Anda di halaman 1dari 57

INFORMASI

PENDAPATAN DAN BELANJA


BERBASIS AKRUAL

Padang, 9 APRIL 2013


1
STANDAR AKUNTANSI BERBASIS
AKRUAL
1. UU 17/2003 Pasal 36: Ketentuan mengenai pengakuan dan
pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 13, 14, 15, dan
16 Undang-Undang ini dilaksanakan selambat-lambatnya
dalam 5 (lima) tahun. Selama pengakuan dan pengukuran
pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan,
digunakan pengakuan dan pengukuran berbasis kas.

2. UU 1/2004 Pasal 70 ayat (2): Ketentuan mengenai


pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja
berbasis akrual dilaksanakan selambat-lambatnya pada
Tahun Anggaran 2008, dan selama pengakuan dan
pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual belum
dilaksanakan, digunakan pengakuan dan pengukuran
berbasis kas. 2
UU 19/2012 TENTANG APBN TA 2013

Pasal 34:
Ayat (3)
Laporan Realisasi Anggaran dilengkapi
dengan informasi pendapatan dan belanja
berbasis akrual

3
• Implementasi di seluruh
KL
• Implementasi di BUN
• Konsolidasi
• Review dan evaluasi
• Pelatihan dan
peningkatan
kemampuan SDM
• Membangun Sistem Akuntansi
• Sosialisasi SAP Berbasis Akrual
• Penyempurnaan dan AKRU
finalisasi sistem dan AL
• Uji Coba dengan data dummy petunjuk pelaksanaan
• Penyempurnaan sistem • help desk PENU
2015
akuntansi berbasis akrual H
• SAP Akrual
• SAPP Akrual
• LK KL, LK
1. Identifikasi transaksi
2014
• Pelatihan secara intensif
BUN dan
akrual
2. Menerbitkan SAP
akrual • Membentuk Tim Akrual
2013 pada KL yang dijadikan
pilot project
LKPP Akrual

3. Mengembangkan
Framework Akuntansi
2012
• Mengembangkan Framework dan
detil Bagan Akun Standar (BAS)
• Uji coba/piloting di
beberapa KL
• Peluncuran (launching) PP • Uji coba di BUN sebagai
Berbasis
201• Pemetaan
71/2010 tentang SAP
dan penyusunan
entitas pelaporan
(seluruh BUN)
• Uji coba konsolidasi
1 Pemerintah Pusat dan Pemerintah pelaporan
strategi pengembangan SDM
(LRA, Neraca,

PENTAHAPAN
201 Daerah dan Pengembangan SAP LO, LAK, CaLK)
• Review dan evaluasi
akrual
PENERAPAN0 • Identifikasi dan Penyusunan melalui tim akrual
• Penyempurnaan sistem
Aturan Pelaksanaan
• Pengembangan SDM
AKRUAL DI • Penyusunan kebijakan akuntansi
• Pelatihan Government Finance seluruh KL
4 • Penyiapan sarana dan
PEMERINTAH Statistics
• Pengembangan Sistem Akuntansi
4
prasarana sistem dan
Akrual VS Kas
• Basis Akrual:
Basis Akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat hak dan/atau kewajiban
timbul.
 Pendapatan/beban dicatat pada saat Hak/Kewajiban
timbul (pada periode Pelaporan Keuangan) tanpa
memperhatikan pembayaran/penerimaan Kas.

• Basis Kas:
Basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima
atau dibayarkan.
 Pendapatan/belanja dicatat pada saat kas
diterima/dikeluarkan dari Kas Negara (pada periode
Pelaporan Keuangan).
Akrual VS Kas
• Contoh 1: Perusahaan Jasa Jahitan
– Perusahaan telah menyerahkan jahitannya kepada pelanggan pada tgl 25
Des’12 namun baru dibayar pada tgl 10 Jan’13 senilai Rp.1.000.000,-
– Gaji pegawai tukang jahit bulan Des’12 dibayar tgl 10 Jan’13 sebesar
Rp.700.000,-
Basis Kas (LRA) Basis Akrual (LO)
2012 2013 2012 2013
Pendapatan 0 1.000.000 1.000.000 0
Belanja/Beban 0 700.000 700.000 0
Silpa/Surplus 0 300.000 300.000 0

NERACA

2012 2013

Lihat Kas 0 Kas 300.000


Perbedaannya!
Piutang 1.000.000 Piutang 0

Kewajiban 700.000 Kewajiban 0


Akrual VS Kas
• Contoh II: Perusahaan Jasa Jahitan
– Perusahaan menyewa Gedung untuk kegiatan jahit menjahit. Sewa
dari tgl. 1 Agts’12 sd 31 Juli’13. Sewa dibayar dimuka (pada tgl. 1
Agts’12) sebesar Rp.12 juta.

Basis Kas Basis Akrual


2012 2013 2012 2013
Pendapatan 0 0 0 0
Belanja/Beban 12 juta 0 5.000.000 7.000.000
Silpa/Surplus (-12 juta) 0 (-5.000.000) (-7.000.000)

NERACA
2012 2013
Kas -12.000.000 Kas 0

Lihat Piutang 7.000.000 Piutang 0


Perbedaannya! Kewajiban 0 Kewajiban 0
BASIS AKUNTANSI
“KAS MENUJU AKRUAL”

BASIS KAS LAPORAN


untuk pengakuan REALISASI
pendapatan, belanja, ANGGARAN
dan pembiayaan (LRA)

BASIS AKRUAL
untuk pengakuan aset,
NERACA
utang, dan ekuitas

8
PENDAPATAN & BELANJA AKRUAL

1. Transaksi Pendapatan Akrual:


– Pendapatan diterima dimuka
– Pendapatan yang masih harus
diterima
2. Transaksi Belanja Akrual:
– Belanja dibayar dimuka
– Belanja yang masih harus dibayar
9
PENYAJIAN PENDAPATAN &
BELANJA AKRUAL
Pengaruh Transaksi
No Pos Akrual
Neraca Informasi Akrual
1 Pendapatan Masih Aset - Piutang Menambah
Harus Diterima Pendapatan
2 Pendapatan Diterima Kewajiban Mengurangi
Di Muka Pendapatan
3 Belanja yang Masih Kewajiban Menambah
Harus Dibayar Belanja
4 Belanja Dibayar Di Aset - Piutang Mengurangi
Muka Belanja

10
PENDAPATAN YANG MASIH HARUS
DITERIMA
• Pendapatan yang masih harus diterima
merupakan pendapatan yang sampai
dengan tanggal pelaporan belum diterima
oleh satuan kerja/pemerintah karena adanya
tunggakan pungutan pendapatan dan
transaksi lainnya yang menimbulkan hak
tagih satuan kerja/pemerintah dalam rangka
pelaksanaan kegiatan pemerintahan.

11
PENDAPATAN YANG MASIH HARUS
DITERIMA
• Pendapatan Pajak yang Masih Harus Diterima
• PNBP yang Masih Harus Diterima:
– Penerimaan SDA yang masih harus diterima
– Dividen yang diumumkan BUMN tetapi belum
diterima pemerintah sampai dengan tanggal
pelaporan.
– PNBP Lainnya yang belum dibayar oleh wajib
bayar.

12
PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA
Dalam penyajian informasi pendapatan secara akrual,
realisasi pendapatan secara kas tahun berjalan harus
disesuaikan yaitu dgn cara:
– menambahkan pendapatan yang masih harus diterima
pada tahun anggaran berjalan (piutang pada tahun
berjalan); dan/atau
– menambahkan pendapatan yang telah diterima oleh
bendahara penerimaan, namun belum disetorkan ke
Rekening Kas Umum Negara (pendapatan ditangguhkan);
dan/atau
– mengurangkan pendapatan yang masih harus diterima
pada tahun anggaran yang lalu (piutang pada tahun lalu)
yang telah diterima pada tahun anggaran berjalan. 13
PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA

• Realisasi pendapatan suatu satker pada


tahun anggaran 2012 adalah sebesar
Rp300.000.000. Dari jumlah pendapatan
tersebut, yang berasal dari pendapatan
tahun 2011 yang diterima tahun berjalan
(piutang tahun 2011) adalah sebesar
Rp25.000.000. Sementara itu, pendapatan
yang masih harus diterima pada tahun 2012
(piutang tahun 2012) adalah sebesar
Rp30.000.000.
14
Lanjutan

• Berdasarkan transaksi tersebut, pendapatan secara


akrual satker tersebut adalah sebesar : pendapatan
kas tahun 2012 (Rp300.000.000) – dikurangi piutang
tahun 2011 yang diterima tahun 2012
(Rp25.000.000) + ditambah pendapatan yang masih
harus diterima tahun 2012 (Rp30.000.000) =
Rp305.000.000.
Debet: Piutang 30 juta
Kredit: Cadangan Piutang 30 juta

15
PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA

• Pendapatan diterima di muka merupakan


pendapatan yang diterima oleh satuan
kerja/pemerintah dan sudah disetor ke Rekening
Kas Umum Negara, namun wajib pajak dan/atau
wajib setor belum menikmati
barang/jasa/fasilitas dari satuan
kerja/pemerintah
• Jenisnya:
– Pendapatan perpajakan diterima di muka
– PNBP diterima di muka

16
PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA

Dalam penyajian informasi pendapatan secara


akrual, realisasi pendapatan secara kas tahun
berjalan harus disesuaikan yaitu dengan cara:
– mengurangkan pendapatan diterima di muka
pada tahun berjalan; dan/atau
– menambahkan pendapatan diterima di muka
pada tahun lalu yang barang/jasa/ pelayanan-
nya dilaksanakan pada tahun berjalan.

17
PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
• Realisasi pendapatan secara kas suatu satker
pada tahun anggaran 2012 adalah sebesar
Rp400.000.000. Dari jumlah pendapatan
tersebut, terdapat pendapatan diterima di
muka sebesar Rp35.000.000. Sementara itu,
terdapat pendapatan diterima di muka pada
tahun lalu sebesar Rp20.000.000 yang
barang/jasa/pelayanannya dilaksanakan
pada tahun 2012.

18
Lanjutan
• Berdasarkan transaksi tersebut, pendapatan secara
akrual satker tersebut adalah sebesar pendapatan
kas tahun 2012 (Rp400.000.000) - dikurangi
pendapatan diterima di muka tahun 2012
(Rp35.000.000) + ditambah pendapatan diterima di
muka tahun 2011 yang barang/jasa/pelayanannya
dilaksanakan pada tahun 2012 (Rp20.000.000) =
Rp385.000.000
Debit :Ekuitas Dana Lancar 35 juta
Kredit:Pendapatan Diterima Di Muka 35 juta

19
BELANJA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

• Belanja yang masih harus dibayar


merupakan kewajiban yang timbul akibat
hak atas barang/jasa yang telah
diterima/dinikmati dan/atau
perjanjian/komitmen yang dilakukan oleh
Kementerian Negara/Lembaga/
pemerintah, namun sampai pada akhir
periode pelaporan belum dilakukan
pembayaran/pelunasan/realisasi atas
hak/perjanjian/komitmen tersebut
20
BELANJA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Dalam penyajian informasi belanja secara


akrual, belanja secara kas tahun berjalan
harus disesuaikan yaitu dengan cara:
– menambahkan belanja yang masih harus
dibayar yang terutang pada tahun berjalan;
dan/atau
– mengurangkan belanja yang masih harus
dibayar pada tahun lalu yang telah dibayarkan
pada tahun berjalan.

21
BELANJA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

• Realisasi belanja secara kas suatu satker pada


tahun anggaran 2012 adalah sebesar
Rp600.000.000. Dari jumlah belanja tersebut,
terdapat realisasi pembayaran atas belanja
yang terutang tahun lalu sebesar
Rp40.000.000. Sementara itu, pada tahun
berjalan terdapat belanja yang masih harus
dibayar sebesar Rp50.000.000.

