Kelompok 4 Persediaan Akuntansi Keuangan Menengah Ari Dan Nasya
Kelompok 4 Persediaan Akuntansi Keuangan Menengah Ari Dan Nasya
AKUNTASI KEUANGAN
MENENGAH
Kelompok 6 :
Nasya Rizqyana Putri 41154010220003
Ari Apriliyan 41154010220009
Pembahasan
Klasifikasi dan
Pengertian Jenis-jenis dari
01 Persediaan atau 02 Persediaan atau
Inventory Inventory
Metode
Tujuan dan Fungsi
03 Persediaan atau 04 Pencatatan
Persediaan
Inventory
Pengertian
Persediaan (Inventory)
Dalam SAK (2014), persediaan atau inventory
merupakan aset lancar dalam bentuk barang
atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk
mendukung kegiatan operasional pemerintah
dan barang-barang yang dimaksudkan untuk
dijual dan/atau diserahkan dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat
Sebagai Antisipasi
Persediaan dapat menjadi pengaman bagi perusahaan yang sering
menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan permintaan akan
barang-barang.
Fungsi Decoupling
Persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan
pelanggan tanpa tergantung pada supplier (dapat memenuhi permintaan
produk yang tidak pasti dari pelanggan).
Klasifikasi Persediaan (Inventory)
PERSEDIAAN
BARANG JADI
PERSEDIAAN
BARANG DALAM
PROSES
PERSEDIAAN
BAHAN BAKU
Jenis-jenis Persediaan (Inventory)
Anticipation
Fluctuation stock stock
Persediaan yang dimaksudkan Persediaan untuk
untuk menjaga terjadinya menghadapi permintaan
fluktuasi permintaan yang tidak yang dapat diramalkan
diperkirakan sebelumnya pada musim permintaan
tinggi
Lot-size Pipeline
inventory inventory
Persediaan yang Persediaan yang dalam
diadakan dalam jumlah proses pengiriman dari
yang lebih besar tempat asal ke tempat
daripada kebutuhan saat dimana barang tersebut
itu akan digunakan
METODE PENCATATAN PERSEDIAAN
Disebut sistem periodik karena penghitungan jumlah dan nilai persediaan hanya akan
diketahui pada akhir periode saja untuk penyiapan pembuatan laporan keuangan. Penggunaan
metode fisik mengharuskan penghitungan barang yang ada (tersisa) pada akhir periode akuntansi
ketika menyusun laporan keuangan.
●Persedian awal barang xxx
●Pembelian xxxx
●Persedian total xxxxx
●Persedian akhir (xx)
●Beban Pokok Penjualan xxx
Dalam perhitungan fisik (stock opname) persediaan tersebut, harus ditentukan
jumlah persediaan yang dimiliki perusahaan secara pasti. Setelah diketahui volume
persediaannya, jumlah barang dikalikan dengan harga beli per unit barang dagang tersebut.
Persoalannya, jika harga beli barang, berbeda satu dengan lainnya, maka perusahaan memiliki
pilihan untuk menggunakan beberapa harga beli yang berbeda.
Metode Persediaan Fisik (Physical Inventory Method)
Selama bulan Januari 2012, perusahaan ini menjual 700 unit microwave kepada para
pelanggannya secara tunai dengan harga jual Rp900.000 per unit, dan perusahaan tidak mencatat keluar
masuknya barang tersebut secara terinci. Pada akhir bulan Januari 2012, bagian akuntansi dan gudang
perusahaan melakukan stock opname persediaan. Hasil perhitungan fisik menunjukkan jumlah persediaan
pada akhir bulan Januari sebanyak 300 unit microwave. Karena perusahaan menggunakan metode FIFO,
maka dari 300 unit persediaan pada akhir bulan Januari itu, harga beli microwave yang digunakan adalah
harga terakhir, yaitu sebanyak 100 unit menggunakan harga Rp675.000 per unit dan sebanyak 200 unit
menggunakan harga Rp640.000 per unit. Jadi, nilainya adalah:
- Total Rp 195.500.000
Metode Persediaan Fisik (Physical Inventory Method)
Karena hasil stock opname menunjukkan nilai persediaan pada akhir bulan Januari 2012 sebesar
300 unit bernilai Rp195.500.000, maka beban pokok penjualan (BPP) bulan Januari 2012 adalah Rp413.500.000
yang dihitun g sebagai berikut:
- Pembelian 471.500.000
Nilai beli sebesar Rp 471.500.000 adalah nilai beli pada bulan Januari 2012 untuk 3 kali transaksi pembelian,
yaitu pada tanggal 12, 21, dan 31 Januari 2012.
