Pembagian hukum
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
01 PENGERTIAN HUKUM
02 UNSUR-UNSUR HUKUM
03 TUJUAN HUKUM
Peraturan hukum yang mengatur tentang Hukum Privat merupakan hubungan yang
hubungan hukum antara warga Negara mengatur hubungan antara sesama
dengan Negara yang menyangkut manusia, antara satu orang dengan
kepentingan umum. Hukum publik orang yang lainnya dengan menitikberat-
merupakan hukum yang mengatur kan kepentingan perorangan.
masyarakat.
Contoh hukum privat :
Contoh hukum publik : Hukum sipil
Hukum tata negara Hukum perdata
Hukum administrasi negara Hukum dagang
Hukum pidana
Macam-Macam Hukum
tempat
sumber bentuk
berlaku
waktu
isi berlaku
cara
wujud sifat memperta
hankan
Esensi Hukum Dalam Dunia Bisnis di Indonesia
Hukum bisnis (business law) adalah peraturan yang dibuat untuk mengatur
usaha yang dijalankan melalui suatu perjanjian, baik tertulis maupun tidak tertulis,
sehingga melahirkan hak dan kewajiban yang harus ditaati oleh kedua belah pihak.
Fungsi hukum bisnis bagi pelaku bisnis adalah untuk mengetahui hak dan
kewajiban mereka dalam menjalankan bisnis atau usahanya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam kasus tersebut dilihat
dari sumber tindakan polisi merupakan pengaduan, karena polisi melakukan
tindakan setelah adanya laporaan dari salah seorang keluarga Nunung “Srimulat”.
Pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana(KUHP) pelaku Andi Rismanto telah
melakukan tindak pidana pemerasan kepada keluarga Nunung dengan cara meminta se
cara paksa uang Rp 150.000,- setiap minggu. Karena yang melakukan tindak pidana ad
alah warga Negara Indonesia dan terjadi di wilayah Indonesia, maka berlaku hukum pid
ana Indonesia , yang berarti KUHP (asas teritorialitas).
Pelaku dijerat oleh pasal mengenai pemerasan yang diatur dalam pasal 368
KUHPidana. Dalam ketentuan Pasal 368 KUHP tindak pidana pemerasan diramuskan
dengan rumusan sebagai berikut :
Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain
secara melawan hukum, memaksa orang lain dengan kekerasan atau ancaman
kekerasan, untuk memberikan sesuatu barang, yang seluruhnya atau sebagian adalah
milik orang lain, atau supaya memberikan hutang maupun menghapus piutang, diancam
,
karena pemerasan, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.
Ketentuan Pasal 365 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) berlaku dalam tindak pidana ini.
Dalam pasal tersebut terdapat unsur-unsur sebagai berikut:
Unsur obyektif yaitu unsur yang terdapat di luar diri si pelaku tindak pidana, yang
meliputi unsur-unsur:
1. Memaksa .
2. Orang lain.
3. Dengan kekerasan atau ancaman kekerasan.
4. Untuk memberikan atau menyerahkan sesuatu barang (yang seluruhnya atau
sebagian kepunyaan orang lain).
5. Supaya memberi hutang.
6. Untuk menghapus piutang.
Unsur subyektif, yaitu unsur yang terdapat di dalam diri si pelaku tindak pidana yang
meliputi unsur – unsur :
1. Dengan maksud.
2. Untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain.
Kaitannya dengan kasus diatas pelaku memenuhi semua unsur-unsur di
atas, baik yang subjektif maupun yang obyektif. Pelaku memeras korban
setiap minggu dengan cara memaksa untuk memberikan uang
Rp 150.000,-, korban pun terpaksa memenuhi permintaan pelaku. Barang
yang diserahkan adalah uang, yang akhirnya digunakan oleh pelaku untuk
membeli rokok dan minuman keras untuk dirinya sendiri. Artinya, pelaku
telah memeras korban untuk menguntungkan dirinya sendiri.