22
Lanjutan
• Berdasarkan transaksi tersebut, belanja secara akrual
satker tersebut adalah sebesar realisasi belanja kas
tahun 2012 (Rp600.000.000) - dikurangi belanja
terutang tahun lalu yang dibayarkan tahun 2012
(Rp40.000.000) + ditambah belanja yang masih harus
dibayar tahun 2012 (Rp50.000.000) = Rp610.000.000.

Debet : Dana Yang Harus Disediakan Untuk


Pembayaran Utang Jangka Pendek 50 juta
Kredit : Belanja ... Yang Masih harus Dibayar 50 juta

23
Informasi Pendapatan Dan Belanja Secara Akrual
untuk Periode yang berakhir 31 Des 2012

BA :
Eselon I/UAPPA-E1 :
UAPPA-W :
Satuan Kerja/UAKPA :

Pendapatan/Belanja Penyesuaian Akrual


Realisasi
No Informasi Dokumen
Kode Menurut
. Uraian Tambah Kurang Akrual Sumber
Akun Basis Kas

50.000.00 40.000.00
1. 521111 Belanja Brg 600.000.000 610.000.000 SPM Bel Brg
0 0

24
BELANJA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

1. Belanja Pegawai Yang Masih Harus Dibayar


2. Belanja Barang Yang Masih Harus Dibayar
3. Belanja Modal Yang Masih Harus Dibayar
4. Belanja Bunga Yang Masih Harus Dibayar
5. Belanja Subsidi Yang Masih Harus Dibayar
6. Belanja Bantuan Sosial Yang Masih Harus
Dibayar
7. Transfer ke Daerah Yang Masih Harus Dibayar

25
BELANJA DIBAYAR DI MUKA

• Belanja dibayar di muka merupakan


pengeluaran satuan kerja/pemerintah yang telah
dibayarkan dari Rekening Kas Umum Negara
dan membebani pagu anggaran, namun
barang/jasa/fasilitas dari pihak ketiga belum
diterima/dinikmati satuan kerja/pemerintah
• Belanja dibayar di muka terdiri dari:
– Belanja Pegawai dibayar di muka, Belanja
Barang dibayar di muka, Belanja Modal
dibayar di muka, Belanja Bunga dibayar di
muka, Belanja Subsidi dibayar di muka, dan
Transfer ke Daerah dibayar di muka
26
BELANJA DIBAYAR DI MUKA

Dalam penyajian informasi belanja secara


akrual, belanja secara kas tahun berjalan
harus disesuaikan yaitu dengan cara:
– menambahkan belanja dibayar di muka pada
tahun lalu yang barang/jasa/ pelayanannya
dinikmati pada tahun berjalan
– mengurangkan belanja dibayar di muka pada
tahun berjalan.

27
BELANJA DIBAYAR DI MUKA

• Realisasi belanja secara kas suatu


satker pada tahun anggaran 2012
adalah sebesar Rp500.000.000. Dari
jumlah belanja tersebut, terdapat
belanja dibayar di muka sebesar
Rp25.000.000. Sementara itu, pada
tahun lalu terdapat belanja dibayar di
muka sebesar Rp20.000.000 yang
barang/jasa/pelayanannya dinikmati
pada tahun 2012.
.
28
Lanjutan
Berdasarkan transaksi tersebut, belanja secara
akrual satker tersebut adalah sebesar realisasi
belanja kas tahun 2012 (Rp500.000.000) -
dikurangi belanja dibayar di muka tahun 2012
(Rp25.000.000) + ditambah belanja dibayar di
muka tahun 2011 yang
barang/jasa/pelayanannya dinikmati pada tahun
2012 (Rp20.000.000) = Rp495.000.000
Debet: Uang Muka Belanja ... 25 juta
Kredit: Cadangan Piutang 25 juta

29
Informasi Pendapatan Dan Belanja Secara Akrual
untuk Periode yang berakhir 31 Des 2012

BA :
Eselon I/UAPPA-E1 :
UAPPA-W :
Satuan Kerja/UAKPA :

Pendapatan/Belanja Penyesuaian Akrual


Realisasi
No Informasi Dokumen
Kode Menurut
. Uraian Tambah Kurang Akrual Sumber
Akun Basis Kas

20.000.00 25.000.00
1. 522111 Belanja Sewa 500.000.000 495.000.000 SPM Bel Brg
0 0

30
POS-POS YANG DIAKRUALKAN
(YANG SERING DIJUMPAI DI SATKER)

A. Pendapatan Yang Masih harus diterima


– Pajak yang diterbitkan Surat ketetapan Pajak
Kurang bayar(SKPKB ) dan Surat Tagihan
Pajak(STP) tetapi belum dipenuhi oleh WP).
– PNBP yang belum dibayarkan oleh Wajib Setor
Contoh: TGR
B. Belanja Yang masih Harus dibayar
– Belanja Pegawai
Contoh: Belanja karena Naik Pangkat/KGB.
– Belanja Barang
Contoh: Telepon, Listrik dan Air
31
POS-POS YANG DIAKRUALKAN
(YANG SERING DIJUMPAI DI SATKER)

C. Belanja dibayar di muka


– Uang muka/persekot gaji pegawai
– Uang Muka Perolehan Aset
– Uang Sewa aset tahun anggaran berikutnya

32
PENDAPATAN YANG MASIH HARUS
DITERIMA

• Pendapatan yang masih harus diterima:


Pendapatan yang belum diterima oleh Satker
karena adanya tunggakan pungutan
pendapatan dan transaksi lainnya yang
menimbulkan hak tagih dalam rangka
pelaksanaan kegiatan pemerintahan.
Contoh:
• Pajak yang masih harus diterima
• PNBP yang masih harus diterima

33
CONTOH RIIL PAJAK YANG MASIH
HARUS DITERIMA

• Pajak yang masih harus diterima merupakan


pendapatan pajak yang sudah seharusnya
diterima oleh pemerintah namun belum
dibayarkan WP.
• Dokumen sumber untuk mencatatnya adalah
SKPKB (Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar), Surat Tagihan Pajak(STP).
Contoh:
• Pph, PPN, PBB , Cukai , Bea Masuk yang
belum dibayar
34
ILUSTRASI PENCATATAN PAJAK
YANG MASIH HARUS DITERIMA
Kasus 1.
• Pada tahun 2012 PT. Minang Sakato mempunyai
kewajiban pajak ke pemerintah sebesar Rp. 20.000.000,-.
Setelah dilakukan audit oleh Ditjen Pajak ternyata PT.
Minang Sakato mengalami kurang bayar senilai
Rp.2.000.000,-. Ditjen Pajak akan menerbitkan SKPKB,
tetapi s.d. 31 Desember 2012, WP tidak membayar
kekurangannya, dan Pemerintah harus mengakui sebagai
pendapatan yang masih harus diterima oleh satker KPP
dan tersaji di Neraca sebagai berikut:
Piutang Pajak Rp.2.000.000,-
Cadangan Piutang Rp.2.000.000

35
Informasi Pendapatan Dan Belanja Secara Akrual
untuk Periode yang berakhir 31 Des 2012

BA :
Eselon I/UAPPA-E1 :
UAPPA-W :
Satuan Kerja/UAKPA :

Pendapatan/Belanja Penyesuaian Akrual


Realisasi
No Informasi
Kode Menurut Dokumen Sumber
. Uraian Tambah Kurang Akrual
Akun Basis Kas

1. 411121 PPH Pasal 21 20.000.000 2.000.000 - 22.000.000 SKPKB

36
CONTOH RIIL PNBP YANG
MASIH HARUS DITERIMA
• PNBP yang masih harus diterima merupakan
pendapatan negara bukan pajak yang sudah
menjadi hak pemerintah namun belum
dibayarkan oleh pihak pembayar.
• Dokumen sumber untuk mencatatnya adalah
Surat Keterangan tanggung jawab
Mutlak(SKTJM), Surat Ketetapan
Pengadilan(SKP) dan dokumen lain yang
dipersamakan

37
ILUSTRASI PENCATATAN PNBP YANG
MASIH HARUS DITERIMA(Con’t)
Contoh:
• Seorang PNS dikenakan Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
karena menghilangkan 1 buah laptop, dan
berdasarkan SKTJM dikenakan TGR sebesar Rp
14.000.000,- dan diangsur 14 kali TMT 1 Oktober
2012. Maka Pada Laporan Keuangan Satker
Tahunan akan mengakui pendapatan yang masih
harus diterima oleh negara sebesar Rp.11.000.000,-.
Maka satker mengakui sisa TGR sebesar
Rp.11.000.000,- sebagai pendapatan yang masih
harus dibayar dan tersaji di Neraca sebagai berikut:
Bagian Lancar TGR Rp.11.000.000,-
Cadangan Piutang Rp.11.000.000
38
Informasi Pendapatan Dan Belanja Secara Akrual
untuk Periode yang berakhir 31 Des 2012

BA :
Eselon I/UAPPA-E1 :
UAPPA-W :
Satuan Kerja/UAKPA :

Pendapatan/Belanja Penyesuaian Akrual


Realisasi
Informasi
No. Kode Menurut Dokumen Sumber
Uraian Tambah Kurang Akrual
Akun Basis Kas

Pendapata
1. 423922 Pelunasan 3.000.000 11.000.00 - 14.000..000 SKTJM
Ganti Rugi

39
BELANJA YANG MASIH
HARUS DIBAYAR

• Belanja yang masih harus dibayar


Pengeluaran Pemerintah yang belum dibayarkan
pemerintah atau belum keluar dari RKUN pada tahun
anggaran berjalan namun jasa/fasilitas/barang/
pelayanan dari pihak ketiga sudah diterima/dinikmati
pemerintah.
Contoh:
• Belanja Pegawai yang masih harus dibayar, misalnya
kenaikan gaji berkala pegawai per 1 Oktober 2012
yang baru dibayarkan tahun berikutnya.

40
BELANJA YANG MASIH HARUS
DIBAYAR

• Belanja barang yang masih harus dibayar


misalnya belanja langganan daya dan jasa
atas pemakaian telepon, listrik, air bulan
Desember baru dibayarkan bulan Januari
Tahun Anggaran berikutnya.
• Belanja Modal yang masih harus dibayar
misalnya belanja pembangunan gedung dan
pembelian mesin dan peralatan yang belum
dibayarkan sampai dengan akhir Tahun
Anggaran.

41
ILUSTRASI PENCATATAN BELANJA
YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Contoh 1
• Aryo, PNS Golongan III/A naik pangkat TMT 1 Oktober
2012 menjadi III/b. SK Naik pangkat baru diterima akhir
tahun 2012 dan diajukan pembayaran kekurangan gaji
bulan Januari 2013 sebesar Rp. 225.000,-. Pencatatan
pembayaran kekurangan gaji tersebut pada neraca
Desember 2012 adalah sebagai berikut: Realisasi belanja
gaji smp dgn akhir periode Rp. 100.000.000

Dana YHD untuk byr utang jk pdk Rp.225.000,-


Belanja pegawai yang msh hrs dibyr Rp. 225.000,-
42
Informasi Pendapatan Dan Belanja Secara Akrual
untuk Periode yang berakhir 31 Des 2012

BA :
Eselon I/UAPPA-E1 :
UAPPA-W :
Satuan Kerja/UAKPA :

Pendapatan/Belanja Penyesuaian Akrual


Realisasi
Informasi
No. Kode Menurut Dokumen Sumber
Uraian Tambah Kurang Akrual
Akun Basis Kas

Belanja Gaji
1. 511111 Pokok 100.000.000 225.000 - 100.225.000 SPM gaji pns
PNS

43
ILUSTRASI PENCATATAN BELANJA
YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Contoh 2
• Satker KPP Pratama Padang mempunyai tagihan
listrik dari PLN bulan Nop s.d Des 2012 sebesar Rp.
900.000,-. Karena alokasi dana tidak mencukupi
maka tagihan listrik tersebut dibebankan pada DIPA
TA. 2013. Sementara itu realisasi belanja smp bulan
Okt adalah Rp. 3.000.000
Pencatattan pembayaran belanja listrik tersebut
tersebut pada Neraca Desember 2012 adalah:
Dana YHD untuk byr utang jk pdk Rp.900.000,-
Belanja Barang yg msh hrs dibyr
Rp .900.0000
44
Informasi Pendapatan Dan Belanja Secara Akrual
untuk Periode yang berakhir 31 Des 2012