Metode Persediaan Fisik (Physical Inventory Method)
Karena hasil stock opname menunjukkan nilai persediaan pada akhir bulan Januari
2012 sebanyak 300 unit bernilai Rp167.500.000, maka beban pokok penjualan (BPP) bulan Januari
2012 adalah Rp441.500.000 yang dihitung sebagai berikut:
- Pembelian 471.000.000
Dalam metode ini barang yang dikeluarkan/dijual maupun barang yang tersisa dinilai berdasarkan
harga rata-rata, sehingga barang yang tersisa pada akhir periode adalah barang yang memiliki nilai rata-rata.
Dalam kasus PT. Niaga Jaya, jika perusahaan menggunakan metode Rata-rata, maka akan
menghasilkan nilai persediaan akhir yang berbeda di mana hasil perhitungan fisik (stock opname) menunjukkan
jumlah persediaan pada akhir bulan Januari sebanyak 300 unit microwave. Karena perusahaan menggunakan metode
Rata-rata (Average), maka dari 330 unit persediaan pada akhir bulan Januari harga beli microwave yarg digunakan
adalah harga rata-rata.
Selama bulan Januari 2012, PT. Niaga Jaya memiliki 1.000 uni: microwave dengan nilai sebesar
Rp609.000.000. Karena dari 1.000 unit persed aan tersebut memiliki harga beli yang berbeda, maka harga beli rata-
rata persediaan adalah Rp609.000.000: 1.000 unit Rp609.000 per unit. Jadi, nilai persediaan perusahaan pada akhir
bulan Januari 2012 adalah Rp609.000 x 300 unit Rp182.700.000.
Metode Persediaan Fisik (Physical Inventory Method)
Karena hasil stock opname menunjukkan tulai persediaan pada akhir bulan Jan 2012
sebanyak 300 unit bernilai Rp182.700,000, maka beban pokok penjualan (BPP) bulan Januari 2012
adalah Rp426.300.000 yang dihitung sebagai berikut:
- Pembelian 471.500.000
Metode perpetual adalah metode pengelolaan persediaan di mana arus masuk dan arus keluar persediaan
dicatat secara terinci. Dalam metode ini setiap jenis persediaan dibuatkan kartu stok yang mencatat secara rinci keluar
masuknya barang di gudang beserta harganya. Metode ini dipilah lagi ke dalam beberapa metode, antara lain:
a. FIFO (First In First Out)
Dalam metode ini, barang yang masuk (dibeli atau diproduksi) terlebih dahulu akan dikeluarkan
(dijual) pertama kali, sehingga yang tersisa pada akhir periode adalah barang yang berasal dari pembelian atau
produksi terakhir.
b. LIFO (Last In First Out)
Dalam metode ini, barang yang masuk (dibeli/diproduksi paling akhir akan dikeluarkan/ dijual paling
awal), sehingga barang yang tersisa pada akhir periode adalah barang yang berasal dari pembelian atau produksi awal
periode.
c. Moving Average
Dalam metode ini, barang yang dikeluarkan/dijual maupun barang yang tersisa dinilai berdasarkan
harga rata-rata bergerak. Jadi, barang yang tersisa pada akhir periode adalah barang yang memiliki nilai rata-rata.
Metode Pencatatan Persediaan
Metode periodik dan metode perpetual tidak hanya memiliki perbedaan dalam cara
menghitung, beban pokok penjualan dan cara mengelola persediaannya, tetapi juga dalam metode
membuat jurnal transaksi yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan persediaan, seperti terlihat
berikut ini:
Jurnal
Transaksi
Periodik Perpetual
Pembelian Persediaan
Pembelian barang dagang
Kas Kas
Kas Kas
Penjualan Penjualan
Penjualan barang dagang
BPP
Persediaan
Kedua metode pencatatan tersebut memiliki cara mencatat yang berbeda, khususnya
untuk transaksi pembelian dan penjualan seperti terlihat pada table di atas. Karena kedua transaksi
tersebut memiliki metode pencatatan yang berbeda, maka dalam penyusunan laporan laba rugi-pun
akan menghasilkan susunan yang sedikit berbeda.
Contoh Soal
PT. DoReMi adalah distributor monitor komputer yang berlokasi di Jakarta. Pada akhir bulan Maret
2012, perusahaan tersebut memiliki jumlah persediaan monitor sebanyak 40 unit @ Rp800.000.
Transaksi pembelian dan penjualan yang dilakukan perusahaan selama 4 bulan April 2012 adalah
sebagai berikut:
Berdasarkan data tersebut, buatlah kartu persediaan PT. DoReMi untuk bulan April 2012
dengan menggunakan metode:
a. FIFO Perpetual!
b. LIPO Perpetual!
c. Moving Average!
FIFO Kartu Stok
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000
22 30 1.200.000 36.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
# 65 # 66.000.000 * 25 800.000 * 200.000.000
FIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000
22 30 1.200.000 36.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
# 65 # 66.000.000 * 25 800.000 * 200.000.000
FIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000
22 30 1.200.000 36.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
# 65 # 66.000.000 * 25 800.000 * 200.000.000
FIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000
22 30 1.200.000 36.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
14 April Membeli secara kredit# 65
30 unit monitor @ Rp 1.200.000* 25
# 66.000.000 800.000 * 200.000.000
FIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000
22 20 900.000 18.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
22 April Menjual secara kredit# 65
65 unit monitor @ Rp 1.400.000* 25
# 66.000.000 800.000 * 200.000.000
FIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000
22 20 900.000 18.000.000
40 1.000.000 40.000.000
15 800.000 12.000.000
# 65 # 66.000.000 * 25 800.000 * 200.000.000
FIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000
22 20 900.000 18.000.000
40 1.000.000 40.000.000
5 1.200.000 6.000.000
# 65 # 64.000.000 * 25 1.200.000 * 30.000.000
BUKU JURNAL
Jumlah
Tanggal Keterangan Ref
Debet Kredit
2012
April
Persediaan 45.000.000
5
Kas 45.000.000
Persediaan 40.000.000
8
Utang Usaha 40.000.000
Kas 84.000.000
BPP 59.000.000
10
Penjualan 84.000.000
Persediaan 59.000.000
Persediaan 36.000.000
14
Utang Usaha 36.000.000
Piutang Usaha 91.000.000
BPP 64.000.000
22
Penjualan 91.000.000
Persediaan 64.000.000
LIFO Kartu Stok
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000
22 30 1.200.000 36.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
# 65 # 66.000.000 * 25 800.000 * 200.000.000
LIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000
22 30 1.200.000 36.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
# 65 # 66.000.000 * 25 800.000 * 200.000.000
LIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000
22 30 1.200.000 36.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
# 65 # 66.000.000 * 25 800.000 * 200.000.000
LIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000
22 30 1.200.000 36.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
14 April Membeli secara kredit# 65
30 unit monitor @ Rp 1.200.000* 25
# 66.000.000 800.000 * 200.000.000
LIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000
22 30 1.200.000 36.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
22 April Menjual secara kredit# 65
65
unit monitor @ Rp 1.400.000* 25
# 66.000.000 800.000 * 200.000.000
LIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000
22 30 1.200.000 36.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
# 65 # 66.000.000 * 25 800.000 * 200.000.000
LIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
April 1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 * 117.000.000
22 30 1.200.000 36.000.000
20 900.000 18.000.000
15 800.000 12.000.000
# 65 # 66.000.000 * 25 800.000 * 20.000.000
BUKU JURNAL
Jumlah
Tanggal Keterangan Ref
Debet Kredit
2012
April
Persediaan 45.000.000
5
Kas 45.000.000
Persediaan 40.000.000
8
Utang Usaha 40.000.000
Kas 84.000.000
BPP 67.000.000
10
Penjualan 84.000.000
Persediaan 67.000.000
Persediaan 36.000.000
14
Utang Usaha 36.000.000
Piutang Usaha 91.000.000
BPP 66.000.000
22
Penjualan 91.000.000
Persediaan 66.000.000
AVERAGE Kartu Stok
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai Unit Harga Nilai
2012
1 40 800.000 32.000.000
5 50 900.000 45.000.000 50 900.000 45.000.000
8 40 1.000.000 40.000.000 40 1.000.000 40.000.000
* 130 900.000 * 117.000.000
April
10 # 70 900.000 63.000.000
* 60 900.000 * 54.000.000
14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000
* 90 1.000.000 * 90.000.000
April
10 # 70 900.000 63.000.000
8 April Membeli secara kredit 40 unit monitor @ Rp 1.000.000
* 60 900.000 * 54.000.000
14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000
* 90 1.000.000 * 90.000.000
April
10 # 70 900.000 63.000.000
* 60 900.000 * 54.000.000
14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000
* 90 1.000.000 * 90.000.000
10 April Menjual tunai 70 unit monitor @ Rp 1.200.000
April
10 # 70 900.000 63.000.000
* 60 900.000 * 54.000.000
14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000
* 90 1.000.000 * 90.000.000
April
10 # 70 900.000 63.000.000
* 60 900.000 * 54.000.000
14 30 1.200.000 36.000.000 30 1.200.000 36.000.000
* 90 1.000.000 * 90.000.000
Berdasarkan data tersebut , buatlah kartu persediaan PT. Pelangi Nusa untuk
bulan April 2013 dengan menggunakan metode :
a. FIFO Periodik
b. LIFO Prepetual
c. Moving Average