Anda di halaman 1dari 12

Al-Qur’an Edisi Kritis Perspektif

Orientalis
Dosen Pengampu : Arsyad Abdillah Rosyid,, M.Ag
Mata Kuliah : Kajian Orientalis Terhadap Tafsir al-Qur'an
Anggota kelompok:
• Syaifaul Qolbi (21102088)
• Ananda Avrilia (22102014)
• Muntaha Nabhan (21102067)
• M. Bahrul Fawaid (22102069)
Pokok Bahasan

1. Pengertian Orientalisme
2. Apa itu Al-Qur'an Edisi Kritis Perspektif Orientalis?
3. Sejarah Al-Qur'an Edisi Kritis Perspektif Orientalis
4. Al-Qur'an Pandangan Para Tokoh Orientalis
5. Metodologi Al-Qur'an Edisi Kritis Perspektif Orientalis
6. Alasan Kritik Orientalis Terhadap Al-Qur'an
7. Kontribusi Al-Qur'an Edisi Kritis Perspektif Orientalis
8. Kesimpulan
Pengertian Orientalisme

 Orientalisme berasal dari kata Orient dan isme. Orient artinya Timur dan isme
artinya faham. Di dalam Orientalisme apabila kita menyebut Orient artinya ialah
semua wilayah yang terbentang dari Timur Dekat sampai ke Timur Jauh dan juga
negara-negara yang berada di Afrika Utara dan Tengah.
 Dalam menerangkan arti Orientalisme The New Webster Encyclopedic Dictionary of
The English Language menyebutkan bahwa Orientalism An Eastern mode of thought
of expression (Orientalisme Suatu cara ekspresi pemikiran Timur).
Apa itu Al-Qur'an Edisi Kritis Perspektif Orientalis?

 Al-Qur'an Edisi Kritis Perspektif Orientalis adalah sebuah karya kontroversial


yang memuat kritik teks Al-Qur'an dari berbagai perspektif orientalis. Dalam edisi
ini, para orientalis melakukan analisis filologi, sejarah, dan bahasa terhadap
naskah-naskah Al-Qur'an yang ada.
 Mengapa penting untuk dipelajari? Al-Qur'an Edisi Kritis Perspektif Orientalis
memberikan kontribusi besar dalam pengembangan studi Al-Qur'an dan Islam.
Melalui kritik teks yang dilakukan, kita dapat memahami lebih dalam asal-usul Al-
Qur'an dan perkembangan Islam pada masa awal. Selain itu, edisi ini juga mem-
buka ruang diskusi dan refleksi terhadap interpretasi Al-Qur'an yang telah
berkembang selama ini.
Sejarah Al-Qur'an Edisi Kritis Perspektif Orientalis

 Al-Qur'an Edisi Kritis Perspektif Orientalis merupakan hasil dari upaya para ahli
di bidang studi Al-Qur'an untuk mengkaji secara kritis teks Al-Quran. Proses kri-
tik teks Al-Qur'an ini dilakukan dengan menggunakan metodologi ilmiah dan
berdasarkan pada naskah-naskah Al-Qur'an tertua yang ditemukan.
 Beberapa tokoh penting yang terlibat dalam proses kritik teks Al-Qur'an antara
lain Ignac Goldziher, Theodor Noldeke, Gustav Flugel, dan Arthur Jeffery.
Mereka adalah ahli-ahli orientalis yang memiliki kontribusi besar dalam
pengembangan studi Al-Qur'an di Barat.
Al-Qur'an Pandangan Para Tokoh Orientalis

