Anda di halaman 1dari 47

PERSEDIAAN

AKUNTASI KEUANGAN
MENENGAH
Kelompok 6 :
 Nasya Rizqyana Putri 41154010220003
 Ari Apriliyan 41154010220009
Pembahasan
Klasifikasi dan
Pengertian Jenis-jenis dari
01 Persediaan atau 02 Persediaan atau
Inventory Inventory
Metode
Tujuan dan Fungsi
03 Persediaan atau 04 Pencatatan
Persediaan
Inventory
Pengertian
Persediaan (Inventory)
Dalam SAK (2014), persediaan atau inventory
merupakan aset lancar dalam bentuk barang
atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk
mendukung kegiatan operasional pemerintah
dan barang-barang yang dimaksudkan untuk
dijual dan/atau diserahkan dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat

Persediaan adalah sejumlah komoditas yang


disimpan guna memenuhi kebutuhan dimasa
yang akan datang.
Tujuan Persediaan (Inventory)
Sebagai informasi dalam persediaan
guna memudahkan untuk memulai
dari pengakuan sampai proses
penerimaannya dengan proses yang
baku.
Memberikan kemudahan dalam
mengendalikan alur persediaan
yang ada untuk dapat
diperhitungkan tingkat
pengendalian yang diperlukan
secara ekonomis.
Fungsi Persediaan (Inventory)
 Fungsi Economis Lot Sizing
Persediaan atau inventory ini perlu mempertimbangkan penghematan-penghematan (potongan
pembelian, biaya pengangkutan, lebih murah dan sebagaianya) karena perusahaan melakukan
pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul
karena besarnya persediaan (biaya sewa gedung, investasi, resiko kerusakan).

 Sebagai Antisipasi
Persediaan dapat menjadi pengaman bagi perusahaan yang sering
menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan permintaan akan
barang-barang.

 Fungsi Decoupling
Persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan
pelanggan tanpa tergantung pada supplier (dapat memenuhi permintaan
produk yang tidak pasti dari pelanggan).
Klasifikasi Persediaan (Inventory)

 PERSEDIAAN
BARANG JADI
 PERSEDIAAN
BARANG DALAM
PROSES
 PERSEDIAAN
BAHAN BAKU
Jenis-jenis Persediaan (Inventory)

Anticipation
Fluctuation stock stock
Persediaan yang dimaksudkan Persediaan untuk
untuk menjaga terjadinya menghadapi permintaan
fluktuasi permintaan yang tidak yang dapat diramalkan
diperkirakan sebelumnya pada musim permintaan
tinggi

Lot-size Pipeline
inventory inventory
Persediaan yang Persediaan yang dalam
diadakan dalam jumlah proses pengiriman dari
yang lebih besar tempat asal ke tempat
daripada kebutuhan saat dimana barang tersebut
itu akan digunakan
METODE PENCATATAN PERSEDIAAN

Metode Persediaan Fisik Metode Mutasi Persediaan


(Physical inventory method) (Perpetual inventory method)

FIFO (First In First Out) FIFO (First In First Out)


LIFO (Last In First Out) LIFO (Last In First Out)
Average Average
Metode persediaan fisik (physical inventory method)

Disebut sistem periodik karena penghitungan jumlah dan nilai persediaan hanya akan
diketahui pada akhir periode saja untuk penyiapan pembuatan laporan keuangan. Penggunaan
metode fisik mengharuskan penghitungan barang yang ada (tersisa) pada akhir periode akuntansi
ketika menyusun laporan keuangan.
●Persedian awal barang xxx
●Pembelian xxxx
●Persedian total xxxxx
●Persedian akhir (xx)
●Beban Pokok Penjualan xxx
Dalam perhitungan fisik (stock opname) persediaan tersebut, harus ditentukan
jumlah persediaan yang dimiliki perusahaan secara pasti. Setelah diketahui volume
persediaannya, jumlah barang dikalikan dengan harga beli per unit barang dagang tersebut.
Persoalannya, jika harga beli barang, berbeda satu dengan lainnya, maka perusahaan memiliki
pilihan untuk menggunakan beberapa harga beli yang berbeda.
Metode Persediaan Fisik (Physical Inventory Method)

a. FIFO (First In First Out)


