Anda di halaman 1dari 34

PENGERTIAN HUKUM

Hukum adalah suatu sistem yang dibuat manusia untuk membatasi tingkah laku
manusia agar tingkah laku manusia dapat terkontrol , hukum adalah aspek terpenting
dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan, Hukum mempunyai
tugas untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat. Oleh karena itu
setiap masyarat berhak untuk mendapat pembelaan didepan hukum sehingga dapat di
artikan bahwa hukum adalah peraturan atau ketentuan-ketentuan tertulis maupun tidak
tertulis yang mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan sangsi bagi
pelanggarnya.
Tujuan Hukum
Tujuan hukum mempunyai sifat universal seperti ketertiban, ketenteraman, kedamaian,
kesejahteraan dan kebahagiaan dalam tata kehidupan bermasyarakat. Dengan adanya
hukum maka tiap perkara dapat di selesaikan melaui proses pengadilan dengan
prantara hakim berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku,selain itu Hukum bertujuan
untuk menjaga dan mencegah agar setiap orang tidak dapat menjadi hakim atas dirinya
sendiri.
JENIS-JENIS HUKUM DI INDONESIA
Hukum secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu Hukum ublik dan Hukum rivat.
Hukum pidana merupakan hukum publik, artinya bahwa Hukum pidana mengatur
hubungan antara para individu dengan masyarakat serta hanya diterapkan bilamana
masyarakat itu benar-benar memerlukan.
!an Hamel antara lain menyatakan bahwa Hukum idana telah berkembang menjadi
Hukum ublik, dimana pelaksanaannya sepenuhnya berada di dalam tangan negara,
dengan sedikit pengecualian. engeualiannya adalah terhadap delik-delik aduan "klacht-
delicht#. $ang memerlukan adanya suatu pengaduan "klacht# terlebih dahulu dari pihak
yang dirugikan agar negara dapat menerapkannya.
%aka Hukum idana pada saat sekarang melihat kepentingan khusus para individu
bukanlah masalah utama, dengan perkataan lain titik berat Hukum idana ialah
kepentingan umum&masyarakat. Hubungan antara si tersalah dengan korban bukanlah
hubungan antara yang dirugikan dengan yang merugikan sebagaimana dalam Hukum
erdata, namun hubungan itu ialah antara orang yang bersalah dengan emerintah
yang bertugas menjamin kepentingan umum atau kepentingan masyarakat
sebagaimana ciri dari Hukum ublik.
'ontoh Hukum rivat "Hukum (ipil#
Hukum sipil dalam arti luas (Hukum perdata dan hukum dagang)
Hukum sipil dalam arti sempit "Hukum perdata saja#
Dalam bahasa asing diartikan )
a# Hukum sipil ) rivatatrecht atau 'ivilrecht
b# Hukum perdata ) *urgerlijkerecht
c# Hukum dagang ) Handelsrecht

'ontoh hukum Hukum ublik
Hukum Tata Negara
$aitu mengatur bentuk dan susunan suatu negara serta hubungan kekuasaan
anatara lat-alat perlengkapan negara satu sama lain dan hubungan pemerintah pusat
dengan daerah "pemda#
Hukum +dministrasi ,egara "Hukum Tata -saha ,egara#,
mengatur cara menjalankan tugas "hak dan kewajiban# dari kekuasaan alat
perlengkapan negara.
Hukum idana,
mengatur perbuatan yang dilarang dan memberikan pidana kepada siapa saja
yang melanggar dan mengatur bagaimana cara mengajukan perkara ke muka
pengadilan "pidana dilmaksud disini termasuk hukum acaranya juga#. aul (chlten dan
/ogemann menganggap hukum pidana bukan hukum publik.
Hukum 0nternasional "erdata dan ublik#

a# Hukum perdata 0nternasional, yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum antara
warga negara suatu bangsa dengan warga negara dari negara lain dalam hubungan
internasional.
b# Hukum ublik 0nternasional, mengatur hubungan anatara negara yang satu
dengan negara yang lain dalam hubungan 0nternasional.

(ebelum kita tahu perbedaan dari Hukum idana dengan Hukum erdata. 1ita
perlu tahu pengertian dari masing 2 masing hukum tersebut.
engertian Hukum idana secara umum adalah keseluruhan aturan hukum yang
memuat peraturan 2 peraturan yang mengandung keharusan, yang tidak boleh
dilakukan dan&atau larangan-larangan dengan disertai ancaman atau sanksi
berupa penjatuhan pidana bagi barangsiapa yang melanggar atau melaksanakan
larangan atau ketentuan hukum dimaksud. (edangkan sanksi yang akan
diterima bagi yang melanggarnya sudah ditentukan oleh peraturan perundang-
undangan dimaksud. *ersumber dari 1-H "1itab -ndang-undang Hukum
idana# maka sanksi pidana pada pokoknya terdiri atas pidana mati, pidana
penjara, pidana kurungan dan pidana denda.
engertian Hukum erdata, berdasarkan pendapat para ahli, secara sederhana
adalah rangkaian peraturan-peraturan hukum yang mengatur hubungan hukum
antara orang yang satu dengan orang yang lain, atau antara subyek hukum yang
satu dengan subyek hukum yang lain, dengan menitikberatkan pada kepentingan
perseorangan, dimana ketentuan dan peraturan dimaksud dalam kpentingan
untuk mengatur dan membatasi kehidupan manusia atau seseorang dalam
usaha untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingan hidupnya. Dalam praktek,
hubungan antara subyek hukum yang satu dengan yang lainnya ini,
dilaksanakan dan tunduk karena atau pada suatu kesepakatan atau perjanjian
yang disepakati oleh para subyek hukum dimaksud. Dalam kaitan dengan sanksi
bagi yang melanggar, maka pada umumnya sanksi dalam suatu perikatan adalah
berupa ganti kerugian. ermintaan atau tuntutan ganti kerugian ini wajib
dibuktikan disertai alat bukti yang dalam menunjukkan bahwa benar telah terjadi
kerugian akibat pelanggaran atau tidak dilaksanakannya suatu kesepakatan.
Hukum erdata mengatur hubungan hukum antara orang satu dengan orang lain
dengan menitikberatkan pada kepentingan perorangan.
%isal) + merupakan anggota kelompok simpan pinjam 1. ada waktu
meminjam dana 1 si + terikat kontrak dengan program 1 melalui -1.
Hubungan hukum antara + dan -1 dikenai aturan hukum perdata. *ila
dikemudian hari + tidak mau mengembalikan uang yang dipinjamnya, tindakan
ini akan dikenai aturan hukum perdata. (edang hukum pidana adalah hukum
yang mengatur hubungan antara seorang anggota masyarakat "sebagi warga
,egara# dengan ,egara "sebagi penguasa tata tertib masyarakat#.
erbedaan Hukum +cara idana dan erdata3
erbedaan mengadili
Hukum acara perdata mengatur cara mengadili perkara di muka
pengadilan perdata oleh hakim perdata.
Hukum acara pidana mengatur cara mengadili perkara pidana di muka
pengadilan pidana oleh hakim pidana.
erbedaan pelaksanaan
ada acara perdata inisiatif beracara dari pihak berkepentingan yang
dirugikan.
ada acara pidana inisiatif beracara datang dari penuntut umum& jaksa.
erbedaan dalam penuntutan
Dalam acara perdata, yang menuntut si tergugat adalah pihak yang
dirugikan. enggugat berhadapan dengan tergugat, jadi tidak ada penuntut
umun& jaksa.
Dalam acara pidana, jaksa menjadi penuntut umum yang mewakili
,egara, berhadapan dengan si terdakwa. Disini terdapat seorang jaksa.
UNSUR-UNSUR HUKUM
Dari beberapa perumusan tentang hukum yang diberikan para sarjana hukum
0ndonesia diatas, dapatlah disimpulkan bahwa kaidah hukum itu meliputi beberapa
unsur yaitu )
eraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat
eraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib
eraturan itu bersifat memaksa
(anksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas
CIRI-CIRI HUKUM
+danya perintah dan&atau larangan
erintah dan larangan itu harus patuh ditaaati setiap orang
Hukum meliputi berbagai peraturan yang menentukan dan mengatur hubungan antar
sesama "peraturan-peraturan hidup kemasyarakatan# yang dinamakan 1aidah
Hukum.
SIFAT HUKUM
Dengan melihat unsur dan ciri hukum tersebut dapat diketahui bahwa hukum
memiliki sifat mengatur dan memaksa.
ISI KAIDAH HUKUM
Ditinjau dari segi isinya kaidah hukum dapat dibagi menjadi tiga )
1. Berisi tentang erinta!"
artinya kaidah hukum tersebut mau tidak mau harus dijalankan atau ditaati, misalnya
ketentuan syarat sahnya suatu perkawinan, ketentuan wajib pajak dsb.
#. Berisi $arangan"
yaitu ketentuan yang menghendaki suatu perbuatan tidak boleh dilakukan misalnya
dilarang mengambil barang milik orang lain, dilarang bersetubuh dengan wanita
yang belum dinikahi secara sah dsb.
%. Berisi er&enan"
yaitu ketentuan yang tidak mengandung perintah dan larangan melainkan suatu
pilihan boleh digunakan atau tidak, namun bila digunakan akan mengikat bagi yang
menggunakannya.
%isalnya mengenai perjanjian perkawinan, pada waktu atau sebelum perkawinan
dilangsungkan kedua belah pihak atas persetujuan bersama dapat mengadakan
perjanjian tertulis yang disahkan oleh pegawai pencatat perkawinan. 1etentuan ini
boleh dilakukan boleh juga tidak dilaksanakan.
FUNGSI HUKUM
4. Hukum berfungsi sebagai alat ketertiban dan keteraturan masyarakat. Hukum sbg
petunjuk bertingkah laku untuk itu masyarakat harus menyadari adanya perintah dan
larangan dalam hukum sehingga fungsi hukum sebagai alat ketertiban masyarakat
dapat direalisir.
5. Hukum sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir batin. Hukum yg
bersifat mengikat, memaksa dan dipaksakan oleh alat negara yang berwenang
membuat orang takut untuk melakukan pelanggaran karena ada ancaman
hukumanya "penjara, dll# dan dapat diterapkan kepada siapa saja. Dengan demikian
keadilan akan tercapai.
6. Hukum berfungsi sebagai alat penggerak pembangunan karena ia mempunyai
daya mengikat dan memaksa dapat dimamfaatkan sebagai alat otoritas untuk
mengarahkan masyarakat ke arah yg maju.
7. Hukum berfungsi sebagai alat kritik. 8ungsi ini berarti bahwa hukum tidak hanya
mengawasi masyarakat semata-mata tetapi berperan juga untuk mengawasi pejabat
pemerintah, para penegak hukum, maupun aparatur pengawasan sendiri. Dengan
demikian semuanya harus bertingkah laku menurut ketentuan yg berlaku dan
masyarakt pun akan merasakan keadilan.
9. Hukum berfungsi sebagai sarana untuk menyelesaikan pertingkaian. 'ontoh
kasus tanah.
PENGERTIAN SUMBER HUKUM
sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang
mempunyai kekuatan bersifat memaksa, yaitu apabila dilanggar akan
mengakibatkan timbulnya sanksi yang tegas. sumber hukum dapat dilihat dari 5
segi, yaitu segi materiil dan formil.
S'()er !'&'( (aterii$
sumber hukum materiil adalah sumber hukum yang menentukan isi kaidah hukum,
dan terdiri atas)
pendapat umum
agama
kebiasaan
politik hukum dari pemerintah
sumber hukum materiil, yaitu tempat materi hukum itu diambil. sumber hukum
materiil merupakan faktor yang membantu pembentukan hukum.
S'()er !'&'( *+r(i$
sumber hukum formil adalah tempat atau sumber darimana suatu peraturan
memperoleh kekuatan hukum. hal ini berkaitan dengan bentuk atau cara yang
menyebabkan peraturan hukum itu berlaku. sumber hukum formil antara lain adalah)
undang-undang
kebiasaan
yurisprudensi
traktat
doktrin
(umber hukum adalah segala apa saja "sesuatu# yang menimbulkan aturan-aturan
yg mempunyai kekuatan mengikat dan bersifat memaksa, yakni aturan-aturan yang
kalau dilanggar mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata bagi pelanggarnya.
$ang dimaksud dengan segala apa saja "sesuatu# yakni faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap timbulnya hukum, faktor-faktor yang merupakan sumber
kekuatan berlakunya hukum secara formal, darimana hukum itu dapat ditemukan.
dsb.
(umber hukum adalah segala apa saja yang menimbulkan aturan-aturan yang
mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa yakni aturan5 yang kalau dilanggar
mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata"1ansil#.
%eskipun pengertian sumber hukum dipahami secara beragam, sejalan dengan
pendekatan yang digunakan dan sesuai dengan latar belakang dan pendidikannya,
secara umum dapat disebutkan bahwa sumber hukum dipakai orang dalam dua arti.
1ata sumber juga dipakai dalam arti lain, yaitu menjawab pertanyaan :dimanakah
kita dapatkan atau temukakan aturan-aturan hukum yanmg mengatur kehidupan kita
itu 3; (umber dalam arti kata ini dinamakan sumber hukum dalam arti formal;.
(ecara sederhana, sumber hukum adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan
aturan hukum serta tempat ditemukakannya aturan-aturan hukum.
Sumber hukum juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang menimbulkan aturan-
aturan yang mengikat dan memaksa, sehingga apabila aturan-aturan itu dilanggar akan
menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi pelanggarnya
Tulisan ini ditujukan kepada mereka yang bukan ahli hukum,
yang awam hukum, untuk mengenal (ilmu) hukum lebih dekat
secara sederhana. Hukum bagi awam pada umumnya, karena
ketidak-tahuan atau kurang pengetahuan mereka dianggap
sebagai sesuatu yang menakutkan.
Di dalam Negara berkembang seperti Negara Republik
nd!nesia ini, diharapkan warga negaranya tahu hukum dan hak
kewajibannya secara sederhana. "leh karena itu dengan
tulisan ini dic!ba untuk menguraikan secara mudah dan ringkas
tentang hukum.
Hukum itu berhubungan dengan manusia. #alau tidak ada
manusia, maka tidak akan ada hukum. #arena adanya
manusialah maka ada hukum. Rasi! adanya hukum adalah
$!n%lict !% human interest. Hukum itu ada karena ada k!n%lik
kepentingan,
&anusia itu mempunyai eg!, mempunyai aku, mempunyai
kepribadian atau rasa harga diri. Di dunia ini manusia berkuasa
dan ingin menguasai lebih jauh dunia ini, baik dalam skala
besar mapun kecil. a adalah pusat dari segala kegiatan
kehidupan. a adalah subjek, bukan !bjek. a adalah penentu
bukan alat. "leh karena itu ia mempunyai kepentingan, yaitu
tuntutan yang diharapkan untuk dipenuhi, ia mempunyai
kebutuhan. 'ejak dulu sampai sekarang bahkan untuk waktu
yang akan datang dan dimana-mana manusia mempunyai
kepentingan yang diharapkan untuk dipenuhi. 'ejak kecil
sampai dewasa manusia membutuhkan kasih sayang ibu,
membutuhkan minum, makan dan pakaian, membutuhkan
sesuatu untuk dimiliki, membutuhkan sek!lah, bekerja dan
berkeluarga, bahkan pada waktu meninggalpun ia butuh untuk
dimakamkan.
(kan tetapi sayangnya, kepentingan-kepentingannya itu
sepanjang masa dimana mana selalu diganggu atau diancam
!leh sesamanya, binatang buas atau alam disekelilingnya)
kepentingan manusia diancam dan diganggu !leh pencurian,
pembunuhan, perslingkuhan, serangan sekel!mp!k kera liar
dipemukiman, tsunami, banjir, gempa bumi dan sebagainya. tu
semuanya selalu mengganggu dan mengancam kepentingan
manusia. "leh karena itu manusia membutuhkan perlindungan
kepentingan terhadap kepentingan-kepentingannya yang selalu
terganggu itu. &anusia ingin hidup tenteram dan damai. tu
merupakan kepentingan atau kebutuannya.
