Anda di halaman 1dari 10

KEMENTERIAN PENDIDIKAN,

KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN,


DAN KEBUDAYAAN
RISET, DAN TEKNOLOGI

TEMPAT PENDIDIKAN UNTUK KAMPANYE


PEMILU PASCA PUTUSAN MAHKAMAH
KONSTITUSI NO. 65/PUU-XXI/2023

Nur Syarifah
Staf Ahli Bidang Regulasi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


2023
Larangan Kampanye Pemilu di Tempat
Pendidikan (1)
• Pasal 1 angka 35 UU No. 7 Tahun 2017 (selanjutnya disebut UU
Pemilu) tentang Pemilihan Umum menyebutkan bahwa Kampanye
merupakan kegiatan Peserta Pemilu atau pihak yang ditunjuk oleh
Peserta Pemilu untuk meyakinkan Pemilih dengan menawarkan
visi, misi, program dan/atau citra diri Peserta Pemilu.
• Kampanye merupakan salah satu tahapan yang penting tidak
hanya bagi peserta Pemilu tetapi juga pemilih untuk mengetahu
visi, misi, dan program peserta Pemilu yang akan menjadi referensi
dalam menentukan pilihan.
Larangan Kampanye Pemilu di Tempat
Pendidikan (2)
• Pasal 1 angka 35 UU Pemilu tegas menyebutkan bahwa para pihak yang terlibat dalam
kegiatan kampanye adalah peserta Pemilu dan Pemilih. Oleh karenanya, UU Pemilu juga
telah memberikan batasan dan menetapkan sejumlah larangan, antara lain:
• Pasal 280 ayat (1) huruf h, yaitu larangan menggunakan fasilitas pemerintah,
tempat ibadah, dan tempat pendidikan,
• Pasal 280 ayat (2) huruf f, yaitu pelaksana dan/atau tim kampanye dalam kegiatan
Kampaye Pemilu dilarang mengikutsertakan aparatur sipil negara,
• Pasal 283, pejabat negara, pejabat struktural dan pejabat fungsional dalam jabatan
negeri serta aparatur sipil negara lainnya dilarang mengadakan kegiatan yang
mengarah kepada keberpihakan terhadap peserta Pemilu sebelum, selama, dan
sesudah masa kampanye Larangan tersebut meliputi pertemuan, ajakan, imbauan,
seruan atau pemberian barang kepada aparatur sipil negara dalam lingkungan unit
kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.
• Larangan tersebut selain dikenakan sanksi administratif berupa pembatalan sebagai
peserta Pemilu atau sebagai calon terpilih, juga disertai dengan sanksi pidana.
Larangan Kampanye Pemilu di Tempat
Pendidikan Paska Putusan Mahkamah
Konstitusi
• Pasal 280 ayat (1) huruf h UU Pemilu menegaskan larangan penggunaan fasilitas
pemerintah, tempat ibadah, dan tempat Pendidikan. Namun dalam bagian Penjelasan
Pasal tersebut dinyatakan bahwa fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat
pendidikan dapat digunakan jika peserta Pemilu hadir tanpa atribut kampanye Pemilu
atas undangan dari pihak penanggung jawab fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan
tempat Pendidikan. Adapun yang dimaksud tempat Pendidikan adalah gedung dan/atyau
halaman sekolah dan/atau perguruan tinggi.

• Putusan MK Nomor 65/PII-XXI/2023 yang dibacakan tanggal 15 Agustus 2023 telah


meletakkan norma baru sehingga Pasal 280 ayat (1) selengkapnya berbunyi
“menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat Pendidikan, kecuali
untuk fasilitas pemerintah dan tempat Pendidikan sepanjang mendapat izin dari
penanggung jawab tempat dimaksud dan hadir tanpa atribut kampanye”.
Potensi Permasalahan Kampanye di Tempat
Pendidikan (1)
• Tempat Pendidikan merupakan ruang yang aman, nyaman, dan
menyenangkan bagi murid atau mahasiswa untuk belajar, dan
juga bagi warga sekolah atau sivitas akademika.
• Untuk itu tempat Pendidikan harus dijaga kondusivitas dan
netralitasnya.
• Jika tidak dijaga kondusivitas dan netralitas tersebut maka
berpotensi terjadinya kerawanan dan pelanggaran hukum.
Potensi Permasalahan Kampanye di Tempat
Pendidikan (2)
• Terjadinya pembelahan institusi pendidikan ke dalam aliran
kekuatan politik tertentu selama pelaksanaan kampanye yang
dapat mempengaruhi suasana pembelajaran.
• Terjadinya polarisasi warga satuan pendidikan atau civitas
akademika, dan bagi Pegawai Negeri Sipil akan berbenturan
dengan prinsip netralitas PNS dalam Peraturan Pemerintah Nomor
94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, dan
melanggar ketentuan larangan keikutsertaan ASN dalam kegiatan
kampanye sebagaimana diatur dalam Pasal 280, Pasal 282, dan
Pasal 283 UU Pemilu.
• Terjadinya diskriminasi dan keberpihakan dalam pengaturan
jadwal dengan banyaknya jumlah peserta Pemilu.
Kebijakan Kampanye di Tempat Pendidikan
(1)
• Area kampanye hanya di perguruan tinggi
a. gedung serbaguna;
b. halaman; dan/atau
c. lapangan,
yang tidak digunakan untuk belajar mengajar atau ibadah.

• Waktu pelaksanaan kampanye


Di luar hari pembelajaran
Kebijakan Kampanye di Tempat Pendidikan
(2)
• Pemberi izin
Pimpinan perguruan tinggi
• Prinsip pemberian izin
a. adil;
b. terbuka;
c. proporsional;
d. tidak berpihak kepada salah satu Peserta Pemilu;
e. tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar;
f. tidak mengganggu netralitas dan suasana kondusif dalam
pembelajaran
Kebijakan Kampanye di Tempat Pendidikan
(3)
• Peserta kampanye
mahasiswa di perguruan tinggi yang bersangkutan dan
tidak melibatkan pihak yang dilarang

• Metode kampanye
a. pertemuan terbatas;
b. pertemuan tatap muka;
c. debat calon.
SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

TERIMA KASIH

www.kemdikbud.go.id www.jdih.kemdikbud.go.id birohukumdikbud birohukumdikbud

Anda mungkin juga menyukai