Anda di halaman 1dari 13

Manajemen Material

Dosen : Syajratu Emmal Khairati, S.P.,M.Si


Definisi
• Manajemen Material (Materials Management) merupakan semua aktifitas
yang dibutuhkan untuk mengatur aliran bahan baku (material) dari suplier
melalui aktifitas perusahaan menjadi produk jadi yang sampai pada
pelanggan.

• Manajemen material : Adalah kegiatan yang berkaitan dengan


perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian aliran bahan
dari pembelian awal mereka melalui operasi internal untuk titik layanan
melalui  sebuah distribusi.
Tujuan
• Kualitas yang baik
• kuantitas pasokan yang baik
• waktu yang tepat
• Di tempat yang Tepat
• Untuk biaya yang tepat juga.
Ruang Lingkup Material Manajemen
1. Perencanaan dan Pengendalian Material (Material Planning dan
Control)
Material yang dibutuhkan akan direncanakan dan dikendalikan berdasarkan
Sales Forecast atau Perkiraan Penjualan dan Perencanaan Produksi (Production
Planning). Perencanaan dan Pengendalian Material ini melibatkan perkiraan
kebutuhan setiap material, menyiapkan anggaran material, meramalkan tingkat
persediaan, menjadwalkan pemesanan material dan melakukan pemantauan
kinerjanya yang berhubungan dengan produksi dan penjualan.
2. Pembelian (Purchasing)
Ruang Lingkup Pembelian atau Purchasing meliputi pemilihan sumber
pasokan, melakukan pembelian melalui penerbitan Purchase Order (PO),
mengikuti perkembangan pembelian tersebut hingga material tersebut tiba di
tempat tujuannya, menjaga hubungan baik dengan para pemasok,
menyetujui pembayaran kepada pemasok, mengevaluasi dan menilai kinerja
setiap pemasok.
3. Manajemen Penyimpanan (Store Management)
Manajemen Penyimpanan atau Store Management meliputi pengawasan dan
pengendalian material secara fisik, menjaga dan merawat wilayah atau tempat penyimpanan,
meminimalisasi keusangan dan kerusakan material melalui penanganan yang efisien,
mencatat jumlah persediaan dan menempatkan material pada tempat yang sesuai.
Manajemen Penyimpanan ini juga bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi
terhadap kondisi dan jumlah material secara fisik serta mencocokannya dengan jumlah yang
tercatat di pembukuan. Store atau Penyimpanan ini memegang peranan yang sangat penting
dalam sebuah perusahaan Manufakturing.
4. Manajemen Persediaan (Inventory Management)
Dalam Sistem Produksi, Inventory atau Persediaan diartikan sebagai sumber daya yang
menganggur (idle resource) pada suatu perusahaan. Persediaan dapat berupa barang-barang
jadi yang disimpan dan siap untuk dijual ataupun barang-barang setengah jadi yang akan
menjalankan proses selanjutnya maupun yang masih berbentuk bahan mentah.
Interval waktu dari pembelian material hingga ditransformasikan menjadi barang jadi
yang siap untuk dijual akan bervariasi pada setiap perusahaan tergantung pada siklus waktu
produksinya. Oleh karena itu, diperlukannya jumlah persediaan material yang cukup untuk
dijadikan sebagai buffer atau penyangga agar produksi dapat berjalan dengan lancar tanpa
adanya gangguan yang dikarenakan kekurangan material.
Material Requirement Planning (MRP)
Menurut Stevenson (2005), Material Dengan demikian dapat kita katakan
Requirement Planning (MRP) adalah bahwa MRP adalah suatu rencana
suatu sistem informasi berbasis produksi untuk sejumlah produk jadi
komputer yang menterjemahkan dengan menggunakan tenggang
Jadwal Produksi Induk (Master waktu sehingga dapat ditentukan
Production Schedule) untuk barang kapan dan berapa banyak dipesan
Jadi (produk akhir) menjadi untuk masing-masing komponen
beberapa tahapan kebutuhan sub- suatu produk yang akan dibuat.
assy, komponen dan bahan baku.
Tujuan Penerapan MRP
1. Mengurangi jumlah persediaan : 2. Mengurangi waktu tenggang (lead time)
MRP dapat menentukan jumlah produksi dan pengiriman ke pelanggan :
komponen/bahan baku yang dibutuhkan MRP mengidentifikasikan jumlah dan
dan kapan komponen/bahan baku tersebut waktu material yang dibutuhkan sehingga
dibutuhkan untuk suatu Jadwal Produksi pihak purchasing (pembelian) dapat
Induk (Master Produksi Schedule). Dengan melakukan tindakan yang tepat untuk
demikian, perusahaan manufaktur yang memenuhi batas waktu yang ditetapkan.
bersangkutan hanya perlu membeli Dengan demikian MRP dapat membantu
material (komponen/bahan baku) tersebut untuk menghindari keterlambatan produksi
pada saat dibutuhkan saja sehingga dapat yang dikarenakan oleh material.
menghindari kelebihan persedian material.
3. Komitmen pengiriman yang 4. Meningkatkan Efisiensi Operasi :
realistis kepada pelanggan : Dengan adanya MRP, setiap unit
Dengan menggunakan MRP, Pihak kerja dapat terkordinasi dengan baik
Produksi dapat memberikan sehingga dapat meningkatkan
informasi yang cepat terhadap efisiensi operasional setiap unit kerja
kemungkinan waktu pengirimannya. pada perusahaan yang menerapkan
MRP tersebut.
Sistem MRP
Suatu sistem pada umumnya terdapat INPUT dan OUTPUT. Input daripada
sistem MRP adalah Master Production Schedule (MPS) atau Jadwal
Produksi Induk, Inventory Status File (Berkas Status Persediaan) dan Bill of
Materials (BOM) atau Daftar Material sedangkan Outputnya adalah Order
Release Requirement (Kebutuhan Material yang akan dipesan), Order
Scheduling (Jadwal Pemesanan Material) dan Planned Order (Rencana
Pesan di masa yang akan datang).

Anda mungkin juga menyukai