Anda di halaman 1dari 28

Penyakit Gangguan Hati

Kelompok 2 kelas C :

1. Dinda Lestari 2230122473

2. Febriyanti 2230122476

3. Feliani Marta Putri 2230122477

4. Kharisma Paramitha 2230122481

5. Latifa Amwidyana 2230122482

6. Melinnia Syafitri 2230122485

7. Silvinia Hikmah Rehan 2230122499


Dosen Pengampuh : apt. Ria Afrianti,
8. Yulia Satrianti 2230122506 M. Farm
Pendahuluan

Hati organ yg sgt penting dlm


pengaturan homeostatis tubuh meliputi:

⚫Metabolisme
⚫Biotransformasi
⚫Detoksifikasi
⚫Sintesis
⚫Penyimpanan
⚫Imunologi
Anatomi Hati Hati Normal Hati yang
Rusak
Etiologi Gangguan Hati

Gangguan fungsi hati seringkali dihubungkan dengan beberapa penyakit hati tertentu.
Beberapa pendapat membedakan penyakit hati menjadi penyakit hati kut atau kronis.
Dikatakan akut apabila kelainan-kelainan yang terjadi erlangsung sampai dengan 6
bulan, sedangkan penyakit hati kronis berarti angguan yang terjadi sudah berlangsung
lebih dari 6 bulan. Ada satu bentuk enyakit hati akut yang fatal, yakni kegagalan hati
fulminan, yang berarti erkembangan mulai dari timbulnya penyakit hati hingga
kegagalan hati yang erakibat kematian (fatal) terjadi dalam kurang dari 4 minggu.
Lanjutan...

Beberapa penyebab penyakit hati :


• Infeksi virus hepatitis
• Zat-zat toksisk
• Genetik atau keturunan
• Gangguan imunologi (hepatitis autoimun,
terjadi perlawanan terhadap sel-sel hati yang
berakibat timbulnya peradangan kronis)
• kanker
Klasifikasi gangguan Hati

1. hepatitis 5. Abses hati


3. Perlemakan
Hati 7. Kanker hati

2. Kolestasis
dan jaundice
6. Sirosis Hati
4. Hemokromatosis

Depkes, 2007
1. Hepatitis
Istilah “hepatitis” dipakai untuk semua jenis
peradangan pada hati

penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari


virus sampai dengan obat – obatan

Virus hepatitis juga terdiri dari beberapa jenis yaitu


hepatitis A, B, C, D, E, F dan G. hepatitis A, B dan
C adalah yang paling banyak ditemukan
Lanjutan..
Tabel perbandingan virus hepatitis A, B, C, D, dan E

Depkes, 2007
2. Kolestasi dan jaundice
Kolestasis merupakan keadaan akibat kegagalan produksi dan pengeluaran empedu.

Lamanya menderita kolestasis dapat menyebabkan :


• gagalnya perlemakan lemak dan vitamin A, D, E, K oleh usus
• adanya penumpukan asam empedu bilirubin dan kolesterol di hati

Adanya kelebihan bilirubin dlm sirkulasi darah dan penumpukan pigmen empedu pd kulit, membran
mukosa dan bola mata (pada lapisan skeletal) disebut jaundice.

Pemeriksaan Alkali fosfatase, Bilirubin Total dan Bilirubin Direk.

Pengobatan Ursodeoxycholic acid (8-10mg/kg BB) dlm 2- 3 dosis terbagi.


3. Perlemakan hati

Perlemakan hati terjadi bila


penimbunan lemak melebihi Kelainan ini dapat timbul Pemeriksaan yang
5% dari berat hati atau karena mengkonsumsi dilakukan SGPT, SGOT
mengenai lebih dari separuh alkohol berlebihan dan alkali Fosfatase.
jaringan sel hati
4. hemokromatosis
Hemochromatosis merupakan kelainan
metabolisme besi yang ditandai dengan
adanya pengendapan besi secara
berlebihan di dalam jaringan.

Penyakit ini bersifat genetik atau


keturunan.

• Saturasi transferin >80% &


Pemeriksaan
• ferritin mencapai 2000µg/L.
5. Abses Hati

Abses hati dapat disebabkan oleh infeksi


bakteri atau amoeba.

Kondisi ini disebabkan karena bakteri


berkembang biak dengan cepat

gejala demam dan mengigil.


6. Sirosis Hati

Setelah hati terjadi peradangan dan bengkak, hati mencoba


memperbaiki dengan membentuk bekas luka atau parut kecil.
Parut ini disebut “fibrosis” yang membuat hati lebih sulit
melakukan fungsinya. Sewaktu kerusakan berjalan, semakin
banyak parut terbentuk dan mulai menyatu, dalam tahap
selanjutnya disebut “sirosis”.

Sirosis hati dapat


terjadi karena :
• Alkohol
• Perlemakan hati
7. Kanker Hati
 Kanker hati yang banyak terjadi adalah Hepatocellular carcinoma (HCC).

 HCC merupakan komplikasi akhir yang serius dari hepatitis kronis, terutama sirosis yang terjadi karena virus
hepatitis B dan hepatitis C
Tanda-tanda dan Gejala Gangguan Fungsi Hati
Kulit atau sklera
mata berwarna
kuning (ikterus).

Tungkai dan
Badan terasa
abdomen
lelah atau lemah.
membengkak.

Gejala-gejala
Nyeri abdomen,
menyerupai flu,
yang dapat
misalnya demam,
disertai dengan
rasa nyeri pada
perdarahan usus.
seluruh tubuh.

Kehilangan nafsu
Gangguan daya makan, atau tidak
penge dapat makan atau
minum.

