Materi Bawaslu 2
Materi Bawaslu 2
Mengawasi Netralitas
ASN
Rofiuddin
(Bawaslu Provinsi Jawa Tengah)
ASN Profesi Istimewa
• Orang pilihan, hasil seleksi ketat.
• Mengelola pemerintahan, memiliki tugas dan wewenang
spesial.
• Tak semua orang bisa memiliki keistimewaan seperti ASN.
• Berada di lingkungan “politis”.
• Ada undang-undang khusus yang mengatur.
• Wajib netral tapi diberi hak pilih.
Netralitas ASN:
Rezim UU pemilu dan rezim UU di pemerintahan
Ω BAWASLU
Pasal 95 huruf e “merekomendasikan kepada instansi yang bersangkutan mengenai hasil pengawasan
terhadap netralitas aparatur sipil negara…”
Ω BAWASLU PROVINSI
WEWENA Pasal 99 huruf d “merekomendasikan hasil pengawasan di wilayah provinsi terhadap pelanggaran
NG
netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye ….”
Ω BAWASLU KABUPATEN/KOTA
Pasal 103 huruf d “merekomendasikan hasil pengawasan di wilayah provinsi terhadap pelanggaran
netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye ….”
Cara Kerja Pengawas Pemilu
Surat himbauan/saran perbaikan/
Pengawasan Pencegahan Sosialisasi/publikasi dll
Verifikasi Jenis
Klarifikasi dugaan pelanggaran
Karanganyar: 3 ASN terlibat dalam pelaksanaan verfak bacalon DPD: sanksi moral.
Kota Semarang: 2 ASN berfoto bersama dan menunjukkan perilaku keberpihakan dengan salah satu
bakal calon legislatif: sanksi moral.
Karanganyar: 1 ASN meminta masyarakat mendukung salah satu bacaleg: sanksi moral.
Grobogan : 1 ASN membuat video berisi dukungan/keberpihakan dalam pemilihan: sanksi moral.
Rembang: 31 ASN sebagai Pengawas dan Kepala Sekolah SD N menyatakan siap mendukung dan
memenangkan bacaleg.
KAMPANYE DI FASILITAS
PEMERINTAH
• Boleh digunakan sepanjang tidak mengakibatkan fasilitas pemerintah terganggu fungsi atau
peruntukannya, serta tidak melibatkan anak.
• Atribut Kampanye Pemilu: alat dan/atau perlengkapan yang memuat citra diri, visi, misi, dan
program.
• Fasilitas gedung perwakilan pemerintah di luar negeri tidakk boleh.
• Fasilitas pemerintah meliputi: gedung; halaman; lapangan; dan/atau tempat lainnya yang
ditentukan oleh penanggung jawab fasilitas pemerintah.
• Kampanye Pemilu di fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan dilaksanakan pada Hari Sabtu
dan/atau Hari Minggu.
• Metode Kampanye Pemilu di fasilitas pemerintah dan tempat pendidikan meliputi: pertemuan
terbatas; dan pertemuan tatap muka.
• Harus ada izin dari penanggung jawab fasilitas pemerintah, harus menerapkan prinsip adil,
terbuka, dan proporsional, serta tidak berpihak kepada salah satu Peserta Pemilu.
(Sumber: Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 65/PUU-XXI/2023, Peraturan KPU No. 20/2023 tentang Kampanye).
Penutup:
• ASN harus netral karena mereka memiliki tugas dan wewenang spesial.
• Presiden/kepala daerah/parpol harus ikut mendukung netralitas ASN.
• Netralitas ASN perlu terus disuarakan agar hukum dan keadilan benar-
benar tegak.
• Pengawas pemilu akan terus bekerja mengawasi netralitas ASN.
• Publik perlu terlibat aktif ikut mengawasi pemilu. Jika mengetahui ada ASN
tak netral, dicegah, diawasi dan/atau dilaporkan.
• Perlu sinergi para stakholders: Bawaslu, KASN, PPK, organisasi pegawai,
Menpan-RB, ASN, dan lain-lain.
• Jika ada kasus, proses pemberian sanksi perlu dipermudah dan sanksinya
perlu diperberat agar dapat menimbulkan efek jera.
“Sebaik apapun aturan, jika orangnya tak baik,
maka akan selalu bersiasat mencari celah untuk
melanggar aturan tersebut.
Website:
Berita: jateng.bawaslu.go.id
Data Informasi: ppid.jateng.bawaslu.go.id
Literasi: elibrary.jateng.bawaslu.go.id
Sosial media:
YouTube: Bawaslu Jateng
FB: Bawaslu Jawa Tengah
IG: bawaslujateng
Twitter: bawaslu_jateng
WA: +62 811-2777-423