Anda di halaman 1dari 28

DINKES

KOTA TEGAL

SOSIALISASI
z

PD3I ke Masyarakat
DINKES
KOTA TEGAL

z
CAMPAK/RUBELA ADALAH….
 Campak adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang sangat menular,
Campak disebabkan oleh virus genus Morbillivirus dalam keluarga
Paramyxoviridae

 Penularan: Virus campak/Rubela ditularkan melalui droplet yang keluar dari


hidung, mulut atau tenggorokan orang yang terinfeksi virus campak pada saat
bicara, batuk, bersin atau melalui sekresi hidung.

 Sangat menular pada 4 hari sebelum dan 4 hari sesudah munculnya


bintik-bintik (ruam) kemerahan
DINKES
KOTA TEGAL

GEJALA dan TANDA CAMPAK…

 Gejala:
o Gejala awal: Demam, batuk, pilek, radang mata (konjungtivitis)

o Bintik-bintik kemerahan (ruam maculopapular) muncul 2-4 hari setelah


gejala awal.

 Komplikasi : diare, pneumonia (radang paru), ensefalitis


(radang otak), kebutaan.
DINKES
KOTA TEGAL

PENCEGAHAN
 Vaksinasi MR

Pertama (MR-1), diberikan ketika Si Kecil berusia 9 bulan

Kedua (MR-2), diberikan saat mereka berusia 18 bulan

Ketiga (MR-3), diberikan saat mereka berusia kelas 1 SD


 Bagaimana cara kerja vaksin campak? Saat kamu mendapatkan vaksin
campak, sistem kekebalan akan membuat antibodi pelindung terhadap
virus vaksin yang dilemahkan. Dengan begitu, jika suatu saat kamu
terinfeksi virus penyebab campak, sistem kekebalan tubuh dapat
melawan serangan virus tersebut.
DINKES
KOTA TEGAL
KILAT CAMPAK
z

1. KENALI 2. LAPORKAN 3. TINDAKAN AWAL

SUSPEK CAMPAK JIKA: SEGERA 1. Lakukan ISOLASI kasus dan KARANTINA kontak erat
(minimal 7 hari)
PUSKESMAS 2. Konsultasi dengan dokter terkait perawatan medis;
3. Siapkan obat turun panas dan vitamin A (jika diperlukan),
berikan sesuai dosis;
4. Dipakaikan masker untuk menghindari penularan (minimal
SURVEILANS selama 7 hari sejak munculnya ruam);
DINAS 5. Jika muncul komplikasi seperti sesak nafas, demam tetap
KESEHATAN tinggi atau diare rujuk ke Rumah Sakit.
DEMAM (PANAS) DAN KAB/KOTA
RUAM (BINTIK-BINTIK MERAH) PENGAMBILAN SPESIMEN:
6. Koordinasi dengan petugas laboratorium;
7. Satu spesimen serum sebanyak 1 mL (dari 3-5 cc darah)
KLB SUSPEK CAMPAK JIKA: SURVEILANS diambil pada hari ke-4 sampai ke-28 sejak munculnya ruam;
DINAS 8. Satu spesimen urine diambil 60 mL /spesimen apus
KESEHATAN tenggorok pada hari ke-0 sampai ke-5 sejak muncul ruam
PROVINSI (pada kasus suspek campak yang disertai dengan
≥5 KASUS SUSPEK CAMPAK DALAM WAKTU 4
MINGGU BERTURUT-TURUT, MENGELOMPOK (dalam batuk/pilek/konjungtivitis)
satu daerah tertentu) DAN ADA BUKTI KONTAK
9. Segera dikirimkan dalam suhu 2-8 O C.
DINKES
KOTA TEGAL

“JIKA ADA SESEORANG (ANAK/DEWASA)


DENGAN DEMAM+RUAM, SEGERA
HUBUNGI PETUGAS
KESEHATAN/PUSKESMAS TERDEKAT”
DINKES
KOTA TEGAL

z
POLIO ADALAH…

 Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus family


Picornaviridae yang menyerang susunan saraf manusia sehingga
bisa menyebabkan kelumpuhan permanen dan bahkan kematian

 Sampai saat ini tidak ada obat untuk mengobati penyakit ini,
tetapi tersedia vaksin yang murah, aman dan efektif untuk
mencegah penyakit ini

 Polio dapat menyerang siapa saja pada usia berapapun, tetapi


penyakit ini terutama menyerang anak dibawah lima tahun
(Balita)
DINKES
KOTA TEGAL

z
Gejala AFP

 Kehilangan refleks.
 Nyeri otot dan kram otot yang parah.
 Kaki menjadi terkulai
 Demam
 Nyeri menelan
 Nyeri kepala.
 Muntah
 Lemas
 Meningitis
DINKES
KOTA TEGAL

z
CARA PENULARAN

 Polio ditularkan dari orang ke orang melalui


makanan/minuman yang terkontaminasi virus biasanya
melalui oro-fecal

 Selanjutnya virus dikeluarkan melalui tinja ke lingkungan


dan menyebar dengan cepat, terutama pada kondisi dengan
sanitasi lingkungan yang buruk
DINKES
KOTA TEGAL

z
CARA PENCEGAHAN

 Mendapatkan vaksinasi Polio baik yang OPV/IPV

 Hindari membeli jajanan atau makanan yang kurang bersih

 Cuci tangan secara teratur

 Hindari kontak dengan orang yang sakit


DINKES
KOTA TEGAL

z
BAGAIMANA MENENTUKAN KASUS AFP

Bila ada anak dengan kelumpuhan, tentukan tiga hal berikut:

1. Apakah anak berumur kurang dari 15 tahun?


2. Apakah kelumpuhan bersifat layuh/lemas? (bersifat lunglai, lemas atau
layuh bukan kaku, atau terjadi penurunan tonus otot).
3. Apakah kelumpuhan terjadi mendadak? (perkembangan kelumpuhan yang
berlangsung cepat (rapid progressive) antara 1 – 14 hari sejak terjadinya
gejala awal (rasa nyeri, kesemutan, rasa tebal/kebas) sampai kelumpuhan
maksimal.

Bila jawaban ketiganya adalah “ya” maka kasus tersebut adalah kasus AFP
dan harus dilaporkan. Segera hubungi petugas kesehatan/puskesmas terdekat.
DINKES
KOTA TEGAL

DIFTERI ADALAH

 Penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri


Corynebacterium Diphtheriae yang menghasilkan toksin difteri

KASUS DIFTERI
DINKES
KOTA TEGAL

z
GEJALA DIFTERI

GEJALA KLINIS DIFTERI

Demam Munculnya Sakit waktu Leher Sesak nafas


atau pseudomembran menelan membengkak disertai
tanpa demam putih keabuan, sulit  94% kasus bunyi
lepas dan mudah Difteri
berdarah jika mengenai
dilepas/ tonsil dan
dimanipulasi faring
 lainnya
difteri kulit
DINKES
KOTA TEGAL

CARA PENULARAN
 melalui droplet (percikan ludah) sewaktu batuk, bersin, muntah,
atau melalui alat makan

SIAPA YANG BISA TERTULAR DIFTERI?

Semua kelompok usia dapat tertular penyakit ini,


terutama yang belum mendapatkan imunisasi lengkap
Difteri pada dewasa sulit terdeteksi
DINKES
KOTA TEGAL

PENCEGAHAN DIFTERI

 Pencegahan: Imunisasi Difteria Toxoid (DPT-HB-Hib, DT, Td)

 Penggunaan masker dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan


Sehat)

 Pemberian antibiotika pada kontak erat kasus (carrier)


Erythromysin 4 x sehari selama 7 hari

 Tatalaksana kasus dengan pemberian Anti Difteri Serum (ADS)


dan antibiotika
DINKES
KOTA TEGAL

z
BAGAIMANA MENENTUKAN SUSPEK DIFTERI

 seseorang dengan gejala:

 faringitis, tonsilitis, laringitis, trakeitis, atau


kombinasinya;

 demam atau tanpa demam;

 adanya pseudomembran putih keabu-abuan yang


sulit lepas, mudah berdarah apabila dilepas atau
dilakukan manipulasi.
DINKES
KOTA TEGAL

