktu tersebut dari Somasi I hingga Somasi III
belum juga memenuhi kewajibannya maka langkah selanjutnya akan
dilakukan upaya hukum lanjutan (misal ke pengadilan).
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat
somasi :

1. Identitas pihak yang disomasi, perorangan,


badan usaha (direktur atau penanggung
jawab usaha)
2. Alamat tersomasi

3. Hal / permasalahan pokok


4. Dasar tuntutan (perjanjian, aturan hukum,
norma)
STRUKTUR 5. Tuntutan penyelesaian
SOMASI 6. Jangka waktu pemenuhan tuntutan
penyelesaian

7. Konsekuensi jika tidak mengindahkan somasi


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai