Anda di halaman 1dari 15

Hubungan Hukum & Masyarakat dan

Pembagian hukum

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
01 PENGERTIAN HUKUM

02 UNSUR-UNSUR HUKUM

03 TUJUAN HUKUM

04 JENIS-JENIS HUKUM DI INDONESIA

05 MACAM-MACAM PEMBAGIAN HUKUM


PENGERTIAN HUKUM
Adalah rangkaian peraturan yang mengatur
kehidupan manusia dalam hidup bermasyarakat
serta memberikan sanksi bagi yang melanggarnya
Unsur-Unsur Hukum
Mengatur tingkah laku atau tindakan manusia dalam
kehidupan bermasyarakat yang berisikan perintah dan
01 larangan.
Ditetapkan oleh lembaga atau badan yang berwenang
02 dengan sifat hukum ini bersifat mengikat masyarakat
luas.

Harus bersifat memaksa dimana peraturannya


03
bukan untuk dilanggar melainkan untuk dipatuhi.
04
Memiliki sanksi disetiap pelanggaran
TUJUAN HUKUM
Mengatur ketertiban dan ketentraman masyarakat
dengan melindungi kepentingan kepentingan baik
individu maupun masyarakat agar tercapai suatu
keadilan
JENIS-JENIS HUKUM

HUKUM PUBLIK HUKUM PRIVAT

Peraturan hukum yang mengatur tentang Hukum Privat merupakan hubungan yang
hubungan hukum antara warga Negara mengatur hubungan antara sesama
dengan Negara yang menyangkut manusia, antara satu orang dengan
kepentingan umum. Hukum publik orang yang lainnya dengan menitikberat-
merupakan hukum yang mengatur kan kepentingan perorangan.
masyarakat.
Contoh hukum privat :
Contoh hukum publik : Hukum sipil
Hukum tata negara Hukum perdata
Hukum administrasi negara Hukum dagang
Hukum pidana
Macam-Macam Hukum
tempat
sumber bentuk
berlaku

waktu
isi berlaku

cara
wujud sifat memperta
hankan
Esensi Hukum Dalam Dunia Bisnis di Indonesia

Hukum bisnis (business law) adalah peraturan yang dibuat untuk mengatur
usaha yang dijalankan melalui suatu perjanjian, baik tertulis maupun tidak tertulis,
sehingga melahirkan hak dan kewajiban yang harus ditaati oleh kedua belah pihak.
Fungsi hukum bisnis bagi pelaku bisnis adalah untuk mengetahui hak dan
kewajiban mereka dalam menjalankan bisnis atau usahanya.

Adapun hak dan kewajiban, sebagai berikut:


1)Hak pelaku bisnis salah satunya adalah untuk mengenalkan sebuah produk yang
mereka buat, yang tidak bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku.
2)Kewajiban pelaku bisnis salah satunya adalah membayar pajak kepada
pemerintah
3)Mewujudkan aktivitas bisnis disertai watak dan perilaku pelakunya sehingga
tercipta bisnis yang sehat, dinamis, dan berkeadilan, karena bisnis tersebut
mendapatkan kepastian hukum.
Arti Pentingnya Hukum sebagai Pendamping dalam
Kehidupan Bisnis yang Berkembang di Indonesia

Dalam melakukan bisnis tidak mungkin pelaku bisnis


terlepas dari hukum karena hukum sangat berperan mengatur
bisnis agar bisnis bisa berjalan dengan lancar, tertib, aman
sehingga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan akibat adanya
kegiatan bisnis tersebut, contoh hukum bisnis adalah undang-
undang perlindungan konsumen (UU No. 8 tahun 1999). Dalam
undang-undang perlindungan konsumen dalam pasal disebut
diatur tentang kewajiban pengusaha mencantumkan lebel halal
dan kadaluarsa pada setiap produk yang ia keluarkan. Dengan
kewajiban tersebut konsumen terlindungi kesehatannya karena
ada jaminan perlindungan jika produk sudah kadaluarsa.
Liputan6.com, Solo: Seorang pemuda asal Sumber, Banjarsari, Solo,
Jawa Tengah, Rabu (7/7), dibekuk polisi lantaran diduga kerap memeras di rumah
keluarga artis dan pelawak Nunung “Srimulat”. Pemuda bernama Andi Rismanto
alias Ambon yang dikenal sebagai preman kampung meminta jatah Rp 150 ribu per
minggu dengan alasan iuran keamanan.
Saat dimintai keterangan, ia hanya bisa tertunduk lesu. Pemuda bertato ini
ditangkap aparat Kepolisian Sektor Banjarsari, menyusul laporan salah seorang
kerabat Nunung. Dari keterangan saksi, tersangka sering memeras di rumah
keluarga tersebut. Jika tidak dituruti, maka pelaku tidak segan melakukan
kekerasan. Perilaku tersangka pun dianggap meresahkan. Tidak hanya keluarga
Nunung “Srimulat” yang menjadi korban, tapi juga warga lain di kawasan tersebut.
Dari pengakuan tersangka, uang yang diperoleh digunakan untuk membeli rokok
dan minuman keras.
Selain menangkap tersangka, polisi menyita barang bukti uang sebesar
Rp 20 ribu dan kartu tanda penduduk milik tersangka. Atas perbuatannya,
tersangka dijerat pasal pemerasan dengan ancaman hukuman maksimal sembilan
tahun penjara.(BJK/ANS)
Analisis
Hukum pidana adalah hukum yang mengatur tentang pelanggaran-
pelanggaran dan kejahatan-kejahatan terhadap kepentingan umum serta bagi
pelanggarnya diancam dengan hukum yang berupa suatu penderitaan atau
siksaan.
Dari definisi tersebut diatas dapat kita menggolongkan kasus tersebut
sebagai kasus pidana karena perbuatan yang dilakukan Andi Rismanto alias
Ambon itu telah mengganggu kepentingan umum.
Dilihat dari sisi sumber tindakan pada hukum pidana ada 3 macam:
1. Laporan ialah pemberitahuan yang disampaikan oleh seseorang karena hak dan
kewajiban berdasarkan Undang-Undang kepada pejabat yang berwenang tentang
telah atausedang atau diduga akan terjadi peristiwa pidana.
2. Pengaduan ialah pemberitahuan disertai permintaan oleh pihak yang
berkepentingan kepada pejabat yang berwenang untuk menindak menurut hukum
seorang telah melakukan tindak pidana aduan yang merugikannya.
3. Tertangkap tangan ialah tertangkapnya seseorang pada waktu sedang
melakukan tindak pidana atau dengan segera setelah beberapa saat atau
diserukan oleh khalayak ramai atau ditemukan benda yang diduga keras
dipergunakan untuk melakukan tindak pidana.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam kasus tersebut dilihat
dari sumber tindakan polisi merupakan pengaduan, karena polisi melakukan
tindakan setelah adanya laporaan dari salah seorang keluarga Nunung “Srimulat”.
Pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana(KUHP) pelaku Andi Rismanto telah
melakukan tindak pidana pemerasan kepada keluarga Nunung dengan cara meminta se
cara paksa uang Rp 150.000,- setiap minggu. Karena yang melakukan tindak pidana ad
alah warga Negara Indonesia dan terjadi di wilayah Indonesia, maka berlaku hukum pid
ana Indonesia , yang berarti KUHP (asas teritorialitas).
Pelaku dijerat oleh pasal mengenai pemerasan yang diatur dalam pasal 368
KUHPidana. Dalam ketentuan Pasal 368 KUHP tindak pidana pemerasan diramuskan
dengan rumusan sebagai berikut :
Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain
secara melawan hukum, memaksa orang lain dengan kekerasan atau ancaman
kekerasan, untuk memberikan sesuatu barang, yang seluruhnya atau sebagian adalah
milik orang lain, atau supaya memberikan hutang maupun menghapus piutang, diancam
,
karena pemerasan, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.
Ketentuan Pasal 365 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) berlaku dalam tindak pidana ini.
Dalam pasal tersebut terdapat unsur-unsur sebagai berikut:
Unsur obyektif yaitu unsur yang terdapat di luar diri si pelaku tindak pidana, yang
meliputi unsur-unsur:
1. Memaksa .
2. Orang lain.
3. Dengan kekerasan atau ancaman kekerasan.
4. Untuk memberikan atau menyerahkan sesuatu barang (yang seluruhnya atau
sebagian kepunyaan orang lain).
5. Supaya memberi hutang.
6. Untuk menghapus piutang.

Unsur subyektif, yaitu unsur yang terdapat di dalam diri si pelaku tindak pidana yang
meliputi unsur – unsur :
1. Dengan maksud.
2. Untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain.
Kaitannya dengan kasus diatas pelaku memenuhi semua unsur-unsur di
atas, baik yang subjektif maupun yang obyektif. Pelaku memeras korban
setiap minggu dengan cara memaksa untuk memberikan uang
Rp 150.000,-, korban pun terpaksa memenuhi permintaan pelaku. Barang
yang diserahkan adalah uang, yang akhirnya digunakan oleh pelaku untuk
membeli rokok dan minuman keras untuk dirinya sendiri. Artinya, pelaku
telah memeras korban untuk menguntungkan dirinya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai