Nama Kelompok :
03 pendekatan dalam
Pengelolaan Kelas
1. Pendekatan kekuasaan
Peranan guru disini adalah menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas.
Kedisiplinan adalah kekuatan yang menuntut kepada anak didik untuk mentaatinya. Di
dalamnya ada kekuasaan dan norma yang mengikat untuk ditaati anggota kelas. Melalui
kekuasaan dalam bentuk norma itu guru mendekatinya.
2. Pendekatan ancaman
Dari pendekatan ancaman atau intimidasi ini, pengelolaan kelas adalah juga sebagai suatu
proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik. Tetapi dalam mengontrol tingkah laku
anak didik dilakukan dengan cara memberi ancaman, misalnya melarang, ejekan, sindiran,
dan memaksa.
3. Pendekatan kebebasan
Pengelolaan diartikan secara suatu proses untuk membantu anak didik agar merasa bebas
untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana saja. Peranan guru adalah mengusahakan
semaksimal mungkin kebebasan anak didik.
4. Pendekatan resep
Pendekatan resep (cook book) ini dilakukan dengan memberi satu daftar yang dapat
menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam
mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di kelas. Dalam daftar itu digambarkan
tahap demi tahap apa yang harus dikerjakan oleh guru. Peranan guru hanyalah mengikuti
petunjuk seperti yang tertulis dalam resep.
5. Pendekatan pengajaran
Pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam suatu perencanaan dan
pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah laku anak didik, dan memecahkan
masalah itu bila tidak bisa dicegah. Peranan guru adalah merencanakan dan
mengimplementasikan pelajaran yang baik.
2. Kondisi Sosio-Emosional
Kondisi sosio-emosional dalam kelas akan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap proses belajar mengajar,
kegairahan siswa dan efektifitas tercapainya tujuan pengajaran. Kondisi sosio-emosional itu meliputi: Tipe
Kepimimpinan, Sikap guru, Suara guru dan Pembinaan Hubungan baik.
3. Kondisi Organisasional
Kegiatan rutin yang secara organisasional dilakukan baik tingkat kelas maupun tingkat sekolah akan dapat mencegah
masalah pengelolaa, kegiatan rutinitas tersebut antara lain : Pargantian Pengajaran, Guru berhalangan hadir, Masalah
antar siswa, Upacara bendera dan Kegiatan lain
4. Faktor Situasi
Yang dimaksud situasi disini adalah suasana belajar. Termasuk dalam pengertian ini adalah suasana yang berkaitan
dengan peserta didik, seperti; kelelahan dan semangat belajar.
3. Aspek-aspek dalam Manajemen Kelas
Keberhasilan guru dalam manajerial kelas dipengaruhi oleh beberapa aspek. Lois V. Johnson dan May Any
mengemukakan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas adalah sebagai berikut:
1. Sifat-sifat kelas
2. Kekuatan pendorong kekuatan kelas
3. Memahami situasi kelas
4. Mendiagnosis situasi kelas
5. Bertindak selektif
6. Bertindak kreatif
Adapun secara kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan guru sebagai bentuk aspek-aspek manajemen kelas
adalah :
1. Mengecek kehadiran siswa.
2. Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan menilai hasil pekerjaan tersebut.
3. Pendistribusian bahan dan alat.
4. Mengumpulkan informasi dari siswa.
5. Mencatat data.
6. Pemeliharaan kelas.
7. Menyampaikan materi pelajaran.
8. Memberikan tugas/PR.
4. Fungsi Manajemen Kelas
Manajenen kelas selain memberi makna penting bagi tercipta dan
terpeliharanya kondisi kelas yang optimal, manajenen kelas berfungsi :
1. Kelas kurang kohesif lantaran alasan jenis kelamin, suku, tingkat sosial ekonomi, dan
sebagainya.
2. Penyebalan terhadap norma-norma tingkah laku yang disepakati sebelumnya, misalnya
sengaja berbicara keras-keras diruang baca perpustakaan.
3. Kelas mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya, misalnya mengejek anggota kelas
yang dalam pengajaran seni suara, menyanyi dengan suara sumbang.
4. Membimbing anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok, misalnya pembinaan
semangat kepada badut kelas.
5. Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang tengah dikerjakan.
6. Semangat kerja rendah atau melakukan semacam aksi protes kepada guru karena menganggap
yang diberikan kurang fair.
7. Kelas kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru, seperti gangguan jadwal, guru
kelas terpaksa diganti sementara oleh guru lain dan sebagainya.
Lingkungan
yang kondusif 05
Suasana belajar yang tenang dan kondusif adalah faktor yang menunjang fokus
belajar siswa dan efektifitas mengajar guru.
Untuk membantu guru menciptakan suasana belajar yang kondusif, berikut tips
yang bisa diterapkan :
1. Menyampaikan aturan dengan tegas namun penuh empati
2. Bangun komunikasi yang baik dengan siswa dan orangtua
3. Libatkan siswa dalam membuat aturan
4. Amati dan pahami perilaku setiap siswa
5. Berikan dukungan siswa dalam belaja
Sikap pendidik
dalam
pengelolaan 06
kelas
Peran guru adalah seorang pendidik yang profesional yang menciptakan sikap dan prilaku
siswa yang bernilai, bermoral dan religius. Di samping itu guru juga harus bisa
membimbing peserta didiknya ke arah pendidikan yang lebih baik dan bermutu.