BA :
Eselon I/UAPPA-E1 :
UAPPA-W :
Satuan Kerja/UAKPA :

Pendapatan/Belanja Penyesuaian Akrual


Realisasi
Informasi
No. Kode Menurut Dokumen Sumber
Uraian Tambah Kurang Akrual
Akun Basis Kas

Belanja
Langganan Tagihan listrik bln
1. 522111 3.000.000 900.000 - 3.900.000
Daya dan Nop s/d Des 2009
Jasa

45
ILUSTRASI PENCATATAN BELANJA
YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Contoh 2
• Satker KPP Pratama Padang mempunyai tagihan
listrik dari PLN bulan Sep.500.000, Okt. 600.000,-dan
Nop Rp. 900.000,-.(Semua tagihan sudah dibayar )
Tagihan Desember s.d 31-12-2012 belum diketahui
berapa besar nya.. Sementara itu realisasi belanja
smp bulan Nop adalah Rp. 3.000.000
Berapa pencatatan belanja yang masih harus dibayar
oleh KPP Pratama Padang pada laporan akrual nya
tanggal 31 Desember 2012

46
Informasi Pendapatan Dan Belanja Secara Akrual
untuk Periode yang berakhir 31 Des 2012

BA :
Eselon I/UAPPA-E1 :
UAPPA-W :
Satuan Kerja/UAKPA :

Pendapatan/Belanja Penyesuaian Akrual


Realisasi
Informasi
No. Kode Menurut Dokumen Sumber
Uraian Tambah Kurang Akrual
Akun Basis Kas

Belanja
Langganan Tagihan listrik bln
1. 522111 3.000.000 900.000 - 3.900.000
Daya dan Nopomber 2012
Jasa

47
BELANJA DIBAYAR DI MUKA

• Belanja dibayar di muka adalah pengeluaran


pemerintah yang telah keluar dari RKUN dan
membebani pagu namun jasa/fasilitas/barang/
pelayanan dari pihak ketiga belum
diterima/dinikmati oleh Pemerintah.
Contoh:
1. Persekot Gaji Pegawai
2. Uang Muka perolehan aset.
3. Sewa Aset tahun yang akan datang.

48
ILUSTRASI PENCATATAN
BELANJA DIBAYAR DI MUKA
Contoh 1:
• Pada bulan Desember 2012 minggun ke I,Seorang
PNS dimutasikan ke tempat baru. PNS tsb
mengajukan pembayaran persekot dan diterbitkan
SP2D pada Minggu II sebesar Rp.5.000.000,-. Maka
Persekot Gaji tersebut dianggap sebagai Belanja
Dibayar Di Muka. Realisasi belanja gaji s.d. Des 2012
Rp.255.000.000. Satuan Kerja yang membayar
persekot gaji tersebut, pada 31 Desember 2012 akan
mencatat dan tersaji di Neraca sebagai berikut:
Belanja Peg.dibayar di muka Rp.5.000.000,-
Cadangan Piutang Rp.5.000.000

49
Informasi Pendapatan Dan Belanja Secara Akrual
untuk Periode yang berakhir 31 Des 2012

BA :
Eselon I/UAPPA-E1 :
UAPPA-W :
Satuan Kerja/UAKPA :

Pendapatan/Belanja Penyesuaian Akrual


Realisasi
Informasi
No. Kode Menurut Dokumen Sumber
Uraian Tambah Kurang Akrual
Akun Basis Kas

Belanja Gaji
1. 511111 255.000.000 - 5.000.000 250.000.000 SPM Persekot Gaji
PNS

50
ILUSTRASI PENCATATAN
BELANJA DIBAYAR DI MUKA
Contoh 2:
• 1 Agustus 2012, KPP Pratama Padang menyewa Gedung
sebagai tempat kerja dengan perjanjian sewa selama 1 tahun
(s.d 31 Juli 2013). Pembayaran disepakati dilakukan di muka
sebesar Rp.24.000.000,- Maka Pada tanggal 31 Desember
2012 KPP Pratama Padaang menyajikan adanya sewa dibayar
di muka sebesar Rp. 14.000.000 ( 7/12 X 24.000.000,-).
Realisasi belanja sewa smp dengan Des 2009 Rp. 10.000.000
pada 31 Desember 2012 akan mencatat dan tersaji di Neraca
sebagai berikut:

Uang Muka belanja Barang Rp.14.000.000,-


Cadangan Piutang Rp.14.000.000,-

51
Informasi Pendapatan Dan Belanja Secara Akrual
untuk Periode yang berakhir 31 Des 2012

BA :
Eselon I/UAPPA-E1 :
UAPPA-W :
Satuan Kerja/UAKPA :

Pendapatan/Belanja Penyesuaian Akrual


Realisasi
Informasi Dokumen
No. Kode Menurut
Uraian Tambah Kurang Akrual Sumber
Akun Basis Kas

Belanja SPM Belanja


1. 522114 24.000.000 - 14.000.000 10.000.000
Sewa Barang/Sewa

52
PENCATATAN PENDAPATAN, BELANJA YANG MASIH
HARUS DIBAYAR DAN BELANJA DIBAYAR DI MUKA PADA
APLIKASI SAKPA

LANGKAH-LANGKAH PENCATATAN PADA APLIKASI SAKPA:

• AKTIFKAN APLIKASI SAKPA


• KLIK MENU TRANSAKSI...JURNAL NERACA
• KLIK TAMBAH
• ISIKAN TANGGAL DAN NOMOR TRANSAKSI PEMBUKUAN.
• PILIH KODE PERKIRAAN YANG SESUAI
• ISIKAN JUMLAH UANG.
• POSTING

53
Informasi Pendapatan Dan Belanja Secara Akrual
untuk Periode yang berakhir 31 Des 2012
BA : Kementerian Keuangan
Eselon I/UAPPA-E1 : Ditjen Pajak
UAPPA-W : Kanwil Pajak Prov. Sumbar -
Jambi
Satuan Kerja/UAKPA : KPP Pratama Kota Padang
Pendapatan/Belanja Penyesuaian Akrual
Realisasi
No Informasi Dokumen
Menurut
. Kode Akrual Sumber
Uraian Basis Kas Tambah Kurang
Akun

1. 411121 PPH Pasal 21 20.000.000 2.000.000 - 22.000.000 SKPKB


2. 423922 TGR 3.000.000 11.000.000 - 14.000.000 SKTJM
3. 511111 Kek.Bel.Peg. 100.000.000 225.000 - 100.225.000 SPM Gaji
4. 511111 Bel.Peg Kotji 255.000.000 - 5000.000 250.000.000 SPM Gaji
5. 522111 Belanja Jasa 3000.000 900.000 - 3.900.000 SPM Bel Brg
522111 Belanja Sewa 24.000.000 - 14.000.00 10.000.000 SPM Bel Brg
0

54
PENGUNGKAPAN SALDO KAS DI
BENDAHARA PENGELUARAN

Kas yang dikelola Bendahara Pengeluaran selain UP


antara lain:
a. Bunga Jasa Giro
b. Pungutan Pajak yg belum disetor tanggal Neraca
c. Pendapatan Hibah Langsung yang ditampung di
rekening Bendahara pengeluran
d. Pengembalian Belanja yang belum disetor ke Kas
Negara
e. Dana yg berasal dari SPM LS ke Bendahara
Pengeluaran Contoh: Honor, SPPD

55
Jurnal Standar Kas
di Bendahara Pengeluaran selain UP

a)Jurnal Standar transaksi point a,b,c,d


111821 Kas lainnya di BP xxxxx
212411 Pendapatan ditangguhkan xxxxx

b)Jurnal Standar transaksi point e


111821 Kas Lainnya di BP xxxxxx
211291 Utg Kpd phk ketiga Lainnya xxxxx

56
TERIMA KASIH

57

Anda mungkin juga menyukai