PERTUSIS ADALAH
 Pertusis (batuk rejan/batuk seratus hari) adalah penyakit menular pada
saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertusis.
Penyakit ini merupakan penyakit endemik di hampir seluruh negara di
dunia dengan puncak epidemik biasanya terjadi setiap 2-5 tahun (rata-
rata 3-4 tahun).
DINKES
KOTA TEGAL

z
GEJALA PERTUSIS

 sepuluh hari setelah seseorang terinfeksi  gejala ILI


(influenzae like illness)

 batuk terus menerus (> 2 minggu), tanpa jeda & diakhiri dg


napas dalam, serta muntah selama /setelah batuk
(whooping cough)

 kadang hingga muka kebiruan dan pendarahan di mata

 Komplikasi: Radang paru, henti napas  KEMATIAN


DINKES
KOTA TEGAL

PENULARAN PERTUSIS
 melalui droplet (percikan ludah) sewaktu batuk, bersin,
muntah
 Sangat menular; Kasus yang tidak diobati dapat
menularkan penyakit sampai dengan tiga minggu setelah
batuk yang khas timbul
 sangat menular, terutama menyerang anak-anak yang
belum di imunisasi
DINKES
KOTA TEGAL

PENCEGAHAN
z PERTUSIS
 Imunisasi lengkap sesuai usia: DPT-HB-Hib
 Penggunaan masker dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat)
 Pemberian antibiotika pada kontak erat kasus
DINKES
KOTA TEGAL

PENEMUAN KASUS PERTUSIS

 Orang dengan batuk terus menerus (batuk paroksismus) yang


berlangsung minimal selama 2 minggu dengan ditemukan
minimal 1 tanda berikut :

 Batuk rejan pada saat inspirasi atau napas dalam (inspiratory


whoop)

 Muntah setelah batuk (post-tussive vomiting)

 Muntah tanpa ada penyebab yang jelas


DINKES
KOTA TEGAL

z
TN (Tetanus Neunatorum)

 Tetanus adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh


strain toksigenik dari bakteri Clostridium tetani (C. tetani)
menghasilkan neurotoksin (tetanospasmin).
DINKES
KOTA TEGAL

z
GEJALA TN
 Pada anak dan orang dewasa  gejala rahang terkunci (trismus
atau lock jaw) umum terjadi  diikuti oleh kaku pada otot leher,
otot perut atau otot punggung (opisthotonus), sulit menelan,
kejang otot, berkeringat dan panas badan.

 Pada bayi (tetanus neonatorum) terdapat juga gejala berhenti


menetek antara 3 sampai dengan 28 hari setelah lahir  Gejala
berikutnya adalah kejang yang hebat dan tubuh menjadi kaku.
DINKES
KOTA TEGAL

z
CARA PENULARAN

 Tidak menyebar langsung dari orang ke orang

 Masuk ke luka yang tak bersih, kuku yang kotor, luka


dalam akibat gigitan binatang, pemotongan tali pusat
bayi yang tidak steril, pisau, peralatan persalinan
yang tidak steril pada saat bayi lahir
DINKES
KOTA TEGAL

PENCEGAHAN TN
 Imunisasi Tetanus Toxoid ( DPT-HB-Hib, DT, Td)

 Persalinan yang bersih dan steril tetap harus dilakukan


walaupun ibu hamil tersebut sudah mendapatkan imunisasi Td.

 Pemotongan tali pusat secara steril

 Orang yang sembuh dari tetanus tetap harus


diberi imunisasi → tidak punya kekebalan dan
dapat terinfeksi kembali
DINKES

PENEMUAN KASUS TN
KOTA TEGAL

 Gejala Klinis Gejala awal adalah kesulitan minum karena


terjadinya trismus atau lock jaw (spasme otot pengunyah).
Mulut mencucu seperti ikan (karpermond), sehingga bayi tidak
dapat minum dengan baik. Selain itu terdapat risus
sardonicus atau wajah seperti senyum terpaksa dan alis
terangkat. Kemudian, dapat terjadi spasmus otot yang luas
dan kejang umum, seperti opisthotonus atau tulang belakang
seperti melengkung ke belakang.
z
z

Anda mungkin juga menyukai