&aka terciptalah kaedah s!sial atau peraturan hidup yang
melindungi kepentingan manusia dari gangguan yang
mengancam kepentingannya itu. (da empat kaedah s!sial yang
dapat dibagi menjadi dua kel!mp!k kaedah s!sial, yaitu
kel!mp!k kaedah s!sial yang mempunyai aspek kehidupan
pribadi, yaitu kaedah agama dan kaedah kesusilaan dan
kel!mp!k kaedah s!sial yang mempunyai aspek kehidupan
antar pribadi, yaitu kaedah s!pan santun atau tata krama dan
kaedah hukum.
#aedah hukum mempunyai tujuan ketertiban masyarakat, agar
jangan sampai ada manusia dan masyarakat menjadi k!rban
kejahatan atau gangguan kepentingan. *adi melindungi
manusia dan masyarakatnya. #ecuali itu kaedah hukum
ditujukan kepada sikap lahir pelakunya (manusianya) sebagai
makhluk s!sial. (pa yang ada di dalam batinnya tidak disentuh
!leh hukum (dapun kaedah hukum itu berasal dari luar diri
manusia secara teratur, secara ter!rganisir dan resmi, seperti
dari lembaga legislati%, lembaga yudikati% dan sebagainya.
Ruang lingkup kaedah hukum bersi%at nasi!nal meliputi terit!ir
Negara, sedangkan daya kerjanya, kaedah hukum membebani
manusia dengan hak dan kewajiban.
*adi (peratturan) hukum adalah perlindungan kepentingan
manusia, yang berupa kumpulan kaedah atau peraturan yang
mengatur hubungan manusia dengan manusia lain dan dengan
masyarakat atau Negara.
Dalam mengatur hubungan manusia antara lain dengan
membebani manusia dengan hak dan kewajiban. Hak itu
memberi kenikmatan atau kebebasan kepada indi+idu dalam
melaksanakannya. Hak dibagi menjadi hak abs!lut dan hak
relati%. Hak abs!lut adalah hubungan hukum antara subjek
hukum dengan benda (!bjek hukum) yang dilindungi hukum
dan mewajibkan !rang lain untuk mengh!rmatinya. Hak
abs!lut berupa berbuat atau tidak berbuat terhadap suatu
benda yang dapat dilaksanakan dan dipertahankan terhadap
siapapun. Hak abs!lut dibagi lebih lanjut menjadi hak abs!lut
kebendaan, hak abs!lut bukan kebendaan dan hak abs!lut sui
generis. Hak relati% adalah hubungan hukum antara subjek
hukum dengan subjek hukum lain dengan perantaraan benda
(!bjek hukum) dan menimbulkan hak dan kewajiban. Hak
relati% mengatur hak sese!rang untuk menagih atau menuntut.
#ewajiban merupakan pembatasan dan beban dalam
melakukan sesuatu.
Dalam mengatur hubungan manusia kaedah hukum dapat
bersi%at mencegah (pre+enti%) atau menindak dengan tegas
(represi%) ancaman atau gangguan kepentingan itu.
"leh karena hukum itu tujuannya adalah ketertiban dan
%ungsinya adalah melindungi kepentingan manusia, maka harus
dihayati, dilaksanakan, dijalankan dan ditegakkan.
Hukum harus dihayati, disadari bahwa hukum bukan hanya
melindungi kepentingan saya saja tetapi juga melindugi
kepentingan !rang lain dan masyarakat.
#esadaran hukum berarti juga, kesadaran bahwa hukum harus
dilaksanakan, dijalankan, ditegakkan tidak b!leh dilanggar dan
pelanggarnya harus diberi sanksi.
,elaksanaan hukum dapat terjadi secara damai tanpa sengketa
atau k!n%lik, tetapi pelaksanaan hukum dapat juga terjadi
dengan paksaan, yaitu apabila terjadi pelanggaran, sengketa
atau k!n%lik, yang berarti bahwa pelaksanaan hukum terjadi
dengan penegakan hukum dengan paksaan, dengan kekuasaan.
ni tidak berarti bahwa hukum adalah kekuasaan. Hukum
bukanlah kekuasaan, tetapi hukum memerlukan kekuasaan
untuk dapat dilaksanakannya atau menegakannya. Hukum
tanpa kekuasaan tidak ada artinya. #ekuasaan yang dapat
memaksakan berlakunya hukum adalah p!lisi, jaksa, hakim.
Dari apa yang telah dikemukakan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa pada dasarnya kesadaran hukum itu ada
pada diri setiap manusia, baik ia itu terpelajar atau bukan,
tahu berlakuya suatu undang-undang atau tidak. *adi
kesadaran hukum bukan hanya ada pada sarjana hukum saja.
(kan tetapi sayangnya kesadaran hukum yang pada dasarnya
ada pada setiap manusia itu tidak selalu disertai dengan
kemauan untuk berbuat yang p!siti%, untuk tidak melanggar
hukum. 'etiap !rang tahu (meskipun tidak belajar hukum)
bahwa mencuri itu tidak baik, membunuh itu tidak baik, tetapi
masih juga mencuri, membunuh dan sebagainya. Di dalam
hukum dikenal suatu asas hukum yang berbunyi bahwa
-ketidak tahuan akan hukum tidak merupakan alasan pemaa%.
Hukum mempunyai sumber hukum. (dapun yang disebut
sumber hukum adalah tempat kita dapat menemukan
hukumnya. Hukumnya atau kaedah hukumnya terdapat di
dalam .ndang-undang, #ebiasaan, /urisprudensi, atau
putusan, traktat atau perjanjian internasi!nal, d!ktrin dan
perilaku atau perbuatan manusia.
,erlu diketahui bahwa sumber hukum mengenal hierarkhi atau
kewerdaan, yang berarti bahwa sumber hukum mengenal
tingkatan-tingkatan) ada yang tinggi kedudukannya, ada yang
lebih rendah dan yang lebih rendah lagi dan seterusnya.
Hierarkhi memungkin terjadinya k!n%lik antara sumber hukum
tersebut. #alau terjadi k!n%lik antara dua sumber hukum maka
asasnya adalah bahwa sumber hukum yang lebih tinggilah yang
harus dimenangkan atau didahulukan.
Dalam menyelenggarakan pemerintahan maka ada tiga lembaga
yang mengaturnya, yaitu lembaga legislati%, eksekuti% dan
yudikati%. &asing-masing mempunyai tugasnya sendiri-sendiri.
'ecara sederhana dapat dikatakan bahwa lembaga legislati%
bertugas membuat peraturan, lembaga eksekuti% yang bertugas
melaksanakan peraturan sedangkan lembaga yudikati% yang
menyelenggarakan penegakan hukum apabila peraturan-
peraturan tadi dilanggar.
'em!ga uraian ringkas di atas berman%aat bagi yang
berkepentingan.
PENGANTAR I,MU HUKUM
osted %ei 44, 5<<= by tiarramon in engantar 0lmu Hukum. # K+(entar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Ilmu Hukum dan Pengantar Ilmu Hukum
1. Pengertian Ilmu hukum
Menurut Satjipto ahardjo Ilmu hukum adalah ilmu pengetahuan !ang "eru#aha menelaah
hukum. Ilmu hukum men$akup dan mem"i$arakan #egala hal !ang "erhu"ungan dengan hukum.
Ilmu hukum o"jekn!a hukum itu #endiri. Demikian lua#n!a ma#alah !ang di$akup oleh ilmu ini%
#ehingga #empat meman$ing pendapat orang untuk mengatakan "ah&a '"ata#("ata#n!a tidak
"i#a ditentukan) *+ur,on% 1-.- / 01.
Selanjutn!a menurut 2.B. Dali!o Ilmu hukum adalah ilmu pengetahuan !ang o"jekn!a hukum.
Dengan demikian maka ilmu hukum akan mempelajari #emua #eluk "eluk mengenai hukum%
mi#aln!a mengenai a#al mula% &ujud% a#a#(a#a#% #i#tem% ma$am pem"agian% #um"er(#um"er%
perkem"angan% 3ung#i dan kedudukan hukum di dalam ma#!arakat. Ilmu hukum #e"agai ilmu
!ang mempun!ai o"jek hukum menelaah hukum #e"agai #uatu gejala atau 3enomena kehidupan
manu#ia dimanapun didunia ini dari ma#a kapanpun. Seorang !ang "erkeinginan mengetahui
hukum #e$ara mendalam #angat perlu mempelajari hukum itu dari lahir% tum"uh dan
"erkem"angn!a dari ma#a ke ma#a #ehingga #ejarah hukum "e#ar perann!a dalam hal ter#e"ut.
4. Pengertian Pengantar ilmu hukum
Pengantar Ilmu Hukum *PIH1 kerapkali oleh dunia #tudi hukum dinamakan 'En$!$lopaedia
Hukum)% !aitu mata kuliah da#ar !ang merupakan pengantar *introdu$tion atau inleiding1 dalam
mempelajari ilmu hukum. Dapat pula dikatakan "ah&a PIH merupakan da#ar untuk pelajaran
le"ih lanjut dalam #tudi hukum !ang mempelajari pengertian(pengertian da#ar% gam"aran da#ar
tentang #endi(#endi utama ilmu hukum.
B. 5ujuan dan 6egunaan Pengantar Ilmu Hukum
5ujuan Pengantar Imu Hukum adalah menjela#kan tentang keadaan% inti dan mak#ud tujuan dari
"agian("agian penting dari hukum% #erta pertalian antara "er"agai "agian ter#e"ut dengan ilmu
pengetahuan hukum. Adapun kegunaann!a adalah untuk dapat memahami "agian("agian atau
jeni#(jeni# ilmu hukum lainn!a.
+. 6edudukan dan 7ung#i Pengantar Ilmu Hukum
6edudukan Pengantar Ilmu Hukum merupakan da#ar "agi pelajaran lanjutan tentang ilmu
pengetahuan dari "er"agai "idang hukum. Sedangkan kedudukan dalam kurikulum 3akulta#
hukum adalah #e"agai mata kuliah keahlian dan keilmuan. 8leh karena itu pengantar ilmu
hukum "er3ung#i mem"erikan pengertian(pengertian da#ar "aik #e$ara gari# "e#ar maupun
#e$ara mendalam mengenai #egala #e#uatu !ang "erkaitan dengan hukum. Selain itu juga
pengantar ilmu hukum juga "er3ung#i pedagogi# !akni menum"uhkan #ikap adil dan
mem"angkitkan minat untuk denagan penuh ke#ungguhan mempelajari hukum.
D. Ilmu Bantu Pengantar Ilmu Hukum
9 Sejarah hukum% !aitu #uatu di#iplin hukum !ang mempelajari a#al u#ul ter"entukn!a dan
perkem"angan #uatu #i#tem hukum dalam #uatu ma#!arakat tertentu dan memper"anding
antara hukum !ang "er"eda karena di"ata#i oleh per"edaan &aktu
9 So#iologi hukum% !aitu #uatu $a"ang ilmu pengetahuan !ang #e$ara empiri# dan analiti#
mempelajari hu"ungan tim"al "alik antara hukum #e"agai gejala #o#ial dengan gejala #o#ial lain
*Soerjono Soekanto1
9 Antropologi hukum% !akni #uatu $a"ang ilmu pengetahuan !ang mempelajari pola(pola
#engketa dan pen!ele#aiann!a pada ma#!arakat #ederhana% maupun ma#!arakat !ang #edang
mengalami pro#e# perkem"angan dan pem"angunan:pro#e# moderni#a#i *+harle# ;ini$k1.
9 Per"andingan hukum% !akni #uatu metode #tudi hukum !ang mempelajari per"edaan #i#tem
hukum antara negara !ang #atu dengan !ang lain. Atau mem"anding("andingkan #i#tem hukum
po#iti3 dari "ang#a !ang #atu dengan "ang#a !ang lain
9 P#ikologi hukum% !akni #uatu $a"ang pengetahuan !ang mempelajari hukum #e"agai #uatu
per&ujudan perkem"angan ji&a manu#ia *Purnadi Pur"a$araka1.
E. Metode Pendekatan Mempelajari Hukum
1. Metode Ideali# < "ertitik tolak dari pandangan "ah&a hukum #e"agai per&ujudan dari
nilai(nilai tertentu dalam ma#!arakat
4. Metode Normati3 Analiti# < metode !g melihat hukum #e"agai aturan !g a"#trak. Metode
ini melihat hukum #e"agai lem"aga otonom dan dapat di"i$arakan #e"agai #u"jek ter#endiri
terlepa# dari hal4 lain !ang "erkaitan dengan peraturan4. Ber#i3at a"#trak artin!a kata(kata
!ang digunakan di dalam #etiap kalimat tidak mudah dipahami dan untuk dapat
mengetahuin!a perlu peraturan(peraturan hukum itu di&ujudkan. Per&ujudan ini dapat
"erupa per"uatan(per"uatan atau tuli#an. Apa"ila dituli#% maka #angat penting adalah
pilihan dan #u#unan kata(kata.
=. Metode So#iologi#< metode !ang "ertitik tolak dari pandangan "ah&a hukum #e"agai alat
untuk mengatur ma#!arakat.
>. Metode Hi#tori# < metode !ang mempelajari hukum dengan melihat #ejarah hukumn!a.
?. Metode #i#temati#< metode !ang melihat hukum #e"agai #uatu #i#tem
@. Metode 6omparati3< metode !ang mempelajari hukum dengan mem"andingkan tata
hukum dalam "er"agai #i#tem hukum dan per"andingan hukum di "er"agai negara.
BAB II
MANUSIA% MASAAA6A5 DAN 6AIDAH S8SIAL
A. Hu"ungan antara manu#ia% ma#!arakat dan kaidah #o#ial
9 Manu#ia #e"agai makhluk monoduali#tik /
Artin!a adalah manu#ia #elain #"g makhluk indi0idu *per#eorangan1 mempun!ai kehidupan ji&a
!g men!endiri namun manu#ia juga #e"agai makhluk #o#ial tidak dapat dipi#ahkan dari
ma#!arakat. Manu#ia lahir% hidup dan "erkem"ang dan meninggal dunia di dalam ma#!arakat.
9 Menurut Ari#totele# *Aunani% =B>(=44 SM1% "ah&a manu#ia itu adalah C88N P8LI5I+8N
artin!a "ah&a manu#ia itu #"g makhluk pada da#arn!a #elalu ingin "ergaul dan "erkumpul
dengan #e#ama manu#ia lainn!a% jadi makhluk !g #uka "erma#!arakat. Dan oleh karena #i3atn!a
#uka "ergaul #atu #ama lain% maka manu#ia di#e"ut makhluk #o#ial.
9 5erjadilah hu"ungan #atu #ama lain !ang dida#ari adan!a kepentingan% dimana kepentingan t#"
#atu #ama lain #aling "erhadapan atau "erla&anan dan ini tidak menutup kemungkinan tim"ul
keri$uhan. 6epentingan adalah #uatu tuntutan perorangan atau kelompok !ang diharapkan
untuk dipenuhi. Di#inilah peran hukum mengatur kepetingan4 ter#e"ut agar kepentingan
ma#ing(ma#ing terlindungi% #ehingga ma#ing(ma#ing mengetahui hak dan ke&aji"an. Pada
akhirn!a dengan adan!a hukum ma#!arakat akan hidup aman% tentram% damai% adil dan
makmur.
9 6e#impulan / dimana ada ma#!arakat di#itu ada hukum *u"i #o$iete# i"i iu#1. Hukum ada #ejak
ma#!arakat ada. Dapat dipahami di#ini "ah&a hukum itu #e#ungguhn!a adalah produk otentik
dari ma#!arakat itu #endiri !ang merupakan kri#tali#a#i dari naluri% pera#aan% ke#adaran% #ikap%
perilaku% ke"ia#aan% adat% nilai% atau "uda!a !ang hidup di ma#!arakat.
Bagaimana $orak dan &arna hukum !ang dikehendaki untuk mengatur #eluk "eluk kehidupan
ma#!arakat !ang "er#angkutanlah !ang menentukan #endiri.
Suatu ma#!arakat !ang menetapkan tata hukumn!a "agi ma#!arakat itu #endiri dalam
"erlakun!a tata hukum itu artin!a artin!a tunduk pada tata hukum hukum itu di#e"ut ma#!rakat
hukum.
Mengapa ma#!arakat mentaati hukum karena "erma$am(ma$am #e"a" *Menurut Utre$ht1 /
9 6arena orang mera#akan "ah&a peraturan4 itu dira#akan #e"agai hukum. Mereka "enar("enar
"erkepentingan akan "erlakun!a peraturan ter#e"ut
9 6arena ia haru# meneriman!a #upa!a ada ra#a ketentraman. Ia menganggap peraturan hukum
#e$ara ra#ional *rationeele aan0aarding1. Penerimaan ra#ional ini #e"agai aki"at adan!a #ank#i
hukum. Agar tidak mendapatkan ke#ukaran4 orang memilih untuk taat #aja pada peraturan
hukum karena melanggar hukum mendapat #ank#i hukum.
B. Ma#!arakat dan Lem"aga 6ema#!arakatan *6aidah So#ial1
1. De3ini#i ma#!arakat /
9 Menurut alph Linton% ma#!arakat merupakan #etiap kelompok manu#ia !ang hidup dan
"ekerja "er#ama $ukup lama #ehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri
mereka #e"agai #uatu ke#atuan #o#ial dengan "ata#("ata# !ang dirumu#kan dengan jela#.
9 Menurut Selo Soemarjan% ma#!arakat adalah orang !ang hidup "er#ama% !ang mengha#ilkan
ke"uda!aan.
9 Menurut +S5. 6an#il% SH% ma#!arakat adalah per#atuan manu#ia !ang tim"ul dari kodrat !ang
#ama. 2adi ma#!arakat itu ter"entuk apa"ila ada dua orang atau le"ih hidup "er#ama #ehingga
dalam pergaulan hidup tim"ul "er"agai hu"ungan !ang mengaki"atkan #eorang dan orang lain
#aling kenal mengenal dan pengaruh mempengaruhi.
Un#ur ma#!arakat /
( manu#ia !ang hidup "er#ama
( "erkumpul dan "ekerja #ama untuk &aktu lama
( merupakan #atu ke#atuan
( merupakan #uatu #i#tem hidup "er#ama.
Dalam ma#!arakat terdapat pel"agai golongan dan aliran. Namun &alaupun golongan itu
"eraneka ragam dan ma#ing(ma#ing mempun!ai kepentingan #endiri(#endiri akan tetapi
kepentingan "er#ama mengharu#kan adan!a keterti"an dalam kehidupan ma#!arakat itu.
Adapun !ang memimpin kehidupan "er#ama% !ang mengatur tingkah laku manu#ia dalam
ma#!arakat ialah peraturan hidup.
Agar #upa!a dapat memenuhi ke"utuan(ke"utuhann!a dengan aman dan tentram dan damai
tanpa gangguan% maka tidap manu#ia perlu adan!a #uatu tata *orde D ordnung1. 5ata itu "er&jud
aturan !ang menjadi pedoman "agi #egala tingkah laku manu#ia dalam pergaulan hidup%
#ehingga kepentingan ma#ing(ma#ing dapat terpelihara dan terjamin. Setiap anggota ma#!arakat
mengetahui hak dan ke&aji"an.
5ata ter#e"ut #ering di#e"ut kaidah atau norma.
4. 6aidah:norma So#ial /
Adalah patokan(patokan atau pedoman(pedoman perihal tingkah laku dan perikelakuan !ang
diharapkan.
6aidah "era#al dari "aha#a Ara" atau Norma "era#al dari "aha#a Latin
6aidah:Norma "eri#i /
Perintah% !ang merupakan keharu#an "agi #e#eorang untuk "er"uat #e#uatu oleh karena
aki"at4n!a dipandang "aik.
Larangan% !ang merupakan keharu#an "agi #e#eorang untuk tidak "er"uat #e#uatu oleh karena
aki"at(aki"atn!a dipandang tidak "aik.
Euna kaidah:norma ter#e"ut adalah untuk mem"eri petunjuk kepada manu#ia "agaimana
#eorang haru# "ertindak dalam ma#!arakat #erta per"uatan(per"uatan mana !ang haru#
dijalankan dan per"uatan(per"uatan mana pula !ang haru# dihindari.
6aidah #o#ial di"edakan menjadi /
1. 6aidah !ang mengatur kehidupan pri"adi manu#ia !ang di"agi le"ih lanjut menjadi /
a. 6aidah keper$a!aan:agama% !ang "ertujuan untuk men$apai #uatu kehidupan !ang "eriman
*Purnadi Pur"a$araka 1-.> / >1. 6aidah ini ditujukan terhadap ke&aji"an manu#ia kepada 5uhan.
Sum"ern!a adalah ajaran(ajaran keper$a!aan:agama !ang oleh pengikut(pengikutn!a dianggap
#e"agai perintah 5uhan% mi#aln!a /
( Dan janganlah kamu mendekati ,ina% #e#ungguhn!a ,ina adalah #uatu per"uatan !ang keji dan
#uatu jalan !ang "uruk *Al I#raF / =41.
( Hormatilah orang tuamu agar #upa!a engkau #elamat *6ita" Injil Perjanjian Lama / Hukum
!ang ke G1.
".6aidah ke#u#ilaan% !ang "ertujuan agar manu#ia hidup "erakhlak atau mempun!ai hati nurani.
6aidah ini merupakan peraturan hidup !ang dianggap #e"agai #uara hati nurani manu#ia *in#an
kamil1. Sum"er kaidah ini adalah dari manu#ia #endiri% jadi "er#i3at otonom dan tidak ditujukan
kepada #ikap lahir tetapi ditujukan kepada #ikap "atin manu#ia juga% mi#aln!a /
( Hendaklah engkau "erlaku jujur.
( Hendaklah engkau "er"uat "aik terhadap #e#ama manu#ia.
Dalam kaidah ke#u#ilaan tedapat juga peraturan(peraturan hidup #eperti !ang terdapat dalam
norma agama mi#aln!a /
( Hormatilah orangtuamu agar engkau #elamat diakhirat
( 2angan engkau mem"unuh #e#amamu
4. 6aidah !ang mengatur kehidupan antara manu#ia atau pri"adi !ang di"agi le"ih lanjut
menjadi /
a.6aidah ke#opanan% "ertujuan agar pergaulan hidup "erlang#ung dengan men!enangkan.
6aidah ini merupakan peraturan hidup !ang tim"ul dari pergaulan #egolongan manu#ia%
mi#aln!a /
( 8rang muda haru# menghormati orang !ang le"ih tua
( 2anganlah meludah dilantai atau di#em"arang tempat.
( Berilah tempat terle"ih dahulu kepada &anita di dalam kereta api% "i# dll *terutama &anita tua%
hamil atau mem"a&a "a!i1
". 6aidah hukum% "ertujuan untuk men$apai kedamaian dalam pergaulan hidup antar manu#ia.
6aidah ini adalah peraturan(peraturan !ang tim"ul dari norma hukum% di"uat oleh pengua#a
negara. I#in!a mengikat #etiap orang dan pelak#anaann!a dapat dipertahankan dengan #egala
pak#aan oleh alat(alat negara mi#aln!a 'Dilarang mengam"il milik orang lain tanpa #ei,in !ang
pun!a).
Per"edaan antara kaidah hukum dengan kaidah #o#ial lainn!a /
1. Per"edaan antara kaidah dengan kaidah agama dan ke#u#ilaan dapat ditinjau dari "er"agai #egi
#"" /
9 Ditinjau dari tujuann!a% kaidah hukum "ertujuan untuk men$iptakan tata terti" ma#!arakat
dan melindungi manu#ia "e#erta kepentingann!a. Sedangkan kaidah agama dan ke#u#ilaan
"ertujuan untuk memper"aiki pri"adi agar menjadi manu#ia ideal.
9 Ditinjau dari #a#arann!a / kaidah hukum mengatur tingkah laku manu#ia dan di"eri #ank#i "agi
#etiap pelanggarn!a% #edangkan kaidah agama dan kaidah ke#u#ilaan mengatur #ikap "atin
manu#ia #e"agai pri"adi. 6aidah hukum menghendaki tingkah laku manu#ia #e#uai dengan
aturan #edangkan kaidah agama dan kaidah ke#u#ilaan menghendaki #ikap "atin #etia pri"adi itu
"aik.
9 Ditinjau dari #um"er #ank#in!a% kaidah hukum dan kaidah agama #um"er #ank#in!a "era#al
dari luar dan dipak#akan oleh kekua#aan dari luar diri manu#ia *heteronom1% #edangkan kaidah
ke#u#ilaan #ank#in!a "era#al dan dipak#akan oleh #uara hati ma#ing4 pelanggarn!a *otonom1.
9 Ditinjau dari kekuatan mengikatn!a% pelak#anaan kaidah hukum dipak#akan #e$ara n!ata oleh
kekua#aan dari luar% #edangkan pelak#anaan kaidah agama dan ke#u#ilaan pada a#a#n!a
tergantng pada !ang "er#angkutan.
9 Ditinjau dari i#in!a kaidah hukum mem"erikan hak dan ke&aji"an *atri"ut dan normati31
#edang kaidah agama dan kaidah ke#u#ilaan han!a mem"erikan ke&aji"an #aja *normati31.
4. Per"edaan antara kaidah hukum dengan kaidah ke#opanan
( 6aidah hukum mem"eri hak dan ke&aji"an% kaidah ke#opanan han!a mem"erikan ke&aji"an
#aja.
( Sank#i kaidah hukum dipak#akan dari ma#!arakat #e$ara re#mi *negara1% #ank#i kaidah
ke#opanan dipak#akan oleh ma#!arakat #e$ara tidak re#mi.
=. Per"edaan antara kaidah ke#opanan dengan kaidah agama dan kaidah ke#u#ilaan
( A#al kaidah ke#opanan da#ri luar diri manu#ia% kaidah agama dan kaidah ke#u#ilaan "era#al dari
pri"adi manu#ia
( 6aidah ke#opanan "eri#i aturan !ang ditujukan kepada #ikap lahir manu#ia% kaidah agama dan
kaidah ke#u#ilaan "eri#i aturan !ang ditujukan kepada #ikap "atin manu#ia
( 5ujuan kaidah ke#opanan menerti"kan ma#!arakat agar tidak ada kor"an% kaidah agama dan
kaidah ke#u#ilaan "ertujuan men!empurnakan manu#ia agar tidak menjadi manu#ia jahat.
+iri($iri kaidah hukum !ang mem"edakan dengan kaidah lainn!a /
( Hukum "ertujuan untuk men$iptakan ke#eim"angan antara kepentingan
( Hukum mengatur per"uatan manu#ia !ang "er#i3at lahiriah
( Hukum dijalankan oleh "adan("adan !ang diakui oleh ma#!arakat
( Hukum mempun!ai "er"agai jeni# #ank#i !ang tega# dan "ertingkat
( Hukum "ertujuan untuk men$apai kedamaian *keterti"an dan ketentraman1
Mengapa kaidah hukum ma#ih diperlukan% #ementara dalam kehidupan ma#!arakat #udah ada
kaidah !ang mengatur tingkah laku manu#ia dalam pergaulan hidupn!a H
Hal ini karena /
( Ma#ih "an!ak kepentingan(kepentingan lain dari manu#ia dalam pergaulan hidup !ang
memerlukan perlindungan karena "elum mendapat perlindungan !ang #epenuhn!a dari kaidah
agama% ke#u#ilaan dan kaidah #opan #antun% ke"ia#aan maupun adat.
( 6epentingan(kepentingan manu#ia !ang telah mendapat perlindungan dari kaidah(kaidah
ter#e"ut diata#% dira#a "elum $ukup terlindungi karena apa"ila terjadi pelanggaran terhadap
kaidah ter#e"ut aki"at atau an$amann!a dipandang "elum $ukup kuat.
BAB III
PENEE5IAN% UNSU DAN SI7A5(SI7A5 HU6UM
A. Aneka arti hukum
1. Hukum dalam arti ketentuan pengua#a
Di#ini hukum adalah perangkat(peraturan peraturan tertuli# !ang di"uat oleh pemerintah
melalui "adan("adan !ang "er&enang
4. Hukum dalam arti para petuga#
Di#ini hukum adalah di"a!angkan dalam &ujud petuga# !ang "er#eragam dan "i#a "ertindak
terhadap orang(orang !ang melakukan tindakan(tindakan !ang mem"aha!akan &arga
ma#!arakat% #eperti petuga# Poli#i patroli% 2ak#a dan hakim dengan togan!a. Di#ini hukum dilihat
dalam arti &ujud 3i#ik !g ditampilkan dalam gam"aran orang4 !ang "ertuga# menegakkan
hukum.
=. Hukum dalam arti #ikap tindak
Aaitu hukum #e"agai perilaku !ang ajeg atau #ikap tindak !ang teratur. Hukum ini tidak nampak
#eperti dalam arti petuga# !ang patroli% !ang memerik#a orang !ang men$uri atau hakim !ang
mengadili% melainkan menghidup "er#ama dengan perilaku indi0idu terhadap !ang lain #e$ara
ter"ia#a dan #enantia#a tera#a &ajar #erta ra#ional. Dalam hal ini #ering di#e"ut hukum #e"agai
#uatu ke"ia#aan *hukum ke"ia#aan1. +ontoh #eorang maha#i#&a 'A) numpang #e&a kamar
kepada keluarga 'C)% ia tiap "ulan "a!ar uang !g menjadi ke&aji"ann!a kepada 'C) #edangkan 'C)
menerima hakn!a% di#amping melakukan ke&aji"ann!a men!ediakan #egala #e#uatu !ang
diperlukan 'A). 5iap pagi 'A) ke kampu# naik "e$ak% ta&ar mena&ar% ia naik #ampai ke tempat
tujuan tanpa pikir ia mem"a!arn!a. Lama kelamaan 'A) mengenal tukang "e$ak dengan "aik%
maka untuk kuliah "egitu melihat tukang "e$ak #egera naik tanpa pikir(pikir ia "a!ar% malahan
kadang4 ia han!a "erkata "a!arn!a nanti #aja #ekalian #eminggu. Ini dilihat dari 'A) dan
ma#!arakat #ekelilingn!a dan apa"ila pengalaman4 #ema$am ini diga"ungkan maka hu"ungan
menjadi lua# dan rumit% namun tetap ter&ujud keteraturan karena "ekerjan!a hukum !ang
me&arnai #ikap tindak atau perilaku ma#ing4 indi0idu dalam ma#!arakat #e$ara "ia#a. Di#ini
hukum "ekerja mengatur #ikap tindak &arga ma#!arakat #edemikian rupa #ehingga hukum
terlihat #e"agai #ikap tindak !ang tanpak di dalam pergaulan #ehari4% ia merupakan #uatu
ke"ia#aan *Hukum ke"ia#aan1.
