KEUANGAN DAERAH
MUHTAR MAHMUD
1
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
2
PERTANGGUNGJAWABAN
PELAKSANAAN APBD
Bupati/Wali Kota menyampaikan rancangan undang-
undang tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
kepada DPRD berupa laporan keuangan yang telah
diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan, selambat-
lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran
berakhir.
Laporan Keuangan dimaksud setidak-tidaknya meliputi
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus
Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan, yang
dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan
negara dan badan lainnya. 3
Bentuk dan Isi Laporan Pertanggungjawaban
4
LINGKUP
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Pelaksanaan Pengawasan/
Perencanaan Pengendalian
Kebijakan Akuntansi
6
LAPORAN SEMESTERAN
LAPORAN SEMESTERAN - SKPD
1. Laporan Realisasi Semester Pertama
2. Prognosis 6 (Enam) Bulan Berikutnya
Disampaikan kepada Kepala Daerah paling lambat 10
(sepuluh) hari setelah berakhirnya semester pertama (10 Juli)
Saldo Akhir
Catatan Atas Laporan Keuangan:
Menyajikan Informasi secara Kualitatif & Kuantitaf
Atas akun-akun pada:
Laporan Realisasi APBD,
Neraca, dan
Laporan Arus Kas.
9
PERMASALAHAN
PERTANGGUNGJAWABAN
Banyak pemerintah daerah yang menyusun laporan
keuangan khususnya neraca tahunan dikerjakan oleh pihak
ketiga dan tidak disusun melalui sistem akuntansi
10
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PELAKSANAAN APBD
1. Kepala Daerah menyampaikan Laporan Keuangan kepada Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
tahun anggaran berakhir untuk diaudit.
11
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PELAKSANAAN APBD
13
NO URAIAN WAKTU KETERANGAN
12. Rancangan Perda tentang pertanggung jawaban Paling lama 3 (tiga) hari kerja
pelaksanaan APBD dan rancangan peraturan
Kepala daerah tentang penjabaran pertanggung
jawaban pelaksanaan APBD sebelum ditetapkan
disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri/
Gubernur untuk dievaluasi
13. Penyampaian hasil evaluasi oleh Menteri Dalam Paling lama 15 (limabelas) hari kerja
Negeri/Gubernur
14. Kepala Daerah dan DPRDD menyempurnakan Paling lama 7 (tujuh) hari kerja
hasil evaluasi sebelum ditetapkan terhitung sejak diterimanya hasil
evaluasi
14
LAPORAN KINERJA
15
DASAR HUKUM
PERATURAN PEMERINTAH
NO. 8 TAHUN 2006
TENTANG
16
LATAR BELAKANG
Tuntutan terhadap kinerja pengelolaan keuangan
daerah dan pembangunan yang semakin ekonomis,
efisien, efektif, akuntabel, dan transparan.
Munculnya ketidakjelasan output dari program dan
kegiatan yang pada akhirnya tidak mendukung
tercapainya visi dan misi Pemerintah Daerah
17
DEFINISI
Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/ program
yang hendak atau telah dicapai sehubungan dengan
penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas
terukur.
Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan
secara ringkas dan lengkap tentang capaian Kinerja yang
disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam
rangka pelaksanaan APBD/APBD.
18
ENTITAS
Entitas Pelaporan
Entitas Akuntansi
19
ENTITAS PELAPORAN
Pemerintah pusat
Pemerintah daerah
Kementerian Negara/Lembaga
Bendahara Umum Negara
20
ENTITAS AKUNTANSI
Setiap kuasa Pengguna Anggaran di lingkungan
suatu Kementerian Negara/Lembaga
Bendahara Umum Daerah dan setiap Pengguna
Anggaran di lingkungan pemerintah daerah
21
Entitas Pelaporan & Entitas Akuntansi
wajib melaporkan:
Laporan Keuangan
Laporan Kinerja
22
FUNGSI LAPORAN KINERJA
Mewujudkan akuntabilitas kepada publik (horisontal).
Mewujudkan akuntabilitas secara vertikal kepada
pemerintah pusat.
Sebagai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat
pertanggungjawaban secara periodik.
23
ARTI PENTING LAPORAN KINERJA
Pengungkapan informasi tentang Kinerja relevan dengan perubahan
paradigma penganggaran pemerintah yang ditetapkan dengan
mengidentifikasikan secara jelas keluaran (outputs) dari setiap
kegiatan dan hasil (outcomes) dari setiap program.
Perlu disusun suatu sistem akuntabilitas Kinerja instansi pemerintah
yang terintegrasi dengan sistem perencanaan strategis, sistem
penganggaran, dan Sistem Akuntansi Pemerintahan
Sehingga dapat dihasilkan suatu Laporan Keuangan dan Kinerja
yang terpadu
24
LAPORAN KINERJA SKPD
Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran
menyusun Laporan Kinerja dan
menyampaikannya kepada Kepala Daerah, dan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara.
Laporan Kinerja disampaikan selambat-
lambatnya 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran
berakhir.
25
LAPORAN KINERJA INTERIM
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai Pengguna
Anggaran/kuasa Pengguna Anggaran menyampaikan
Laporan Keuangan dan Kinerja interim sekurang
kurangnya setiap triwulan kepada
gubernur/bupati/walikota
Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk, isi, dan tata cara
penyampaian Laporan Kinerja interim di lingkungan
pemerintah daerah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri.
26
SAKIP
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
27
BENTUK & ISI LAPORAN KINERJA
Ringkasan tentang keluaran dari masing-masing
kegiatan dan hasil yang dicapai dari masing-
masing program sebagaimana ditetapkan dalam
dokumen pelaksanaan APBD.
Bentuk dan isi Laporan Kinerja disesuaikan
dengan bentuk dan isi rencana kerja dan
anggaran
28
FORMAT LAPORAN KINERJA SKPD
29
FORMAT LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH
30
Hubungan Laporan Kinerja dan Laporan Keuangan
SKPD BUPATI/WALIKOTA MENEG PAN
SAKIP
Pengikhtisaran
LKj LKj SKPD
LKj SKPD
LK SKPD
LKj SKPD
LK SKPD - Penyusunan LKPD
- Kompilasi LKj SKPD
LKj PD
LKPD Audited
Ket: RAPERDA P2
RAPERDA P2 APBD:
APBD
RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN
DPRDD
PELAKSANAAN APBD
31
PELAKSANAAN
Pelaksanaan ketentuan Pelaporan Kinerja Instansi
Pemerintah daerah yang diatur dalam PP 8 2006 berlaku
selambat-lambatnya pada APBD tahun anggaran 2007
Segala ketentuan yang mengatur Pelaporan Kinerja
Instansi Pemerintah tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dan/atau belum diatur dengan ketentuan
yang baru sebagai pelaksanaan PP No. 8 Tahun 2006.
32
SEKIAN
33