Terciptanya pembelajaran yang kondusif apabila guru dapat mengelola kelas dengan baik
sehingga pembelajaran menjadi efektif, efesien dan menyenangkan.. Wiyani menjelaskan,
guru sebagai pengelola pembelajaran mengurus dan menata berbagai sarana belajar dalam
pengaturan ruang kelas meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini:
Dilakukannya membuka dan menutup pelajaran dengan baik di kelas adalah dengan maksud
agar diperoleh pengaruh positif terhadap proses dan hasil belajar. Pengaruh positif tersebut
ialah:
1. Timbulnya perhatian dan motivasi siswa untuk menhadapi tugas-tugas yang akan
dikerjakannya.
2. Siswa tahu batas-batas tugas yang akan dikerjakannya.
3. Siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatanpendekatan yang mungkn diambil
dalam mempelajari bagian-bagian dari mata pelajaran.
4. Siswa mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman yang telah dikuasainya dengan
hal-hal baru yang akan dipelajari atau yang belum dikenalnya.
5. Siswa dapat menggabungkan fakta-fakta, keterampilan-keterampilan, atau konsep-konsep
yang tercakup dalam suatu peristiwa.
6. Siswa dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mempelajari pelajaran itu, sedankan
guru dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mengajar.
b. Prinsip-prinsip penggunaan
Menutup Pelajaran
Menjelang akhir jam pelajaran atau pada akhir tiap penggal kegiatan belajar,
guru harus melakukan melakukan kegiatan menutup pelajaran agar siswa
memperoleh ganbaran yang utuh tentang pokok-pokok bahan pelajaran yang
sudah diketahuinya. Cara yang dapat dilakukan oleh guru dalam menutup
pelajaran ialah dengan cara, Meninjau kembali dan mengevaluasi
Teknik
08 Ketrampilan
Menjelaskan
Teknik ketrampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang
diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang
satu dengan yang lainnya. Secara garis besar komponen-komponen ketrampilan
menjelaskan terbagi dua, yaitu :
1. Merencanakan, hal ini mencakup penganalisaan masalah secara keseluruhan,
penentuan jenis hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan
dengan penggunaan hukum, rumus, atau generalisasi yang sesuai dengan
hubungan yang telah ditentukan.
2. Penyajian suatu penjelasan, dengan memperhatikan hal-hal seperti kejelasan,
penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan, dan penggunaan
balikan.
Teknik
09 Keterampilan
Bertanya
Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang
dikenal. Respon yang di berikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-
hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus
efektif yang mendorong kemampuan berpikir. Dalam proses belajar mengajar,
bertanya memainkan peranan penting sebab pertanyaan yang tersusun dengan
baik dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan dampak positif
Ketrampilan bertanya di bedakan atas ketrampilan bertanya dasar dan ketrampilan
bertanya lanjut.
2. Ketrampilan bertanya lanjut merupakan lanjutan dari ketrampilan bertanya dasar yang
lebih mengutamakan usaha mengembangkan kemampuan berpikir siswa, memperbesar
pertisipasi dan mendorong siswa agar dapat berinisiatif sendiri. Adapun komponen
komponen bertanya lanjut itu adalah :
• Pengubahan susunan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan,
• Pengaturan urutan pertanyaan,
• Penggunaan pertanyaan pelacak dan peningkatan terjadinya interaksi.
Teknik
Ketrampilan
Memberikan
Penguatan
10
1. Pengertian, Tujuan dan Manfaat
Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun
non verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah
laku siswa, yang bertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feed back) bagi si
penerima atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi. Penggunaan penguatan
dalam kelas dapat mencapai atau mempunyai pengaruh sikap positif terhadap proses
belajar siswa dan bertujuan untuk meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran,
merangsang dan meningkatkan motivasi belajar dan meningkatkan kegiatan belajar serta
membina tingkah laku siswa yang produktif. Manfaat penguatan dalam proses belajar
mengajar yaitu:
1. Meningkatkan perhatian siswa.
2. Memudahkan siswa dalam peoses belajar mengajar.
3. Membangkitkan dan memelihara motivasi.
4. Mengendalikan dan mengubah tingkah laku belajar yang produktif.
5. Mengembangkan dan mengatur diri sendiri dalam mengajar.
6. Mengarahkan cara berfikir tingkat tinggi.
2. Cara penggunaan pemberian penguatan
Cara penggunaan pemberian penguatan adalah sebagai berikut :
a) Penguatan verbal.
b) Penguatan berupa mimik dan gerakan badan.
c) Pengutan dengan cara mendekati.
d) Penguatan dengan sentuhan.
e) Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan.
f) Penguatan berupa simbol atau benda
Teknik
Ketrampilan
11 Mengadakan
Variasi
Pengertian dan komponen-komponen Teknik Variasi
Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi
belajar mengajar yang di tujukan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga,
dalam situasi belajar mengajar, siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, serta
penuh partisipasi. Variasi dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai
proses perubahan dalam pengajaran, yang dapat di kelompokkan ke dalam tiga
kelompok atau komponen, yaitu :
1) Variasi dalam cara mengajar guru
2) Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran.
3) Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa
2. Prinsip-prinsip variasi.