>. Hukum dalam arti #i#tem kaidah
adalah /
a. Suatu tata kaidah hukum !ang merupakan #i#tem kaidah(kaidah #e$ara hirarki#
". Su#unan kaidah(kaidah hukum !ang #angat di#ederhanakan dari tingkat "a&ah ke ata#
meliputi /
( 6aidah(kaidah indi0idual dari "adan4 pelak#ana hukum terutama pengadilan
( 6aidah(kaidah umum didalam UU hukum atau hukum ke"ia#aan
( 6aidah(kaidah kon#titu#i
$. Sahn!a kaidah4 hukum dari golongan tingkat !ang le"ih rendah tergantung atau ditentukan
oleh kaidah4 !ang terma#uk golongan tingkat !ang le"ih tinggi.
?. Hukum dalam arti jalinan nilai
Hukum dalam artian ini "ertujuan me&ujudkan ke#era#ian dan ke#inam"ungan antar 3aktor nilai
o"!ekti3 dan #u"!ekti3 dari hukum demi ter&ujudn!a nilai(nilai keadilan dalam hu"ungan antara
indi0idu di tengah pergaulan hidupn!a. Nilai o"jekti3 t#" mi#aln!a ttg "aik "uruk% patut dan tidak
patut *umum1% #edangkan nilai #u"jekti3 mem"erikan keputu#an "agi keadilan #e#uai keadaan
pada #uatu tempat % &aktu dan "uda!a ma#!arakat *khu#u#1. Inilah !g perlu di#era#ikan antara
kepentingan pu"lik% kepentingan pri0at dan dengan kepentingan indi0idu.
@. Hukum dalam arti tata hukum
Hukum di#ini adalah tata hukum atau kerapkali di#e"ut #e"agai hukum po#iti3 !aitu hukum !ang
"erlaku di#uatu tempat% pada #aat tertentu *#ekarang mi#aln!a di Indone#ia1. Hukum po#iti3 t#"
mi#aln!a hukum pu"lik *H5N% HAN% Pidana% interna#ional pu"lik1% hukum pri0at *perdata%
dagang% dll1
.. Hukum dalam ilmu hukum
Di#ini hukum "erarti ilmu tentang kaidah atau norm&i##en#$ha3t atau #allen&i##en#$ha3t !aitu
ilmu !ang menelaah hukum #e"agai kaidah atau #i#tem kaidah(kaidah% dengan dogmatik hukum
dan #i#tematik hukum. Dalam arti ini hukum dilihatn!a #e"agai ilmu pengetahuan atau #$ien$e
!ang merupakan kar!a manu#ia !ang "eru#aha men$ari ke"enaran tentang #e#uatu !ang
memiliki $iri($iri% #i#timati#% logi#% empiri#% metodi#% umum dan akumulati3.
9 Norm&i##en#$ha3t adalah ilmu pengetahuan tentang kaidah:norma
9 Sollen&i##en#$ha3t adalah ilmu pengetahuan tentang #eharu#n!a.
B. Hukum dalam arti di#iplin hukum atau gejala #o#ial
Dalam hal ini hukum #e"agai gejala dan ken!ataan !ang ada ditengah ma#!arakat. Se$ara umum
di#iplin hukum men!angkut ilmu hukum **ilmu pengertian% ilmu kaidah dan ilmu ken!ataan1%
politik hukum dan 3il#a3at hukum *ketigan!a akan di"i$arakan dimuka1.
Ilmu hukum adalah ilmu pengetahuan !ang "eru#aha menelaah hukum. Ilmu hukum men$akup
dan mem"i$arakan #egala hal !ang "erhu"ungan dengan hukum. Ilmu hukum o"jekn!a hukum
itu #endiri.
Politik hukum adalah men$akup kegiatan4 men$ari dan memilih nilai4 dan menerapkan nilai4
ter#e"ut "agi hukum dalam men$apai tujuann!a.
7il#a3at hukum adalah perenungan dan perumu#an nilai4% juga men$akup pen!e#uaian nilai4%
mi#aln!a pen!era#ian antara keterti"an dengan ketentraman% antara ke"endaan dengan
keakhlakan dan antara kelanggengan dan pem"aharuan.
Ilmu tentang pengertian hukum *"egri33ei##en#$ha3t1 !g di"aha# adalah /
1. Ma#!arakat hukum
4. Su"!ek hukum
=. 8"jek hukum
>. Hu"ungan hukum *peri#ti&a hukum1
?. Hak dan ke&aji"an
Ilmu tentang kaidah *Norm&i#een#$ha3t1 !g di"aha# adalah
1. Perumu#an norma:kaidah hukum
4. Apa !g dimak#ud kaidah a"#trak dan konkret
=. I#i dan #i3at kaidah hukum
>. E#en#ialia kaidah hukum
?. 5uga# dan kegunaan kaidah hukum
@. Pern!ataan dan tanda pern!ataan kaidah hukum
.. Pen!impangan terhadap kaidah hukum
B. Berlakun!a kaidah hukum
Ilmu tentang ken!ataan *taat#a#hen&i##en#$ha3t1 hukum !ang di"aha#a adalah /
1. Sejarah hukum
4. So#iologi hukum
=. P#ikologi
>. Per"andingan hukum
?. Antropologi hukum
Nilai4 da#ar hukum *ad"ru$h1 /
1. 6eadilan
4. 6emam3aatan:kegunaan
=. 6epa#tian hukum
B. Ber"agai De3ini#i Hukum /
Begitu "an!ak de3ini#i hukum dikemukakan oleh ilmuan hukum !ang tentu #aja #angat "erguna
dalam hal "erikut /
1. Berguna #e"agai pegangan a&al "agi orang !ang ingin mempelajari hukum% khu#u#n!a
"agi kalangan pemula.
4. Berguna "agi kalangan !ang ingin le"ih jauh memperdalam teori hukum% ilmu hukum%
3il#a3at hukum dan #e"again!a.
Arnold *A$hmad Ali% 1--@ / 4.1 #alah #eorang #o#iolog% mengakui "ah&a dalam ken!ataan hukum
memang tidak akan pernah dapat dide3ini#ikan #e$ara lengkap% jela# dan tega#. Sehingga #ampai
#ekarang ini tidaka da ke#epakatan "er#ama tentang de3ini#i hukum. Namun Arnold juga
men!adari "ah&a "agaimanapun para juri# tetap akan teru# "erjuang men$ari "agaimana hukum
dide3ini#ikan #e"a" de3ini#i hukum merupakan "agian !ang #u"#tan#ial dalam me"eri arti
ke"eradaan hukum #e"agai ilmu. Hukum juga merupakan #e#uatu !ang ra#ional dan
dimungkinkan untuk di"uatkan de3ini#i #e"agai penghormatan para juri# terhadap ek#i#ten#i
hukum.
Se"agai pegangan "agi maha#i#&a atau "agi orang !ang "aru "elajar hukum% perlu ada de3ini#i
hukum #e"agai pegangan dalam men$o"a mengetahui dan memahami hukum "aik #e$ara prakti#
maupun #e$ara 3ormil
Berikut "e"erapa de3ini#i hukum !ang dikemukakan para ahli hukum *juri#1 "erda#arkan aliran
atau paham !ang dianutn!a /
1. Van Apeldoorn% hukum itu "an!ak #egin!a dan demikian lua#n!a #ehingga tidak mungkin
men!atakan!a dalam *#atu1 rumu#an !ang memua#kan.
2. I Kisch% oleh karena hukum itu tidak dapat ditangkap oleh pan$a indera maka #ukarlah untuk
mem"uat de3ini#i tentang hukum !ang memua#kan.
3. Lemaire% hukum !ang "an!ak #egin!a dan meliputi #egala ma$am hal itu men!e"a"kan tak
mungkin orang mem"uat #uatu de3ini#i apapun hukum itu #e"enarn!a.
4. Grotius, hukum adalah aturan(aturan tingkah laku !ang di"uat menjadi ke&aji"an melalui
#ank#i(#ank#i !ang djatuhkan terhadap #etiap pelanggaran dan kejahatan melalui #uatu otorita#
pengendalian.
5. Aristoteles, hukum adalah #e#uatu !ang "er"eda daripada #ekadar mengatur dan
mengekpre#ikan "entuk dari kontitu#i dan hukum "er3ung#i untuk mengatur tingkah laku hakim
dan putu#ann!a di pengadilan untk menjatuhkan hukuman terhadap pelangggar.
6. Schapera, hukum adalah #etiap aturan tingkah laku !ang mungkin di#elenggarakan oleh
pengadilan.
. !aul "ohannan, hukum adalah merupakan himpunan ke&aji"an !ang telah dilem"agakan
kem"ali dalam pranata hukum.
#. !ospisil, hukum adalah aturan(aturan tingkah laku !ang di"uat menjadi ke&aji"an melalui
#ank#i(#ank#i !ang dijatuhkan terhadap #etiap pelanggaran dan kejahatan melalui #uatuotorita#
pengendalian.
$. Karl %on sa%i&n', hukum adalah aturan !ang te"entuk melalui ke"ia#aan dan pera#aan
kerak!atan% !aitu melalui pengopera#ian kekua#aan #e$ara diam(diam. Hukum "erakar pada
#ejarah manu#ia% dimana akarn!a dihidupkan oleh ke#adaran% ke!akinan dan ke"ia#aan &arga
ma#!arakat.
1(. )ar*ist, hukum adalah #uatu pen$erminan dari hu"ungan umum ekonomi# dalam
ma#!arakat pada #uatu tahap perkem"angan tertentu.
11. +ohn Austin, melihat hukum #e"agai perangkat perintah% "aik lang#ung maupun tidak
lang#ung dari pihak !ang "erkua#a kepada &arga rak!atn!a !ang merupakan ma#!arakat politik
!ang independen% dimana otorita#n!a *pihak !ang "erkua#a1 meruipakan otorita# tertinggi.
6elemahan pandangan 2ohn Au#tin #e"agai "erikut /
1. Hukum dilihat #emata(mata #e"agai kaidah "er#ank#i !ang di"uat dan di"erlakukan oleh
negara% padahal di dalam ken!ataann!a kaidah ter#e"ut "elum tentu "erlaku.
4. Undang(undang !ang di"uat oleh negara% han!a #alah #atu #um"er(#um"er hukum
=. Han!a &arga ma#!arakat !ang dilihat #e"agai #u"jek hukum% padahal dalam ken!ataann!a
dikenal pula adan!a hukum tata negara% hukum admini#tra#i negara% d#".
12. ,ans Kelsen, hukum adalah #uatu perintah terhadap tingkah laku manu#ia. Hukum adalah
kaidah primer !ang menetapkan #ank#i(#ank#i. 13 !aul 13. Scholten, hukum adalah #uatu
petunjuk tentang apa !ang la!ak dilakukan dan apa !ang tidak la!ak untuk dilakukan !ang
"er#i3at perintah.
14. %an Kan, hukum adalah ke#eluruhan aturan hidup !ang "er#i3at memak#a untuk
melindungi kepentingan manu#ia di dalam ma#!arakat.
15. -u&en -hrlich .+erman/, #e#uatu !ang "erkaitan denagan 3ung#i kema#!arakatan dan
memandang #um"er hukum han!a dari legal history and jurisprudence dan li0ing la& *hukum
!ang hidup didalam ma#!arakat1.
16. "elle0roid, hukum adalah kaidah hukum !ang "erlaku dima#!arakat !ang mengatur tata
terti" ma#!arakat dan dida#arkan ata# kekua#aan !ang ada di dalam ma#!arakat.
1. ,olmes .,a1imAmeri1a Seri1at/, hukum adalah apa !ang dikerjakan dan diputu#kan
oleh pengadilan.
1#. Salmond, hukum adalah kumpulan(kumpulan a#a#(a#a# !ang diakui dan diterapkan oleh
negara di dalam pengadilan.
1$. 2oscoe !ound, hukum itu di"edakan dalam arti /
1. Hukum dalam arti #e"agai tata hukum% mempun!ai pokok "aha#an /
( hu"ungan antara manu#ia denagan indi0idu lainn!a
( tingkah laku para indi0idu !ang mempengaruhi indi0idu lainn!a.
4. Hukum dalam arti kumpulan da#ar(da#ar ke&enangan dari putu#an(putu#an pengadilan dan
tindakan admini#tra#i. Pandangan o#$oe Pound tergolong dalam aliran #o#iologi# dan reali#.
2(. Li3ell'n, hukum adalah apa !ang diputu#kan oleh #eorang hakim tentang #uatu
per#engketaan adalah hukum itu #endiri.
21. 4rs. -. 5trecht, S,, Hukum adalah himpunan peraturan(peraturan *perintah(perintah
dan larangan(larangan1 !ang menguru# tata terti" #uatu ma#!arakat dan karena itu haru# ditaati
oleh ma#!arakat itu.
22. S). Amin, S,, Hukum adalah kumpulan peraturan(peraturan !ang terdiri dari norma dan
#ank#i(#ank#i.
23. +.6.7. Simoran&1ir, S, 8 9oer:ono Sastroparnoto, Hukum adalah peraturan(
peraturan !ang "er#i3at memak#a% !ang menentukan tingkah laku manu#ia dalam lingkungan
ma#!arakat !ang di"uat oleh "adan("adan re#mi !ang "er&aji"% pelanggaran mana terhadap
peraturan(peraturan tadi "eraki"at diam"iln!a tindakan !aitu hukuman tertentu
24. ).,. 7irtaatmid:a:a, S,
Hukum adalah #emua aturan *norma !ang haru# diturut dalam tingkah laku tindakan(tindakan
dalam pergaulan hidup dengan an$aman me#ti mengganti kerugian I( jika melanggar aturan(
aturan itu akan mem"aha!akan diri #endiri atau harta% umpaman!a orang akan kehilangan
kemerdekaann!a% di denda d#".
25. Van Vollenho%en *Het adatre$ht 0an Nederland#$he Indie1% Hukum adalah #uatu gejala
dalam pergaulan hidup !ang "ergejolak teru# meneru# dalam keadaan "entur mem"entur tanpa
henti(hentin!a dengan gejala lainn!a.
26. 9ir:ono !rod:odi1oro% hukum adalah rangkaian peraturan4 mengenai tingkah laku
orang(orang #e"agai anggota #uatu ma#!arakat.
2. Soero:o 9i&n:odipoero% hukum adalah himpunan peraturan4 hidup !ang "er#i3at
memak#a% "eri#ikan #uatu perintah% larangan atau peri,inan untuk "e"ruat tidak "e"ruat #e#uatu
#erta dengan mak#ud untuk mengatur tata terti" dalam kehidupan ma#!arakat.
+. I#i kaidah hukum /
Ditinjau dari #egi i#in!a kaidah hukum dapat di"agi menjadi tiga /
1. Beri#i tentang perintah% artin!a kaidah hukum ter#e"ut mau tidak mau haru# dijalankan atau
ditaati% mi#aln!a ketentuan #!arat #ahn!a #uatu perka&inan% ketentuan &aji" pajak d#".
4. Beri#i larangan% !aitu ketentuan !ang menghendaki #uatu per"uatan tidak "oleh dilakukan
mi#aln!a dilarang mengam"il "arang milik orang lain% dilarang "er#etu"uh dengan &anita !ang
"elum dinikahi #e$ara #ah d#".
=. Beri#i perkenan% !aitu ketentuan !ang tidak mengandung perintah dan larangan melainkan
#uatu pilihan "oleh digunakan atau tidak% namun "ila digunakan akan mengikat "agi !ang
menggunakann!a% mi#aln!a mengenai perjanjian perka&inan% pada &aktu atau #e"elum
perka&inan dilang#ungkan kedua "elah pihak ata# per#etujuan "er#ama dapat mengadakan
perjanjian tertuli# !ang di#ahkan oleh pega&ai pen$atat perka&inan. 6etentuan ini "oleh
dilakukan "oleh juga tidak dilak#anakan.