Dalam metode ini, barang yang masuk (dibeli atau diproduksi) terlebih dahulu akan
dikeluarkan (dijual) pertama kali, sehingga yang tersisa pada akhir periode adalah barang yang
berasal dari pembelian atau produksi terakhir. Sebagai contoh, PT. Niaga Jaya adalah distributor
microwave merek "Hotmix" yang berlokasi di Jakarta. Selama bulan Januari 2012, data yang
dimiliki perusahaan ini berkaitan dengan persediaan microwave adalah sebagai berikut:
Metode Persediaan Fisik (Physical Inventory Method)

Selama bulan Januari 2012, perusahaan ini menjual 700 unit microwave kepada para
pelanggannya secara tunai dengan harga jual Rp900.000 per unit, dan perusahaan tidak mencatat keluar
masuknya barang tersebut secara terinci. Pada akhir bulan Januari 2012, bagian akuntansi dan gudang
perusahaan melakukan stock opname persediaan. Hasil perhitungan fisik menunjukkan jumlah persediaan
pada akhir bulan Januari sebanyak 300 unit microwave. Karena perusahaan menggunakan metode FIFO,
maka dari 300 unit persediaan pada akhir bulan Januari itu, harga beli microwave yang digunakan adalah
harga terakhir, yaitu sebanyak 100 unit menggunakan harga Rp675.000 per unit dan sebanyak 200 unit
menggunakan harga Rp640.000 per unit. Jadi, nilainya adalah:

- 100 Unit @ Rp 675.000 = 67.500.000

- 200 Unit @ Rp 640.000 = 128.000.000

- Total Rp 195.500.000
Metode Persediaan Fisik (Physical Inventory Method)

Karena hasil stock opname menunjukkan nilai persediaan pada akhir bulan Januari 2012 sebesar
300 unit bernilai Rp195.500.000, maka beban pokok penjualan (BPP) bulan Januari 2012 adalah Rp413.500.000
yang dihitun g sebagai berikut:

- Persediaan, awal ( 1 Januari 2012 ), 137.500.000

- Pembelian 471.500.000

- Persediaan total, 609.000.000

- Persediaan, akhir ( 31 Januari 2012 ), (195.500.000)

- Beban Pokok Penjualan, 413.500.000

Nilai beli sebesar Rp 471.500.000 adalah nilai beli pada bulan Januari 2012 untuk 3 kali transaksi pembelian,
yaitu pada tanggal 12, 21, dan 31 Januari 2012.
Metode Persediaan Fisik (Physical Inventory Method)

b. LIFO (Last In First Out)


Dalam metode ini, barang yang masuk (dibeli/diproduksi paling akhir akan dikeluarkan dijual
paling awal), Jadi, barang yang tersisa pada akhir periode adalah barang yang berasal dari pembelian atau
produksi awal periode.
Dalam kasus PT. Niaga Jaya, jika perusahaan menggunakan metode LIFO, maka akan
menghasilkan nilai persediaan akhir yang berbeda di mana hasil perhitungan fisik (stock opname)
menunjukkan jumlah persediaan pada akhir bulan Januari sebanyak 300 unit microwave. Karena perusahaan
menggunakan metode LIFO, maka dari 300 unit persediaan pada akhir bulan Januari harga beli microsco
ang digunakan adalah harga awal, yaitu sebanyak 250 unit menggunakan harga Rp550.000 per unit dan
sebanyak 50 unit menggunakan harga Rp600.000 per unit. Jadi, nilainya adalah:
- 250 Unit @ Rp 550.000 = 137.500.000
- 50 Unit @ Rp 600.000 = 30.000.000
- Total Rp 167.500.000
Metode Persediaan Fisik (Physical Inventory Method)

Karena hasil stock opname menunjukkan nilai persediaan pada akhir bulan Januari
2012 sebanyak 300 unit bernilai Rp167.500.000, maka beban pokok penjualan (BPP) bulan Januari
2012 adalah Rp441.500.000 yang dihitung sebagai berikut:

- Persediaan, awal (1Januari 2012) 137.500.000

- Pembelian 471.000.000

- Persediaan total 609.000.000

- Persediaan, akhir (31 Januari 2012) (167.500.000)

- Beban Pokok Penjualan 441.500.000


Metode Persediaan Fisik (Physical Inventory Method)
c. Average

Dalam metode ini barang yang dikeluarkan/dijual maupun barang yang tersisa dinilai berdasarkan
harga rata-rata, sehingga barang yang tersisa pada akhir periode adalah barang yang memiliki nilai rata-rata.

Dalam kasus PT. Niaga Jaya, jika perusahaan menggunakan metode Rata-rata, maka akan
menghasilkan nilai persediaan akhir yang berbeda di mana hasil perhitungan fisik (stock opname) menunjukkan
jumlah persediaan pada akhir bulan Januari sebanyak 300 unit microwave. Karena perusahaan menggunakan metode
Rata-rata (Average), maka dari 330 unit persediaan pada akhir bulan Januari harga beli microwave yarg digunakan
adalah harga rata-rata.

Selama bulan Januari 2012, PT. Niaga Jaya memiliki 1.000 uni: microwave dengan nilai sebesar
Rp609.000.000. Karena dari 1.000 unit persed aan tersebut memiliki harga beli yang berbeda, maka harga beli rata-
rata persediaan adalah Rp609.000.000: 1.000 unit Rp609.000 per unit. Jadi, nilai persediaan perusahaan pada akhir
bulan Januari 2012 adalah Rp609.000 x 300 unit Rp182.700.000.
Metode Persediaan Fisik (Physical Inventory Method)

Karena hasil stock opname menunjukkan tulai persediaan pada akhir bulan Jan 2012
sebanyak 300 unit bernilai Rp182.700,000, maka beban pokok penjualan (BPP) bulan Januari 2012
adalah Rp426.300.000 yang dihitung sebagai berikut:

- Persediaan, awal (1 Januari 2012) 137.500.000

- Pembelian 471.500.000

- Persediaan total 609.000.000

- Persediaan, akhir (31 Januari 2012) 182.700.000

- Beban Pokok Penjualan 426.300.000


Metode Mutasi Persediaan (Perpetual inventory method)

Metode perpetual adalah metode pengelolaan persediaan di mana arus masuk dan arus keluar persediaan
dicatat secara terinci. Dalam metode ini setiap jenis persediaan dibuatkan kartu stok yang mencatat secara rinci keluar
masuknya barang di gudang beserta harganya. Metode ini dipilah lagi ke dalam beberapa metode, antara lain:
a. FIFO (First In First Out)
Dalam metode ini, barang yang masuk (dibeli atau diproduksi) terlebih dahulu akan dikeluarkan
(dijual) pertama kali, sehingga yang tersisa pada akhir periode adalah barang yang berasal dari pembelian atau
produksi terakhir.
b. LIFO (Last In First Out)
Dalam metode ini, barang yang masuk (dibeli/diproduksi paling akhir akan dikeluarkan/ dijual paling
awal), sehingga barang yang tersisa pada akhir periode adalah barang yang berasal dari pembelian atau produksi awal
periode.
c. Moving Average
Dalam metode ini, barang yang dikeluarkan/dijual maupun barang yang tersisa dinilai berdasarkan
harga rata-rata bergerak. Jadi, barang yang tersisa pada akhir periode adalah barang yang memiliki nilai rata-rata.
Metode Pencatatan Persediaan
Metode periodik dan metode perpetual tidak hanya memiliki perbedaan dalam cara
menghitung, beban pokok penjualan dan cara mengelola persediaannya, tetapi juga dalam metode
membuat jurnal transaksi yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan persediaan, seperti terlihat
berikut ini:
Jurnal
Transaksi
Periodik Perpetual
Pembelian Persediaan
Pembelian barang dagang
Kas Kas
Kas Kas
Penjualan Penjualan
Penjualan barang dagang
BPP
Persediaan

Kedua metode pencatatan tersebut memiliki cara mencatat yang berbeda, khususnya
untuk transaksi pembelian dan penjualan seperti terlihat pada table di atas. Karena kedua transaksi
tersebut memiliki metode pencatatan yang berbeda, maka dalam penyusunan laporan laba rugi-pun
akan menghasilkan susunan yang sedikit berbeda.
Contoh Soal
PT. DoReMi adalah distributor monitor komputer yang berlokasi di Jakarta. Pada akhir bulan Maret
2012, perusahaan tersebut memiliki jumlah persediaan monitor sebanyak 40 unit @ Rp800.000.
Transaksi pembelian dan penjualan yang dilakukan perusahaan selama 4 bulan April 2012 adalah
sebagai berikut:

- 5 April Membeli tunai 50 unit monitor @ Rp 900.000


- 8 April Membeli secara kredit 40 unit monitor @ Rp 1.000.000
- 10 April Menjual tunai 70 unit monitor @ Rp 1.200.000
- 14 April Membeli secara kredit 30 unit monitor @ Rp 1.200.000
- 22 April Menjual secara kredit 65 unit monitor @ Rp 1.400.000

Berdasarkan data tersebut, buatlah kartu persediaan PT. DoReMi untuk bulan April 2012
dengan menggunakan metode:
a. FIFO Perpetual!
b. LIPO Perpetual!
c. Moving Average!
FIFO Kartu Stok
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000

10 40 1.000.000 40.000.000 40 800.000 32.000.000


30 900.000 27.000.000 20 900.000 18.000.000
# 70 # 67.000.000

14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000


* 90 * 86.000.000

22 30 1.200.000 36.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
# 65 # 66.000.000 * 25 800.000 * 200.000.000
FIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000

10 40 1.000.000 40.000.000 40 800.000 32.000.000


30 900.000 27.000.000 20 900.000 18.000.000
5 April Membeli tunai 50 unit
# 70 monitor @ Rp 900.000
# 67.000.000

14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000


* 90 * 86.000.000

22 30 1.200.000 36.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
# 65 # 66.000.000 * 25 800.000 * 200.000.000
FIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000

10 40 1.000.000 40.000.000 40 800.000 32.000.000


30 900.000 27.000.000 20 900.000 18.000.000
8 April Membeli secara kredit 40
# 70unit monitor @ Rp 1.000.000
# 67.000.000

14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000


* 90 * 86.000.000

22 30 1.200.000 36.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
# 65 # 66.000.000 * 25 800.000 * 200.000.000
FIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000

10 40 800.000 40.000.000 40 800.000 32.000.000


30 900.000 27.000.000 20 900.000 18.000.000
# 70 # 67.000.000

14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000


* 90 * 86.000.000

22 10 April Menjual tunai 70 unit


30 monitor1.200.000
@ Rp 1.200.000
36.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
# 65 # 66.000.000 * 25 800.000 * 200.000.000
FIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000

10 40 800.000 32.000.000 20 800.000 32.000.000


30 900.000 27.000.000 40 900.000 18.000.000
# 70 # 59.000.000

14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000


* 90 * 86.000.000

22 10 April Menjual tunai 70 unit


30 monitor1.200.000
@ Rp 1.200.000
36.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
# 65 # 66.000.000 * 25 800.000 * 200.000.000
FIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000

10 40 800.000 32.000.000 20 900.000 18.000.000


30 900.000 27.000.000 40 1.000.000 40.000.000
# 70 # 59.000.000

14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000


* 90 * 94.000.000

22 30 1.200.000 36.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
14 April Membeli secara kredit# 65
30 unit monitor @ Rp 1.200.000* 25
# 66.000.000 800.000 * 200.000.000
FIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000

10 40 800.000 32.000.000 20 900.000 18.000.000


30 900.000 27.000.000 40 1.000.000 40.000.000
# 70 # 59.000.000

14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000


* 90 * 94.000.000

22 20 900.000 18.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
22 April Menjual secara kredit# 65
65 unit monitor @ Rp 1.400.000* 25
# 66.000.000 800.000 * 200.000.000
FIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000

10 40 800.000 32.000.000 20 900.000 18.000.000


30 900.000 27.000.000 40 1.000.000 40.000.000
# 70 # 59.000.000

14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000


* 90 * 94.000.000

22 20 900.000 18.000.000
40 1.000.000 40.000.000
15 800.000 12.000.000
# 65 # 66.000.000 * 25 800.000 * 200.000.000
FIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000

10 40 800.000 32.000.000 20 900.000 18.000.000


30 900.000 27.000.000 40 1.000.000 40.000.000
# 70 # 59.000.000

14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000


* 90 * 94.000.000

22 20 900.000 18.000.000
40 1.000.000 40.000.000
5 1.200.000 6.000.000
# 65 # 64.000.000 * 25 1.200.000 * 30.000.000
BUKU JURNAL
Jumlah
Tanggal Keterangan Ref
Debet Kredit
2012
April
Persediaan 45.000.000
5
Kas 45.000.000
Persediaan 40.000.000
8
Utang Usaha 40.000.000
Kas 84.000.000
BPP 59.000.000
10
Penjualan 84.000.000
Persediaan 59.000.000
Persediaan 36.000.000
14
Utang Usaha 36.000.000
Piutang Usaha 91.000.000
BPP 64.000.000
22
Penjualan 91.000.000
Persediaan 64.000.000
LIFO Kartu Stok
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000

10 40 1.000.000 40.000.000 40 800.000 32.000.000


30 900.000 27.000.000 20 900.000 18.000.000
# 70 # 67.000.000

14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000


* 90 * 86.000.000

22 30 1.200.000 36.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
# 65 # 66.000.000 * 25 800.000 * 200.000.000
LIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000

10 40 1.000.000 40.000.000 40 800.000 32.000.000


30 900.000 27.000.000 20 900.000 18.000.000
5 April Membeli tunai 50 unit
# 70 monitor @ Rp 900.000
# 67.000.000

14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000


* 90 * 86.000.000

22 30 1.200.000 36.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
# 65 # 66.000.000 * 25 800.000 * 200.000.000
LIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000

10 40 1.000.000 40.000.000 40 800.000 32.000.000


30 900.000 27.000.000 20 900.000 18.000.000
8 April Membeli secara kredit 40
# 70unit monitor @ Rp 1.000.000
# 67.000.000

14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000


* 90 * 86.000.000

22 30 1.200.000 36.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
# 65 # 66.000.000 * 25 800.000 * 200.000.000
LIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000

10 40 1.000.000 40.000.000 40 800.000 32.000.000


30 900.000 27.000.000 20 900.000 18.000.000
# 70 # 67.000.000

14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000


* 90 * 86.000.000

22 10 April Menjual tunai 70 unit


30 monitor1.200.000
@ Rp 1.200.000
36.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
# 65 # 66.000.000 * 25 800.000 * 200.000.000
LIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000

10 40 1.000.000 40.000.000 40 800.000 32.000.000


30 900.000 27.000.000 20 900.000 18.000.000
# 70 # 67.000.000

14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000


* 90 * 86.000.000

22 10 April Menjual tunai 70 unit


30 monitor1.200.000
@ Rp 1.200.000
36.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
# 65 # 66.000.000 * 25 800.000 * 200.000.000
LIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000

10 40 1.000.000 40.000.000 40 800.000 32.000.000


30 900.000 27.000.000 20 900.000 18.000.000
# 70 # 67.000.000

14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000


* 90 * 86.000.000

22 30 1.200.000 36.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
14 April Membeli secara kredit# 65
30 unit monitor @ Rp 1.200.000* 25
# 66.000.000 800.000 * 200.000.000
LIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000

10 40 1.000.000 40.000.000 40 800.000 32.000.000


30 900.000 27.000.000 20 900.000 18.000.000
# 70 # 67.000.000

14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000


* 90 * 86.000.000

22 30 1.200.000 36.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
22 April Menjual secara kredit# 65
65
unit monitor @ Rp 1.400.000* 25
# 66.000.000 800.000 * 200.000.000
LIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000

10 40 1.000.000 40.000.000 40 800.000 32.000.000


30 900.000 27.000.000 20 900.000 18.000.000
# 70 # 67.000.000

14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000


* 90 * 86.000.000

22 30 1.200.000 36.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
# 65 # 66.000.000 * 25 800.000 * 200.000.000
LIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000

10 40 1.000.000 40.000.000 40 800.000 32.000.000


30 900.000 27.000.000 20 900.000 18.000.000
# 70 # 67.000.000

14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000


* 90 * 86.000.000

22 30 1.200.000 36.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
# 65 # 66.000.000 * 25 800.000 * 20.000.000
BUKU JURNAL
Jumlah
Tanggal Keterangan Ref
Debet Kredit
2012
April
Persediaan 45.000.000
5
Kas 45.000.000
Persediaan 40.000.000
8
Utang Usaha 40.000.000
Kas 84.000.000
BPP 67.000.000
10
Penjualan 84.000.000
Persediaan 67.000.000
Persediaan 36.000.000
14
Utang Usaha 36.000.000
Piutang Usaha 91.000.000
BPP 66.000.000
22
Penjualan 91.000.000
Persediaan 66.000.000
AVERAGE Kartu Stok
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 900.000 * 117.000.000

