Anda di halaman 1dari 11

IODOMETRI

Titrasi Tak Langsung

Dosen Pengampu: Dra.Khairat, M.Si


Disusun Oleh

Kelompok Empat

Nadila Febri Nuraini 2307011621

Dwi Anugrah Novanda 2307011951

Sri Hartini Sirait 2307013130

Atifah Nurul Huda 2307027537


About Iodometri
● Iodometri merupakan salah satu metode
analisis kuantitatif volumetri secara
oksidimetri dan reduksimetri melalui proses
titrasi tidak langsung.
● Titrasi Iodometri bertujuan untuk menentukan 01

konsentrasi atau kadar suatu senyawa.


● Larutan standar yang digunakan adalah
natrium tiosulfat.
03

02
About Iodometri
Pada titrasi iodometri, natrium tiosulfat digunakan sebagai
titran. Natrium tiosulfat akan bereaksi dengan larutan iodin
yang dihasilkan oleh reaksi antara analit dengan larutan KI
berlebih. Kemudian indikator amilum ditambahkan pada
saat titrasi mendekati titik ekivalen karena amilum dapat
membentuk kompleks yang stabil dengan iodin dan bila
diberi tidak saat mendekati titik ekivalen maka akan dapat
mengganggu penetapan titik akhir. Titik ekuivalen ditandai
dengan larutan yang di titrasi berubah menjadi kuning
jerami. Setelahnya dilanjutkan titrasi kembali dengan
larutan natrium tiosulfat hingga warna birunya hilang.
About Iodometri
Prinsip penetapannya yaitu bila zat uji
(oksidator) mula-mula direaksikan dengan
ion iodida berlebih, kemudian iodium
01
yang terjadi dititrasi dengan larutan 03
natrium tiosulfat, reaksi antara iodium
dan tiosulfat berlangsung secara 02
sempurna, karena iod mudah larut dalam
larutan iodida.
04
Reaksinya:
oksidator + KI → I2
I2 + 2 Na2S2O3 → 2NaI + Na2S4O6
Mengapa sampel (oksidator) perlu
ditambah dengan KI berlebih?

Penambahan larutan KI berlebihan dalam


suasana asam akan mengoksidasi iodida(I-)
pada KI menjadi iodin/iodium(I2) sedangkan
oksidator atau sampelnya habis bereaksi
sehingga akan menyisakan I2.
Salah satu penerapan Iodometri adalah
analisa vitamin c

Vitamin C atau asam askorbat adalah asam karboksilat yang


dapat mengalami reaksi oksidasi. Vitamin C ini dapat breaksi
dengan larutan iodin (I2), yang akan mengubah I2 menjadi
ion iodide (I-) sehingga iodin mengalami reduksi atau
berperan sebagai oksidator. Meskipun telah terjadi
perubahan warna dari cokelat menjadi kuning dan akhirnya
tidak berwarna, namun tetap diperlukan indikator amilum
agar perubahan warna dapat diamati secara jelas. Hal ini
untuk menghindari terjadinya kesalahan titrasi.
Indikator Amilum

Keuntungan menggunakan
indikator amilum :
1. Harganya murah
2. Mudah didapat
3. Perubahan warna pada titik
akhirtitrasi jelas
Indikator Amilum
Kerugian menggunakan indikator amlilum :
1. Sukar larut dalam air dingin
2. Tidak stabil mudah terhidolisa menjadi
dekstrin
3. Dalam suasana asam kuat akan
terhidrolisa
4. Larutan amilum dengan iodium menjadi
kompleks yang sukar larut maka pemberian
amilum mendekati titik akhir.
5. Jika larutanya sangat encer akan terjadi
pergeseran titik akhir titrasi.
Kesimpulan
Titrasi iodometri merupakan analisa untuk zat-zat
reduktor dengan penambahan larutan iodin beku
berlebih dan kelebihannya dititrasi dengan
menggunakan larutan natrium tiosulfat sebagai larutan
01 standar. Titrasi iodometri dilakukan dengan tujuan
agar dapat menentukan kadar sampel dari larutan I2,
yang sebelum mencapai tahap tersebut perlu dilakukan
02 terlebih dahulu pembakuan larutan natrium tiosulfat.
Indikator yang digunakan dalam titrasi iodometri ini
adalah larutan amilum. Pemberian indikator amilum
03 bertujuan untuk memperjelas titik akhir dari proses
titrasi. Titrasi ini memiliki output larutan bening tak
berwarna.
The End

01

THANK YOU 03

02

Anda mungkin juga menyukai