Un#ur(un#ur kaidah hukum /
Dari "e"erapa perumu#an tentang hukum !ang di"erikan para #arjana hukum Indone#ia diata#%
dapatlah di#impulkan "ah&a kaidah hukum itu meliputi "e"erapa un#ur !aitu /
a. Peraturan mengenai tingkah laku manu#ia dalam pergaulan ma#!arakat
". Peraturan itu diadakan oleh "adan("adan re#mi !ang "er&aji"
$. Peraturan itu "er#i3at memak#a
d. Sank#i terhadap pelanggaran peraturan ter#e"ut adalah tega#
BAB IG
5U2UAN% 7UNESI DAN SUMBE(SUMBE HU6UM
A. Tujuan hukum menurut teori
1. Teori etis (etische theorie)
5eori ini mengajarkan "ah&a hukum "ertujuan #emata(mata untuk men$apai keadilan. Menurut
teori ini% i#i hukum #emata(mata haru# ditentukan oleh ke#adaran eti# kita mengenai apa !ang
adil dan apa !ang tidak adil. 5eori ini pertama kali dikemukakan oleh Ari#totele# 3il#u3 Aunani
dalam "ukun!a Ethica Nicomachea dan Rhetorica !ang men!atakan hukum mempunyai tugas
yang suci yaitu memberi kepada setiap orang yang berhak menerimanya. Selanjutn!a
Ari#totele# mem"agi keadilan dalam 4 jeni#% !aitu /
1. 6eadilan di#tri"uti3% !aitu keadilan !ang mem"erikan kepada #etiap orang jatah menurut
ja#an!a. Artin!a% keadilan ini tidak menuntut #upa!a #etiap orang mendapat "agian !ang
#ama "an!akn!a atau "ukan per#amaann!a% melainkan ke#e"andingan "erda#arkan pre#ta#i
dan ja#a #e#eorang.
4. 6eadilan komutati3% !aitu keadilan !ang mem"erikan kepada #etiap orang jatah !ang
#ama "an!akn!a tanpa mengingat ja#a ma#ing(ma#ing. Artin!a hukum menuntut adan!a
#uatu per#amaan dalam memperoleh pre#ta#i atau #e#uatu hal tanpa memperhitungkan ja#a
ma#ing(ma#ing.
6eadilan menurut Ari#totele# "ukan "erarti pen!amarataan atau tiap(tiap orang memperoleh
"agian !g #ama.
4. Teori utilitas (utiliteis theorie)
Menurut teori ini% tujuan hukum ialah menjamin adan!a kemam3aatan atau ke"ahagiaan
#e"an!ak("an!akn!a pada orang #e"an!ak("an!akn!a. Pen$etu# teori ini adalah 2erem! Betham.
Dalam "ukun!a !ang "erjudul introduction to the morals and legislation"erpendapat "ah&a
hukum "ertujuan untuk me&ujudkan #emata(mata apa !ang "er3aedah:mam3aat "agi orang.
Apa !ang dirumu#kan oleh Betham ter#e"ut diata# han!alah memperhatikan hal(hal !ang
"er3aedah dan tidak mempertim"angkan tentang hal(hal !ang konkrit. Sulit "agi kita untuk
menerima anggapan Betham ini #e"agaimana !ang telah dikemukakan diata#% "ah&a apa !ang
"er3aedah itu "elum tentu memenuhi nilai keadilan atau dengan kata lain apa"ila !ang "er3aedah
le"ih ditonjolkan maka dia akan mengge#er nilai keadilan ke#amping% dan jika kepa#tian oleh
karena hukum merupakan tujuan utama dari hukum itu% hal ini akan mengge#er nilai kegunaan
atau 3aedah dan nilai keadilan.
=. Teori campuran
5eori ini dikemukakan oleh Mu$khtar 6u#maatmadja "ah&a tujuan pokok dan pertama dari
hukum adalah keterti"an. Di #amping itu tujuan lain dari hukum adalah ter$apain!a keadilan
!ang "er"eda("eda i#i dan ukurann!a menurut ma#!arakat dan ,amann!a.
>.Teori normatifdogmatif% tujuan hukum adalah #emata(mata untuk men$iptakan kepa#tian
hukum *2ohn Au#tin dan 0an 6an1. Arti kepa#tian hukum di#ini adalah adan!a melegalkan
kepa#tian hak dan ke&aji"an.
Gan 6an "erpendapat tujuan hukum adalah menjaga #etiap kepentingan manu#ia agar tidak
diganggu dan terjaminn!a kepa#tiann!a.
?. Teori !eace (damai sejahtera)
Menurut teori ini dalam keadaan damai #ejahtera *pea$e1 terdapat kelimpahan% !ang kuat tidak
meninda# !ang lemah% !ang "erhak "enar("enar mendapatkan hakn!a dan adan!a perlindungan
"agi rak!at. Hukum haru# dapat men$iptakan damai dan #ejahtera "ukan #ekedar keterti"an.
B. 5ujuan hukum menurut pendapat ahli /
1. Purnadi dan Soejono Soekanto% tujuan hukum adalah kedamaian hidup antar pri"adi !ang
meliputi keterti"an ek#tern antar pri"adi dan ketenangan intern pri"adi
4. 0an Apeldoorn% tujuan hukum adalah mengatur pergaulan hidup manu#ia #e$ara damai.
Hukum menghendaki perdamaian. Perdamain diantara manu#ia dipertahankan oleh hukum
dengan melindungi kepentingan(kepentingan hukum manu#ia tertentu% kehormatan%
kemerdekaan% ji&a% harta "enda terhadap pihak !g merugikan.
=. . Soe"ekti% tujuan hukum adalah "ah&a hukum itu menga"di kepada tujuan negara !aitu
mendatangkan kemakmuran dan ke"ahagiaan para rak!atn!a. Hukum mela!ani tujuan negara
ter#e"ut dengan men!elenggarakan 'keadilan) dan 'keterti"an).
>.Ari#totele#% hukum mempun!ai tuga# !ang #u$i !aitu mem"eri kepada #etiap orang !ang ia
"erhak meneriman!a. Anggapan ini "erda#arkan etika dan "erpendapat "ah&a hukum "ertuga#
han!a mem"uat adan!a keadilan #aja.
?. SM. Amin% SH tujuan hukum adalah mengadakan keterti"an dalam pergaulan manu#ia%
#ehingga keamanan dan keterti"an terpelihara.
@.Soejono Dirdjo#i#&oro% tujuan hukum adalah melindungi indi0idu dalam hu"ngann!a dengan
ma#!arakat% #ehingga dengan demikian dapat diiharapkan ter&ujudn!a keadaan aman% terti" dan
adil
.. Roscoe !ound% hukum "ertujuan untuk mereka!a#a ma#!arakat artin!a hukum #e"agai alat
peru"ahan #o#ial (as a tool of social engeneering)" Intin!a adalah hukum di#ini #e"agai #arana
atau alat untuk mengu"ah ma#!arakat ke arah !ang le"ih "aik% "aik #e$ara pri"adi maupun dalam
hidup ma#!arakat.
B.Belle3roid% tujuan hukum adalah menam"ah ke#ejahteraan umum atau kepentingan umum
!aitu ke#ejahteraan atau kepentingan #emua anggota4 #uatu ma#!arakat.
-.Gan 6ant% hukum "ertujuan menjaga kepentingan tiap4 manu#ia #upa!a kepentingan itu tidak
dapat diganggu
1J.Suharjo *mantan menteri kehakiman1% tujuan hukum adalah untuk menga!omi manu#ia "aik
#e$ara akti3 maupun #e$ara pa#i3. Se$ara akti3 dimak#udkan #e"agai upa!a untuk men$iptakan
#uatu kondi#i kema#!arakatan !ang manu#ia dalam pro#e# !ang "erlang#ung #e$ara &ajar.
Sedangkan !ang dimak#ud #e$ara pa#i3 adalah mengupa!akan pen$egahan ata# upa!a !ang
#e&enang(&enang dan pen!alahgunaan hak #e$ara tidak adil.
U#aha me&ujudkan penga!oman ini terma#uk di dalamn!a diantaran!a /
( me&ujudkan keterti"an dan keteraturan
( me&ujudkan kedamaian #ejati
( me&ujudkan keadilan "agi #eluruh ma#!arakat
( me&ujudkan ke#ejahteraan #eluruh rak!at
6e#impulan 5ujuan Hukum /
1. 5ujuan hukum itu #e"enarn!a menghendaki adan!a ke#eim"angan kepentingan% keterti"an%
keadilan% ketentraman% ke"ahagiaan%damani #ejahtera #etiap manu#ia.
4. Dengan demikian jela# "ah&a !ang dikehendaki oleh hukum adalah agar kepentingan #etiap
orang "aik #e$ara indi0idual maupun kelompok tidak diganggu oleh orang atau kelompok lain
!ang #elalu menonjolkan kepentingan pri"adin!a atau kepentingan kelompokn!a.
=. Inti tujuan hukum adalah agar ter$ipta ke"enaran dan keadilan
C. Fungsi Hukum
1. Hukum "er3ung#i #e"agai alat keterti"an dan keteraturan ma#!arakat. Hukum #"g petunjuk
"ertingkah laku untuk itu ma#!arakat haru# men!adari adan!a perintah dan larangan dalam
hukum #ehingga 3ung#i hukum #e"agai alat keterti"an ma#!arakat dapat direali#ir.
4. Hukum #e"agai #arana untuk me&ujudkan keadilan #o#ial lahir "atin. Hukum !g "er#i3at
mengikat% memak#a dan dipak#akan oleh alat negara !ang "er&enang mem"uat orang takut
untuk melakukan pelanggaran karena ada an$aman hukuman!a *penjara% dll1 dan dapat
diterapkan kepada #iapa #aja. Dengan demikian keadilan akan ter$apai.
=. Hukum "er3ung#i #e"agai alat penggerak pem"angunan karena ia mempun!ai da!a mengikat
dan memak#a dapat dimam3aatkan #e"agai alat otorita# untuk mengarahkan ma#!arakat ke arah
!g maju.
>. Hukum "er3ung#i #e"agai alat kritik. 7ung#i ini "erarti "ah&a hukum tidak han!a menga&a#i
ma#!arakat #emata(mata tetapi "erperan juga untuk menga&a#i peja"at pemerintah% para
penegak hukum% maupun aparatur penga&a#an #endiri. Dengan demikian #emuan!a haru#
"ertingkah laku menurut ketentuan !g "erlaku dan ma#!arakt pun akan mera#akan keadilan.
?. Hukum "er3ung#i #e"agai #arana untuk men!ele#aikan pertingkaian. +ontoh ka#u# tanah.
D. Sumber-sumber hukum :
1.Pengertian #um"er hukum
Sum"er hukum adalah #egala apa #aja *#e#uatu1 !ang menim"ulkan aturan(aturan !g mempun!ai
kekuatan mengikat dan "er#i3at memak#a% !akni aturan(aturan !ang kalau dilanggar
mengaki"atkan #ank#i !ang tega# dan n!ata "agi pelanggarn!a.
Aang dimak#ud dengan #egala apa #aja *#e#uatu1 !akni 3aktor(3aktor !ang "erpengaruh terhadap
tim"uln!a hukum% 3aktor(3aktor !ang merupakan #um"er kekuatan "erlakun!a hukum #e$ara
3ormal% darimana hukum itu dapat ditemukan. d#".
6an#il % SH #um"er hukum adalah #egala apa #aja !ang menim"ulkan aturan(aturan !ang
mempun!ai kekuatan !ang "er#i3at memak#a !akni aturan4 !ang kalau dilanggar mengaki"atkan
#ank#i !ang tega# dan n!ata.
Me#kipun pengertian #um"er hukum dipahami #e$ara "eragam% #ejalan dengan pendekatan !ang
digunakan dan #e#uaio dengan latar "elakang dan pendidikann!a% #e$ara umum dapat di#e"utkan
"ah&a #um"er hukum dipakai orang dalam dua arti. Arti !ang pertama untuk menja&a"
pertan!aan 'mengapa hukum itu mengikat H) Pertan!aan ini "i#a juga dirumu#kan 'apa #um"er
*kekuatan1 hukum hingga mengikat atau dipatuhi manu#ia). Pengertian #um"er dalam arti ini
dinamakan #um"e hukum dalam arti materiil. 6ata #um"er juga dipakai dalam arti lain% !aitu
menja&a" pertan!aan 'dimanakah kita dapatkan atau temukakan aturan(aturan hukum !anmg
mengatur kehidupan kita itu H) Sum"er dalam arti kata ini dinamakan #um"er hukum dalam arti
3ormal). Se$ara #ederhana% #um"e rhukum adalah #egala ##uatu !angd apat menim"ulkan aturan
hukum #erta tempat ditemukakann!a aturan(aturan hukum.
4. Ma$am(ma$am #um"er hukum
Se"agaimana diuraikan diata# ada 4 #um"er hukum !atu #um"er hukum dalam arti materil dan
3ormil.
a. Sum"er hukum materiil
Sum"er hukum materiil adalah 3aktor !g turut #erta menentukan i#i hukum. Dapat ditinjau dari
"er"agai #udut mi#aln!a #udut ekonomi% #ejarah% #o#iologi% 3il#a3at% agama% dll. Dalam kata lain
#um"er hukum materil adalah 3aktor(3aktor ma#!arakat !ang mempengaruhi pem"entukan
hukum *pengaruh terhadap pem"uat UU% pengaruh terhadap keputu#an hakim% d#"1. Atau 3aktor
!ang ikut mempengaruhi materi *i#i1 dari aturan(aturan hukum% atau tempat darimana materi
hukum tiu diam"il. Sum"er hukum materil ini merupakan 3aktor !ang mem"antu pem"entukan
hukum.
7aktor ter#e"ut adalah 3aktor idiil dan 3aktor kema#!arakatan.
7aktor idiil adalah patokan(patokan !ang tetap mengenai keadilan !ang haru# ditaati oleh para
pem"entuk UU ataupun para pem"entuk hukum !ang lain dalam melak#anakan tuga#n!a.
7aktor kema#!arakatan adalah hal(hal !ang "enar("enar hidup dalam ma#!arakat dan tunduk
pada aturan(aturan !ang "erlaku #e"agai petunjuk hidup ma#!arakat !ang "er#angkutan.
+ontohn!a #truktur ekonomi% ke"ia#aan% adat i#tiadat% dll
Dalam "er"agai kepu#takan hukum ditemukan "ah&a #um"er hukum materil itu terdiri dari tiga
jeni# !aitu *0an Apeldoorn1 /
11 #um"er hukum hi#tori# *re$ht#"ron in hi#tori#$he,in1 !aitu tempat kita dapat menemukan
hukumn!a dalam #ejarah atau dari #egi hi#tori#. Sum"er hukum ini di"agi menjadi /
a1 Sum"er hukum !g merupakan tempat dapat ditemukan atau dikenal hukum #e$ara hi#tori# /
dokumen(dokumen kuno% lontar% dll.
"1 Sum"er hukum !g merupakan tempat pem"entuk UU mengam"il hukumn!a.
41 #um"er hukum #o#iologi# *re$ht#"ron in #o$iologi#$he,in1 !aitu Sum"er hukum dalam arti
#o#iologi# !aitu merupakan 3aktor(3aktor !ang menentukan i#i hukum po#iti3% #eperti mi#aln!a
keadaan agama% pandangan agama% ke"uda!aan d#".
=1 #um"er hukum 3ilo#o3i# *re$ht#"ron in 3ilo#o3i#$he,in1 #um"er hukum ini di"agi le"ih lanjut
menjadi dua /
a1 Sum"er i#i hukum< di#ini din!atakan i#i hukum a#aln!a darimana.
Ada tiga pandangan !ang men$o"a menja&a" pertan!aan ini !aitu /
( pandangan theo$rati#% menurut pandangan ini hukum "era#al dari 5uhan
( pandangan hukum kodrat< menurut pandangan ini i#i hukum "era#al dari akal manu#ia
( pandangan ma,ha" ho#tori#< menurut pandangan i#i hukum "era#al dari ke#adaran hukum.
"1. Sum"er kekuatan mengikat dari hukum !aitu mengapa hukum mempu!ai kekuatan mengikat%
mengapa kita tunduk pada hukum
". Sum"er hukum 3ormal
Sum"er hukum 3ormal adalah #um"er hukum dengan "entuk tertentu !ang merupakan da#ar
"erlakun!a hukum #e$ara 3ormal. 2adi #um"er hukum 3ormal merupakan da#ar kekuatan
mengikatn!a peraturan(peraturan agar ditaati oleh ma#!arakat maupun oleh penegak hukum.
Apa "eda antara undang(undang dengan peraturan perundang(undangan H Undang(undang
di"uat oleh DP per#etujuan pre#iden% #edangkan peraturan perundang(undangan di"uat
"erda#arkan &e&enang ma#ing(ma#ing pem"uatn!a% #eperti PP% dll atau
Peraturan Perundang(undangan adalah peraturan tertuli# !ang di"entuk oleh lem"aga negara
atau peja"at !ang "er&enang dan mengikat #e$ara umum *Pa#al 1 a!at 4 UU No. 1J tahun 4JJ>1
Macam-macam sumber hukum formal :
A. 5ndan&;undan&, !aitu #uatu peraturan negara !ang mempun!ai kekuatan hukum !ang
mengikat diadakan dan dipelihara oleh pengua#a negara
Menurut Bu!#% Undang(Undang itu mempun!ai 4 arti /
Dalam arti 3ormil% !aitu #etiap keputu#an pemerintah !ang merupakan UU karena $ara
pem"uatann!a *mi#aln!a% di"uat oleh pemerintah "er#ama(#ama dengan parlemen1
Dalam arti material% !aitu #etiap keputu#an pemerintah !ang menurut i#in!a mengikat
#etiap penduduk.
Menurut UU No. 1J tahun 4JJ> !ang dimak#ud dengan UU adalah peraturan perundang(
undangan !ang di"entuk oleh DP dengan per#etujuan "er#ama Pre#iden *pa#al 1 angka =1
S'arat <erla1un'a ialah diundangkann!a dalam lem"aran negara *LN K #taat#"lad1 dulu oleh
Menteri:Sekretari# negara. Sekarang oleh Menkuhham *UU No. 1J tahun 4JJ>1. 5ujuann!a agar
#etiap orang dapat mengetahui UU ter#e"ut *3i$tieK#etiap orang dianggap tahu akan UU
K iedereen #ordt geacht de #et te kennen" nemo ius ignorare consetur$ in dubio proreo" latin).
6on#ekuen#in!a adalah ketika #e#eorang melanggar ketentuan hukum tidak "oleh "erala#an
"ah&a ketentuan hukum itu tidak diketahuin!a. Artin!a apa"ila #uatu ketentuan perundang(
undangan itu #udah di"erlakukan *diundangkan1 maka dianggap *di3ik#ikan1 "ah&a #emua orang
telah mengetahuin!a dan untuk itu haru# ditaati.
Berakhirn!a:tidak "erlaku lagi jika /
a. 2angka &aktu "erlakun!a telah ditentukan UU itu #udah lampau
". 6eadaan atau hal untuk mana UU itu diadakan #udah tidak ada lagi .
$. UU itu dengan tega# di$a"ut oleh in#tan#i !ang mem"uat atau in#tan#i !ang le"ih tinggi.
d. 5elah ada UU !ang "aru !ang i#in!a "ertentangan atau "erlainan dgn UU !g dulu "erlaku.
Lem"aran negara *LN1 dan "erita negara /
LN adalah #uatu lem"aran *kerta#1 tempat mengundangkan *mengumumkan1 #emua peraturan
negara dan pemerintah agar #ah "erlaku. Penjela#an daripada #uatu UU dimuat dlm tam"ahan
LN% !g mempun!ai nomor urut. LN diter"itkan oleh Menteri #ekretari# negara% !g di#e"ut dgn
tahun pener"itann!a dan nomor "erurut% mi#aln!a L.N tahun 1-@4 No. 1 *L.N.1-@4:11
Berita negara adalah #uatu pener"itan re#mi #ekretariat negara !g memuat hal(hal !ang
"erhu"ungan dengan peraturan(peraturan negara dan pemerintah dan memuat #urat(#urat !ang
dianggap perlu #eperti / Akta pendirian P5% nama orang(orang !ang dinaturali#a#i menjadi ;NI%
dll%
+atatan / 2ika "erkaitan dengan peraturan daerah diatur dalam lem"aran daerah
ekuatan berlakun!a un"ang-un"ang :
9 UU mengikat #ejak diundangkan "erarti #ejak #aat itu orang &aji" mengakui ek#i#ten#in!a UU.
9 Sedangkan kekuatan "erlakun!a UU "erarti #udah men!angkut "erlakun!a UU #e$ara
opera#ional.
9 Agar UU mempun!ai kekuatan "erlaku ahru# memenuhi per#!aratan !aitu 11. 6ekuatan "erlaku
!uridi#% 41. 6ekuatan "erlaku #o#iologi# dan% =1 kekuatan "erlaku 3iolo#o3i#.
9 Hal ini akan di"aha# pada "a" #elanjutn!a.
2eni# dan hierarki Peraturan Perundang(undangan adalah #e"agai "erikut *Pa#al . UU No.
1J:4JJ>1 /
1. Undang(Undang Da#ar Negara epu"lik Indone#ia 5ahun 1->?<
4. Undang(Undang:Peraturan Pemerintah Pengganti Undang(Undang<
=. Peraturan Pemerintah<
>. Peraturan Pre#iden<
?. Peraturan Daerah *propin#i% ka"upaten% de#a1
#. ebiasaan $custom%
6e"ia#aan adalah per"uatan manu#ia !ang tetap dilakukan "erulang(ulang dalam hal !ang #ama.
Apa"ila #uatu ke"ia#aan tertentu diterima oleh ma#!arakat dan ke"ia#aan itu #elalu "erulang(
ulang dilakukan #edemikan rupa% #ehingga tindakan !ang "erla&anan dengan ke"ia#aan itu
dira#akan #e"agai pelanggaran pera#aan hukum% maka dengan demikian tim"ullah #uatu
ke"ia#aan hukum% !ang oleh pergaulan hidup dipandang #e"agai hukum.
+ontoh apa"ila #eorang komi#ioner #ekali menerima 1J L dari h#il penjualan atau pem"elian
#e"agai upah dan hal ini terjadi "erulang dan juga komi#ioner !g lainpun menerima upah !ang
#ama !aitu 1J L maka oleh karena itu tim"ul #uatu ke"ia#aan !g lam"at laun "erkem"ang
menjadi hukum ke"ia#aan.
Namun demikian tdk #emua ke"ia#aan itu pa#ti mengandung hukum !g "aik dan adil oleh #e"a"
itu "elum tentu ke"ia#aan atau adat i#tiadat itu pa#ti menjadi #um"er hukum 3ormal.
Adat ke"ia#aan tertentu di daerah hukum adat tertentu !g ju#tru #ekarang ini dilarang untuk
di"erlakukan karena dira#akan tidak adil dan tidak "erperikemanu#iaan #ehingga "ertentangan
denagan Pan$a#ila !ang merupakan #um"er dari #egala #um"er hukum% mi#aln!a jika "er"uat
#u#ila:,inah% perlakun!a ditelanjangi kekeliling kampung.
Untuk tim"uln!a hukum ke"ia#aan diperlukan "e"erapa #!arat /
1. Adan!a per"uatan tertentu !g dilakukan "erulang4 di dalam ma#!arakat tertentu *#!arat
materiil1
4. Adan!a ke!akinan hukum dari ma#!arakat !ang "er#angkutan *opinio ne$e##itati# K "ah&a
per"uatan t#" merupakan ke&aji"an hukum atau demikianlah #eharu#n!a1 K #!arat intelektual
=. Adan!a aki"at hukum apa"ila ke"ia#aan itu dilanggar.
Selanjutn!a ke"ia#aan akan menjadi hukum ke"ia#aan karena ke"ia#aan ter#e"ut dirumu#kan
hakim dalam putu#ann!a. Selanjutn!a "erarti ke"ia#aan adalah #um"er hukum.
6e"ia#aan adalah "ukan hukum apa"ila UU tidak menunjukn!a *pa#al 1? AB K *Algemene
Bepalingen 0an ;etge0ing 0oor Indone#ia K ketentuan4 umum tentang peraturan per UU an
untuk Indone#ia
Di#amping ke"ia#aan ada juga peraturan !ang mengatur tata pergaulan ma#!arakat !aitu adat
i#tiadat. Adat i#tiadat adalah himpunan kaidah #o#ial !ang #udah #ejak lama ada dan merupakan
tradi#i #erta le"ih "an!ak "er"au #akral% mengatur tata kehidupan ma#!arakat tertentu. Adat
i#tiadat hidup dan "erkem"ang di ma#!arakat tertentu dan dapat menjadi hukum adat jika
mendapat dukungan #ank#i hukum. +ontoh Perjanjian "agi ha#il antara pemilik #a&ah dengan
penggarapn!a. 6e"ia#aan untuk hal itu ditempat atau &ila!ah hukum adat tertentu tidak #ama
dengan !ang "erlaku di ma#!arakat hukum adat !ang lain. 6e"ia#aan dan adat i#tiadat itu
kekuatan "erlakun!a ter"ata# pada ma#!arakat tertentu.
C. &uris'ru"ensi $ke'utusan( hakim%
Adalah keputu#an hakim !ang terdahulu !ag dijadikan da#ar pada keputu#an hakim lain #ehingga
kemudian keputu#an ini menjelma menjadi keputu#an hakim !ang tetap terhadap
per#oalan:peri#ti&a hukum tertentu.
Seorang hakim mengkuti keputu#an hakim !ang terdahulu itu karena ia #ependapat dgn i#i
keputu#an ter#e"ut dan lagi pula han!a dipakai #e"agai pedoman dalam mengam"il #e#uatu
keputu#an mengenai #uatu perkara !ang #ama.
Ada 4 jeni# !uri#pruden#i /
1. Auri#pruden#i tetap keputu#an hakim !g terjadi karena rangkaian keputu#an !ang #erupa
dan dijadikan da#ar atau patokanuntuk memutu#kan #uatu perkara *#tandart arre#ten1
4. Auri#pruden#i tidak tetap% ialah keputu#an hakim terdahulu !ang "ukan #tandart
arre#ten.
D.Traktat $treat!%
5raktat adalah perjanjian !ang diadakan oleh 4 negara atau le"ih !ang mengikat tidak #aja
kepada ma#ing(ma#ing negara itu melainkan mengikat pula &arga negara(negara dari negara(
negara !ang "erkepentingan.
Ma$am(ma$am 5raktat /
a. 5raktat "ilateral% !aitu traktat !ang diadakan han!a oleh 4 negara% mi#aln!a perjanjian
interna#ional !ang diadakan diadakan antara pemerintah I dengan pemerintah + tentang
'D&ike&arganegaraan).
".5raktat multilateral% !aitu perjanjian internai#onal !ang diikuti oleh "e"erapa negara% mi#aln!a
perjanjian tentang pertahanan negara "er#ama negara(negara Eropa *NA581 !ang diikuti oleh
"e"erapa negara Eropa.
). *erjanjian $o+ereenkomst% adalah #uatu peri#ti&a dimana dua orang atau le"ih #aling
"erjanji untuk melakukan atau tidak melakukan per"uatan tertentu. Para pihak !ang telah #aling
#epakat mengenai hal(hal !ang diperjanjikan% "erke&aji"an untuk mentaati dan
melak#anakann!a *a#a# *pa$t #unt #er0anda1.
F. *en"a'at sarjana hukum $"oktrin%
Pendapat #arjanan hukum *doktrin1 adalah pendapat #e#eorang atau "e"erapa orang #arjana
hukum !ang terkenal dalam ilmu pengetahuan hukum. Doktrin ini dapat menjadi da#ar
pertim"angan hakim dalam menjatuhkan putu#ann!a.
Sum"er hukum menurut Algra /
1. Sum"er materiil% !aitu tempat darimana materi hukum itu diam"il. Sum"er hukum materiil ini
merupakan 3aktor !ang mem"antu pem"entukan hukum% mi#aln!a hu"ungan #o#ial% hu"ungan
kekuatan politik% #itua#i #o#ial ekonomi% ke"uda!aan% agama% keadaan geogra3i#% d#".
4. Sum"er hukum 3ormil% !aitu tempat atau #um"er dari mana #uatu peraturan memperoleh
kekuatan hukum. Ini "erkaitan dengan "entuk atau $ara !ang men!e"a"kan peraturan hukum itu
3ormal "erlaku% mi#aln!a UU% perjanjian antar negara% !uri#pruden#i dan ke"ia#aan.
Sum"er hukum menurut Ahmad Sanu#i /
1. Sum"er hukum normal /
a.Sum"er hukum normal !ang lang#ung ata# pengakuan UU !aitu% UU% perjanjian antar negara
dan ke"ia#aan.
". Sum"er hukum normal !ang tidak lang#ung ata# pengakuan UU% !aitu perjanjian doktrin dan
!uri#pruden#i.
4. Sum"er hukum a"normal !aitu /
a. Proklama#i
". e0olu#i
$. +oup dFetat
Sum"er hukum menurut 0an Apeldoorn /
1. Sum"er hukum dalam arti hi#tori#% !aitu tempat kita dapat menemukan hukumn!a dalam
#ejarah atau dari #egi hi#tori#. Sum"er hukum ini di"agi menjadi /
a. Sum"er hukum !g merupakan tempat dapat ditemukan atau dikenal hukum #e$ara hi#tori# /
dokumen(dokumen kuno% lontar% dll.
". Sum"er hukum !g merupakan tempat pem"entuk UU mengam"il hukumn!a.
4. Sum"er hukum dalam arti #o#iologi# !aitu merupakan 3aktor(3aktor !ang menentukan i#i
hukum po#iti3% #eperti mi#aln!a keadaan agama% pandangan agama% ke"uda!aan d#".
=. Sum"er hukum dalam arti 3ilo#o3i#% #um"er hukum ini di"agi le"ih lanjut menjadi dua /
a. Sum"er i#i hukum< di#ini din!atakan i#i hukum a#aln!a darimana.
Ada tiga pandangan !ang men$o"a menja&a" pertan!aan ini !aitu /
( pandangan theo$rati#% menurut pandangan ini hukum "era#al dari 5uhan
( pandangan hukum kodrat< menurut pandangan ini i#i hukum "era#al dari akal manu#ia
( pandangan ma,ha" ho#tori#< menurut pandangan i#i hukum "era#al dari ke#adaran hukum.
". Sum"er kekuatan mengikat dari hukum !aitu mengapa hukum mempu!ai kekuatan mengikat%
mengapa kita tunduk pada hukum
>. Sum"er hukum dalam arti 3ormil% !aitu #um"er hukum dilihat dari $ara terjadin!a hukum
po#iti3 merupakan 3akta !ang menim"ulkan hukum !ang "erlaku !ang mengikat hakim dan
penduduk.
BAB G
PENEE5IAN DASA : 68NSEP DALAM HU6UM
A. Su"!ek hukum dan o"!ek hukum
1. Pengertian #u"!ek hukum
( #egala #e#uatu !ang dapat mempun!ai hak dan ke&aji"an menurut hukum
( #e#uatu pendukung hak:ke&aji"an% jadi memiliki &e&enang hukum
Pem"agian #u"!ek hukum /
a. Manu#ia (natuurlijke persoon)
". Badan hukum (rechtspersoon1
Ad. 1. Manu#ia
Manu#ia #e"agai #u"!ek hukum "erarti manu#ia adalah pem"a&a hak dan ke&aji"an #ehingga
dapat melakukan #e#uatu tindakan hukum< ia dapat mengadakan per#etujuan(per#etujuan%
menikah% mem"uat &a#iat% dan #e"again!a.