April
10 # 70 900.000 63.000.000
* 60 900.000 * 54.000.000
14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000
* 90 1.000.000 * 90.000.000

22 # 65 1.000.000 # 65.000.000 * 25 1.000.000 * 25.000.000


AVERAGE
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 900.000 * 117.000.000

April 5 April Membeli tunai 50 unit monitor @ Rp 900.000


10 # 70 900.000 63.000.000
* 60 900.000 * 54.000.000
14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000
* 90 1.000.000 * 90.000.000

22 # 65 1.000.000 # 65.000.000 * 25 1.000.000 * 25.000.000


AVERAGE
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 900.000 * 117.000.000

April
10 # 70 900.000 63.000.000
8 April Membeli secara kredit 40 unit monitor @ Rp 1.000.000
* 60 900.000 * 54.000.000
14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000
* 90 1.000.000 * 90.000.000

22 # 65 1.000.000 # 65.000.000 * 25 1.000.000 * 25.000.000


AVERAGE
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 900.000 * 117.000.000

April
10 # 70 900.000 63.000.000
* 60 900.000 * 54.000.000
14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000
* 90 1.000.000 * 90.000.000
10 April Menjual tunai 70 unit monitor @ Rp 1.200.000

22 # 65 1.000.000 # 65.000.000 * 25 1.000.000 * 25.000.000


AVERAGE
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 900.000 * 117.000.000

April
10 # 70 900.000 63.000.000
* 60 900.000 * 54.000.000
14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000
* 90 1.000.000 * 90.000.000

22 # 65 1.000.000 # 65.000.000 * 25 1.000.000 * 25.000.000


14 April Membeli secara kredit 30 unit monitor @ Rp 1.200.000
AVERAGE
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 900.000 * 117.000.000

April
10 # 70 900.000 63.000.000
* 60 900.000 * 54.000.000
14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000
* 90 1.000.000 * 90.000.000

22 # 65 1.000.000 # 65.000.000 * 25 1.000.000 * 25.000.000

22 April Menjual secara kredit 65 unit monitor @ Rp 1.400.000


BUKU JURNAL
Jumlah
Tanggal Keterangan Ref
Debet Kredit
2012
April
Persediaan 45.000.000
5
Kas 45.000.000
Persediaan 40.000.000
8
Utang Usaha 40.000.000
Kas 84.000.000
BPP 63.000.000
10
Penjualan 84.000.000
Persediaan 63.000.000
Persediaan 36.000.000
14
Utang Usaha 36.000.000
Piutang Usaha 91.000.000
BPP 65.000.000
22
Penjualan 91.000.000
Persediaan 65.000.000
SOAL LATIHAN
PT. Pelangi Nusa adalah distributor VCD Player merek “Saeniki” yang berlokasi di Jakarta. Pada
akhir bulan September 2013, Perusahaan tersebut memiliki jumlah persediaan VCD Player
sebanyak 25 unit @ Rp550.000. Transaksi pembelian dan penjualan yang dilakukan Perusahaan
selama bulan April 2013 adalah sebagai berikut :

5 Oktober Membeli 45 unit DVD Player @ Rp600.000.


8 Oktober Membeli 35 unit DVD Player @ Rp625.000.
10 Oktober Menjual 73 unit DVD Player @ Rp750.000.
14 Oktober Membeli 40 unit DVD Player @ Rp675.000.
19 Oktober Menjual 39 unit DVD Player @ Rp850.000.
22 Oktober Menjual 12 unit DVD Player @ Rp900.000.

Berdasarkan data tersebut , buatlah kartu persediaan PT. Pelangi Nusa untuk
bulan April 2013 dengan menggunakan metode :
a. FIFO Periodik
b. LIFO Prepetual
c. Moving Average

Anda mungkin juga menyukai