 Pandangan Antonius Walaeus, ”al Qur’an adalah kitab suci yang disimpangkan dan
penuh dengan pemikiran yang saling bertentangan”. Jesuit J.J. Ten Berge, “Al-Qur’an
adalah konfirmasi dan interpretasi terhadap sejarah Bibel, -suatu hasil yang sangat bu-
ruk- serta mereduksinya dan berisikan koleksi dongeng-dongeng, cerita buatan, dan
cerita-cerita yang disalahpahami”. John Wansbrough, “al-Qur’an adalah karya sastra
Nabi SAW yang cenderung mengadaptasi kitab-kitab sebelumnya”.
 Thedore Noldeke dalam bukunya menjelaskan tentang sejarah surah-surah dengan
menggunakan metode lurus yang kadang-kadang mengandung kebenaran. Serta
mengutip susunan surah-surah dari kitab Abil Qasim Umar bin Muhammad bin Abdul-
Kaafi dalam penyusunan surah makkiyah dan madaniyah.
 Dan pandangan Noldeke banyak mewarnai dan menjadi rujukan dari para orientalis
setelahnya. Christoph Luxenberg bepandangan serta berspekulasi dalam surah dan
ayat-ayat al-Qur’an banyak diketemukan kesalahan penulisan dan bacaan dan bahkan
Luxenberg mengutak-atik surah dan ayat dalam teks al-Qur’an. Dalam hal ini
Christoph Luxenberg banyak mendapatkan kritikan dan penolakan dari asumsi-asum-
sinya oleh kalangan ulama-ulama islam.
 Dari pandangan para orientalis tersebut banyak pandangan yang mendiskritkan serta
mereduksi surah dan ayat al-Qur’an dengan hal-hal negatif disebabkan kebencian
mereka kepada islam dan faktor untuk mengintervensi kajian islam dengan seku-
lerisasi ilmu dari al-Qur’an. Serta ada pula pandangan dari para orientalis yang posi-
tif terhadap surah dan ayat al-Qur’an dikarenakan mengakui atas keindahan uslub
dan keistimewaan mukjizat terbesar nabi Muhammad SAW tersebut.
Metodologi Al-Qur'an Edisi Kritis Perspektif Orientalis
 Metodologi yang digunakan dalam Al-Qur'an Edisi Kritis Perspektif Orientalis di-
dasarkan pada pendekatan kritik tekstual yang sangat ketat. Para ahli menggunakan
berbagai metode untuk memeriksa naskah-naskah asli Al-Qur'an, termasuk analisis lin-
guistik, sejarah, dan arkeologi. Mereka juga membandingkan berbagai versi naskah un-
tuk menemukan kesalahan atau perbedaan dalam teks.
 Proses kritik teks Al-Qur'an dilakukan dengan sangat hati-hati dan teliti. Para ahli bek-
erja sama untuk memeriksa setiap kata dalam teks dan membandingkannya dengan
naskah-naskah lain dari periode yang sama. Mereka mencari perbedaan dalam ejaan,
tata bahasa, dan makna untuk memastikan bahwa teks yang dihasilkan akurat dan dapat
dipercaya.
Alasan Kritik Orientalis Terhadap Al-Qur'an
 Seorang orientalis terkemuka yang menerapkan metode kritis-historis untuk
mengkaji Al-Qur'an adalah Arthur Jeffery. Ia berpendapat agama yang memiliki
kitab suci akan memiliki masalah dalam sejarah teks (textual history). Ini dise-
babkan tidak ada satupun autografi dari naskah asli dulu yang masih ada. Saat ini,
masing-masing pemeluk agama memiliki naskah-naskah yang telah turun-temurun
yang paling tidak telah berubah di berbagai komunitas masyarakat. Disebabkan kri-
tik teks belum dilakukan kepada Al-Qur'an sebagaimana yang sudah diterapkan
kepada Bibel, maka Jeffery berpendapat belum ada satupun dari para mufassir Mus-
lim yang menafsirkan Al-Qur'an secara kritis. la mengharapkan agar tafsir kritis
terhadap teks Al-Qur'an bisa diwujudkan.
 Gotthelf Bergstrasser bertemu Arthur Jeffery pertama kali di Munich pada tahun
1927 untuk menggalang persamaan visi, misi dan aksi. Lalu, mereka menghimpun
segala materi yang bermanfaat untuk menjelaskan secara komprehensif (menyelu-
ruh)mengenai sejarah teks Al-Qur'an.
Kontribusi Al-Qur'an Edisi Kritis Perspektif Orientalis
Al-Qur'an Edisi Kritis Perspektif Orientalis memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap pemahaman dan interpretasi Al-Qur'an. Dengan menggu-
01 nakan metode kritik teks yang cermat, edisi ini membantu memperbaiki ba-
caan dan arti kata-kata dalam Al-Qur'an sehingga dapat dipahami dengan
lebih baik.

Selain itu, Al-Qur'an Edisi Kritis Perspektif Orientalis juga memberikan im-
plikasi penting pada studi Islam secara umum. Dalam konteks globalisasi
02
dan modernisasi, Al-Qur'an Edisi Kritis Perspektif Orientalis memberikan
landasan yang kuat bagi pengembangan pemikiran Islam yang inklusif dan
progresif.
Kesimpulan
 Dalam kesimpulan, dapat disimpulkan bahwa Al-Quran Edisi Kritis Perspektif Ori-
entalis merupakan sebuah karya kontroversial yang sangat penting untuk dipelajari.
Dengan mengkritik teks Al-Quran, kita dapat memperdalam pemahaman tentang
agama Islam dan menemukan interpretasi baru yang mungkin terabaikan sebelum-
nya.
 Namun, perlu diingat bahwa mempelajari Al-Quran Edisi Kritis Perspektif Orientalis
bukanlah hal yang mudah. Diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam
tentang bahasa Arab serta metodologi kritik teks. Oleh karena itu, pemateri belum
sepenuhnya memahami Al-Quran Edisi Kritis Perspektif Orientalis dan masih perlu
terus belajar, serta memperdalam pemahaman tentang Al-Quran.
Thanks !

Anda mungkin juga menyukai