Berlakun!a manu#ia #e"agai pem"a&a hak% mulai dari #aat ia dilahirkan dan "erakhir pada #aat
ia meningal dunia% malah #eorang anak !ang ma#ih dalam kandungan i"un!a dapat dianggap
#e"agai pem"a&a hak *dianggap telah lahir1 jika kepentingann!a memerlukan *untuk menjadi
ahli &ari#1.
2adi pada hakikatn!a #etiap manu#ia #ejak ia lahir mempeoleh hak dan ke&aji"an. Apa"ila ia
meninggal dunia maka hak dan ke&aji"ann!a akan "eralih kepada ahli &ari#n!a. Bahkan oleh
hukum anak !ang ada dalam kandungan #eorang perempuanpun #udah mempun!ai hak% karena
dianggap telah dilahirkan dengan $atatan jika kepentingann!a menghendaki *hak &ari#1. Hal
diatur dalam pa#al 4 a!at 1 6UHPerdata "er"un!i 'anak !g ada dalam kandungan #eorang
perempuan% dianggap #e"agai telah dilahirkan% "ilaman juga kepentingan #i anak
menghendakin!a). Pada a!at 4 "er"un!i 'mati #e&aktu dilahirkan dianggap ia tak pernah ada).
6etentuan ini menega#kan "ah&a hak dan ke&aji"an #i anak "aru dianggap ada jika ia dilahirkan
hidup% apa"ila ia dilahirkan mati maka hakn!a dianggap tidak ada% mi#aln!a kepentingan #i anak
untuk menjadi ahli &ari# dari orang tuan!a% &alaupun ia ma#ih "erada dalam kandungan ia
dianggap telah dilahirkan dan oleh karena itu haru# diperhitungkan hak(hakn!a #e"agai ahli
&ari#. 5etapi jika ia dilahirkan mati maka hak #i anak dianggap tidak pernah ada.
Di#amping itu juga "erda#arkan undang(undang #e#eorang dianggap telah meninggal dunia jika
hilang atau tidak diketahui dimana ia "erada dan tidak ada kepa#tian apakah ia ma#ih hidup
dalam tenggang &aktu #etelah le&at ? tahun #ejak ia meninggalkan tempat kediamann!a *Pa#al
>@.% >@B% >@- 6UHPerdata1.
Berda#arkan ketentuan undang(undang ter#e"ut maka hak dan ke&aji"an orang !ang telah
din!atakan menurut hukum meninggal dunia itu telah "erakhir dan #egala hak dan ke&aji"ann!a
"eralih kepada ahli &ari#n!a
Caka' "an ti"ak caka' caka' melakukan 'erbuatan hukum :
+akap melakukan per"uatan hukum artin!a #u"!ek itu dapat melakukan atau "ertindak "aik
#endiri maupun "er#ama orang lain di dalam menjalankan hak dan ke&aji"ann!a. Pada
prin#ipn!a #etiap orang tidak ke$uali dapat memiliki dan melak#anakan hak(hak akan tetapi
tidak #emua orang din!atakan $akap di dalam melak#anakan hak(hakn!a itu% namun untuk dapat
dikatakan itu haru# memenuhi #!arat(#!arat #e"agai "erikut /
1. 8rang ter#e"ut telah men$apai u#ia 41 tahun atau telah menikah.
4. 8rang ter#e"ut mempun!ai ke&enangan untuk melak#anakan hak dan ke&aji"an
*mi#aln!a ia "er&enang menjual "arang% dimana "arang dikakarenakan ter#e"ut "enar
milikn!a1
=. 8rang ter#e"ut haru# memiliki ji&a dan akal !ang #ehat.
*engertian "e,asa
Menurut 6ita" Undang(Undang Hukum Perdata *6UPerdata1 #e#eorang !ang dikatakan #udah
de&a#a adalah #aat "eru#ia 41 tahun "agi laki(laki dan 1- tahun "agi &anita. Sedangkan menurut
Undang(undang Nomor 1 tahun 1-.> tentang Perka&inan% kede&a#aan #e#eorang adalah #aat
"eru#ia 1- tahun "agi laki(laki dan 1@ tahun "agi &anita. Lain hal pula menurut hukum adat
kede&a#aan #e#eorang apa"ila #udah mampu "ekerja atau men$ari na3kah #endiri.
Lalu a$uan apa !ang kita pakai dalam hal ini. A$uan !ang dipakai adalah "erda#arkan 6ita"
Undang(Undang Hukum Perdata karena ketentuan ini ma#ih "erlaku #e$ara umum. Sedangkan
ketentuan lainn!a hana!a "erlaku #e$ara khu#u#.
Pentingn!a arti ke$akapan menurut hukum tentun!a mempun!ai 4 *dua1 mak#ud% !aitu pertama
mak#ud !ang dilihat dari #udut keadilan !aitu perlun!a orang !ang mem"uat perjanjian
mempun!ai $ukup kemampuan untuk mengin#!a3i:men!adari #e$ara "enar akan tanggung ja&a"
!ang dipikuln!a dengan per"uatan ter#e"ut. Dan kedua% mak#ud !ang dilihat dari #udut
keterti"an hukum% !ang "erarti orang !ang mem"uat perjanjian itu "erarti mempertaruhkan
keka!aann!a.
5idak $akap melakukan per"uatan hukum% artin!a #u"!ek hukum #ekalipun pendukung hak dan
ke&aji"an% namun din!atakan #u"!ek ter#e"ut din!atakan tidak dapat "ertindak #endiri di dalam
melak#anakan hak dan ke&aji"ann!a dalam "er"agai per"uatan(per"uatan
hukum(handelingsonbek#aam). Adapun orang ter#e"ut adalah /
1. 8rang !ang ma#ih di"a&ah umur *"elum men$apai u#ia 41 tahun K "elum de&a#a1
4. 8rang !ang tidak #ehat pikirann!a *gila1% pema"uk dan pem"oro#% mereka ditaruh
di"a&ah pengampuan *$uratele1
=. 8rang !ang dilarang oleh UU untuk melakukan per"uatan hukum tertentu% mi#aln!a
orang !ang din!atakan pailit *Pa#al 1==J B; jo UU 6epailitan1
%atatan / Dalam ketentuan 6UHPerdata ke$akapan adalah merupakan #alah #atu #!arat untuk
#ahn!a #uatu perikatan:perjanjian !ang "erarti "ah&a #egala perikatan !g dilakukan oleh orang
!ang tidak $akap dapat di"atalkan atau diminta pem"atalann!a melalui hakim. 5etapi #e"alikn!a
dalam hal per"uatan mela&an hukum *onre$htmatige daad% ketidak$akapan #e#eorang tidak
mempengaruhi tim"ul atau tidakn!a 'aki"at hukum) dari per"uatan itu.
Ad. 4. Badan hukum
Badan hukum adalah "ukan orang tapi merupakan "adan("adan *kumpulan manu#ia1 !ang oleh
hukum di"eri #tatu# persoon !ang mempun!ai hak dan ke&aji"an #eperti manu#ia.
Badan hukum #e"agai pem"a&a hak dan tidak "erji&a dapat melakukan #e"agai pem"a&a hak
manu#ia% mi#aln!a< dapat melakukan per#etujuan(per#etujuan% memiliki keka!aan !ang #ama
#ekali terlepa# dari keka!aan anggota(anggotan!a.
Badan hukum dapat di"agi menjadi /
a. Badan hukum pu"lik !aitu "adan hukum !ang didirikan oleh pemerintah:negara !ang
lapangan pekerjaann!a adalah untuk kepentingan umum% mi#aln!a negara I% daerah tingkat I%
II:kotamad!a% Bank(Bank Negara d#".
". Badan hukum pri0at% !aitu "adan hukum !ang "entuk dan #u#unann!a diatur oleh hukum
pri0at dan menurut tujuann!a !ang dikejar dapat di"eda("edakan dalam /
a. Perikatan dengan tujuan materiil *perkumpulan% me#jid% gereja1
". Perikatan dengan tujuan memperoleh la"a *P51
$. Perikatan dengan tujuan memenuhi ke"utuhan materil para anggotan!a *6opera#i1
Di#amping penggolongan ter#e"ut dapat pula di"agi("agi "adan hukum itu menjadi 4 jeni# !aitu /
11 6orpora#i ialah #uatu ga"ungan orang !ang dalam pergaulan hukum "ertindak "er#ama(#ama
#e"agai #atu #u"!ek hukum ter#endiri *per#oni3ika#i1% mi#aln!a P5% Dati(Dati% 6opera#i d#".
41 Aa!a#an ialah tiap keka!aan !ang tidak merupakan keka!aan orang atau keka!aan "adan dan
!ang di"eri tujuan tertentu% mi#aln!a Aa!a#an Badan ;aka3 UII d#".
4. Pengertian 8"!ek Hukum /
8"!ek hukum adalah #egala #e#uatu !ang "erguna "agi #u"!ek hukum *manu#ia atau "adan
hukum1 dan !ang dapat menjadi pokok *o"!ek1 #uatu hu"ungan hukum% karena hal itu dapat
dikua#ai oleh #u"!ek hukum. Bia#an!a o"!ek hukum di#e"ut "enda.
Benda menurut Pa#al >-- 6UHPerdata ialah #emua "arang% #emua hak !ang dapat dimiliki
#u"!ek hukum.
Ma$am(ma$am "enda /
Menurut pa#al ?J= 6UHPerdata "enda di"edakan antara /
1. Benda ber#ujud *"ertu"uh1% !aitu !ang dapat dira"a oleh pan$a indera *"uku% rumah%
meja% d#"1
4. Benda tidak ber#ujud *tak "ertu"uh1 !aitu #egala ma$am hak% #eperti hak $ipta% hak
mereka% paten% piutang% dll.
Menurut pa#al ?J> 6UHPerdata mem"eda("edakan "enda /
1. Benda "ergerak !ang di"edakan #"" /
11 Menurut #i3atn!a dapat "ergerak #endiri *he&an d#"1
41 Aang dapat dipindahkan *"uku% meja% d#"1
=1 6arena penetapan undang(undang *hak(hak ata# "enda 1 dan 4 diata#1
1. Benda tidak "egerak% di"eda("edakan #e"agai "erikut /
11 6arena #i3atn!a *tanah dan #emua !ang didirikan diata#n!a #eperti rumah d#"1 dan !ang
ada di dalam tanah *keka!aan alam !ang terpendam1.
41 6arena mak#ud tujuan *!aitu "enda("enda !ang oleh pemilik dihu"ungkan dengan "enda
ter#e"ut di *11 diata#1% mi#aln!a gam"ar(gam"ar atau ka$a(ka$a !ang dipa#ang dalam gedung
per$etakan.
=1 6arena penetapan undang(undang *hak(hak ata# "enda ter#e"ut 1 dan 4 diata#1% mi#aln!a
Hak Euna U#aha.
B. Hak dan 6e&aji"an
1. Hak
Hak adalah i,in dan &e&enang !ang di"erikan oleh hukum terhadap #etiap #u"!ek hukum.
Hak itu dapat di"edakan antara /
a. Hak mutlak *hak a"#olut1 dan%
". Hak ni#"i *hak relati31

Hak mutlak $hak absolut%
Hak mutlak ialah hak !ang mem"erikan &e&enang kepada #e#eorang untuk melakukan #e#uatu
per"uatan% hak mana dapat dipertahankan terhadap #iapapun juga% #e"aikn!a #etiap orang juga
haru# menghormati hak ter#e"ut.
Hak mutlak dapat pula di"agi dalam = *tiga1 golongan /
a. Hak a#a#i manu#ia% mi#aln!a hak #e#eorang untuk dengan "e"a# "ergerak dan tinggal dalam
#uatu negara.
". Hak pu"lik mutlak% mi#aln!a hak negara untuk memungut pajak dari rak!atn!a
$. Hak 6eperdataan% mi#aln!a /
1. Hak marital% !aitu hak #eorang #uami untuk mengua#ai i#trin!a dan harta "enda i#trin!a
4. Hak:kekua#an orang tua (ouderlijke macht)
=. Hak per&alian (&oogdij) M hak pengampuan (curatele)
Hak -isbi $hak relatif%
Hak ni#"i ialah hak !ang mem"erikan &e&enang kepada #eorang tertentu atau "e"erapa orang
tertentu untuk menuntut agar #upa!a #e#eorang atau "e"erapa orang lain tertentu mem"erikan
#e#uatu% melakukan #e#uatu atau tidak melakukan #e#uatu.
Hak ni#"i #e"agian "e#ar terdapat dalam hukum perikatan !ang tim"ul "erda#arkan per#etujuan(
per#etujuan dari pihak(pihak !ang "er#angkutan. +ontoh dari per#etujuan jual "eli terdapat hak
ni#"i:ralati3 #eperti /
a. Hak penjual untuk menerima pem"a!aran dan ke&aji"ann!a untuk men!erahkan "arang
kepada pem"eli.
". Hak pem"eli untuk menerima "arang dan ke&aji"ann!a untuk melakukan pem"a!aran kepada
penjual.
4. 6e&aji"an/
6e&aji"an adalah #uatu "e"an !ang ditanggung oleh #e#eorang !ang "er#i3at kontraktual
*a#a# pact sunt ser&anda). Hak dan ke&aji"an itu tim"ul apa"ila terjadi hu"ungan antara 4 pihak
!ang "erda#arkan pada #uatu kontrak atau perjanjian. 2adi #elama hu"ungan hukum !ang lahir
dari perjanjian itu "elum "erakhir% maka pada #alah #atu pihak ada "e"an kontraktual% ada
keharu#an atau ke&aji"an untuk memenuhin!a.
6e&aji"an tidak #elalu mun$ul #e"agai aki"at adan!a kontrak% melainkan dapat pula mun$ul dari
peraturan hukum !ang ditentukan oleh lem"aga !ang "er&enang. 6e&aji"an di#ini merupakan
keharu#an untuk mentaati hukum !ang di#e"ut &aji" hukum (rechtsplicht)mi#aln!a mempun!ai
#epeda motor &aji" mem"a!ar pajak #epeda motor.
+. Peri#ti&a% Hu"ungan dan Aki"at Hukum
1. Peri#ti&a hukum
Peri#ti&a hukum !aitu peri#ti&a(peri#ti&a kema#!arakatan !ang tim"ul dari hu"ungan(
hu"ungan anggota ma#!arakat !ang oleh hukum di"erikan aki"at(aki"at hukum.
Peri#ti&a hukum di"edakan menjadi /
a. Per"uatan #u"!ek hukum *manu#ia dan "adan hukum1
". Peri#ti&a hukum !ang "ukan per"uatan #u"!ek hukum
*erbuatan sub!ek hukum "a'at 'ula "ibe"akan antara lain :
a. Per"uatan hukum !aitu #egala per"uatan manu#ia !ang #e$ara #engaja dilakukan oleh
#e#eorang untuk menim"ulkan hak dan ke&aji"an(ke&aji"an. Suatu per"uatan merupakan
per"uatan hukum kalau per"uatan itu oleh hukum di"eri aki"at *mempun!ai aki"at hukum1 dan
aki"at itu dikehendaki oleh !ang "ertindak.
Per"uatan hukum itu terdiri dari <
11 Per"uatan hukum #epihak !aitu per"uatan hukum !ang dilakukan oleh #atu pihak #aja dan
menim"ulkan hak dan ke&aji"an pada #atu pihak pula mi#aln!a pem"uatan #urat &a#iat%
pem"erian hadiah #e#uatu "enda *hi"ah1% d#".
41 Per"uatan hukum dua pihak ialah per"uatan hukum !ang dilakukan oleh dua pihak dan
menim"ulkan hak(hak dan ke&aji"an(ke&aji"an "agi kedua "elah pihak *tim"al "alik1 mi#aln!a
mem"uat per#etujuan jual "eli% #e&a men!e&a% dll
". Per"uatan lain !ang "ukan per"uatan hukum di"edakan /
11 'aak#aarneming% !aitu per"uatan memperhatikan *menguru#1 kepentingan orang lain
dengan tidak diminta oleh orang itu untuk memperhatikan kepentingann!a. Per"uatan !ang
aki"atn!a diatur oleh hukum% &alaupun "agi hukum tidak perlu aki"at ter#e"ut dikehendaki oleh
pihak !ang melakukan per"uatan itu. 2adi aki"at !ang tidak dikehendaki oleh !ang melakukan
per"uatan itu diatur oleh hukum tetapi per"uatan ter#e"ut "ukanlah per"uatan hukum.
Menurut Pa#al 1=?> 6UHPerdata% pengertian 'aak#arneming adalah mengam"il alih tanggung
ja&a" dari #e#orang #ampai !ang "er#angkutan #anggup lagi untuk menguru# dirin!a #endiri.
Pa#al 1=?> 6UHPerdata men!e"utkan%) jika #e#eorang dengan #ukarela% dengan tidak mendapat
perintah untuk itu% me&akili orang lain dengan atau tanpa pengetahuan orang ter#e"ut% maka dia
#e$ara diam(diam telah mengikatkan dirin!a untuk meneru#kan #erta men!ele#aikan uru#an
ter#e"ut% hingga orang !ang di&akili kepentingann!a itu dapat mengerjakan #endiri uru#an
ter#e"ut. Ia di&aji"kan pula mengerjakan #egala ke&aji"an !ang haru# dipikuln!a% #eandain!a ia
dikua#akan dengan #uatu pem"erian kua#a !ang din!atakan dengan tega#.
41 (nrechtmatige daad *per"uatan !ang "ertentangan dengan hukum1. Aki"at #uatu
per"uatan !ang "ertentangan dengan hukum diatur juga oleh hukum% me#kipun aki"at itu itu
memang tidak dikehendaki oleh !ang melakukan per"uatan ter#e"ut. Dalam hal ini #iapa !ang
melakukan #uatu per"uatan !ang "ertentangan dengan hukum haru# mengganti kerugian !ang
diderita oleh !ang dirugikan karena per"uatan itu. 2adi% karena #uatu per"uatan "ertentangan
dengan hukum tim"ulah #uatu perikatan untuk mengganti kerugian !ang diderita oleh !ang
dirugikan. A#a# ini terdapat dalam Pa#al 1=@? 6UHPerdata.
*eristi,a hukum !ang bukan 'erbuatan sub!ek hukum
Peri#ti&a hukum !ang "ukan per"uatan #u"!ek hukum atau peri#ti&a hukum lainn!a !aitu
peri#ti&a hukum !ang terjadi dalam ma#!arakat !ang tidak merupakan aki"at dari per"uatan
#u"!ek hukum% mi#aln!a kelahiran #eorang "a!i% kematian #e#eorang % le&at &aktu *kadaluar#a1.
6adaluar#a di"agi 4 !aitu /
1. 6adaluar#a aNui#itie3 adalah kadaluar#a atau le&at &aktu !ang menim"ulkan hak.
4. 6adaluar#a eOtin$ie3 adalah kadaluar#a !ang melen!apkan ke&aji"an.
6elahiran lang#ung menim"ulkan hak anak !ang dilahirkan untuk mendapat pemeliharaan dari
roang tuan!a dan menim"ulkan ke&aji"an "agi orang tuan!a untuk memelihara anakn!a.
6ematian juga merupakan peri#ti&a hukum karena dengan adan!a kematian #e#eorang
menim"ulkan hak dan ke&aji"an para ahli &ari#n!a. 6emudian% le&at &aktu dapat
mengaki"atkan #e#eorang memperoleh #uatu hak (ac)uisitie&e &erjaring) atau di"e"a#kan dari
#uatu tanggung ja&a":ke&aji"an (e*tinctie&e &erjaring) #etelah ha"i# ma#a tertentu dan #!arat(
#!arat !ang ditentukan oleh undang(undang terpenuhi.
D. Hu"ungan Hukum /
Hu"ungan hukum adalah hu"ungan antara 4 #u"!ek hukum atau le"ih dimana hak dan
ke&aji"an di#atu pihak "erhadapan dengan hak dan ke&aji"an dipihak !ang lain. Atau dalam
kata lain i#i adan!a hu"ungan ter#e"ut adalah hak dan ke&aji"an pihak(pihak. Hu"ungan
ter#e"ut diatur oleh hukum.
Hu"ungan hukum memiliki = un#ur /
1. 8rang(orang !ang "erhak:ke&aji"ann!a #aling "erhadapan $ontohn!a A menjual rumahn!a
kepada B% maka /
( A &aji" men!erahkan rumahn!a kepada B%
( A "erhak meminta pem"a!aran kepada B
( B &aji" mem"a!ar kepada A
( B "erhak meminta rumah A #etelah di"a!ar
4. 8"!ek terhadap nama hak:ke&aji"an diata# tadi "erlaku *dalam $ontoh ter#e"ut / terhadap
rumah1
=. Hu"ungan antara pemilik hak dan pengem"an ke&aji"an atau hu"ungan terhadap o"!ek !ang
"er#angkutan% $ontoh A dan B #e&a men!e&a rumah 5iap hu"ungan hukum mempun!ai 4 #egi
!akni / kekua#aan:hak (be&oegheid) dan ke&aji"an (plicht).
Adan!a hu"ungan hukum haru# memenuhi #!arat(#!arat /
1. Adan!a da#ar hukumn!a% !aitu peraturan hukum !ang mengatur hu"ungan itu
4. 5im"ul Peri#ti&a hukum
+ontoh /
( A dan B mengadakan peri#ti&a jual "eli rumah
( Diatur oleh Pa#al 1>.> dan 1?1= 6UHperdata *da#ar hukumn!a1
( 5erjadi peri#ti&a hukum *di#e"ut perjanjian jual "eli1
Hu"ungan hukum di"agi 4 /
1. Hu"ungan hukum #epihak !aitu hu"ungan hukum !ang menim"ulkan hak dan ke&aji"an
"agi ma#ing(ma#ing pihak #e$ara "erla&anan. +ontoh ka#u# penghi"ahan ata# tanah dari
orang tua angkat kepada anak angkatn!a.
4. Hu"ungan hukum tim"al "alik !aitu hu"ungan hukum !ang dapat menim"ulkan hak dan
ke&aji"an "agi ma#ing(ma#ing pihak !ang "er#angkutan. +ontoh perjanjian jual "eli
#e"idang tanah Dalam hal ini tim"ul hak dan ke&aji"an "agi penjual dan pem"eli tanah
E. Aki"at hukum
Aki"at hukum !aitu aki"at #e#uatu tindakan hukum. 5indakan hukum adalah tindakan !ang
dilakukan guna memperoleh #e#uatu aki"at !ang dikehendaki dan !ang diatur oleh hukum. Atau
aki"at hukum adalah aki"at !ang ditim"ulkan oleh peri#ti&a hukum
Aki"at hukum dapat "erupa /
a. Lahirn!a I u"ahn!a atau len!apn!a #e#uatu keadaan hukum
+ontoh /
( Menjadi umur 41 tahun $akap untuk melakukan tindakan hukum
( Dalam pengampuan jadi kehilangan ke$akapan melakukan tindakan hukum diata#.
". Lahirn!aIu"ahn!a atau len!apn!a #e#uatu hu"ungan hukum *hu"ungan antara dua #u"!ek
hukum atau le"ih dimana hak dan ke&aji"an di#atu pihak "erhadapan dengan hak dan ke&aji"an
dipihak !g lain. +ontoh A mengadakan perjanjian jual "eli dengan B lahir hu"ungan hukum A:B.
Se#udah di"a!ar luna# len!ap hu"ungan itu.
$. Sank#iIapa"ila melakukan tindakan mela&an hukum% +ontoh A mena"rak #e#eorang hingga
"eraki"at luka "erat% A haru# mendapat #ank#i "erupa pidana penjara atau pidana denda
7. A#a# Hukum
1. Be"erapa pendapat tentang a#a# hukum /
a. Belle3roid% men!e"utkan "ah&a a#a# hukum adalah norma da#ar !ang dija"arkan dari hukum
po#iti3 dan !ang ilmu hukum tidak dianggap "era#al dari aturan(aturan !ang le"ih umum. A#a#
hukum itu merupakan pengendapan hukum po#iti3 dalam #uatu ma#!arakat.
". Gan Eikama Homme#% men!e"utkan a#a# hukum itu tidak "oleh dianggap #e"agai norma(
norma hukum !ang konkrit akan tetapi perlu dipandang #e"agai da#ar(da#ar atau petunjuk(
petunjuk "agi hukum !ang "erlaku. Dengan kata lain a#a# hukum adalah da#ar(da#ar atau
petunjuk arah dalam pem"entukan hukum po#iti3.
$. P. S$holten% mengatakan "ah&a a#a# hukum adalah ke$endrungan(ke$endrungan !ang
di#!aratkan oleh pandangan ke#u#ilaan kita pada hukum% merupakan #i3at(#i3at umum dengan
#egala keter"ata#ann!a #e"agai pem"a&aan !ang umum itu tetapi !ang tidak "oleh tidak haru#
ada.
d. Sudikno Mertoku#umo% men!impulkan "ah&a a#a# hukum atau prin#ip hukum "ukanlah
peraturan hukum konkrit% melainkan merupakan pikiran da#ar !ang umum #i3atn!a atau
merupakan latar "elakang dari peraturan !ang konkrit !ang terdapat dalam dan di"elakang
#etiap #i#tem hukum !ang menjelma dalam peraturan peraturan perundang(undangan dan
putu#an hakim !ang merupakan hukum po#iti3 dan dapat diketemukan dengan men$ari #i3at(#i3at
umum dalam peraturan konkrit ter#e"ut.
esim'ulan asas hukum :
Pada da#arn!a apa !ang di#e"ut dengan a#a# hukum adalah da#ar(da#ar umum !ang terkandung
dalam peraturan hukum dan da#ar(da#ar umum ter#e"ut adalah merupakan #e#uatu !ang
mengandung nilai(nilai eti#. Peraturan hukum adalah ketentuan konkrit tentang $ara "erperilaku
di dalam ma#!arakat. Ia merupakan konkriti#a#i dari a#a# hukum.
A#a# hukum "ukanlah norma hukum konkrit karena a#a# hukum adalah ji&an!a norma hukum
itu. Norma hukum merupakan penja"aran #e$ara konkrit dari a#a# hukum. Dikatakan a#a#
hukum #e"agai ji&an!a norma hukum atau peraturan hukum karena ia merupakan da#ar
lahirn!a peraturan hukum. A#a# hukum merupakan petunjuk arah arah "agi pem"entuk hukum
dan pengam"il keputu#an. A#a# hukum tidak mempun!ai #ank#i #edangkan norma hukum
mempun!ai #ank#i. Pada umumn!a a#a# hukum tidak dituangkan dalam "entuk peraturan !ang
konkrit atau pa#al(pa#al mi#aln!a a#a# fictie hukum% a#a# pact sunt ser&anda. Akan tetapi tidak
jarang a#a# hukum itu dituangkan dalam peraturan konkrit #eperti a#a# presumption of
innocence% dll.
4. Pem"agian a#a# hukum /
a. A#a# hukum umum% ialah a#a# !ang "erhu"ungan dengan "idang hukum dan "erlaku untuk
#emua "idang hukum itu% #eperti a#a# e)uality before the la#% a#a# le* posteriore derogate legi
priori% a#a# "ah&a apa !ang lahirn!a tanpak "enar% untuk #ementara haru# dianggap demikian
#ampai diputu# *lain1 oleh pengadilan.
Menurut P. S$holten ada ? a#a# hukum umum% !aitu /
11 A#a# kepri"adian
41 A#a# pe#ekutuan
=1 A#a# ke#amaan
>1 A#a# ke&i"a&aan% dan
?1 A#a# pemi#ahan antara "aik dan "uruk.
Dalam a#a# kepri"adian manu#ia menginginkan adan!a ke"e"a#an indi0idu. Dalam a#a# ini
menunjuk pada pengakuan kepri"adian manu#ia "ah&a manu#ia adalah o"!ek hukum%
pen!andang hak dan ke&aji"an. Dalam a#a# per#ekutuan !ang dikehendaki adalah per#atuan%
ke#atuan dan $inta ka#ih% keutuhan ma#!arakat.
A#a# ke#amaan menghendaki adan!a keadilan dalam arti #etiap orang adalah #ama di dalam
hukum (e)uality before the la#)% #etiap orang diperlakukan #ama. Sedangkan a#a# ke&i"a&aan
memperlihatkan adan!a ketidak#amaan.
". A#a# hukum khu#u#% ialah a#a# !ang "er3ung#i dalam "idang !ang le"ih #empit #eperti dalam
"idang hukum perdata% hukum pidana d#".
=. 7ung#i a#a# hukum
a. 7ung#i dalam hukum% menda#arkan ek#i#ten#in!a pada rumu#an oleh pem"entuk undang(
undang dan hakim *ini merupakan 3ung#i !ang "er#i3at menge#ahkan1 #erta mempun!ai
pengaruh !ang normati3 dan mengikat para pihak.
". 7ung#i dalam ilmu hukum% han!a "er#i3at mengatur dan ek#plikati3 *menjela#kan1. 5ujuan
adalah mem"eri ikhtiar% tidak normati3 #i3atn!a dan tidak terma#uk dalam hukum po#iti3
+ontoh a#a#(a#a# hukum /
a. A#a# legalitas 'tiada #uatu per"uatanpun dapat dihukum% ke$uali ata# kekuatan undang(
undang !ang telah ada #e"elum per"uatan itu dilakukan *Pa#al 1 a!at 1 6UHPidana K a#a#
undang(undang tidak "erlaku #urut1 K Nullum deli$tum #ine prae0ia lege
poenali)A#a#!resumption (f +nnocence *a#a# praduga tidak "er#alah1% "ah&a #e#eorang dianggap
tidak "er#alah #e"elum ada keputu#an hakim !ang men!atakan "ah&a ia "er#alah dan keputu#an
ter#e"ut telah mempun!ai kekuatan hukum !ang tetap *inkra$ht1
". A#a# +n ,ubio !ro Reo ialah dalam keraguan di"erlakukan ketentuan !ang paling
menguntungkan "agi #i terdak&a.
$. A#a# -imilia -imilibus ialah "ah&a perkara !ang #ama *#ejeni#1 haru# diputu# #ama *#erupa1.
d. A#a# !act -unt -er&anda !aitu "ah&a perjanjian !ang #udah di#epakati "erlaku #e"agai
undang(undang "agi para pihak !ang "er#angkutan.
e. A#a# .een -traft 'onder -chuld ialah a#a# tiada hukuman tanpa ke#alahan.
3. A#a# /e* !osterior ,erogat /egi !riori !aitu a#a# undang(undang !ang "erlaku kemudian
mem"atalkan undnag(undang terdahulu% #ejauh undnag(undang itu mengatur o"jek !ang #ama.
g. A#a# /e* -uperior ,erogat /egi +nferiori !akni #uatu a#a# undang(undang dimana jika ada 4
undang(undang !ang mengatur o"jek !ang #ama maka undang(undang !ang le"ih tinggi !ang
"erlaku #edangaka undang(undang !ang le"ih rendah tidak mengikat.
h. A#a# /e* -pecialis ,erogat /egi .enerali !akni undang(undang !ang khu#u#
mengen!ampingkan !ang umum.

Anda mungkin juga menyukai