Depkes, 2007
Tanda-tanda dan Gejala Gangguan Fungsi Hati
Di bawah permukaan kulit
tampak pembuluh-
pembuluh darah kecil,
merah dan membentuk
formasi laba-laba, telapak
tangan memerah, flapping
tremor, dan kulit mudah
memar. Tanda-tanda Gangguan mental,
tersebut adalah tanda biasanya pada stadium
mungkin adanya sirosis lanjut (encephalopathy
hati. hepatic).

Darah keluar melalui Demam yang persisten,


muntah dan rektum menggigil dan berat
(hematemesis-melena). badan menurun. Ketiga
gejala ini mungkin
menandakan adanya
abses hati

Depkes, 2007
Diagnosa Gangguan Hati

Diagnisa

Evaluasi Evaluasi radio


laboratorium grafic

- pemeriksaan
penapisan hati - Scintigraphy
- USG - CT-Scan - MRI - ptc dan ercp
(pemeriksaan hati-Limpa
bokimia)

Depkes, 2007
Penatalakasanaan

Penatalaksanaan

Farmakologi Non farmakologi


1. Penatalaksanaan non farmakologi
Melakukan diet seimbang, dimana jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh harus sesuai dengan tinggi
badan, berat badan dan aktifitas.

Bila kondisi bertambah parah, maka harus melakukan diet rendah protein

Mengosumsi maka sayur dan buah

Menghindari minum alkohol

Melakukan aktifitas sesuai kondisi dan kemampuan serta beristirahat jika merasa lelah

Menjalakan pola hidup sehat dan berkosultasi dengan tenaga kesehatan

Depkes, 2007
2. Terapi Farmakologi
OBAT INDIKASI CONTOH
Aminoglikosida Abses hati oleh Gentamicin, tobramicin
bakteri
Antiamuba amubiasis dehydroemetine, diiodohydroxyquinoline,
diloxanide furoate, emetine, etofamide,
metronidazole, secnidazole.
Antimalaria Pencegahan abses Klorokuin
hati
Antivirus Hepatitis B Lamivudine
Diuretik Edema & Sirosis hati Spironolakton
Kolagogum, Melindungi hati Metadoxine, Laktulosa, silimarin
kolelitolitik dan akibat hepatitis dan
hepatic protector kondisi lain
Multivitamin dengan Hepatitis Vit A,D,E,K dan Vit B, dan C
mineral
Lanjutan...
Terapi dengan vaksinasi :

Pemberian Interferon dapat meningkatkan sistem imun dalam melawan virus.

Terapi dengan transplantasi Hati

• terapi yg diterima u/ kegagalan hati fulminan yg tak dpt pulih dan komplikasi2 penyakit hati kronis tahap
akhir.
• pasien dg kegagalan hati fulminan dipertimbangkan u/ transplantasi bila terdapat tanda- tanda ensefalopati
lanjut, koagulapati mencolok (waktu prothrombin 20 menit) atau hipoglikemia.
• Pada pasien dg penyakit hati kronis dipertimbangkan u/ transplantasi bila terdapat komplikasi-komplikasi yg
meliputi asites refrakter, peritonitis bakterial spontan, ensefalopati, perdarahan varises atau gangguan parah
pd fungsi sintesis dg koagulopati atau hipoalbuminemia

Depkes, 2007
Penyesuaian Dosis
• Skor 8-9 : penurunan moderat (~25%) di awal dosis obat harian.
• Skor 10/> : penurunan yang signifikan dalam dosis harian awal
(~50%) untuk obat yang sebagian besar di metabolisme hati (≥ 60%).
• Pasien dengan atau tanpa disfungsi hati : dosis awal dimaksudkan sbg
titik awal untuk titrasi dosis berdasarkan respon pasien dan
menghindari efek samping.
• Ex : dosis obat yang di metabolisme hati 95% adalah pct 500mg
setiap 6 jam dan dosis total harian 2000mg/hr maka untuk pasien
sirosis hati dg Skor 12, dosis awal yang tepat akan menjadi 50% dr
dosis biasa (250mg) atau 1000 mg/hr.

Bauer, L.A., (2008 ), Applied Clinical Pharmacokinetics


Penyesuaian Dosis

memperkirakan “kemampuan hati” untuk memetabolisme obat.


Study kasus
Bp.Doni berusia 65 tahun, berat badan 70 kg. Memiliki riwayat CHF dan mendapatkan terapi pengobatan
dengan digoksin tablet 0,25mg/hari.

● Hasil laboratorium :
● total bilirubin 3,4 mg/dl
● serum albumin 2,5 g/dl
● protrombine time 6,7
● ascites sedang
● hepatic encephalopathy sedang

Depkes, 2007
Dari data hasil lab, dapat kita hitung child-pugh scores, yaitu :

Hasil Laboratorium Nilai Child- pugh score

- total bilirubin 3,4 mg/dl 3

- serum albumin 2,5 g/dl 3

- protrombine time 6,7 3

- ascites Sedang 3

- hepatic encephalopathy sedang 2

Total score 14
Lanjutan...
 Dari data ini dapat disimplkan bahwa pasien mengalami pe↓ fungsi hati yg signifikan, sehingga dosis
awal perlu diturunkan 50% dari dosis awal pd pasien normal.
 Pemeberian obat pada pasien gnagguan hati dapat dengan cara dosis diturunkan dan interval pemberian
tetap

Dosis digoksin 0,25mg/hari  0,125 mg/hari (1x sehari)


Daftar pustaka
● Anonim 2007, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hati,
Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik,
Departemen Kesehatan RI.
● Bauer, L.A., (2008), Applied clinical pharmacokinetics, New York : McGraw-Hill.
● Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
● Price, S. A. dan Wilson, L. M. C., 1995. Fisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit, Edisi Empat, Buku Kedua, 767-769, 773-776, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta
● Syarif, Amin. Dkk. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Departemen
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai